You are on page 1of 140

TUGAS KELOMPOK BAHASA INDONESIA X4

KELOMPOK 8 Nama kelompok : 1. Galih Setyo w. (12) 2. M. Arifin (20) 3. Ringga Pridiatama (25)

4. Tiara Imas Ayu (31)

BAB 5 KESEHATAN

A. Menyimpulkan Isi Informasi Yang Disampaikan Melalui Tuturan Langsung B. Memberikan Kritik terhadap Informasi dari Media Cetak Kebahasaan C. Membaca Memindai untuk Memperoleh Informasi D. Menulis Gagasan dalam Bentuk Paragraf Argumentasi E. Kesastraan

A. Menyimpulkan Isi Informasi yang Disampaikan melalui Tuturan langsung


Tuturan langsung contohnya adalah percakapan atau siaran berita. Pengertian Langkah-langkah

Main menu

Pengertian Menyimpulkan Isi Informasi


Menyimpulkan isi informasi adalah : mengikhtisarkan (menetapkan, menyarikan pendapat) berdasarkan apa-apa yang diuraikan dalam kabar atau berita tersebut.

Main menu

Langkah-Langkah Menyimpulkan Isi Infomasi


Tangkap sumber suara dari informasi yang diperdengarkan. Catat hal-hal yang menurutmu penting. Lalu buatlah kesimpulannya.
Main menu

B. Memberikan Kritik terhadap Informasi dari Media Cetak


Memberikan kritik terhadap infornasi media cetak adalah mengevaluasi sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki informasi dari media cetak. Contoh kritikan terhadap informasi dari media cetak.
Main menu

Kebanyakan Orang Ceroboh Saat Membersihkan Gigi


Sehabis makan kita sering terganggu adanya selilit di sela-sela gigi.Jika dibiarkan, sisa-sisa makanan yang membusuk di sela-sela gigi itu menyebabkan gangguan gigi dan gusi.Namun , membuangnya dengan ceroboh juga memperparah kesehatan mulut. Survei menunjukan, sekitar 60% orang memperparah kesehatan mulutnya karena menggunakan benda-benda berbahaya untuk mengambil sisa makanan di gigi.Percaya atau tidak, benda-benda yang digunakan terdapat obeng, gunting, jarum, klip,dan pisau.Hal tersebut menunjukan bahwa kebanyakan orang suka menggunakan apapun yang dekat dengan tangannya untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela giginya. Survei juga menunjukkan bahwa 23% orang memilih untuk membiarkan sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi.Membersihkan sela-sela gigi merupakan tindakan rutin yang perlu dilakukan setiap kali akan menggosok gigi agar dapat menyingkirkan partikel-partikel makanan secara tuntas dari permukaan gigi sehingga terhindar dari plak.Meskipun demikian , cara melakukannya juga harus lembut agar tidak merusak jaringan gusi.Benda yang paling aman digunakan untuk membersihkannya adalah tusuk gigiyang memang di desain untuk membersihkan kotoran di sela-sela gigi. Sumber : Kompas, 18 Februari 2005

Main menu

Kritikan
Seharusnya masyarakat menggunakan alat yang benar(tusuk gigi) untuk membersihkan sisa-sisa kotoran di gigi mereka, agar tidak melukai gusi mereka.

Kebahasaan
Membedakan Kalimat Tunggal dengan Kalimat Majemuk

Kalimat Tunggal Kalimat Majemuk

Main menu

Kalimat Tunggal
a)Pengertian Kalimat Tunggal b)Contoh kalimat tunggal c)Kalimat tunggal dan perluasannya d)Contoh Kalimat tunggal dan perluasannya
Main menu

a. Pengertian Kalimat Tunggal


ialah kalimat yang hanya mengandung satu klausa atau yang hanya mempunyai satu objek dan satu predikat namun dapat diperluas keterangan-keterangannya, (misalnya keterangan waktu,tempat,dan lain-lain).
Main menu

b. Contoh kalimat tunggal

Ibu membeli buah S P O Mobilnya menabrak pohon S P O

Main menu

c. Kalimat tunggal dan perluasannya

Kalimat tunggal yang dapat diperluas menjadi kalimat majemuk. Perluasan tersebut dapat terjadi pada subjek, predikat, objek, pelengkap atau keterangan
Main menu

d. Contoh Kalimat tunggal dan perluasannya


1. Murid itu pintar (tunggal) S P 2. Murid itu sakit (tunggal) S P 3. Murid yang pintar itu sakit (majemuk dengan S P perluasan anak kalimat subjek) Murid yang pintar itu S P

Kalimat Majemuk a)Pengertian Kalimat Majemuk b)Contoh kalimat majemuk c)Pembagian kalimat majemuk

Main menu

a. Pengertian Kalimat Majemuk


Kalimat Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
Main menu

b. Contoh kalimat majemuk


Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar. Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.

