Professional Documents
Culture Documents
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah kota secara sedehrahan diartikan sebagai sampah organik maupun sampah anorganik yang dibunag oleh masyarakat dari berbagai lokasi di kota Blitar. Menurut kajian dari berbagai sumber, sampah adalah bahan buangan pada atau semi padat yang dihasilkan dari aktifitas manusia atau hewan yang dibuang karena tidak diinginkan atau digunakan lagi (Tchobanoglous, 1993). Berdasarkan UU no.18 tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sumber sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar. Saat ini perkembangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat terutama di daerah perkotaan. Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang pesat, jumlah sampah yang dihasilkan dari aktivitas penduduk juga bertambah banyak. Karena semakin banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan, manusia membutuhkan adanya pengelolaan sampah yang baik. Sampah menjadi masalah penting untuk kota padat penduduknya. Hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor lain seperti kondisi geografis suatu wilayah sehingga mempengaruhi sitem pengelolaan yang berbeda-beda. Volume sampah sangat besar melebihi kapasitas daya tampung Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), lahan TPA yang sempit karena tergeser tujuan penggunaan lahan lain. Teknologi pengolahan sampah yang tidak optimal sehingga sampah lambat membusuk yang menyebabkan percepatan peningkatan volume sampah, ampah yang sudah matang menjadi kompos tidak habis terjual dari TPA. Selain itu, kurangnya kebijakan dari pemerintah dalam memanfaatkan produk samping dari sampah. Faktro yang paling penting di luar faktor teknis adalah faktor sosial, yang mana masyarakat sangat memegang peranan penting dalam pengelolaan sampah kota. Dalam data terakhir dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan bahwa volume sampah yang dihasilkan di Indonesia sekitar 1 juta meter kubik setiap hari, namun baru 42% di antaranya yang terangkut dan diolah dengan baik. Jadi, sampah yang tidak diangkut setiap harinya sekitar 348.000 meter kubik atau sekitar 300.000 ton. Sedangkan hasil penelitian yang dipublikasikan oleh National Urban Development Strategy menunjukan bahwa rata rata buangan sampah kota adalah 0,5 kg/kapita/hari.
Rika Mandasari Oktiviani Yuliana Suryani 3310100082 3310100088
1.3.1 Umum Perencanaan sistem pengelolaan sampah merupakan manajemen sistem pengelolaan sampah mulai dari pengumpulan, pewadahan, pengangkutan dan pengolahan Kota Blitar. Perencanaan ini dibuat untuk 15 tahun ke depan. Adapun wilayah perencanaan yang akan dilayani terdiri dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Sukorejo yang terdiri dari 7 desa atau kelurahan, Kecamatan Kepanjen Kidul yang terdiri dari 7 desa atau kelurahan, dan Kecamatan Sanan Wetan yang terdiri dari 7 desa atau kelurahan.
3310100082 3310100088
: Kec. Ngelegok dan Kec. Garum, Kab. Blitar : Kec. Garum dan Kec. Kanigoro, Kab. Blitar : Kec. Kanigoro dan Kec. Sanankulon, Kab. Blitar : Kec. Sanankulon dan Kec. Ngelegok, Kab. Blitar
3310100082 3310100088
TPA
3310100082 3310100088
3310100082 3310100088
Tlumpu Karangsari Turi Sukorejo Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Kepanjenkidul Kepanjenlor Kauman Kepanjenkidul Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Rembang Klampok Plosokerep Sananwetan Karangtengah Sananwetan 11645 11721 11658 13530 13668 13784 Bendogerit 10467 10578 10722 10358 10541 10728 Gedog 9679 10005 10216 9885 10095 10412 Jumlah 128990 132107 133306 139471 140574 143218 (sumber: kota Blitar dalam Angka, 2011) 1.3.11 Tata Guna Lahan Gambaran umum megenai tata guna lahan pada Kotamadya Blitar adalah sebagai berikut. 1.3.12 Kawasan Perumahan Sebagian besar kawasan perumahan terdapat pada pusat kota. Kawasan perumahan dengan kepadatan penduduk rendah mendominasi daerah pinggir kota khususnya bagian selatan. Perumahan dengan kepadatan penduduk tertinggi terdapat pada Kelurahan Kepanjen Lor, sedangkan yang terendah pada Kelurahan Ngadirejo. 1.3.13 Kawasan Fasilitas Sosial Kawasan fasilitas sosial terpusat pada pusat kota yang meliputi sarana pendidikan dan sarana kesehatan.
Rika Mandasari Oktiviani Yuliana Suryani 3310100082 3310100088
2006 3232 4894 3301 3753 10611 8599 7363 7644 5363 5312 4597 4186 6971 3054 2596 3695 4305 7723
2007 3322 4847 3313 3734 12596 8738 7519 7623 5303 5279 4664 4224 7036 3067 2636 3746 4380 7776
2010 3367 5326 3052 4281 14109 9772 7843 8027 5771 5977 5128 4847 7126 3206 2795 4144 4403 7096
2011 3408 5375 3056 4348 14241 9957 8072 8131 5821 6067 5271 5056 7281 3317 2883 4314 4495 7201
3310100082 3310100088
Kepanjenkidul
Sananwetan
3310100082 3310100088
3310100082 3310100088
10
10691 10999
11643 11979
3310100082 3310100088
11
8419 8662 8912 9169 9433 14800 15227 15666 16118 16583 11519 11851 12193 12544 12906 11179 11502 11834 12175 12526 (Sumber : Hasil Perhitungan Data)
2.4
Proyeksi Fasilitas Dari data fasilitas yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik tersebut, dibuat proyeksi
fasilitas kelurahan Kota Blitar per tiga tahun, mulai dari awal tahun perencanaan 2014 hingga 2024. Hasil perhitungan proyeksi fasilitas ini diambil dari perhitungan tugas besar sistem penyaluran air minum Kota Blitar. Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 2. 2 Proyeksi Fasilitas Pendidikan per Tiga Tahun tiap Kelurahan di Kota Blitar Kelurahan Tlumpu Karangsari Turi Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Kepanjen Kidul Kepanjen Lor Kauman Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Rembang Klampok Plosokerep Karang Tengah Sanan Wetan Bendogerit Gedog Proyeksi Fasilitas Pendidikan 2014 5 5 4 3 21 13 6 18 7 5 5 5 9 5 4 3 6 10 19 17 9 2016 5 5 4 3 21 13 6 18 8 5 5 5 10 5 4 3 6 11 19 17 10 2018 6 6 4 3 22 13 7 19 8 6 6 6 10 6 4 3 7 11 20 18 10 2020 6 6 5 3 23 2022 6 6 5 4 23 2024 6 6 5 4 24
3310100082 3310100088
12
2.5
Jumlah Timbulan Sampah Kota Blitar Dalam SK SNI S-04-1991-03 ditetapkan suatu spesifikasi timbulan sampah untuk
kota sedang dan kota kecil di Indonesia yang dimaksudkan sebagai pegangan bagi perencana dan pengelola persampahan di kota-kota yang ada di Indonesia. Besaran timbulan sampah dapat dilihat berdasarkan: a. Komponen Komponen Sumber Sampah Besaran timbulan sampah berdasarkan komponen-komponen sumbernya dapat dilihat pada tabel berikut.
