You are on page 1of 8

FINAL PBD NUR EFFENDY E13111256 ILMU HUB.

INTERNASIONAL

FINAL PBD 1. Jelaskan batasan dan sejarah kawasan Pasifik Barat Daya yang anda ketahui ! Jawab Menurut saya, mengalami perkembangan kedalam 3 fase, yang cukup membingungkan. Pasifik Barat Daya pada tahun 1980-an meliputi Australia, Indonesia, serta negara ASEAN lainnya. Sedangkan Pasifik Selatan lebih merujuk pada negara-negara seperti Fiji, French Polynesia, Guam, Kiribati, New Caledonia, Pulau-Pulau Pasifik Teritorial, Kepulauan Solomon, Tonga, Vanuatu, Samoa Barat, Kepulauan mikronesia, Kepulauan Polinesia lainnya dan Selandia Baru. Istilah untuk menunjukkan letak kawasan Pasifik barat Daya ini, kemudian menjadi berkembang dengan mencaplok wilayah Pasifik Selatan. Pasifik barat daya yang dimaksud terdiri atas negara-negara besar dan negara-negara kecil (dalam arti wilayah) atau negara-negara maju dan negara-negara sedang berkembang (dalam arti ekonomis). Negara besar dalam arti wilayah adalah Australia dan Papua Nugini, sedang negara maju dalam ekonomi adalah Australia dan Selandia Baru. Negara-negara lainnya pada umumnya merupakan negara-negara kecil dan sedang berkembang, serta merupakan negara-negara muda yang bersifat mini state. Saat ini untuk penunjukkan kawasan Pasifik Barat Daya berkembang menjadi kawasan yang merujuk ke wilayah Samudera Pasifik, terbentang mulai dari Papua Nugini sebelah barat sampai Kepulauan Pitcairn sebelah timur, berbatasan dengan Indonesia, Australia dan New Zealand. Pada awalnya, daerah Pasifik diduduki oleh imigran-imigran dari Asia Tenggara dan Asia yang kemudian dikenal sebagai suku bangsa Melanesia, Mikronesia dan Polinesia. Ini berawal dari 5000 tahun yang lalu. Kemudian dimulailah eksplorasi bangsa eropa dan masa colonial. Orang Eropa pertama yang mendarat di Pasifik adalah kebangsaan Spanyol, disusul Portugis (Ferdinand Magellan) yang sampai pada Tuamotu dan Guam. Selanjutnya adalah Belanda pada abad ke 17. Meskipun para navigator ini yang memberikan pengetahuan mengenai Pasifik tetapi James Cook lah yang berjasa dalam menghubungkan Eropa dengan kawasan ini. Dia kemudian mulai membuat peta dan mempelajari keadaan sekitar. Selama abad ke-19, Perancis, Inggris, Jerman dan AS menjadikan beberapa negara tersebut sebagai rumah yang belum diklaim oleh kekuatan koloni. Kolonisasi membawa peningkatan terhadap perdagangan, dan aktivitas misionari, dan kemudian berkembang sengketa antara orang Barat dan penduduk asli. Selama Perang Dunia I, Jepang memperoleh control atas Jerman di mikronesia. Dan setelah Perang Liga Bangsa-bangsa membagi kepemilikan Jerman pada Jepang, Australia dan New Zealand. Perang Dunia II Jepang kembali menjadikan Pasifik sebagai lahan pertempuran dan terlihat untuk memperluas kekaisarannya. Setelah perang, OSEANIA dilihat sebagai tempat yang bagus dijadikan lahan percobaan nuklir. Melihat sejarah dari Pasifik barat Daya ini, maka jelas ada kesinambungan yang terjadi antara zaman dulu dan saat ini. Keterkaitan tersebut sangat jelas ditinjau dari masih besarnya ketergantungan negaranegara di kawasan Pasifik barat Daya terhadap koloni mereka. Adanya sokongan dari negara-negara koloni seperti Inggris, Perancis, dan AS