Main menu

c. Pembagian kalimat majemuk 1. Kalimat Majemuk Setara 2. Kalimat Majemuk Bertingkat

Main menu

1. Kalimat Majemuk Setara


a. Pengertian Kalimat Majemuk setara. b. Contoh Kalimat Majemuk setara c. Macam Kalimat Majemuk setara beserta contohnya

Main menu

a. Pengertian Kalimat Majemuk setara.


Kalimat majemuk setara (KMS) adalah kalimat majemuk dimana hubungan antar unsur-unsurnya sederajat.

Main menu

b. Contoh Kalimat Majemuk setara


Gempa bumi menggoncang poso dan S P O Konjungsi menewaskan lima orang P O

Main menu

c. Macam Kalimat Majemuk setara beserta contohnya


Kesetaraan antara pola-pola dalam satu kalimat ditentukan oleh jenis konjungsi yang dipakai, yaitu konjungsi setara. Oleh karena itu, macam kalimat majemuk setara sangat ditentukan pula oleh jenis konjungsi setara yang dipakai di dalamnya, seperti macam KMS berikut ini.
Main menu

Macam kalimat majemuk setara (koordinatif) a. KMS menggabungkan b. KMS mempertentangkan c. KMS memilih d. KMS menguatkan e. KMS mengurutkan f. KMS menjelaskan isi
Main menu

a. KMS menggabungkan
Konjungsi yang digunakan : dan, serta, lagi, pula, dan juga Contohnya : konflik memberikan tantangan baginya dan oleh karena itu dia tampak menghadapinya dengan penuh gairah.
Main menu

b. KMS mempertentangkan
Konjungsi yang digunakan : tetapi, namun, sedangkan, dan melainkan Contohnya : bapak menjadi perhatian tidak hanya dari keluarga tetapi juga menjadi perhatian penduduk dari desaku.

Main menu

c. KMS memilih
Konjungsi yang digunakan : atau Contohnya : dalam keadaan seperti itu dia terpaksa membunuh musuh atau dibunuh musuh.

Main menu

d. KMS menguatkan
Konjungsi yang digunakan : bahkan dan malahan Contohnya : rumah- rumah di kalimantan sebagian besar didirikan ditepi sungai. Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal.
Main menu

e. KMS mengurutkan
Konjungsi yang digunakan : lalu, kemudian, setelah itu, dan sesudah itu Contohnya : kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan kaki. Sesudah itu, kami akan beristirahat di rumah penduduk.

Main menu

f. KMS menjelaskan isi

Konjungsi yang digunakan : bahwa, yaitu, ialah, adalah, dan yakni.


Contohnya : Sekarang saya baru tahu bahwa saya punya potensi dalam pelajaran b.inggris

Main menu

Kalimat majemuk bertingkat (subordinatif)


Pengertian kalimat majemuk bertingkat Contoh kalimat majemukbertingkat Macam kalimat majemuk bertingkat beserta contohnya

Main menu

Pengertian kalimat majemuk bertingkat


Yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat.

Main menu

Contoh kalimat majemuk bertingkat


Pencuri sepeda motor itu dibakar masa S P O

(Pencuri sepeda motor itu) S P Sebelum (ia) ditangani polisi setempat. Konjungsi (S) P O
Main menu

Macam kalimat majemuk bertingkat


Macam kalimat majemuk pun ditentukan oleh sifat konjungsi yang menghubungkan klausaklausanya, yaitu konjungsi bertingkat, seperti macam kalimat majemuk bertingkat berikut ini :

Main menu

Macam kalimat majemuk bertingkat (KMB)


KMB yang menyatakan hubungan waktu KMB yang menyatakan hubungan syarat KMB yang menyatakan hubungan tujuan KMB yang menyatakan hubungan perbandingan KMB yang menyatakan hubungan sebab KMB yang menyatakan hubungan akibat
Main menu

Main menu

KMB yang menyatakan hubungan pengandaian KMB yang menyatakan hubungan pengecualian KMB yang menyatakan hubungan cara KMB yang menyatakan hubungan alat KMB yang menyatakan hubungan kemiripan

KMB yang menyatakan hubungan waktu


Konjungsi yang di gunakan : saat, sebelum, selama, setelah, sejak, dan seraya Contohnya : sejak aku di serahkan orang tuaku kepada nenek, aku tidur di atas dipan dikamar nenek yang luas.

Main menu

KMB yang menyatakan hubungan syarat


Konjungsi yang digunakan : jika, kalau, bila, dan jikalau Contohnya : jika anda mau mendengarkan, saya tentu senang sekali.