3310100082 3310100088
13
b. Klasifikasi Kota Untuk besaran timbulan sampah berdasarkan klasifikasi kota dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. 5 Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Satuan Volume Berat No. Klasifikasi Kota (Liter/orang.hari) (kg/orang.hari) 1. Kota Sedang 2,75 3,25 0,70 0,80 2. Kota Kecil 2,5 2,75 0,625 0,70 (Sumber : SK SNI S-04-1991-03) Adapun yang dimaksud dengan kota sedang adalah kota yang jumlah penduduknya 100.000 < P < 500.000 jiwa. Sedangkan yang dimaksud dengan kota kecil adalah kota yang jumlah penduduknya P < 100.000 jiwa. Dengan P = jumlah penduduk. 2.5.1 Volume Timbulan Sampah Rumah Tangga Perhitungan timbulan sampah rumah tangga berasal dari jumlah penduduk tiap kelurahan pada setiap tahun perencanaan yaitu mulai tahun 2014 hingga tahun 2029. Contoh perhitungan : 1. Perhitungan timbulan sampah rumah tangga kelurahan Tlumpu pada tahun 2014 Jumlah penduduk Koefisien volume sampah Volume timbulan sampah = 56162 jiwa = 2,75 liter/orang/hari = Jumlah penduduk x koefisien volume sampah = 56162 jiwa x 2,75 liter/orang/hari = 154446 L/hari
Rika Mandasari Oktiviani Yuliana Suryani 3310100082 3310100088
14
Kecamatan
Kelurahan
Jumlah Penduduk (jiwa) 56162 5609 3189 4537 14862 10391 8424 8485 6075 6331 5501 5276 7598 3462 3009 4502 4691 8183 14385 11196 10866
Tlumpu Karangsari Turi Sukorejo Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Jumlah per Kecamatan Kepanjenkidul Kepanjenlor Kauman Kepanjenkidul Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Jumlah per Kecamatan Rembang Klampok Plosokerep Sananwetan Karangtengah Sananwetan Bendogerit Gedog Jumlah per Kecamatan Jumlah per Kota
Timbulan Sampah (L/org/hari) 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75
Total Total Sampah Sampah (L/hari) (m3/hari) 154447 154.45 15425 15.43 8770 8.77 12478 12.48 40870 40.87 28575 28.58 23165 23.17 283731 283.73 2.75 23335 23.33 2.75 16705 16.71 2.75 17411 17.41 2.75 15127 15.13 2.75 14510 14.51 2.75 20895 20.90 2.75 9519 9.52 117503 117.50 2.75 8274 8.27 2.75 12381 12.38 2.75 12900 12.90 2.75 22503 22.50 2.75 39558 39.56 2.75 30788 30.79 2.75 29881 29.88 156284 156.28 557517 557.52 (Sumber: Hasil Perhitungan Data)
3310100082 3310100088
15
Kecamatan
Kelurahan
Jumlah Penduduk (jiwa) 57783 5771 3281 4668 15290 10691 8667 8730 6250 6514 5659 5429 7818 3561 3095 4632 4826 8419 14800 11519 11179
Tlumpu Karangsari Turi Sukorejo Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Jumlah per Kecamatan Kepanjenkidul Kepanjenlor Kauman Kepanjenkidul Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Jumlah per Kecamatan Rembang Klampok Plosokerep Sananwetan Karangtengah Sananwetan Bendogerit Gedog Jumlah per Kecamatan Jumlah per Kota
Timbulan Total Total Sampah Sampah Sampah (L/org/hari) (L/hari) (m3/hari) 2.75 158902 158.90 2.75 15870 15.87 2.75 9023 9.02 2.75 12838 12.84 2.75 42049 42.05 2.75 29399 29.40 2.75 23834 23.83 291916 291.92 2.75 24008 24.01 2.75 17187 17.19 2.75 17914 17.91 2.75 15563 15.56 2.75 14929 14.93 2.75 21498 21.50 2.75 9794 9.79 120893 120.89 2.75 8512 8.51 2.75 12738 12.74 2.75 13272 13.27 2.75 23152 23.15 2.75 40699 40.70 2.75 31676 31.68 2.75 30743 30.74 160792 160.79 573601 573.60 (Sumber: Hasil Perhitungan Data)
3310100082 3310100088
16
Kecamatan
Kelurahan
Jumlah Penduduk (jiwa) 59450 5938 3376 4803 15731 10999 8917 8982 6430 6702 5823 5585 8043 3664 3185 4766 4965 8662 15227 11851 11502
Tlumpu Karangsari Turi Sukorejo Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Jumlah per Kecamatan Kepanjenkidul Kepanjenlor Kauman Kepanjenkidul Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Jumlah per Kecamatan Rembang Klampok Plosokerep Sananwetan Karangtengah Sananwetan Bendogerit Gedog Jumlah per Kecamatan Jumlah per Kota
Timbulan Sampah (L/org/hari) 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75
Total Sampah (L/hari) 163486 16328 9284 13208 43262 30248 24521 300337 24700 17683 18430 16012 15359 22118 10076 124380 8758 13105 13655 23820 41873 32590 31630 165430 590148
Total Sampah (m3/hari) 163.49 16.33 9.28 13.21 43.26 30.25 24.52 300.34 24.70 17.68 18.43 16.01 15.36 22.12 10.08 124.38 8.76 13.11 13.65 23.82 41.87 32.59 31.63 165.43 590.15
3310100082 3310100088
17
Kecamatan
Kelurahan
Tlumpu Karangsari Turi Sukorejo Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Jumlah per Kecamatan Kepanjenkidul Kepanjenlor Kauman Kepanjenkidul Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Jumlah per Kecamatan Rembang Klampok Plosokerep Sananwetan Karangtengah Sananwetan Bendogerit Gedog Jumlah per Kecamatan Jumlah per Kota
Timbulan Sampah (L/org/hari) 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75
Total Sampah (L/hari) 168202 16799 9551 13589 44510 31120 25229 309001 25413 18193 18962 16474 15802 22756 10367 127969 9011 13483 14049 24507 43081 33530 32542 170203 607172
Total Sampah (m3/hari) 168.20 16.80 9.55 13.59 44.51 31.12 25.23 309.00 25.41 18.19 18.96 16.47 15.80 22.76 10.37 127.97 9.01 13.48 14.05 24.51 43.08 33.53 32.54 170.20 607.17
3310100082 3310100088
18
Kecamatan
Kelurahan