merupakan nafas penghidupan beberapa negara di Kawasan ini. Sistem yang digunakan juga merupakan system serapan dari negara koloninya. Hanya beberapa saja yang memakai sistemnya sendiri seperti Tokelau. 2. Jelaskan kondisi geografis dan demografis kawasan Pasifik Barat Daya ! Jawab Dari segi geografis, Kawasan ini memiliki wilayah lautan 1/3 wilayah lautan dunia . Kawasan Pasifik Barat Daya sebagian besar terdiri atas PulauPulau yang sangat kecil, berjumlah banyak dan terpisah satu sama lain oleh lautan dengan jarak berjauhan. Zona iklimnya juga berubah-ubah, sehingga mengakibatkan rentannya terhadap bencana alam. Kepulauan ini banyak mengandung kandungan sumber daya alam, Namun sector utama perekonomiannya terdapat pada pertanian, kehutanan, dan perikanan seperti pada Fiji, Cook Island, Solomon Island, Tonga, Vanuatu, Western Samoa, dan Papua Nugini. Mereka juga kaya akan bahan tambang, seperti emas, tembaga, dan nikel. Sedangkan demografisnya bahwa wilayah ini jumlah penduduknya sangat kecil, terkecuali Papua Nugini. Bahkan ada satu territory yang hanya dihuni oleh 50 orang. Penduduk di Pasifik Barat Daya ini pada umumnya terdiri dari 3 kelompok. Pertama kelompok Melanesia yang mendiami PNG, Kep. Solomon, Vanuatu, Fiji dan New Caledonia. Kedua, kelompok Polinesia yang ada di Tonga, Samoa Barat, Samoa Amerika, Nieu, Cook Island, Tuvalu, Tokelau, Wallis & Futuna, French polinesia, Pitcairn dan Norfolk. Ketiga, kelompok Mikronesia mendiami pulau-pulau seperti Kepulauan Matshall, Nauru, Kiribati, dan Federasi Mikronesia. Sekitar 70% penduduk bekerja dibidang pertaniaan, tetapi produksi pangan tidak/belum memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hanya Papua Nugini saja yang dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Kawasan ini memiliki tingkat pengangguran yang tinggi sebagai akibat adanya urbanisasi, terbatasnya fasilitas kesehatan dan pendidikan. Hasil analisa dari kedua faktor diatas disimpulkan ke dalam poin berikut bahwa: Keberadaannya sebagai negara yang relative kecil yang kurang memungkinkan bagi sirkulasi perekonomian dan perdagangan internal maupun eksternal, karena pangsa pasar yang kurang dan juga tidak ideal. Keberadaannya sebagai negara kepulauan yang tersebar, juga menyulitkan hubungan perdagangan dengan dunia luar. Sesama mereka saja agak sulit untuk melakukan interaksi apalagi membuka hubungan dengan dunia internasional. Keberadaannya sebagai negara-negara kecil dan terpencil di Lautan Pasifik Barat Daya yang menyulitkan transportasi dari mereka secara individual sebagai pasaran produksi barangbarang dan juga sebagai penghasil barang-barang industry pertanian. Permasalahan utama yang dihadapi oleh negara-negara dikawasan ini adalah terbatasnya sumber daya untuk mengembangkan aspirasi politik, sosial dan ekonomi mereka ke taraf yang lebih tinggi.