KMB yang menyatakan hubungan tujuan


Konjungsi yang digunakan : untuk, demi, bagi, supaya, dan agar. Contohnya : Saya sengaja ditinggalkan di kota kecil agar dapat mengetahui kehidupan disana.

Main menu

KMB yang menyatakan hubungan perbandingan


Konjungsi yang digunakan : daripada, bagai, umpama, seprti dan bak. Contohnya : Pak Hamid menyayangi semua kemenakannya seperti dia menyayangi anakanaknya.

Main menu

KMB yang menyatakan hubungan sebab


Konjungsi yang digunakan : karena, sebab, oleh sebab, dan karena itu. Contohnya : Pusat penelitian kependudukan terpaksa menangguhkan beberapa rencana penelitian karena belum ada tenaga yang siap.
Main menu

KMB yang menyatakan hubungan akibat


Konjungsi yang digunakan : sehingga dan maka. Contohnya: perselisihan antara ayah dan ibu semakin memuncak sehingga praktis tidak ada kerukunan dalam keluarga.

Main menu

KMB yang menyatakan pengandaian


Konjungsi yang digunakan : seandainya dan sekiranya Contohnya : Sekiranya engkau mematuhi peraturan lalu lintas, kecelakaan itu tidak akan terjadi

Main menu

KMB yang menyatakan hubungan pengecualian

Konjungsi yang digunakan : kecuali dan selain. Contohnya : Tiada seorangpun yang memiliki alphard, selain pak heru direktur perusahaan itu.
Main menu

KMB yang menyatakan hubungan cara


Konjungsi yang digunakan : dengan.
Contohnya : Kesebelasan PSMS mempertahankan kemenangannya dengan semua pemain mundur ke belakang

Main menu

KMB yang menyatakan hubungan alat


Konjungsi yang digunakan : dengan

Contohnya : Adik menggambar pemandangan dengan pensil warna yang dibelinya.

Main menu

KMB yang menyatakan hubungan kemiripan


Konjungsi yang digunakan : seolah-olah dan seakan-akan Contohnya : Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui persoalan yang sebenarnya

Main menu

C. Membaca Memindai untuk Memperoleh Informasi


a) Pengertian membaca memindai b) Kegunaan membaca memindai c) Cara memperoleh informasi dengan membaca memindai d) Contoh indeks beserta kegunaannya
Main menu

a. Pengertian membaca memindai


Soedarso dalam bukunya Sistem Membaca Cepat dan Efektif (2000: 89-91) menyatakan bahwa membaca memindai (scanning) adalah suatu teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain. Jadi, langsung ke masalah yang dicari, yaitu fakta khusus dan informasi tertentu

Main menu

b. Kegunaan membaca memindai


Membaca memindai (scanning) dapat digunakan untuk beberapa keperluan, antara lain : 1. Mencari nomor telepon 2. Mencari kata pada kamus 3. Mencari entri pada indeks 4. Mencari angka-angka statistik 5. Melihat acara siaran televisi 6. Melihat daftar pejalanan
Main menu

c. Cara memperoleh informasi dengan membaca memindai


apabila anda ingin mencari informasi penting dalam sebuah teks, Anda dapat mencari letak di bagian mana dari tulisan itu yang memuat informasi yang dibutuhkan.

Main menu

d. Contoh indeks beserta kegunaannya


Berikut ini contoh indeks serta penggunaannya untuk mendapatkan suatu informasi tertentu: Alergi, 4-45 Anemia, 21 Arthritis, 43-46 Aterosklerosis, 46 Borok, 25 diabetik, 25 kulit, 25 Colostomie, 32 Cytomegalovirus, 37 Main

menu

Contoh indeks diatas merupakan indeks dari buku Chlorlla Makanan Sehat Alami. Sebagai contoh, apabila ingin mengetahui tentang penyakit anemia dalam buku tersebut, kita dapat mengetahuinya pada halaman 21.

D. Menulis Gagasan dalam Bentuk Paragraf Argumentasi

a) Pengertian paragraf argumentasi b) Ciri-ciri paragraf argumentasi c) Langkah-Langkah menlis paragraf argumentasi d) Pembahasan
Main menu

a. Pengertian paragraf argumentasi


Paragraf Argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya penulis wacana argumetasi menyertakan datadata pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.
Main menu

b. Ciri-ciri paragraf argumentasi


Dalam paragraf argumentasi, biasanya ditemukan beberapa ciri yang mudah dikenali. Ciri- ciri tersebut adalah : 1. ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya. 2. alasan, data, atau fakta yang mendukung. 3. pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau paragraf argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan.