Tlumpu Karangsari Turi Sukorejo Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Jumlah per Kecamatan Kepanjenkidul Kepanjenlor Kauman Kepanjenkidul Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Jumlah per Kecamatan Rembang Klampok Plosokerep Sananwetan Karangtengah Sananwetan Bendogerit Gedog Jumlah per Kecamatan Jumlah per Kota
Timbulan Sampah (L/org/hari) 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75 2.75
Total Total Sampah Sampah (L/hari) (m3/hari) 173055 173.05 17284 17.28 9827 9.83 13981 13.98 45794 45.79 32018 32.02 25956 25.96 317915 317.91 26146 26.15 18718 18.72 19509 19.51 16950 16.95 16258 16.26 23413 23.41 10666 10.67 131660 131.66 9271 9.27 13872 13.87 14454 14.45 25214 25.21 44324 44.32 34497 34.50 33481 33.48 175113 175.11 624688 624.69
3310100082 3310100088
19
Kecamatan
Kelurahan
Tlumpu Karangsari Turi Sukorejo Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Jumlah per Kecamatan Kepanjenkidul Kepanjenlor Kauman Kepanjenkidul Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Jumlah per Kecamatan Rembang Klampok Plosokerep Sananwetan Karangtengah Sananwetan Bendogerit Gedog Jumlah per Kecamatan Jumlah per Kota
Timbulan Total Total Sampah Sampah Sampah (L/org/hari) (L/hari) (m3/hari) 2.75 178047 178.05 2.75 17783 17.78 2.75 10110 10.11 2.75 14385 14.38 2.75 47115 47.11 2.75 32942 32.94 2.75 26705 26.71 327086 327.09 2.75 26900 26.90 2.75 19258 19.26 2.75 20072 20.07 2.75 17438 17.44 2.75 16727 16.73 2.75 24088 24.09 2.75 10974 10.97 135458 135.46 2.75 9538 9.54 2.75 14272 14.27 2.75 14871 14.87 2.75 25941 25.94 2.75 45603 45.60 2.75 35492 35.49 2.75 34447 34.45 180164 180.16 642709 642.71 (Sumber: Hasil Perhitungan Data)
2.5.2 Volume Timbulan Sampah Sejenis Rumah Tangga Contoh perhitungan : 1. Perhitungan timbulan sampah sejenis rumah tangga kelurahan Tlumpu pada tahun 2014
3310100082 3310100088
20
Perhitungan timbulan sampah sejenis rumah tangga kelurahan Tlumpu tahun 2014 :
= 5 unit x 15 kelas x 35 siswa = 2625 siswa = 8 unit x 200 tempat tidur = 1600 orang
= 0,15 L/Per siswa/hari x 2625 siswa = 411 L/hari = 2,25 per orang/hari x 1600 orang = 3757 L/hari
411 L/hari + 3757 L/hari = 4168 L/hari = 4,17 m/hari Dengan cara yang sama, jumlah volume timbulan sampah untuk setiap tahun
hingga tahun 2014 dapat dihitung. Untuk perhitungan selanjutnya, secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
3310100082 3310100088
21
Kecamatan
Kelurahan
Pendidikan Kesehatan Tlumpu 5 8 Karangsari 5 8 Turi 4 11 Sukorejo Blitar 3 8 Sukorejo 21 19 Pakunden 13 11 Tanjungsari 6 8 Kepanjenkidul 18 22 Kepanjenlor 7 16 Kauman 5 9 Kepanjenkidul Bendo 5 13 Tanggung 5 11 Sentul 9 17 Ngadirejo 5 13 Rembang 4 10 Klampok 3 10 Plosokerep 6 13 Sananwetan Karangtengah 10 13 Sananwetan 19 17 Bendogerit 17 11 Gedog 9 11 Jumlah per Kota
3310100082 3310100088
Kecamatan
Kelurahan
Pendidikan Kesehatan Tlumpu 5 9 Karangsari 5 9 Turi 4 12 Sukorejo Blitar 3 9 Sukorejo 21 20 Pakunden 13 12 Tanjungsari 6 9 Kepanjenkidul 18 23 Kepanjenlor 8 16 Kauman 5 10 Kepanjenkidul Bendo 5 13 Tanggung 5 12 Sentul 10 17 Ngadirejo 5 13 Rembang 4 11 Klampok 3 11 Plosokerep 6 13 Sananwetan Karangtengah 11 13 Sananwetan 19 17 Bendogerit 17 12 Gedog 10 12 Jumlah per Kota
3310100082 3310100088
Kecamatan
Kelurahan
Pendidikan Kesehatan Tlumpu 6 9 Karangsari 6 9 Turi 4 12 Sukorejo Blitar 3 9 Sukorejo 22 20 Pakunden 13 12 Tanjungsari 7 9 Kepanjenkidul 19 23 Kepanjenlor 8 17 Kauman 6 10 Kepanjenkidul Bendo 6 13 Tanggung 6 12 Sentul 10 18 Ngadirejo 6 13 Rembang 4 11 Klampok 3 11 Plosokerep 7 13 Sananwetan Karangtengah 11 13 Sananwetan 20 18 Bendogerit 18 12 Gedog 10 12 Jumlah per Kota
3310100082 3310100088
Kecamatan
Kelurahan
Pendidikan Kesehatan Tlumpu 6 9 Karangsari 6 9 Turi 5 13 Sukorejo Blitar 3 9 Sukorejo 23 20 Pakunden 14 13 Tanjungsari 7 9 Kepanjenkidul 19 24 Kepanjenlor 8 17 Kauman 6 10 Kepanjenkidul Bendo 6 14 Tanggung 6 13 Sentul 10 18 Ngadirejo 6 14 Rembang 5 11 Klampok 3 11 Plosokerep 7 14 Sananwetan Karangtengah 11 14 Sananwetan 20 18 Bendogerit 18 13 Gedog 10 13 Jumlah per Kota
3310100082 3310100088
Kecamatan
Kelurahan
Pendidikan Kesehatan Tlumpu 6 9 Karangsari 6 9 Turi 5 13 Sukorejo Blitar 4 9 Sukorejo 23 21 Pakunden 14 13 Tanjungsari 7 9 Kepanjenkidul 20 25 Kepanjenlor 8 18 Kauman 6 11 Kepanjenkidul Bendo 6 14 Tanggung 6 13 Sentul 11 19 Ngadirejo 6 14 Rembang 5 12 Klampok 4 12 Plosokerep 7 14 Sananwetan Karangtengah 12 14 Sananwetan 21 19 Bendogerit 19 13 Gedog 11 13 Jumlah per Kota
3310100082 3310100088
Kecamatan
Kelurahan
Pendidikan Kesehatan Tlumpu 6 10 Karangsari 6 10 Turi 5 13 Sukorejo Blitar 4 10 Sukorejo 24 22 Pakunden 14 13 Tanjungsari 7 10 Kepanjenkidul 20 25 Kepanjenlor 8 18 Kauman 6 11 Kepanjenkidul Bendo 6 14 Tanggung 6 13 Sentul 11 19 Ngadirejo 6 14 Rembang 5 12 Klampok 4 12 Plosokerep 7 14 Sananwetan Karangtengah 12 14 Sananwetan 22 19 Bendogerit 19 13 Gedog 11 13 Jumlah per Kota
3310100082 3310100088
Volume Total Timbulan Sampah Rumah tangga Volume Total Timbulan Sampah sejenis rumah tangga Total Volume Timbulan Sampah
Untuk perhitungan selanjutnya secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
3310100082 3310100088
