Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
PEMERINTAHAN ACEH
f. bahwa . . .
- 2 -
Mengingat : 1. Pasal 1 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal
18B, dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan
Perubahan Peraturan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1103);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa
Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3893);
4. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 525, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4054);
5. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai
Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4251);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan
Umum Anggota-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4277);
7. Undang . . .
- 3 -
dan
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : . . .
- 4 -
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
5. Pemerintahan . . .
- 5 -
13. Partai . . .
- 6 -
22. Qanun . . .
- 7 -
BAB II
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
(2) Dalam . . .
- 8 -
Pasal 5
BAB III
KAWASAN PERKOTAAN
Pasal 6
(5) Pemerintah . . .
- 9 -
BAB IV
KABUPATEN/KOTA
Pasal 7
Pasal 8 . . .
- 10 -
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
BAB V . . .
- 11 -
BAB V
URUSAN PEMERINTAHAN
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14 . . .
- 12 -
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
c. penyelenggaraan . . .
- 13 -
(4) Pelaksanaan . . .
- 14 -
Pasal 17
c. penyelenggaraan . . .
- 15 -
Pasal 18
Pasal 19
BAB VI . . .
- 16 -
BAB VI
PENYELENGGARA PEMERINTAHAN
Pasal 20
Pasal 21
BAB VII . . .
- 17 -
BAB VII
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 22
Bagian Kedua
Tugas dan Wewenang
Pasal 23
e. memberitahukan . . .
- 18 -
Pasal 24
c. melaksanakan . . .
- 19 -
Bagian Ketiga . . .
- 20 -
Bagian Ketiga
Pasal 25
(3) Dalam . . .
- 21 -
Pasal 26
f. memilih . . .
- 22 -
Pasal 27
c. pengaturan . . .
- 23 -
Bagian Keempat
Pasal 28
Pasal 29
(2) Dalam . . .
- 24 -
Bagian Kelima
Pasal 30
Pasal 31 . . .
- 25 -
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
a. mengamati . . .
- 26 -
Pasal 34
Pasal 35
d. memberikan . . .
- 27 -
Bagian Keenam
Fraksi
Pasal 36
(5) Dalam . . .
- 28 -
Bagian Ketujuh
Pasal 37
(5) Anggota . . .
- 29 -
Pasal 38
(4) Pemberhentian . . .
- 30 -
BAB VIII
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 39
Pasal 40
(2) Dalam . . .
- 31 -
Pasal 41
Bagian Kedua
Pasal 42
f. memberikan . . .
- 32 -
Pasal 43
(3) Dalam . . .
- 33 -
Pasal 44
(2) Dalam . . .
- 34 -
Pasal 45
Bagian Ketiga . . .
- 35 -
Bagian Ketiga
Pasal 46
(3) Ketentuan . . .
- 36 -
Pasal 47
Bagian Keempat
Pemberhentian
Pasal 48 . . .
- 37 -
Pasal 48
a. pemberhentian . . .
- 38 -
Pasal 49 . . .
- 39 -
Pasal 49
Pasal 50
Pasal 51
(1) Dalam hal Gubernur dan Wakil Gubernur, bupati dan wakil
bupati, serta walikota dan wakil walikota menghadapi krisis
kepercayaan publik yang meluas karena dugaan melakukan
tindak pidana dan melibatkan tanggung jawabnya,
DPRA/DPRK menggunakan hak angket untuk
menanggapinya.
(2) Penggunaan . . .
- 40 -
(7) Berdasarkan . . .
- 41 -
Pasal 52
Pasal 53
(3) Apabila . . .
- 42 -
Pasal 54
(4) Dalam . . .
- 43 -
Bagian Kelima
Pasal 55
(4) Hal . . .
- 44 -
BAB IX
PENYELENGGARA PEMILIHAN
Bagian Kesatu
Pasal 56
(6) Dalam . . .
- 45 -
Pasal 57
Bagian Kedua
Pasal 58
f. meneliti . . .