Main menu

c. Langkah-Langkah Menulis Paragraf Argumentasi


Menentukan topik / tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
Main menu

d. Pembahasan
Dalam paragraf argumentasi, biasanya ditemukan beberapa ciri yang mudah dikenali. Ciri- ciri tersebut misalnya : 1. Ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya 2. Alasan, data, atau fakta yang mendukung 3. Pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau paragraf argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan.
Main menu

E. KESASTRAAN
1. Menyimak cerita rakyat dan menemukan halhal menarik tentang tokoh cerita rakyat. 2. Membahas isi puisi berkenaan gambaran pengindraan, perasaan, pikiran, dan imajinasi. 3. Membaca karya sastra melayu klasik dan mengidentifikasi unsur-unsurnya. 4. Menulis cerpen berdasarkan pengalaman hidup diri sendiri. Main menu

1. Menyimak cerita rakyat dan menemukan hal-hal menarik tentang cerita rakyat

a) Pengertian menyimak cerita rakyat b) Contoh cerita rakyat c) Pembahasan

Main menu

a. Pengertian menyimak cerita rakyat

Menyimak adalah kegiatan mendengarkan dengan disengaja dalam rangka mencapai maksud maksud tertentu. Cerita rakyat merupakan satu bentuk cerita yang popular di kalangan rakyat, yang menjadi hiburan penting di masyarakat berkenaan.Dalam masyarakat Melayu, terdapat pelbagi jenis cerita rakyat seperti cerita binatang, cerita jenaka, cerita penglipur lara dan cerita pengalaman

Main menu

Terjadinya Selat Bali


Pada jaman dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Sesudah bertahun-tahun kawin, mereka mendapat seorang anak yang mereka namai Manik Angkeran. Meskipun Manik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai namun dia mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia sering kalah sehingga dia terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, malahan berhutang pada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. Tiba-tiba dia mendengar suara, "Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau mernberi sedikit hartanya."

Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dia membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kernudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan berjudi lagi. Tentu saja tidak lama kemudian, harta itu habis untuk taruhan. Manik Angkeran sekali lagi minta bantuan ayahnya. Tentu saja Sidi Mantra menolak untuk membantu anakya. Manik Angkeran mendengar dari temannya bahwa harta itu didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai doa dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu ayahnya tidur.

Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, "Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma. Manik Angkeran terpesona melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Tiba-tiba ada niat jahat yang timbul dalam hatinya. Karena ingin mendapat harta lebih banyak, dengan secepat kilat dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga beputar kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dan tidak terkejar oleh Naga. Tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu jejaknya dijilat sang Naga. Mendengar kernatian anaknya, kesedihan hati Sidi Mantra tidak terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dihidupkan kembali. Naga menyanggupinya asal ekornya dapat kembali seperti sediakala. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra dapat memulihkan ekor Naga. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi dapat hidup bersama.

"Kamu harus mulai hidup baru tetapi tidak di sini," katanya. Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang mernisahkan dia dengan anaknya. Sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

c. pembahasan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Beberapa hal-hal yang dapat kita simpulkan dari cerpen diatas adalah : Watak Manik Angkeran yang pembangkang, keras kepala dan egois. Watak Begawan Sindhimantra yang baik, berbudi luhur, penyabar dan pemaaf Keberadaan emas di tubuh naga besukih Latar tempat : Gua , tempat perjudian, dan rumah begawan Sidhimantra Latar Waktu : pagi hari dan senja Kehidupan masyarakat yang buruk dan tidak patut untuk ditiru Menariknya tokoh sang naga, Naga Besukih yang ekornya memiliki berlian Asal mula terjadinya selat bali karena pancaran air yang memisahkan gunung agung dari pulau jawa, akhirnya genangan air itu disebut selat bali Amanat yang dapat dipetik, janganlah suka berjudi karena sangat merugikan kita maupun orang disekitar kita

Main menu

2. Membahas isi puisi berkanaan gambaran pengindraan, perasaan, pikiran, dan imajinasi
a) b) c) d) Pengertian puisi Struktur puisi Contoh puisi pembahasannya

Main menu

a. Pengertian puisi
Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Putu Arya Tirtawirya (1980:9) mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara implisit, samar dengan makna yang tersirat di mana kata-katanya condong pada makna konotatif.
Main menu

b. Struktur Puisi
Struktur Fisik Struktur Batin

Main menu

c. Contoh puisi
Tua
Di senja kala itu. Ku termangu di depan jendela. Memandang rapuh. Sebatang Pohon di pekarangan. Pohon kering yang tua. Yang tak lagi di singgahi daun segar. Ku masih rapuh memandangnya. Pohon tua yang tak berdaun segar. Dan ku bayangkan. Aku seperti dia. Yang kering dan hampa. Sungguh hampa. Lebih dari kehampaan saat malam. Inilah tanda waktu yang berjalan. Di hari yang semakin tua.