28
3310100082 3310100088
29
2.6
prosentase pelayanan. Hal ini dikarenakan, pembangunan di Kota Blitar yang belum merata. Pembangunan yang tidak merata ini mempengaruhi fasilitas yang mewadahi di tiap kelurahannya, sehingga kepadatan penduduk juga berbeda-beda. Oleh karena itu, kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk lebih tinggi, tingkat pelayanan lebih besar pula dibandingkan dengan kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk rendah. Kepadatan penduduk Kota Blitar untuk seluruh kelurahan di Kota Blitar pada tahun 2011 hingga 2024 terlihat pada tabel 2.19. Tabel 2. 19 Proyeksi Kepadatan Penduduk Kota Blitar per Tiga Tahun 2014-2029 Luas Wilayah (km2) 10.15 0.8824 0.5086 1.3321 1.4662 2.262 2.4581 0.867 0.6133 0.6803 1.5185 2.23 2.683 1.9102 0.8443 1.5307 1.2481 1.7954 2.1279 1.9552 2.65 Proyeksi Kepadatan Penduduk 2011 5301 6091 6009 3264 9713 4402 3284 9378 9491 8918 3471 2267 2714 1736 3415 2818 3601 4367 6478 5487 3929 2014 5532 6357 6270 3406 10136 4594 3427 9787 9905 9306 3623 2366 2832 1812 3564 2941 3759 4558 6760 5726 4100 2016 2018 2020 2022 2024 5691 5855 6024 6198 6377 6540 6729 6923 7123 7328 6451 6638 6829 7025 7230 3504 3606 3710 3817 3927 10428 10729 11039 11357 11685 4726 4863 5003 5147 5296 3526 3628 3732 3840 3951 10069 10360 10659 10967 11283 10191 10928 10788 11099 11419 9575 8559 10135 10428 10729 3727 3678 3945 4059 4176 2435 3607 2577 2651 2728 2914 1366 3084 3173 3265 1864 3366 1974 2031 2089 3666 3772 3881 3993 4108 3026 3114 3203 3295 3391 3867 3978 4093 4211 4333 4689 4825 4964 5107 5254 6955 7156 7362 7575 7793 5891 6061 6236 6416 6601 4218 4340 4466 4594 4727 (Sumber : Hasil Perhitungan Data)
Kelurahan Tlumpu Karangsari Turi Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Kepanjen Kidul Kepanjen Lor Kauman Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Rembang Klampok Plosokerep Karang Tengah Sanan Wetan Bendogerit Gedog
3310100082 3310100088
30
Dari tingkat pelayanan pengelolaan sampah kota maka dapat ditentukan target pelayanan sampah kota sesuai dengan tahun perencanaan. Pada perencanaan ini, tahun perencanaan dimulai pada tahun 2014 hingga 2024. Target perencanaan tahun selanjutnya menurut MDGS dapat dihitung sebagai berikut : Persentase terlayani 2014 = 47,38 % Persentase terlayani 2016 = 47,38 % + ( x (100% - 47,38 %)) = 73,69 % Persentase terlayani 2020 = 73,69 % + ( x (100% - 73,69 %)) = 86,85 % Persentase terlayani 2024 = 86,85 % + ( x (100% - 73,69 %)) = 93,42 % Dari kepadatan penduduk yang diperoleh dalam hasil perhitungan, maka tingkat pelayanan untuk seluruh kecamatan di Kota Blitar pada tahun 2024 terlihat pada tabel 2.20. Tabel 2. 20 Prosentase Pelayanan Per tahun Per Kelurahan Kota Blitar Kecamatan Kelurahan Tlumpu Karangsari Turi Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Prosentase Pelayanan Tiap Tahun (%) 2014 40 60 60 40 50 45 50 40 60 40 50 40 40 30 50 40 50 60 50 40 60 2016 70 75 80 70 75 60 75 70 85 80 75 70 60 75 75 60 75 81 81 75 81 2018 75 80 85 75 78 70 78 75 90 85 80 80 75 85 80 70 80 90 85 80 90 2020 85 85 90 80 85 80 85 80 95 90 85 85 90 89 85 80 85 95 95 85 95 2022 90 87 93 83 88 75 88 85 97 93 88 90 93 93 90 85 88 97 100 88 97 2024 100 90 95 85 90 85 90 87 100 95 90 95 95 95 100 90 90 100 100 90 100
Sukorejo
Kepanjenkidul Kepanjenlor Kauman Bendo Kepanjenkidul Tanggung Sentul Ngadirejo Rembang Klampok Plosokerep Karangtengah Sananwetan Bendogerit Gedog
Sananwetan
3310100082 3310100088
31
Kecamatan
Kelurahan
Prosentase Pelayanan Tiap Tahun (%) 2014 47.38 2016 73.69 2018 80.29 2020 86.85 2022 89.90 2024 93.32
Komposisi sampah merupakan penggambaran dari masing-masing komponen yang terdapat pada sampah dan distribusinya. Data ini penting untuk mengevaluasi peralatan yang diperlukan, sistem pengolahan sampah dan rencana pengelolaan sampah suatu kota. Komposisi sampah perkotaan sangat penting dalam strategi pengelolaan sampah. Komposisi menjadi dasar untuk strategi penanganan sampah dengan reduksi maupun pengelolaan sampah dengan sistem daur ulang dan pengomposan. Pengelompokkan sampah yang paling sering dilakukan adalah berdasarkan komposisinya yang dinyatakan sebagai % berat atau % volume dari kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan dan sampah lain-lain. Berikut adalah gambaran komposisi sampah (% berat) di Gebang Putih, Surabaya, komponen sampah adalaha sebagai berikut. Tabel 2. 21 Komposisi Sampah Kelurahan Gebang Putih 2006 No. Komposisi Berat Rata-Rata (kg/hari) % Berat Rata-rata 1. Sampah Basah 87,5 65,12 2. Plastik 17,5 13,03 3. Kertas 14,33 10,69 4. Gelas 1,92 1,43 5. Kayu 2,33 1,73 6. Kain 3,17 2,35 7. Karet 0,58 0,43 8. Logam 2,33 1,74 9. Lain-lain 4,67 3,46 Total 134,33 100 (Febriyantie, 2006) Dari komposisi sampah tersebut dapat dihitung volume sampah tiap komponen sampah disesuaikan dengan prosentase pelayanan per kecamatan Kota Blitar. Cara perhitungannya :
3310100082 3310100088
32
