You are on page 1of 5

2.1 Persiapan Dan Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel makanan harus dilakukan dengan benar.

Tidak tepat dalam pengambilan sampel, hasil yang analisis kimia representatif atau yang diperoleh tidak dapat

menggambarkan kondisi

mewakili

keseluruhan

dari bahan

yang akan dianalisis. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam pengambilan sampel perlu diperhatikan beberapa parameter sebagai berikut : 1. Homogenitas Sampel Efek ukuran dan berat partikel sangat berpengaruh terhadap homogenitas bahan, dimana bagian yang berukuran dan berat lebih besar cenderung akan berpisah dengan bagian yang lebih kecil dan ringan (segregasi). Oleh karena itu sebelum sampel diambil, bahan harus dicampur secara merata atau sampel diambil secara acak dari beberapa bagian baik bagian dasar, tengah maupun bagian atas sehingga diperoleh sampel yang representatif. Demikian juga pada tanaman disuatu lahan, kualitas pada tiap bagian tanaman atau lahan mempunyai kualitas yang berbeda. 2. Cara Pengambilan Sampel Sampel dari bahan dapat diambil secara non-selektif atau selektif. Non-selektif adalah pengambilan sampel secara acak dari keseluruhan bahan tanpa memperhatikan atau memisahkan bagian dari bahan tersebut. Misalnya dalam pengambilan sampel rumput gajah, sampel diambil dari seluruh bagian rumput, baik daun maupun batang, kemudian dipotong-potong dan dicampur secara merata agar diperoleh bahan yang homogen. Selektif artinya pengambilan sampel secara acak dari bagian tertentu suatu bahan. 3. Jumlah Sampel Jumlah sampel yang diambil akan sangat berpengaruh terhadap tingkat representatif sampel yang diambil. Jumlah sampel yang diambil tergantung dari kebutuhan untuk evaluasi dan jumlah bahan yang diambil sampelnya. Sebagai pedoman jumlah sampel yang diambil adalah 10 persen dari jumlah bahan.

4. Penanganan Sampel Sampel yang telah diambil harus segera diamankan agar tidak rusak atau berubah sehingga mempunyai sifat yang berbeda dari mana sampel tersebut diambil. Misalnya terjadi penguapan air, pembusukan ataupun tumbuhnya jamur. Sampel yang mempunyai kadar air rendah (kurang dari 15 persen) kemungkinan terjadinya kerusakan sampel kecil sekali. Sampel demikian dapat langsungdimasukkan ke kantong plastik dan dibawa ke laboratorium. Sampel dengan kadar air tinggi seperti silase, maka kemungkinan terjadinya penguapan air sangat besar. Sehingga untuk mengontrol penguapan air, maka sampel yang telah diambil harus segera ditimbang, dimasukkan ke

dalam kantong plastik kedap udara, dibawa ke laboratorium dan segera dianalisis kadar bahan keringnya. Jika tidak dianalisis segera maka sampel yang telah diambil segera timbang, dikeringkan atau dijemur sampai beratnya konstan. Kemudian baru dibawa ke laboratorium.

2.2 Tahap - Tahap Pembagian Sampel Preparasi sampel adalah pengurangan massa dan ukuran dari gross sampel sampai pada massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di laboratorium. Tahap-tahap pembagian sampel adalah sebagai berikut : 1. Pengeringan udara/air drying Pengeringan udara pada gross sampel dilakukan jika sampel tersebut terlalu basah untuk diproses tanpa menghilangnya moisture atau yang menyebabkan timbulnya kesulitan pada crusher atau mill. Pengeringan udara dilakukan pada suhu ambient sampai suhu maksimum yang dapat diterima yaitu 400oC. waktu yang diperlukan untuk pengeringan ini bervariasi tergantung dari typical batubara yang akan dipreparasi, hanya prinsipnya batubara dijaga agar tidak mengalami oksidasi saat pengeringan. 2. Pengecilan ukuran butir Pengecilan ukuran butir adalah proses pengurangan ukuran atas sampel tanpa menyebabkan perubahan apapun pada massa sampel. Contoh alat mekanis untuk pengecilan ukuran butir adalah : Jaw Crusher Rolls Crusher Swing Hammer Mills