Berdasarkan analisa diatas, tidak heran apabila keadaan tersebut yang menjadikan negara-negara kecil dikawasan ini, sulit untuk melepaskan diri dari ketergantungannya pada bantuan luar negeri. Karena faktor-faktor ekonomi, sosial dan politik mereka yang relative. Dari segi geografis mereka memang menguntungkan akan tetapi tidak seimbang dengan potensi demografisnya sebagai penggerak dan pengelola yang terkandung pada kondisi geografisnya. 3. Jelaskan New Caledonia dengan aktor-aktor internasional dan kondisi organisasi internasional di kawasan pasifik barat daya ! Jawab New Caledonia adalah sebuah pulau yang terletak di samudra Pasifik. New Caledonia merupakan Negara extra teritori dari Perancis. Sebelum menjadi sebuah Negara teritori dari Perancis Negara ini mempunyai sejarah tersendiri. Suku asli yang mendiami pulau ini adalah suku Kanak yang diperkiran telah hidup dipulau ini sejak 6.000 tahun yang lalu. Pada tahun 1774 James Cook yang melakukan pelayaran ke samudra Pasifik menemukan pulau ini. Ketika ada pelaut yang menemukan sebuah daratan maka dia berhak untuk mengklaim pulau tersebut. Perancis kemudian menganeksasi wilayah ini pada tanggal 24 September 1853. Sepuluh tahun kemudian pulau ini dijadikan sebagai Negara koloni dari Perancis. Kemudian Gubernur Jenderal Pertama (Feuillet) menghapuskan status koloni pada tahun 1896. Setelah serangkaian perubahan status tersebut, pulau ini semakin terkenal karena adanya pemberontakan yang dilakukan oleh suku asli (Kanak) pada tahun 1878-1879 dan 1917. Mereka memberontak karena adaya 20.000 narapidana yang dikirim yang menyebabkan pembangunan pemukimanan di pulau utama Grande Terre yang mulai menggeser suku asli Kanak. Pada saat Perang Dunia II, Negara ini menjadi tempat Amerika Serikat membangun infrastruktur perangnya untuk menghadapi Jepang. Hal ini menyebabkan Selandia Baru mendatangkan 20.000 tentaranya ke wilayah ini, karena Amerika Serikat dan Selandia Baru yang merupakan sekutu perang. Tahun 1970 suku asli kanak yang mulai terpinggirkan ini mulai membentuk gerakan-gerakan yang menginginkan kemerdekaan. Tahun 1984 FLNKS (Kanak National Socialist Liberation Front) yang merupakan gerakan yang mendukung kemerdekaan New Caledonia, gerakan ini juga mendirikan pemerintahan independen sementara. Hal ini menyebabkan RPCR yang merupakan gerakan yang masih loyal terhadap Perancis marah dan mengadakan konfrontasi dengan FLNKS. Konfrontasi ini berlangsung selama 1984-1988 yang menyebabkan korban jiwa. Hal ini menyebabkan Pemerintah Perancis mengajak pihak yang pro-kemerdekaan dan gerakan loyalis untuk melakukan perjanjian. Ketiga pihak inipun menandatangani Persetujuan Matignon pada tanggal 26 Juni 1988. Perjanjian ini memberikan otonomi yang lebih besar dan Perancis akan memberikan bantuan untuk memperbaiki ketimpangan hidup suku kanak dengan masyarakat Perancis. Sepuluh tahun kemudian tepatnya 5 Mei 1998, PM Perancis Jospin menandatangani Noumea Accord yang disetujui oleh 72% masyarakat melalui referendum tanggal 8 November 1998. Perjanjian ini mengatur bahwa New Caledonia berubah status dari wilayah luar negeri Perancis