a. Perhitungan volume tiap komponen sampah dengan prosentase pelayanan 95% kecamatan Sukorejo tahun 2024 Jumlah penduduk Luas Wilayah Kepadatan Penduduk = 118940 jiwa = 19,06 km2 = Jumlah penduduk/Luas Wilayah = 6240 jiwa/ km2 Jumlah KK = Jumlah penduduk/5 jiwa/KK = 118940 jiwa/5jiwa/KK = 23788 KK Kepadatan KK = Jumlah KK/Luas Wilayah = 23788 KK/10,15 km2 = 2343 km2 Volume Timbulan Sampah Terlayani Komposisi Sampah Sampah basah Plastik Kertas Gelas Kayu Kain Karet Logam Lain-lain = 65,12 % = 13,03 % = 10,69 % = 1,43 % = 1,73% = 0,43 % = 0,43 % = 1,74 % = 3,46 % = 310.73 m3/hari
Volume sampah tiap komponen sampah Sampah basah = 65,12 % x Volume Timbulan Sampah = 65,12 % x 310.73 m3/hari = 202,35 m3/hari Plastik = 13,03 % x Volume Timbulan Sampah = 13,03 % x 310.73 m3/hari = 40,49 m3/hari Kertas = 10,69 % x Volume Timbulan Sampah = 10,69 % x 310.73 m3/hari
3310100082 3310100088
33
Gelas
Kayu
Kain
Karet
Logam
Lain-lain
= 33,22 m3/hari = 1,43 % x Volume Timbulan Sampah = 1,43 % x 310.73 m3/hari = 4,44 m3/hari = 1,73% x Volume Timbulan Sampah = 1,73% x 310.73 m3/hari = 5,38 m3/hari = 0,43 % x Volume Timbulan Sampah = 0,43 % x 310.73 m3/hari = 7,30 m3/hari = 0,43 % x Volume Timbulan Sampah = 0,43 % x 310.73 m3/hari = 1,34 m3/hari = 1,74 % x Volume Timbulan Sampah = 1,74 % x 310.73 m3/hari = 5,41 m3/hari = 3,46 % x Volume Timbulan Sampah = 3,46 % x 310.73 m3/hari = 10,75 m3/hari
3310100082 3310100088
34
Tabel 2. 22 Perhitungan Komposisi Sampah per Komponen per Kelurahan Kota Blitar pada Tahun 2024
Jmlh Pend 64744 6466 3677 5231 17133 11979 9711 9782 7003 7299 6341 6083 8759 3991 3468 5190 5408 9433 16583 Padatan Pend (Jiwa/km2) 6377 7328 7229 3927 11685 5296 3951 11283 11418 10729 4176 2728 3265 2089 4108 3391 4333 5254 7793 Prosen layanan (%) 100 90 95 85 90 85 90 86.8 100 95 90 95 95 95 100 90 90 100 100 sampah rumah tangga (m3/hari) 178.05 17.78 10.11 14.38 47.11 32.94 26.71 26.90 19.26 20.07 17.44 16.73 24.09 10.97 9.54 14.27 14.87 25.94 45.60 sampah yang terlayani (m3/hari) 178.05 16.00 9.60 12.23 42.40 28.00 24.03 23.35 19.26 19.07 15.69 15.89 22.88 10.43 9.54 12.85 13.38 25.94 45.60 Komposisi sampah (m/ hari) sampah basah 115.94 11.58 6.58 9.37 30.68 21.45 17.39 17.52 12.54 13.07 11.36 10.89 15.69 7.15 6.21 9.29 9.68 16.89 29.70 plastik 23.20 2.32 1.32 1.87 6.14 4.29 3.48 3.51 2.51 2.62 2.27 2.18 3.14 1.43 1.24 1.86 1.94 3.38 5.94 kertas 19.03 1.90 1.08 1.54 5.04 3.52 2.85 2.88 2.06 2.15 1.86 1.79 2.58 1.17 1.02 1.53 1.59 2.77 4.87 gelas 2.55 0.25 0.14 0.21 0.67 0.47 0.38 0.38 0.28 0.29 0.25 0.24 0.34 0.16 0.14 0.20 0.21 0.37 0.65 kayu 3.08 0.31 0.17 0.25 0.82 0.57 0.46 0.47 0.33 0.35 0.30 0.29 0.42 0.19 0.17 0.25 0.26 0.45 0.79 kain 4.18 0.42 0.24 0.34 1.11 0.77 0.63 0.63 0.45 0.47 0.41 0.39 0.57 0.26 0.22 0.34 0.35 0.61 1.07 karet 0.77 0.08 0.04 0.06 0.20 0.14 0.11 0.12 0.08 0.09 0.07 0.07 0.10 0.05 0.04 0.06 0.06 0.11 0.20 logam 3.10 0.31 0.18 0.25 0.82 0.57 0.46 0.47 0.34 0.35 0.30 0.29 0.42 0.19 0.17 0.25 0.26 0.45 0.79 lain 6.16 0.62 0.35 0.50 1.63 1.14 0.92 0.93 0.67 0.69 0.60 0.58 0.83 0.38 0.33 0.49 0.51 0.90 1.58
Kecamatan
Kelurahan Tlumpu Karangsari Turi Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Kepanjenkidul Kepanjenlor Kauman Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Rembang Klampok Plosokerep Karangtengah Sananwetan
Sukorejo
Kepanjen kidul
Sanan wetan
3310100082 3310100088
35
Kecamatan
Komposisi sampah (m/ hari) sampah basah 23.11 22.43 plastik 4.62 4.49 kertas 3.79 3.68 gelas kayu kain karet logam lain 1.23 1.19
0.51 0.61 0.83 0.15 0.62 0.49 0.60 0.81 0.15 0.60 Sumber : Hasil Perhitungan
3310100082 3310100088
36
2.8 Pengelolaan Sampah Secara Umum Kegiatan pengelolaan sampah secara umum meliputi kegiatan reduksi sampah dan penanganan sampah. Reduksi sampah di sumber meliputi kegiatan pengurangan timbulan sampah (reduce), pemakaian kembali (reuse), dan pemakaian kembali (recycle). Sedangkan kegiatan Penanganan meliputi kegiatan pemilahan, pemrosesan. Periode perencanaan untuk sistem pengelolaan sampah Kota Blitar adalah 10 tahun yaitu diawali pada tahun 2014 hingga 2024. Perencanaan menggunakan acuan kebutuhan pelayanan pada tahun terakhir yaitu tahun 2024. Sesuai dengan kondisi wilayah dan kebutuhaan Kota Blitar, dapat dibuat alur pengelolaan sampah sebagai berikut : pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan
TPS - Pemilahan
MRF - Reduksi
TPA
Gambar 2. 1 Rencana Alur Pengelolaan Sampah Kota Blitar 2.9 Reduksi Sampah di Sumber Adanya reduksi sampah rumah tangga disebabkan oleh adanya peraturan perundang-undangan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan yang semakin meningkat. Untuk reduksi sampah di sumbernya hanya dilakukan padasampah jenis sampah rumah tangga. Selain sampah jenis rumah tangga dianggap tidak melakukan reduksi di sumbernya karena semua timbulan sampah langsung diangkut ke TPS. Untuk mengetahui besarnya reduksi yang dapat dilakukan di sumbernya, ditentukan dengan nilai recovery factor tiap komponen sampah. Data recovery factor akan digunakan untuk mengetahui volume sampah yang dibawa ke TPS maupun MRF. Recovery factor untuk masing-masing komponen sampah pada setiap kecamatan Kota Blitar dapat dilihat pada tabel 2.23. Tabel 2. 23 Recovery Factor untuk Masing- Masing Komponen Sampah
3310100082 3310100088
37
No.