- 46 -
Pasal 59
KIP berkewajiban:
a. memperlakukan pasangan calon secara adil dan setara;
b. menetapkan standardisasi serta kebutuhan barang dan jasa
yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilihan
Gubernur/Wakil Gubernur, bupati/wakil bupati, dan
walikota/wakil walikota berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
c. menyampaikan laporan setiap tahap pelaksanaan pemilihan
kepada DPRA untuk KIP Aceh dan DPRK untuk KIP
kabupaten/kota dan menyampaikan informasi kegiatannya
kepada masyarakat;
d. memelihara arsip dan dokumen pemilihan serta mengelola
barang inventaris KIP berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
e. mempertanggungjawabkan . . .
- 47 -
Bagian Ketiga
Pasal 60
Bagian Keempat
Pasal 61
(2) Pelaksanaan . . .
- 48 -
Pasal 62
Pasal 63
Bagian Kelima
Pemantauan
Pasal 64
(3) Pemantau . . .
- 49 -
BAB X
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 65
Bagian Kedua
Tahapan Pemilihan
Pasal 66 . . .
- 50 -
Pasal 66
(5) Pendaftaran . . .
- 51 -
Bagian Ketiga
Pencalonan
Pasal 67
g. tidak . . .
- 52 -
Pasal 68
Pasal 69
b. pengesahan . . .
- 53 -
Pasal 70
Bagian Keempat
Pasal 71
(2) Warga . . .
- 54 -
Pasal 72
Pasal 73
Bagian Kelima
Walikota/Wakil Walikota
Pasal 74
(2) Keberatan . . .
- 55 -
BAB XI
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 75
(2) Partai . . .
- 56 -
Pasal 76
(3) Perubahan . . .
- 57 -
Bagian Kedua
Pasal 77
Pasal 78
Pasal 79 . . .
- 58 -
Pasal 79
Bagian Ketiga
Pasal 80
(2) Pelaksanaan . . .
- 59 -
Pasal 81
Bagian Keempat
Larangan
Pasal 82
c. lambang . . .
- 60 -
Bagian Kelima
Pasal 83 . . .
- 61 -
Pasal 83
Bagian Keenam
Keuangan
Pasal 84
Pasal 85 . . .
- 62 -
Pasal 85
Bagian Ketujuh
Sanksi
Pasal 86
b. melakukan . . .
- 63 -
Pasal 87
(3) Pelanggaran . . .
- 64 -
Pasal 88
Bagian Kedelapan
Pasal 89
c. memiliki . . .
- 65 -
Pasal 90
Pasal 91
(1) Partai politik lokal atau gabungan partai politik lokal atau
gabungan partai politik dan partai politik lokal dapat
mengajukan pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur,
bupati/wakil bupati, dan walikota/wakil walikota.
(2) Partai . .
- 66 -
h. surat . . .
- 67 -
Bagian Kesembilan
Pengawasan
Pasal 92
b. melakukan . . .
- 68 -
Pasal 93
Pasal 94 . . .
- 69 -
Pasal 94
Pasal 95
BAB XII
Pasal 96
Pasal 97 . . .
- 70 -
Pasal 97
BAB XIII
LEMBAGA ADAT
Pasal 98
(4) Ketentuan . . .
- 71 -
Pasal 99
BAB XIV
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 100
Bagian Kedua
Pasal 101 . . .
- 72 -
Pasal 101
Pasal 102
Pasal 103
(2) Gubernur . . .
- 73 -
Bagian Ketiga
Pasal 104
Pasal 105
(3) Bupati . . .
- 74 -
Pasal 106
Pasal 107
Bagian Keempat
Sekretariat DPRA
Pasal 108
c. melakukan . . .
- 75 -
Bagian Kelima
Sekretariat DPRK
Pasal 109
(4) Sekretaris . . .
- 76 -
Bagian Keenam
Pasal 110
Pasal 111 . . .
- 77 -
Pasal 111
Bagian Ketujuh
Kecamatan
Pasal 112
(3) Selain . . .
- 78 -
Bagian Kedelapan . . .
- 79 -
Bagian Kedelapan
Kelurahan
Pasal 113
(9) Ketentuan . . .
- 80 -
BAB XV
Bagian Kesatu
Mukim
Pasal 114
Bagian Kedua
Gampong
Pasal 115
(3) Gampong . . .
- 81 -
Pasal 116
Pasal 117
BAB XVI
KEPEGAWAIAN
Pasal 118
(2) Manajemen . . .
- 82 -
Pasal 119
Pasal 120
Pasal 121
Pasal 122 . . .
- 83 -
Pasal 122
Pasal 123
Pasal 124
BAB XVII . . .