Puisi ditulis oleh evi, 13 Januari 2010


Main menu

d. pembahasannya
Renungan seseorang yang membayangkan kehidupan selanjutnya, dimana ia akan mengalami masa tua & kerapuhan seperti ia yang melihat sebuah pohon tua di depan rumahnya.

Main menu

Adapun struktur fisik puisi dijelaskan sebagai berikut : 1. Perwajahan puisi (tipografi) 2. Diksi 3. Imaji 4. Kata kongkret 5. Bahasa figuratif 6. verifikasi

Main menu

1.Perwajahan (tipografi)
yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

Main menu

2. Diksi
yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka katakatanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
Main menu

3. Imaji
yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
Main menu

4. Kata kongkret
yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Katakata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret rawarawa dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
Main menu

5. Bahasa figuratif
yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.

Main menu

6. Verifikasi
yaitu menyangkut - rima - ritme - metrum

Main menu

Rima
perulangan bunyi yang sama dalam puisi yang berguna untuk menambah keindahan suatu puisi. Contoh : Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian Bersakit-sakit dahulu Bersenang-senang kemudian MACAM-MACAM RIMA
Main menu

Macam Macam Rima


Rima berdasarkan bunyi Berdasarkan letak kata-kata dalam baris Rima menurut rupanya

Main menu

Rima berdasarkan bunyi


Rima Sempurna Rima Tak Sempurna Rima Mutlak Rima Terbuka Rima Tertutup Rima Aliterasi Rima Asonansi Rima Disonansi
Main menu

Rima Sempurna
Seluruh suku akhirnya berirama sama Contoh : ma lang ma ti pa lang ha - ti
Main menu

Rima Tak Sempurna


Hanya sebagian suku akhir yang sama Contoh : pu lang pa - gi tu kang ha - ri
Main menu

Rima Mutlak
Seluruh kata berima Contoh : Mendatang-datang jua Kenagan masa lampau Menghilang muncul jua Yang dulu sinau-silau Kata jua yang diulang dua kali pada tempat yang sama itu berima mutlak.

Main menu

Rima Terbuka
Yang berima adalah suku akhir suku terbuka dengan vokal yang sama. Contoh : bu ka ba tu mu ka pa lu
Main menu

Rima Tertutup
Yang berima itu suku akhir suku tertutup dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama. Contoh : hi lang su sut
ma lang ta kut
Main menu

Rima Aliterasi
Yang berima adalah bunyi-bunyi awal pada tiuap-tiap kata yang sebaris, maupun pada baris-baris berlainan. Contoh : Bukan beta bijak berperi Pandai mengubah madahan syair
Bunyi b pada kata-kata dalam baris pertama bait puisi di atas disebut rima aliterasi.

Main menu

Rima Asonansi
Yang berima adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata, baik pada satu baris maupun pada barisbaris berlainan. Contoh : se cu pak tum - bang se cu kat mun - dam
Main menu

Yang disebut asonansi ialah vokal-vokal e u a dan u a pada kata-kata tersebut di atas.

Rima Disonansi

Rima ini adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata seperti pada asonansi tetapi memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan. Contoh : Tin dak tan duk ( i a / a u )
Mon dar man dir ( o a / a i )

Main menu

Berdasarkan letak kata-kata dalam baris


Rima Awal Rima Tengah Rima Akhir Rima Tegak Rima Datar Rima Sejajar Rima Rangkai Rima Bersilang (Rima Salib) Rima Bersilang (Rima Salib) Rima Kembar Rima Patah Rima Merdeka

Main menu

Rima Awal
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada awal-awal kata. Contoh : Pemuda kaulah harapan bangsa Pemuda jangan suka berpangku tangan

Main menu

Rima Tengah
Apabila kata-kata yang berima terletak di tengah. Contoh : Pemuda kaulah harapan bangsa Pemudi kaulah harapan negeri

Main menu

Rima Akhir
Apabila kata-kata yang berima terletak pada akhir. Bentuk ini banyak digunakan dalam bentuk Pantun, Syair dan Gurindam. Contoh : Tolong - menolong umpama jari Bantu membantu setiap hari Bekerja selalu berlima diri Itulah misal Tuhan memberi
Main menu

Rima Datar
Apabila rima kata-kata yang berima itu terdapat pada baris yang sama. Contoh : Air mengalir menghilir sungai (bunyi ir pada akhir ketiga kata)

Main menu

Rima Sejajar
Apabila sepatah kata dipakai berulang-ulang dalam kalimat yang beruntun. Contoh : Dapat sama laba Cicir sama rugi Bukit sama didaki Lurah sama dituruni Main menu Berat sama dipikul Ringan sama dijinjing Terapung sama hanyut Terendam sama basah.