Komposisi Sampah
1 Sampah Basah 2 Plastik 3 Kertas 4 Gelas 5 Kayu 6 Kain 7 Karet 8 Logam 9 Lain-Lain Sumber : Hasil Perhitugan
Dari tabel di atas dapat dihitung reduksi sampah dengan cara sebagai berikut :
Jumlah timbulan sampah di Kecamatan Sukorejo = 310,73 m3/hari Volume timbulan sampah tereduksi untuk masing-masing komponen : Sampah Plastik= 202,35 m3/hari x 40% = 80,94 m3/hari Plastik Kertas Gelas Kayu Kain Karet Logam Lain-Lain
= 40,49 m3/hari x 50% = 33,22 m3/hari x 40% = 4,44 m3/hari x 50% = 5,38 m3/hari x 30% = 7,30 m3/hari x 5% = 1,34 m3/hari x 0% = 5,41 m3/hari x 5% = 10,75 m3/hari x 0%
= 20,24 m3/hari = 13,29 m3/hari = 2,22 m3/hari = 1,61 m3/hari = 0,37 m3/hari = 0,00 m3/hari = 0,27 m3/hari = 0,00 m3/hari
Volume Sampah Residu untuk masing masing komponen : Sampah Plastik= 202,35 m3/hari - 80,94 m3/hari Plastik Kertas Gelas Kayu Kain Karet Logam = 40,49 m3/hari - 20,24 m3/hari = 33,22 m3/hari - 13,29 m3/hari = 4,44 m3/hari - 2,22 m3/hari = 5,38 m3/hari - 1,61 m3/hari = 7,30 m3/hari - 0,37 m3/hari = 1,34 m3/hari - 0,00 m3/hari = 5,41 m3/hari - 0,27 m3/hari = 121,41 m3/hari = 20,24 m3/hari = 19,93 m3/hari = 2,22 m3/hari = 3,76 m3/hari = 6,94 m3/hari = 1,34 m3/hari = 5,14 m3/hari
3310100082 3310100088
38
Lain-Lain
= 10,75 m3/hari
Perhitungan selengkapnya untuk perhitungan reduksi sampah tiap Kecamatan Kota Blitar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
3310100082 3310100088
39
Tabel 2. 24 Perhitungan Volume Sampah Tereduksi per Komponen per Kecamatan Kota Blitar Tahun 2024 Jmlh Pend 64744 6466 3677 5231 17133 11979 9711 9782 7003 7299 6341 6083 8759 3991 3468 5190 5408 9433 16583 Padatan Pend (Jiwa/km2) 5532 6357 6271 3406 10136 4594 3427 9787 9905 9307 3622 2366 2832 1812 3563 2941 3758 4558 6760 Prosen layanan (%) 100 90 95 85 90 85 90 87 100 95 90 95 95 95 100 90 90 100 100 sampah Volume Sampah Tereduksi per Komponen (m/ hari) yang terlayani sampah plastik kertas Gelas Kayu Kain Karet Logam (m3/hari) basah 178.05 69.57 11.60 7.61 1.02 0.92 0.21 0.00 0.77 16.00 6.95 1.16 0.76 0.10 0.09 0.02 0.00 0.08 9.60 3.95 0.66 0.43 0.06 0.05 0.01 0.00 0.04 12.23 5.62 0.94 0.62 0.08 0.07 0.02 0.00 0.06 42.40 18.41 3.07 2.01 0.27 0.24 0.06 0.00 0.20 28.00 12.87 2.15 1.41 0.19 0.17 0.04 0.00 0.14 24.03 10.43 1.74 1.14 0.15 0.14 0.03 0.00 0.12 23.35 10.51 1.75 1.15 0.15 0.14 0.03 0.00 0.12 19.26 7.52 1.25 0.82 0.11 0.10 0.02 0.00 0.08 19.07 7.84 1.31 0.86 0.11 0.10 0.02 0.00 0.09 15.69 6.81 1.14 0.75 0.10 0.09 0.02 0.00 0.08 15.89 6.54 1.09 0.72 0.10 0.09 0.02 0.00 0.07 22.88 9.41 1.57 1.03 0.14 0.13 0.03 0.00 0.10 10.43 4.29 0.71 0.47 0.06 0.06 0.01 0.00 0.05 9.54 3.73 0.62 0.41 0.05 0.05 0.01 0.00 0.04 12.85 5.58 0.93 0.61 0.08 0.07 0.02 0.00 0.06 13.38 5.81 0.97 0.64 0.09 0.08 0.02 0.00 0.06 25.94 10.14 1.69 1.11 0.15 0.13 0.03 0.00 0.11 45.60 17.82 2.97 1.95 0.26 0.24 0.05 0.00 0.20
Kecamatan
Kelurahan
Lain 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Tlumpu Karangsari Turi Sukorejo Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Kepanjenkidul Kepanjenlor Kauman Kepanjenkidul Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Rembang Klampok Sananwetan Plosokerep Karangtengah Sananwetan
3310100082 3310100088
40
Kecamatan
Kelurahan
Jmlh Pend
sampah Volume Sampah Tereduksi per Komponen (m/ hari) yang terlayani sampah plastik kertas Gelas Kayu Kain Karet Logam (m3/hari) basah 31.94 13.87 2.31 1.52 0.20 0.18 0.04 0.00 0.15 34.45 13.46 2.24 1.47 0.20 0.18 0.04 0.00 0.15
Tabel 2. 25 Perhitungan Total Volume Sampah Residu per Komponen per Kelurahan Tahun 2024 sampah basah Tlumpu 46.38 Karangsari 4.63 Turi 2.63 Sukorejo Blitar 3.75 Sukorejo 12.27 Pakunden 8.58 Tanjungsari 6.96 Kepanjenkidul 7.01 Kepanjenlor 5.02 Kauman 5.23 Kepanjenkidul Bendo 4.54 Tanggung 4.36 Sentul 6.27 Kecamatan Kelurahan Volume Sampah Residu per Komponen (m/ hari) plastik kertas Gelas Kayu Kain Karet 11.60 11.42 1.53 2.16 3.97 0.77 1.16 1.14 0.15 0.22 0.40 0.08 0.66 0.65 0.09 0.12 0.23 0.04 0.94 0.92 0.12 0.17 0.32 0.06 3.07 3.02 0.40 0.57 1.05 0.20 2.15 2.11 0.28 0.40 0.74 0.14 1.74 1.71 0.23 0.32 0.60 0.11 1.75 1.73 0.23 0.33 0.60 0.12 1.25 1.24 0.17 0.23 0.43 0.08 1.31 1.29 0.17 0.24 0.45 0.09 1.14 1.12 0.15 0.21 0.39 0.07 1.09 1.07 0.14 0.20 0.37 0.07 1.57 1.55 0.21 0.29 0.54 0.10 Logam 2.32 0.23 0.13 0.19 0.61 0.43 0.35 0.35 0.25 0.26 0.23 0.22 0.31 Lain 6.16 0.62 0.35 0.50 1.63 1.14 0.92 0.93 0.67 0.69 0.60 0.58 0.83 Total Volume samapah Residu (m3/hari) 86.31 8.62 4.90 6.97 22.84 15.97 12.94 13.04 9.34 9.73 8.45 8.11 11.68
3310100082 3310100088
41
sampah basah Ngadirejo 2.86 Rembang 2.48 Klampok 3.72 Plosokerep 3.87 Sananwetan Karangtengah 6.76 Sananwetan 11.88 Bendogerit 9.25 Gedog 8.97 Sumber : Hasil Perhitungan
Kecamatan
Kelurahan
Volume Sampah Residu per Komponen (m/ hari) plastik kertas Gelas Kayu Kain Karet 0.71 0.70 0.09 0.13 0.24 0.05 0.62 0.61 0.08 0.12 0.21 0.04 0.93 0.92 0.12 0.17 0.32 0.06 0.97 0.95 0.13 0.18 0.33 0.06 1.69 1.66 0.22 0.31 0.58 0.11 2.97 2.92 0.39 0.55 1.02 0.20 2.31 2.28 0.30 0.43 0.79 0.15 2.24 2.21 0.30 0.42 0.77 0.15
Total Volume samapah Residu (m3/hari) 5.32 4.62 6.92 7.21 12.57 22.11 17.20 16.70
3310100082 3310100088
42
Gambar 2. 2 Desain Wadah Sampah Diasumsikan satu Kepala Keluarga terdiri dari 5 orang sehingga dapat diketahui jumlah wadah sampah yang dibutuhkan dalam kota tersebut. Apabila di setiap rumah dibutuhkan 2 wadah sampah untuk memilah antara sampah basah dan sampah kering, maka jumlah wadah yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 2.29.
