You are on page 1of 18

KELOMPOK 4

CORNELIA P. H. ANAGIRI FLORENTINA G. WAU HELDA F. HUNAM KLARA C. LEHAN KRISTINA KEWA OLA MIANA POTE REINELDIS .Y. AWI YUSTINA ORU KAHOWI

Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah

B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.Intinya adalah setiap materi yang karena konsentrasi dan atau sifat dan atau jumlahnya mengandung B3 dan membahayakan manusia, mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya.

Mudah meledak (eksplosif) (misal : bahan peledak) Mudah terbakar ( misal: bahan bakar, solven) Bersifat reaktif (misal: bahan-bahan oksidator) Menyebabkan infeksi : (limbah bakteri/rumah sakit) Bersifat korosif (asam kuat) Bersifat irritatif (basa kuat)

pengamatan secara langsung, yang dapat seketika maupun menunggu beberapa waktU

Berbahaya/harmful (misal logam berat) Beracun (HCN, Cr(VI)) Karsinogenik, Mutagenik dan Teratogenik (merkuri, turunan benzena) Bahan Radioaktif (Uranium, plutonium,dll)

uji toksikologi uji sifat akut uji sifat kronis

Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu: Berdasarkan sumber Berdasarkan karakteristik Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber dibagi menjadi: Limbah B3 dari sumber spesifik; Limbah B3 dari sumber tidak spesifik; Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

Gas

Cair

Padat

SO2, NO2 ,H2S, NH3, Debu C, Pb atau Hg

asam, basa, zat warna, solven organik, ion logam, anion, zat organik

Sludge, protein, Endapan kimaia, adsorben Bahan kimia kadaluarsa

1. 2.

Metode pengolahan secara kimia, fisik dan biologi Metode Pembuangan Limbah B3 Sumur dalam/ Sumur Injeksi (deep well injection) Kolam penyimpanan (surface impoundments) Landfill untuk limbah B3 (secure landfils)

Pengertian Limbah Cair Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-bahan buanga lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah cair atau air buangan merupakan sisa air dibuang yang berasal dari rumahtangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandungbahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia sertamangganggu lingkungan hidup.

Limbah cair domestik. Limbah cair industri . Rembesan dan Luapan . Air Hujan .

Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan atau faktor finansial. a. Pengolahan Primer (Primary Treatment) Penyaringa (Screening) Pengolahan Awal (Pretreatment) Pengendapan Pengapungan (Floation)

b.Pengolahan sekunder

Metode Trickling Filter Metode Activated Sludge

Metode Treatment ponds/ Lagoons.

c. Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment) Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan

fisika.
Metode pengolahan tersier jarang diaplikasikan pada fasilitas pengolahan limbah. Hal ini disebabkan biaya yang diperlukan

untuk melakukan proses pengolahan tersier cenderung tinggi


sehingga tidak ekonomis.

Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair. Dalam menentukan senyawa untuk membunuh mikroorganisme, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : Daya racun zat. Waktu kontak yang diperlukan Efektivitas zat Kadar dosis yang digunakan Tidak boleh bersifat toksik terhadap manusia dan hewan. Tahan terhadap air Biayanya murah

Pengolahan Lumpur (Slude Treatment)

Limbah Padat Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan,lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Secara garis besar limbah padat dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Limbah padat yang mudah terbaka. b. Limbah padat yang sukar terbakar. C.Limbah padat yang mudah membusuk. d. Limbah berupa debu Lumpur

e.Limbah yang dapat didaur ulang f. Limbah radio aktif g. Limbah yang menimbulkan penyakit h.Bongkaran bangunan III. klasifikasi limbah padat serta akibat-akibat yang ditimbulkannya sistem pengelolaan dilakukan menurut: Limbah padat yang dapat ditimbun tanpa membahayakan. Limbah padat yang dapat ditimbun tetapi berbahaya. Limbah padat yang tidak dapat ditimbun

IV. Penanganan limbah padat dapat dilakukan dengan cara antara lain Penimbunan Terbuka Sanitary Landfill Insinerasi b. Limbah Gas Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain.

Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah

butiran halus dan masih rnungkin terlihat dengan mata


telanjang seperti uap air, debu, asap,kabut dan fumeSedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain

beberapa

cara menangani pencemaran udara oleh limbah gas dan materi partikulat yang terbawah bersamanya.

Mengontrol Emisi Gas Buang Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan Pegendap Sistem Gravitasi Pengendap Elektrostatik Dampak bagi kesehatan. Pengaruh Limbah Terhadap Kesehatan . Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

Penyakit jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ). Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa ( Hg ). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. Dampak B3 terhadap Kesehatan, antara lain

Dampak limbah b3 bagi kesehatan


Air Raksa /Hargentum/ Hg/ Mercury Chromium Cadmium (Cd) Cupper (Cu) / Tembaga Timah Hitam (Pb) Nickel (Ni) Pestisida Arsene Nitrogen Oxide (NOx) Sulfur Oxide (SOx) Karbonmonoksida (CO)

You might also like