menjadi wilayah overseas atau collective dalam konstitusi Perancis. Perjanjian ini memberikan otonomi yang lebih besar sehingga New Caledonia mengubah nama, bendera, dan lagunya yang menunjukkan identitas suku Kanak. Diperjanjian ini juga diatur bahwa antara 1998 sampai 2018 Perancis mengalihkan tanggung jawab pemerintahan kecuali dalam bidang pertahanan dan mata uang. Berdasarkan Noumea Accord, New Caledonia menjadi representasi Perancis di Uni Eropa dan Pasifik. Pada tahun 1999 Kaledonia Baru menjadi pengamat dari Forum Kepulauan Pasifik, dan mencapai keanggotaan Asosiasi pada tahun 2006. Kemungkinan otonomi yang diberikan kepada New Caledonia hanya bertahan sampai 2018 sesuai yang diatur dalam Noumea Accord. Dua kemungkinan besar yang akan terjadi pada saat 2018, pertama otonomi yang diberikan akan dicabut kembali dan kedua akan diberikan kebebasan penuh. Dari deskripsi diatas telah diketahui bahwa Perancis mempunyai peranan dan kepentingan sangat besar di Negara ini sehingga sampai sekarang Prancis masih dengan besar hati mengeluarkan biaya-biaya untuk menghidupi Negara ini. New Caledonia sekarang tergabung ke dalam beberapa organisasi internasional, salah satu organisasi internasional adalah Forum Kepulauan Pasifik. Untuk lebih jelasnya tentang organisasi ini saya memberikan pemaparan di bawah ini. Forum Kepulauan Pasifik (The Pacific Islands Forum) adalah organisasi politik yang tergabung atas Negara-negara merdeka dan mempunyai pemerintahan sendiri. Anggotanya antara lain Australia, Pulau Cook, Federated States of Micronesia, Fiji, Kiribati, Nauru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua Nugini. Republic of Marshal Islands, Samoa, Pulau Solomon, Tonga, Tuvalu dan Vanuatu. New Caledonia dan French Polunesia yang sebelumnya sebagai observer forum akhirnya di masukkan menjadi anggota pada tahun 2006. Pertemuan ini diketuai oleh Pemimpin Negara dari Negara Host. Sekarang yang menjadi ketua adalah Cook Island. Pemimpin ini dipilih sebagai ketua sampai pertemuan berikutnya. Sejak 1989, forum mengadakan dialog pasca forum dengan actor partner utama adalah menteri-menteri. Ada 14 partner yang telah bergabung yaitu, Kanada, Cina, Uni Eropa, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Thailand, Inggis dan Amerika Serikat. Forum Kepulauan Pasifik (The Pacific Island Forum) dibentuk pada tahun 1971 dengan nama Forum Pasifik Selatan (The South Pacific Forum ) yang digagas oleh Australia, Cook Islands, Fiji, Nauru, New Zealand, Tonga da Somoa Barat (sekaran Samoa). Pada tahun 2000 namanya beruba menjadi Forum Kepulauan Pasifik (The Pacific Island Forum) untuk mendeskripsikan bahwa anggota-anggotanya bukan hanya Negara Negara yang berada di bagian selatan melainkan mencakup juga wilayah utara. Secretariat dari forum ini dibentuk sebagai biro perdagangan pada tahun 1972 dan kemudian menjadi The South Pacific Bureau for Economi Co-Operation (SPEC). tahun 2000, namanya berubah menjadi the Pacific Islands Forum Secretariat.

4. Apa makna dari pertemuan CAPDI ? Jawab CAPDI (Centrist Asia Pacific Democrats International) yang dilaksanakan pada tanggal 19 21 Mei 2013 mengadakan konfrensi di Makassar Indonesia. Pertemuan ini adalah pertemuan ketiga dan konferensi kedua. CAPDI sendiri dibentuk di Filipina pada tahun 2006. Dan mengadakan konferensi pertama di Kamboja pada tahun 2010. CAPDI sendiri didirikan dengan maksud sebagai alat solidaritas bagi masyarakat Asia Pasifik yang menghubungkan Negara Negara yang terpisah di bidang ekonomi, budaya, politik. CAPDI berfungsi sebagai saluran untuk dialog politik antara Negara, parpol, masyarakat sipil dan organisasi masyarakat di antara anggota-anggotanya. Konferensi ini didedikasikan bagi seluruh penduduk dunia, merekomendasikan rekonsiliasi konflik, serta mengantisipasi dan mengurangi dampak perubahan iklim. Penyelesaian konflik