3310100082 3310100088
43
Kecamatan
Kelurahan
Tlumpu Karangsari Turi Sukorejo Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Kepanjenkidul Kepanjenlor Kauman Kepanjenkidul Bendo Tanggung Sentul Ngadirejo Rembang Klampok Plosokerep Sananwetan Karangtengah Sananwetan Bendogerit Gedog Sumber : Hasil Perhitungan 2.11 Sistem Pengumpulan
Dalam perencanaan ini alat pengumpul sampah atau gerobak sampah yang akan di desain adalah gerobak dengan volume 1 m3. Sedangkan faktor pemadatan sebesar 1 kali karena digerobak nilai kompaksinya rendah dan jumlah ritasinya 2, yaitu pada pagi hari dan sore hari.. Bentuk gerobak yang akan didesain ditentukan berdasarkan hasil perhitungan timbulan sampah dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi. Dimensi gerobak mempunyai panjang 1,5 m, tinggi 1 m, dan lebar 0,70 m. Gerobak terbuat dari bahan plat besi dengan tebal 2 mm. untuk menghndari korosi dilakukan pengecatan pada gerobak. Pada pegangan gerobak dilengkapi dengan pengait agar bisa ditarik oleh sepeda maupun sepeda motor sehingga lebih mempermudah dan meringankan beban kerja petugas sampah.
3310100082 3310100088
44
Gambar 2. 3 Desain Gerobak Sampah Gerobak sampah ini nantinya akan mengumpulkan sampah-sampah tersebut sesuai dengan jenisnya dan membawa ke tempat penampungan sementara (TPS) atau tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) setiap hari. Sampah kering yang telah terkumpul di tempat penampungan sementara ini dapat diambil langsung oleh pemulung. Contoh Perhitungan Jumlah Gerobak Kecamatan Sukorejo Tahun 2024 Jumlah penduduk = 64.744 jiwa = 1.275 KK Volume Sampah Residu RT yang diangkut gerobak Faktor Pemadatan Jumlah gerobak =1 = = 43 unit gerobak Jumlah petugas = 2 orang petugas per gerobak = 86 orang. = 86,31 m/hari
Hasil perhitungan jumlah gerobak yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel 2.27.
3310100082 3310100088
45
3310100082 3310100088
46
Sebelum dibawa ke TPA, sampah yang dikumpulkan diolah lebih dahulu di suatu lokasi, yaitu material recovery facilities (MRF). Dalam tugas ini direncanakan ada satu MRF untuk satu kecamatan di Kota Blitar, yaitu MRF di Kelurahan Sukorejo. MRF direncanakan berada di dekat sumber untuk mempermudah pengangkutan dan memperhitungkan efisiensi pengangkutan. Jadi setelah dari TPS dan sebelum ke TPA, sampah melalui MRF terlebih dahulu sehingga sampah yang diangkut ke TPA menjadi lebih sedikit. Kelurahan Tlumpu dipilih sebagai lokasi MRF karena kelurahan dengan persentase palayanan yang paling besar dan jumlah penduduk yang banyak. Ditentukan sampah yang terlayani oleh MRF adalah 40% dari residu sampah yang ada, sehingga 60% sampah langsung dibuang ke TPA. Hal tersebut karena kapasitas MRF hanya bisa menampung 20 40 m per hari dari sampah yang dihasilkan. Sampah yang dilayani merupakan sampah residu dari sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga. Perencanaan MRF mengacu pada akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2024, sehingga kapasitas operasional MRF sesuai dengan yang direncanakan. Residu sampah kelurahan Tlumpu pada tahun 2024 adalah sebagai berikut. Tabel 3. 1Volume Sampah Residu Kelurahan Tlumpu tahun 2024 Komposisi (%) 65.12 13.03 10.69 1.43 1.73 2.35 0.43 1.74 3.46 100 Volume Sampah Residu (m3/hari) 46.38 11.60 11.42 1.53 2.16 3.97 0.77 2.32 6.16 86.31 Sumber : Hasil Perhitungan
Jenis Sampah Sampah Basah/Organik Plastik Kertas Gelas Kayu Kain Karet Logam Lain-Lain Jumlah
3310100082 3310100088
47
Perhitungan selanjutnya bisa dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. 2 Volume Sampah Terlayani MRF Komposisi (%) 65.12 13.03 10.69 1.43 1.73 2.35 0.43 1.74 3.46 100 Volume Sampah Volume Sampah Residu ke MRF (m3/hari) (Pelayanan MRF 57,93%) 46.38 26.87 11.60 6.72 11.42 6.62 1.53 0.88 2.16 1.25 3.97 2.30 0.77 0.44 2.32 1.35 6.16 3.57 86.31 50.00 Sumber : Hasil Perhitungan
Jenis Sampah Sampah Basah Organik Plastik Kertas Gelas Kayu Kain Karet Logam Lain-Lain Jumlah
Pada MRF sampah residu akan mendapatkan perlakuan pemanfaatan sesuai dengan komposisinya. Adapun pemanfaatannya adalah sebagai berikut.