Rima Tegak
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada baris-baris yang berlainan. Contoh : Terlipat Terikat Engkau mencari Terang matahari Melambai Melombai Engkau beringin Digerak angin Terhibur Terlipur Engkau bermalam Di tepi kolam Main menu (J.E. Tatengkeng)

Rima Rangkai
Apabila umpamanya baris pertama berima dengan baris keempat, baris kedua berima dengan baris ketiga. Rima ini terletak pada bentuk Soneta dengan rima a b b a Contoh : Perasaan siapa takan nyala ( a ) Melihat anak berlagu dendang ( b ) Seorang sajak di tepi padang ( b ) Tiada berbaju buka kepala ( a )

Main menu

Rima Bersilang (Rima Salib)


Rima yang letaknya berselang-selang. Misalnya baris pertama berima dengan baris ketiga, dan baris kedua berima dengan baris keempat. Rima ini dapat kita jumpai dalam bentuk Pantun yang berrumus a b a b. Contoh : Burung nuri burung dara ( a ) Terbang ke sisi taman kayangan ( b ) Karangan janggal banyak tak kena ( a ) Daripada paham belum sempurna ( b )

Main menu

Rima Bersilang (Rima Salib)


Apabila kata-kata yang berima terdapat pada kalimat-kalimat yang beruntun. Bentuk ini dapat kita jumpai dalam bentuk Syair dengan rumusnya a a a a ; b b b b Contoh : Hatiku rindu bukan kepalang ( a ) Dendam berahi berulang-ulang ( a ) Air mata bercucuran selang menyelang ( a ) Mengenangkan adik kekasih abang ( a ) Main menu Diriku lemah anggotaku layu ( b ) Rasakan cinta bertalu-talu ( b ) Kalau begini datanglah selalu ( b ) Tentulah kanda berpulang dahulu ( b )

Rima Kembar
Apabila kalimat yang beruntun dua-dua berima sama. Misalnya dengan abjad a a b b atau c c d d e e dan seterusnya. Contoh : Sedikitpun matamu tak berkerling ( a ) Memandang ibumu sakit berguling ( a ) Air matamu tak bercucuran ( b ) Tinggalkan ibumu tak penghiburan ( b )

( J. E. Tatengkeng)

Main menu

Rima Patah
Apabila dalam bait-bait puisi ada kata yang tidak berima sedangkan kata-kata lain pada tempat yang sama di baris-baris lain memilikinya. Rumus rima patah adalah a a b a atau b c b b Contoh : Beli baju ke pasar Minggu ( a ) Jangan lupa beli duku ( a ) Beli kemeja ke pasar Senen ( b ) Jangan lupa ajaklah daku ( a ) Beli kemeja ke pasar Senen ( b ) Jangan lupa membesi dasi ( c ) Jangan suka jajan permen ( b ) Main menu Lebih baik dibelikan semen ( b )

Rima Merdeka
Tidak ada yang bersajak Contoh : Hanya sebuah bintang ( a ) Kelip kemilau ( b ) Tercapak di langit ( c ) Tidak berteman ( d )

(Aoh Kartadimadja)
Main menu

Rima menurut rupanya


Rima rupa hanya terdapat pada puisi-puisi Melayu Klasik yang ditulis dengan huruf Arab Melayu. Tulisan ( bentuknya ) tampak sama, tetapi bunyinya berbeda. Contoh : 1. Tulisan kata ramai dengan rami. 2. Tulisan kata lampau dengan lampu. Untuk lebih jelasnya, marilah kita lihat contoh berikut ini : Contoh : 1. Kota Jakarta yang berpenduduk hampir tujuh juta orang itu sangat ramai. 2. Pada masa lampau kehidupan masyarakat masih sederhana. Kata ramai tentu saja tidak dibaca rami, melainkan ramai, dan kata lampau tidak dibaca lampu melainkan lampau.

Main menu

Ritme
pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.
Main menu

Metrum

Ketetapan tinggi atau rendahnya suatu kalimat dalam pembacaan puisi

Main menu

2. Adapun struktur batin puisi akan dijelaskan sebagai berikut


a. b. c. d. Tema/makna (sense) Rasa (feeling) Nada (tone) Amanat/tujuan/maksud (itention)

Main menu

a. Tema/makna (sense)
Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

Main menu

b. Rasa (feeling)
Yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.

Main menu

c. Nada (tone)
Yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
Main menu

d. Amanat/Tujuan/Maksud (itention)
Sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.