pada masa mendatang tidak bisa lagi hanya mengandalkan pendekatan organisasi formal pemerintahan. Organisasi penyeimbang dalam upaya penyelesaian konflik antarwarga maupun ancaman perang antarnegara dibutuhkan. Dalam konteks inilah Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI) sebagai organisasi nonpemerintah (NGO) berperan. Dengan merangkum kekuatan sipil dari berbagai negara anggota, CAPDI diharapkan mampu memberi kontribusi nyata dalam menciptakan perdamaian dunia. Ke depan organisasi yang merangkum civil society seperti CAPDI inilah yang diharapkan masuk untuk bersama-sama mencari solusi di setiap konflik, ujar Ketua Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin (Unhas) Adi Suryadi Cula kemarin. Adi mengungkapkan hal itu menanggapi hasil pertemuan Second Generally Assembly Meeting CAPDI pada 2021 Mei di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Konferensi ini menghasilkan 21 poin deklarasi yang terbagi dalam tujuh klasifikasi. Salah satu poin penting dalam Deklarasi Makassar ini adalah ditunjuknya tiga universitas Indonesia untuk mengembangkan prinsip-prinsip moderat di Asia-Pasifik. Ketiganya yakni Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, dan Universitas Paramadina, Jakarta. Ketiga universitas ini, Secretary General CAPDI Mushahid Hussain Sayed menjelaskan, diharapkan mengembangkan kerja sama antarinstitusi pendidikan demi terciptanya prinsip- prinsip moderat dalam menjaga perdamaian. Ada 21 poin kesepakatan dalam Deklarasi Makassar, mencakup sektor ideologi, politik, ekonomi dan lingkungan, sosial, pendidikan dan kebudayaan, serta pertahanan dan keamanan. Di bidang ekonomi dan lingkungan, CAPDI mengajak pemerintah, partai politik, rakyat sipil, akademisi, dan organisasi lain untuk mengembangkan model pemberdayaan masyarakat melalui konservasi lingkungan.

5. Analisa prospek kerjasama Indonesia dengan New Caledonia ! Jawab New Caledonia adalah sebuah pulau di samudera Pasifik yang memiliki keturunan warga Indonesia yang lumayan banyak. Sehingga Indonesia telah melakukan kerjasama dengan New Caledonia dan membentuk Konsulat Jenderal Republik Indonesia di sana. Tetapi ternyata bukan hanya karena adanya penduduk Indonesia di New Caledonia melainkan ada hal yang lain sehingga perlu adanya hubungan intens antara Indonesia dan New Caledonia. Isu terbaru Tanggal 18 Januari 2013 ketika Menteri Pemberdayaan Perempuan Kaledonia Baru, Dewe Gorodey yang didampingi suami bertemu dengan Plt Sekda Provinsi Papua Drs. Elia Loupatty, MM di Kantor Gubernur Dok II Jayapura. Pada pertemuan tersebut, Dewe Gorodey melihat adanya kemiripan kultur masyarakat adat Papua dengan suku asli Kaledonia Baru sehingga pemerintah Negara Kaledonia Baru berencana melakukan kerja sama di bidang budaya yang notabene sama-sama berada di daerah kepulauan pasifik dan isu tentang penanganan masalah perempuan. Namun demikian, kerjasama bidang budaya akan lebih diutamakan. Selain karena itu prospek kerja sama sangat mungkin terjadi salah satunya adalah dibidang keutuhan Negara. Sebagai catatan bahwa sebelumnya pada tahun 2012 di Kaledonia Baru terjadi krisis politik dimana terdapat pihak yang menginginkan kemerdekaan dari Perancis sedangkan di sisi lain terdapat pihak yang menyatakan mewakili suku asli Kaledonia Baru justru menginginkan melepaskan diri dengan menamainya kelompoknya Kanak Independent Movement. Hal ini mirip dengan yang terjadi di Indonesia. Sehingga dari kesamaan-kesamaan ini memungkinkan terjadinya interaksi yang intens antara pemerintah Indonesia dan New Caledonia. Dari kerjasama ini diharapkan agar Indonesia dan New Caledonia yang mempunyai isu yang sama (perempuan dan separatism) dapat menyelesaikan isu tersebut dengan bantuan ataupun saran satu sama lain. Dengan adanya interkasi ataupun perjanjian dengan New Caledonia. Pemerintah Indonesia dapat memanfaatkan kedekatan ini untuk kembali berbicara dan merumuskan kerjasama dalam bidang nikel. Karena Indonesia dan New Caledonia adalah Negara penghasil nikel. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan Indonesia dan New Caledonia dapat meningkatkan kualitas dari nikel yang mereka hasilkan. Jika sudut pandang yang Melihat adanya kemiripankultur budaya masyarakat adat, Pemerintah Negara New Caledonia menjajaki rencana untuk melakukan kerja sama dibidang budaya serta isu tentang penanganan masalah perempuan. Hal tersebut sebagaimana hasil pertemuan Menteri Pemberdayaan Perempuan New Caledonia, Dewe Gorodey yang didampingi suami dengan Plt. Sekda Provinsi Papua Drs. Elia I. Loupatty, MM, di Kantor Gubernur Provinsi Papua Dok II Jayapura, Jumat (18/1) kemarin pagi. Menurut pengakuan Gorodey, dirinya bersama suami sudah berada di Indonesia selama tiga pekan. Sementara keinginannya untuk mengunjungi Kota Jayapura lebih dikarenakan oleh adanya kesamaan kultur budaya antara Papua dan New Caledonia yang notabene sama-sama berada di daerah kepulauan pasifik. Jadi, memang saya tertarik kesini (Jayapura, red) karena di Papua ada

festival budaya yang juga ada di tempat kami tiap tahunnya. Makanya, kami kesini dengan harapan ingin melihat kebudayaan Papua lebih dekat dan secara langsung, katanya. Lebih lanjut dia berharap kedepan bakal terjalin suatu kerja sama antara Indonesia khususnya Provinsi Papua dengan New Caledonia, dalam hal budaya serta adanya pertukaran kultur yang dapat yang dibarengi penanganan isu perempuan antar kedua wilayah tersebut. Maka itu, saya berpikir kedepan untuk mengundang pihak - pihak terkait dari Papua guna duduk bersama kami kedepannya untuk membahas soal isu perempuan.Tapi, yang terutama adalah pertukaran budaya dan kita ingin sekali ada kerjasama dibidang tersebut, tukasnya. Sementara itu ditempat yang sama, Pelaksana Tugas (Plt).Sekda Provinsi Papua, Drs. Elia I. Loupatty, MM. menyambut positif rencana kerjasama yang dikemukakan Menteri New Caledonia tersebut. Pihaknya berharap rencana itu bisa terwujud, sehingga bisa terjadi tukar menukar informasi budaya antar kedua wilayah yang berada di pasifik ini. Dari kami dalam hal ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua sangat menyambut baik dan tentunya memang perlu ada proses yang harus ditempuh karena ini antar bangsa, dan saya rasa untuk New Caledonia tidak terlalu berbeda jauh dengan kebudayaan Papua yang ada di Melanesia. Selain itu, saya rasa inisiatif beliau dibidang kebudayaan dan penanganan masalah perempuan saya kira ini sangat baik untuk dilakukan kerja sama antar kedua belah pihak, cetusnya. Usai bertemu Sekda Papua, Menteri Dewe Gorodey dijadwalkan mengunjungi sejumlah tempat wisata serta sanggar seni budaya di Kota Jayapura, kemudian bakal berangkat ke Jakarta untuk bertemu Presiden Susilo Bambang Yhudoyono. Sebelumnya Menteri Dewe Gorodey bersama suami diterima Sekda Papua yang didampingi Kepala Biro Humas Setda Provinsi Papua, Annie Rumbiak, serta Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Provinsi Papua, WimCH. Rumbino, diruang kerjanya.

You might also like