- 84 -
BAB XVII
Pasal 125
Pasal 126
Pasal 127
(3) Pemerintah . . .
- 85 -
BAB XVIII
MAHKAMAH SYAR’IYAH
Pasal 128
Pasal 129
(2) Setiap . . .
- 86 -
Pasal 130
Pasal 131
Pasal 132
(2) Sebelum . . .
- 87 -
(2) Sebelum Qanun Aceh tentang hukum acara pada ayat (1)
dibentuk:
a. hukum acara yang berlaku pada Mahkamah Syar’iyah
sepanjang mengenai ahwal al-syakhsiyah dan muamalah
adalah hukum acara sebagaimana yang berlaku pada
pengadilan dalam lingkungan peradilan agama kecuali
yang diatur secara khusus dalam Undang-Undang ini.
b. hukum acara yang berlaku pada Mahkamah Syar’iyah
sepanjang mengenai jinayah adalah hukum acara
sebagaimana yang berlaku pada pengadilan dalam
lingkungan peradilan umum kecuali yang diatur secara
khusus dalam Undang-Undang ini.
Pasal 133
Pasal 134
Pasal 135
(2) Dalam . . .
- 88 -
Pasal 136
Pasal 137
BAB XIX
Pasal 138
(2) MPU . . .
- 89 -
Pasal 139
Pasal 140
BAB XX
Pasal 141 . . .
- 90 -
Pasal 141
Pasal 142
(4) Kewenangan . . .
- 91 -
Pasal 143
(6) Ketentuan . . .
- 92 -
Pasal 144
Pasal 145
Pasal 146
(2) Untuk . . .
- 93 -
Pasal 147
Pasal 148
Pasal 149
(2) Pemerintah . . .
- 94 -
Pasal 150
BAB XXI
Pasal 151 . . .
- 95 -
Pasal 151
Pasal 152 . . .
- 96 -
Pasal 152
Pasal 153
BAB XXII
PEREKONOMIAN
Bagian Kesatu
Prinsip Dasar
Pasal 154
(2) Perekonomian . . .
- 97 -
Bagian Kedua
Arah Perekonomian
Pasal 155
Bagian Ketiga
Pasal 156 . . .
- 98 -
Pasal 156
Pasal 157
(2) Sebelum . . .
- 99 -
Pasal 158
Pasal 159
Bagian Keempat
Pasal 160 . . .
- 100 -
Pasal 160
Pasal 161
Bagian Kelima
Pasal 162 . . .
- 101 -
Pasal 162
Bagian Keenam
Pasal 163
(2) Penduduk . . .
- 102 -
Pasal 164
Pasal 165
(4) Pemberian . . .
- 103 -
Pasal 166
Bagian Ketujuh
Pasal 167
(3) Untuk . . .
- 104 -
Pasal 168
Pasal 169
Pasal 170
(2) Selain . . .
- 105 -
Bagian Kedelapan
Pasal 171
Bagian Kesembilan . . .
- 106 -
Bagian Kesembilan
Infrastruktur Ekonomi
Pasal 172
Pasal 173
(4) Pelaksanaan . . .
- 107 -
BAB XXIII
TENAGA KERJA
Pasal 174
Pasal 175
(2) Pemerintah . . .
- 108 -
Pasal 176
Pasal 177
(3) Ketentuan . . .
- 109 -
BAB XXIV
KEUANGAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 178
Bagian Kedua
Pasal 179
(2) Pendapatan . . .
- 110 -
Pasal 180
Pasal 181
3) bagian . . .
- 111 -
Pasal 182
(2) Dana . . .
- 112 -
Pasal 183
(4) Program . . .
- 113 -
Pasal 184
Pasal 185
Pasal 186
(3) Ketentuan . . .
- 114 -
Pasal 187
Pasal 188
Pasal 189 . . .
- 115 -
Pasal 189
Pasal 190
Pasal 191 . . .
- 116 -
Pasal 191
(8) Zakat, harta wakaf, dan harta agama dikelola oleh Baitul
Mal Aceh dan Baitul Mal kabupaten/kota.
(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan qanun.
Pasal 192
Pasal 193
Pasal 194
Pasal 195 . . .
- 117 -
Pasal 195
Pasal 196
Pasal 197
Pasal 198
(2) Kegiatan . . .