Jaw Crusher atau Roll Crusher biasa digunakan untuk mengurangi ukuran butir dari 50 mm sampai 11,2 mm ; 4,75 mm atau 2,36 mm. roll Crusher lebih direkomendasikan untuk jumlah/massa sampel yang besar. Swing Hammer Mill digunakan untuk menggerus sampel sampai ukuran 0.2 mm yang akan digunakan untuk sampel yang akan dianalisa di Laboratorium. 3. Mixing atau Pencampuran Mixing/pencampuran adalah proses pengadukan sampel agar diperoleh sampel yang homogen. Pencampuran dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : Metode manual : menggunakan riffle atau dengan membentuk dan membentuk kembali timbunan berbentuk kerucut. Metode mekanis : menggunakan alat Alat Rotary Sampel Divider (RSD) Pembagian atau Dividing

Proses untuk mendapatkan sampel yang representative dari gross sampel tanpa memperkecil ukuran butir. 2.3 Rumus Perhitungan Makanan Dengan menggunakan rumus ini, dapat diketahui berat yang dapat dimakan pada bahan pangan atau makanan itu sendiri. Berikut adalah rumus BDD :

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52091/F11oep_BAB%20IV%20Metodologi %20Penelitian.pdf?sequence=8 Persiapan Sampel Sebelum sampel dimasukkan ke dalam sorpsion container, terlebih dahulu dilakukan persiapan sampel. Persiapan untuk sampel: mula-mula sampel ditimbang dengan berat total sampel dalam cawan 5 gram dengan menggunakan neraca analitik. Kemudian sampel diratakan permukaannya dengan mengunakan sendok. Tujuan perataan permukaan sampel adalah agar penyerapan uap air pada sampel selama penyimpanan seragam sehingga titik kritis produk dapat lebih mudah ditentukan oleh panelis. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-262-609956245-bab%20vi%20tari.pdf PEMBAHASAN 6.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang dilakukan di LIPI-UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bali menunjukkan bahwa tumbuhan bungur yang dikumpulkan dari Jalan Hang Tuah, Denpasar pada Desember, 2010 merupakan spesies Lagerstroemia speciosa Pers. yang selanjutnya digunakan sebagai sampel di dalam penelitian. Kulit batang yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran, selanjutnya dipotong untuk mempercepat proses pengeringan. Sampel tersebut kemudian dikeringkan tanpa

terkena sinar matahari secara langsung, namun sirkulasi udaranya baik. Paparan sinar matahari secara langsung pada suhu tinggi dapat merusak dan menyebabkan terdegradasinya senyawa kimia dalam sampel yang dianalisis. Sampel yang telah kering selanjutnya dihaluskan dengan menggunakan blender kemudian diayak sampai berbentuk serbuk berwarna cokelat sebanyak 1500 g. Sampel yang berbentuk serbuk bertujuan untuk memperbesar luas permukaan sehingga memudahkan tertariknya komponenkomponen kimia yang terdapat dalam bahan. Serbuk sampel yang digunakan juga diukur kadar airnya sebagai standarisasi sampel. Metode yang digunakan untuk pengukuran kadar air adalah secara termogravimetri dengan menggunakan oven pengering. Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut menggunakan energi panas. Umumnya kandungan air bahan tersebut dikurangi agar mikroba tidak dapat tumbuh lagi di dalamnya (Underwood, 2002) Prinsip dari metode oven pengering adalah bahwa air yang terkandung dalam suatu bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105 o C selama waktu tertentu. Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah dipanaskan adalah kadar air yang terkandung dalam bahan tersebut (Underwood, 2002). Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode tersebut, didapatkan kadar air pada sampel yang digunakan yaitu sebesar 10,27%. Cara perhitungan kadar air dapat dilihat pada Lampiran 5. Besarnya kadar air pada sampel ini sedikit melebihi standar yang ditentukan dalam Farmakope Indonesia yang menyatakan bahwa kadar air standar pada suatu simplisia bahan obat yaitu sebesar 10% (Depkes RI, 1995).

2005. PEDOMAN TEKNIS METODA PREPARASI DAN ANALISIS MINERAL BUTIR. http://psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium%202005/konservasi/4Ped%20Teknis%20Mineralogi%20Butir.pdf Cone quartering adalah proses pembagian contoh yang dianggap homogenitasnya sama menjadi empat bagian yang sama banyak dan contoh yang diambil adalah dua bagian yang saling berhadapan.

Suparjo. Preparasi sampel bahan pakan. Jambi: Univ jambihttp://jajo66.files.wordpress.com/2008/06/2preparasi-sampel.pdf Nahm, K.H. 1992. Practical guide to feed, forage and water analysis. Yoo han Pub. Korea republic

You might also like