Main menu

3. Membaca Karya Sastra Melayu Klasik dan Mengidentifikasi UnsurUnsurnya


a. Membaca karya sastra melayu klasik b. Mengidentifikasi unsur-unsurnya c. Contoh karya melayu klasik

Main menu

a. Membaca Karya Sastra Melayu Klasik


Pengertian Karya Sastra Melayu Klasik Ciri-ciri Karya Sastra Melayu Klasik Jenis- jenis Karya Sastra Melayu Klasik

Main menu

Pengertian Karya Sastra Melayu Klasik

Adalah sastra yang berkembang pada masa masyarakat melayu tradisional.

Main menu

Ciri-ciri Karya Sastra Melayu Klasik


Secara umum bentuk karya sastra melayu klasik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Nama penciptanya tidak diketahui (anonim) Bersifat pralogis, mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum Berkembang secara statis dan punya rumus yang baku. Misalnya, dalam prosa, menggunakan katakata sahibul hikayat, hatta, dan konon.

Main menu

Jenis-Jenis Karya Sastra Melayu Klasik


Mantra Etiologi Teka-Teki Fabel Cerita Jenaka Cerita Palipur Lara (CPL)

Main menu

Mantra
Perkataan (ucapan) yang dapat mendatangkan daya (kekuatan ghaib), misalnya, kekuatan menyembuhkan sakit. Mantra diucapkan oleh seseorang yang disebut pawang

Main menu

Etimologi
Cerita tentang asal usul nama benda, tempat, suatu kejadian atau peristiwa.

Main menu

Teka-Teki
Merupakan bahasa berkias, di mana ada sesuatu yang disembunyikan, yaitu isi dan maksudnya. Hal ini sesuai dengan mental bangsa melayu yang gemar mengatakan sesuatu secara tidak langsung.

Main menu

Fabel
Cerita mengenai binatang yang dianggap sebagai manusia, dapat berpikir, berperasaan, berperilaku seperti manusia. Pada umumnya fabel mengandung sindiran terhadap perilaku manusia atau mengandung unsur pendidikan moral.

Main menu

Cerita Jenaka
Cerita yang mengandung unsur jenaka atau humor. Umumnya cerita ini mengandung pendidikan moral, mengisahkan seseorang yang bijaksana dalam menghadapi suatu persoalan

Main menu

Cerita Palipur Lara (CPL)


Cerita yang bermaksud untk menghibur orang yang sedang sedih, terutama anak remaja yang sedang terkena asmara.

Main menu

b. Mengidentifikasi Unsur-Unsurnya
Unsur-Unsur Intrinsik Nilai-Nilai

Main menu

Unsur-Unsur Intrinsik
Tema Plot (Alur) Tokoh dan Penokohan Setting (Latar) Sudut Pandang (Titik kisah) Gaya Bahasa Moral (Amanat atau Pesan)
Main menu

Tema
Dasar pengembangan seluruh cerita sehingga ia bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Tema mempunyai generalisasi yang umum sehingga untuk menemukan tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari keseluruhan cerita

Main menu

Plot (Alur)
Cerita yang berisi urutan kejadian, tetapi tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akiba, peristiwa satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristima yang lain. Jenis-jenis plot (alur)
Maju = jalan cerita maju/berjalan apa adanya Mundur = jalan cerita cenderung mengingatingat masa lalu Campuran = gabungan dari maju dan mundur Main menu

Tokoh dan Penokohan


Istilah tokoh dan penokohan sebenarnya memiliki arti yang hampir sama. Tokoh adalah orangnya, pelaku cerita, sedangkan penokohan adalah sikap kualitas pribadi tokoh.

Main menu

Setting (Latar)

Setting adalah segala petunjuk, keterangan, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra.

Main menu

Sudut Pandang (Titik kisah)


Sudut pandang merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk meyajikan tokoh, tindakan latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.

Main menu

Gaya Bahasa
Gaya Bahasa menjadi unsur bahan dalam seni sastra. Gaya Bahasa juga menjadi alat atau sarana untuk mengungkapkan ide atau gagasan dalam mencipta sebuah karya. Agar memperoleh hasil sastra yang berefek, gaya bahasa menjadi unsur yang sangat penting dalam membuat karya sastra.

Main menu

Moral (Amanat atau Pesan)


Menurut kamus besar bahasa indonesia (2002:754) moral mengacu pada pengertian baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dll. Nurgyantoro (2002:321) menjelaskan moral dalam karya sastra mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan. Jadi, moral dalam karya sastra dapat disampaikan pengarang pada pembaca
Main menu

Nilai-Nilai
Nilai budaya Nilai agama Nilai moral Nilai sosial

Main menu

Nilai budaya
Sesuatu adat istiadat yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Contoh : warga desa mengadakan selamatan, dan hampir bisa dipastikan orang-orang berdatangan untuk sekedar mengucapkan selamat

Main menu

Nilai agama
Nilai-nilai yang berhubungan dengan prinsip kepercayaan kepada tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.