- 118 -
Pasal 199
Pasal 200
Pasal 201
BAB XXV . . .
- 119 -
BAB XXV
Pasal 202
Pasal 203
BAB XXVI
KEPOLISIAN
Pasal 204 . . .
- 120 -
Pasal 204
Pasal 205
(5) Pemberhentian . . .
- 121 -
Pasal 206
Pasal 207
BAB XXVII
KEJAKSAAN
Pasal 208
(2) Kejaksaan . . .
- 122 -
Pasal 209
Pasal 210
BAB XXVIII
KEPENDUDUKAN
Pasal 211
(1) Orang Aceh adalah setiap individu yang lahir di Aceh atau
memiliki garis keturunan Aceh, baik yang ada di Aceh
maupun di luar Aceh dan mengakui dirinya sebagai orang
Aceh.
(2) Pemerintah . . .
- 123 -
Pasal 212
BAB XXIX
PERTANAHAN
Pasal 213
(3) Hak . . .
- 124 -
Pasal 214
BAB XXX
PENDIDIKAN
Pasal 215
Pasal 216 . . .
- 125 -
Pasal 216
Pasal 217
Pasal 218
(3) Pemerintah . . .
- 126 -
Pasal 219
Pasal 220
BAB XXXI
KEBUDAYAAN
Pasal 221
(2) Dalam . . .
- 127 -
Pasal 222
BAB XXXII
SOSIAL
Pasal 223
c. mengupayakan . . .
- 128 -
BAB XXXIII
KESEHATAN
Pasal 224
Pasal 225 . . .
- 129 -
Pasal 225
Pasal 226
BAB XXXIV
Pasal 227
b. atas . . .
- 130 -
Pasal 228
Pasal 229 . . .
- 131 -
Pasal 229
Pasal 230
Pasal 231`
BAB XXXV
PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
Pasal 232 . . .
- 132 -
Pasal 232
Pasal 233
Pasal 234
Pasal 235
(2) Pemerintah . . .
- 133 -
Pasal 236
Pasal 237
c. kebangsaan . . .
- 134 -
c. kebangsaan;
d. kekeluargaan;
e. keanekaragaman;
f. keadilan;
g. nondiskriminasi;
h. kebersamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan;
i. ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau
j. keseimbangan, keserasian, kesetaraan, dan
keselarasan.
(2) Selain asas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), qanun
dapat memuat asas lain sesuai dengan materi muatan
qanun yang bersangkutan.
Pasal 238
Pasal 239
Pasal 240 . . .
- 135 -
Pasal 240
Pasal 241
Pasal 242
Pasal 243
(4) Pengundangan . . .
- 136 -
Pasal 244
Pasal 245
BAB XXXVI
Pasal 246 . . .
- 137 -
Pasal 246
Pasal 247
(1) Pemerintah Aceh dapat menetapkan lambang sebagai simbol
keistimewaan dan kekhususan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai lambang sebagai simbol
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Qanun
Aceh.
Pasal 248
BAB XXXVII . . .
- 138 -
BAB XXXVII
PERSELISIHAN
Pasal 249
Pasal 250
BAB XXXVIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 251
(2) Sebelum . . .
- 139 -
BAB XXXIX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 252
Pasal 253
(2) Ketentuan . . .
- 140 -
Pasal 254
Pasal 255
Pasal 256
Pasal 257
Pasal 258 . . .
- 141 -
Pasal 258
(1) Pengelolaan tambahan dana bagi hasil minyak dan gas bumi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 181 ayat (3) dan Pasal
182 mulai berlaku sejak tahun anggaran 2008.
(2) Dana otonomi khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal
183 ayat (2) untuk tahun pertama mulai berlaku sejak
tahun anggaran 2008.
Pasal 259
Pasal 260
Pasal 261
(4) Tata . . .
- 142 -
Pasal 262
Pasal 263
Pasal 264
Pasal 265
Pasal 266
(2) Pembentukan . . .
- 143 -
Pasal 267
Pasal 268
BAB XL
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 269
(2) Peraturan . . .
- 144 -
Pasal 270
Pasal 271
Pasal 272
Pasal 273
Agar . . .
- 145 -
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 1 Agustus 2006
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 Agustus 2006
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HAMID AWALUDIN
Abdul Wahid