Main menu

Nilai moral
Ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, baik buruk, dan budi pekerti.

Main menu

Nilai sosial
Sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat, misalnya : suka menolong.

Main menu

c. Contoh Melayu Klasik


PETIKAN DALAM HIKAYAT SI MISKIN
Alkisah, maka tersebutlah kisah Marakarma berjalan dua bersaudara itu.Maka Tuan Puteri Nila Kesuma itu pun menangis hendak minum susu.Maka Marakarma pun menangis seraya berkata, Diamlah adinda, jangan menangis kerna kita orang celaka. Dimanakah kita boleh mendapat susu lagi? kita sudah dibuangkan orang. Maka diberinyalah kepada adiknya ketupat itu sebelah.Maka dimakannyalah.Maka ia pun diamlah. Maka sampai tujuh hari tujuh malam ia berjalan itu.Maka ketupat yang tujuh biji itu habislah dimakan oleh Tuan Puteri Nila Kesuma itu, kerana diberikannya kpada adiknya sebelah dan petang sebelah.

Setelah habis ketupat itu, Maka Tuan Puteri NilaKesuma itu menangis lagi hendak makan.Maka diambil oleh Marakarmasegala taruk kayu dan umbut-umbut dan buahbuahan kayu yang didalam hutan itu yang patut dimakannya.Maka diberikannya kepada saudaranya itu dan barang dimana ia bertemu dengan air maka dimandikannyalah akan saudaranya.Syahadan beberapa lamanya ia berjalan itu, maka beberapa bertemu dengan gunung yang tinggi-tinggi dan padang yang luas-luas dan tasik yang berombak seperti laut tempat segala dewa-dewi dan peri, mambang, indera, cendera, jin. Maka raja-raja jin disanalahtempat bermain lancang berlumba-lumba,disanalah banyak ia beroleh kesaktian yang diberi oleh anak raja-raja itu.Adapun Marakarma itu apabila ia bertemu dengan segala raja-raja itu, maka Tuan Puteri Nila Kesuma itu pun disembunyikanlah, dan jikalau ia bertemu dengan segala binatang-binatang yang buas-buas, maka didukungnyalah akan saudaranya itu tiada diberinya lepas dari tubuhnya.

4. Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Hidup Sendiri


Langkah-langkah membuat Cerpen Contoh Pembahasan

Main menu

Langkah-Langkah Membuat Cerpen

Tentukan tema serta plot ceritanya Tentukan tokoh serta penokohannya Tentukan sudut pandang yang akan digunakan Gunakan gaya bahasa yang bagus

Main menu

Main menu

Naik ke Gunung

suatu hari, aku dengn teman-temanku berencana naik ke pacet dengan bersepeda motor. Teman-temanku antara lain Fuad, Dadik, Robby, Rendy, dan Agung. Rencananya kita mau naik ke pacet dengan empat sepeda motor. Soalnya sepedanya Dadik dan Robby sepeda motor bebek. Takutnya gak kuat naik dan nanti malah mogog. Lalu Fuad dan Rendy bawa sepeda motor laki-laki. Tapi saat mau berangkat motornya malah dipakai orang tuanya, terpaksa dech kita naik dengan tiga motor. Aku dengan Dadik, Fuad dengan Rendy, dan Roby dengan agung. waktu berangkat Fuad dan Roby memacu motornya dengan cepat sampaisampai aku dan Dadik ketinggalan. Tiba-tiba motornya Dadik mogog, knalpotnya tiba-tiba mengeluarkan asap seperti sepeda motor dua tak, dan baunya seperti ada yang terbakar. Aku dan Dadik langsung bingung. Uang tidak punya, benerin gag bisa jadi kayak orang gila. Akhirnya kita berdua memutuskan untuk pulang. setelah mendorong beberapa jam akhirnya kita sampai di rumah. Sesampainya di rumah kita baru sadar mengapa kita telepon teman-teman yang ada di atas.

Untuk membuat cerpen ini. Saya menentukan Tema : kesialan saat jalan-jalan Alur : maju Tokoh & Penokohan - Agung, Fuad, Rendy, Robby (tokoh Figuran) = Hanya Peran Pembantu (tidak aktif dalam cerita) -Dadik (tokoh pembantu) = Baik Hati -Galih (tokoh utama) = Pelupa Sudut pandang = sudut pandang pemeran utama

Pembahasan

Main menu

Main menu

You might also like