3310100082 3310100088
48
Pengecualian untuk sampah organik, karena pengolahannya adalah pengomposan tidak semua sampah organik yang masuk ke MRF dapat dijadikan kompos. Dari 57,93% sampah organik yang masuk hanya 70% yang menjadi produk kompos sehingga 30% nya menjadi residu dan dibuang ke TPA. Berikut ini adalah perhitungan pemanfaatan komposisi sampah di MRF sesuai dengan tabel sebelumnya. Tabel 3. 4 Jumlah Sampah yang Dimanfaatkan dan yang Dibuang Jenis Sampah Sampah Basah Plastik Kertas Gelas Kayu Kain Karet Logam Lain Lain Jumlah Pemanfaatan (m3/hari) Sampah Residu MRF (m3/hari) 26.87 6.72 6.62 0.88 1.25 2.30 0.44 1.35 3.57 50.00 Storage 4.032 3.969 0.796 0.404 9.20 Produk 18.807 Residu ke TPA (m3/hari)
8.060 2.688 2.646 0.088 0.625 0.625 2.303 0.444 0.942 3.569 19.43 21.36 Sumber : Hasil Perhitungan
Selanjutnya dihitung mass balance sampah yang ada di MRF untuk mengetahui secara pasti jumlah sampah yang dimanfaatkan, baik sebagai produk maupun dilakukan penyimpanan. Berikut adalah gambaran mass balance MRF Kota Blitar. Sampah diangkut ke MRF menggunakan truk kapasitas 8 m3 dengan densitas sampah di truk sebesar 250 kg/m3 :
3310100082 3310100088
49
Storage Produk 4701.65 2014.99 1007.96 671.97 992.34 661.56 199.12 22.12 156.13 156.13 575.66 110.88 100.95 235.55 892.18 2300.36 4857.79 5341.06 Sumber : Hasil Perhitungan
Berikut adalah skema dari mass balance masing masing jenis sampah yang masuk ke MRF, disimpan, dijadikan produk serta dikeluarkan dari MRF.
Input Organik Plastik Kertas Gelas Kayu Kain Karet Logam Lain-lain
Output Organik Plastik Kertas Gelas Kayu Kain Karet Logam Lain-lain
4701,65 kg 156,13 kg
3.2.1 Lahan Penerimaan Sampah Sampah yang masuk pada MRF, pertama-tama akan dipilih berdasarkan kertas, plastik, kaca, logam, kain dan kayu. Disediakan 4 buah keranjang sampah untuk memisahkan jenis sampah tersebut. Keranjang pertama untuk kertas keranjang kedua untuk plastik keranjang ketiga untuk logam
3310100082 3310100088 50
Adapun besar lahan yang digunakan untuk penerimaan adalah sebagai berikut:
Direncanakan panjang lahan penerima adalah dua kali lebarnya (P = 2L) A A A 58,82 m2 =PxL = L x 2L = 2L2 = 2L2 = 5,42 m = 2L = 2 x 5,42 = 10,84 m Untuk mempermudah ruang gerak petugas sortir, maka lebar dan panjang masing-
L P
masing ditambahkan 1m. Panjang Lebar Luas = 10,84 m + 1 m = 5,42 m + 1 m = panjang x lebar = 11,84 m = 6,42 m = 11,84 x 6,42 = 76,01 m2
3.2.2 Lahan Pemilahan Sampah Lahan pemilihan sampah terdiri dari lahan sortir dan konveyor, lahan penempatan keranjang pemilahan, lahan sampah residu yang masing-masing akan direncanakan sebagai berikut : 3.2.2.1 Lahan Sortir dan Konveyor Merupakan tempat sampah penampungan sampah awal dan juga sebagai tempat pemilahan sampah. Volume total sampah Densitas sampah Berat sampah = 50 m3/hari = 250 kg/ m3 = Volume total sampah x densitas sampah = 50 m3/hari x 250 kg/ m3 = 12500 kg/hari = 12,5 ton/hari
Rika Mandasari Oktiviani Yuliana Suryani 3310100082 3310100088
51
5 org
52
Untuk mempermudah ruang gerak petugas sortir, maka lebar dan panjang masing-masing ditambahkan 1m. Panjang Lebar Luas = 5,03 m + 1 m =5m+1m = panjang x lebar = 6,03 x 6 = 36,18 m2 Dari seluruh perhitungan diatas dapat diketahui jumlah lahan yang dibutuhkan untuk pemilahan sampah yaitu sebesar 310,6 m2. Luas lahan pemilahan = Lahan (sortir&konveyor + penempatan keranjang + sampah residu) = 11.25 m2 + 20 m2 + 36,18 m2 = 67,43 m2
Rika Mandasari Oktiviani Yuliana Suryani 3310100082 3310100088
= 6,03 m =6m
53
3310100082 3310100088
54
55
= 2,05 m x 2m = 4,1 m2
3.2.6.2 Lahan Pencacahan Sampah dicacah menggunakan crasher Tipe III dengan kapasitas 300 kg dalam satu jam, dan memerlukan dua liter solar per jam. Berat sampah yang dikomposkan Frekuensi pencacahan = 6716,65 kg/hari = 6716,65 kg/hari /300kg = 22,39 kali = 23 kali
Untuk mendapatkan ukuran yang lebih kecil, pencacahan perlu dilakukan dua kali sehingga pencacah beroperasi 46 kali. Crasher dapat memotong sampah sampai dengan ukuran dua sampai tiga sentimeter. Direncanakan dua kali dalam pencacahan sehingga hasil yang dicapai bisa lebih halus. Sehingga ukuran sampahnya menjadi lebih kecil dan mempermudah proses komposting. Komposting hanya dilakukan setiap hari selama satu bulan. Perencanaan lahan pencacah adalah sebagai berikut : Panjang alat Lebar alat Jarak di sekeliling alat =2m = 60 cm = 0,50 m
Sehingga lahan yang dibutuhkan untuk pencacahan ini adalah, Panjang = 2 m + (2 x 0,50) m + 1m =4m Lebar = 0,60 m + (2 x 0,50) m +1m = 2,6 m Luas = 4 m x 2,60 m = 10,4 m2 Untuk lebih jelasnya mengenai gambar dari mesin pencacah, dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
3310100082 3310100088
56
Kemudian dihitung landasan atau bak yang digunakan untuk pengomposan tiap tumpuknya. Panjang landasan Lebar landasan Tinggi landasan = 3,6 m + 0,5 m = 2,5 m + 0,5 m = 10 cm = 4,1 m =3m
Agar lindi yang dihasilkan sampah bisa mengalir, maka antara landasan direncanakan ada parit dengan dimensi (Christanto dkk, 2005): Panjang parit Lebar parit Tinggi parit = panjang landasan = 10 cm = 10 cm = 4,1 m
Untuk lebih jelasnya mengenai model tempat pengomposan ini dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut.
3310100082 3310100088
57
Gambar 3. 2 Tempat Pengomposan Luas lahan pengomposan = 30 buah x (4,1 m x 3 m) = 369 m2 3.2.6.4 Lahan Pengayakan Tempat ini digunakan untuk mengayak kompos dari tempat pengomposan dan pematangan yang telah dilakukan. Lahan yang digunakan bergabung dengan lahan pengemasan dengan ukuran panjang 4 m dan lebar 3 m sehingga luasnya 12 m2. 3.2.6.5 Gudang Penyimpanan Kompos Sebelum menghitung luas lahan untuk penyimpanan kompos, terlebih dahulu dihitung jumlah produk kompos. Berdasarkan rumus molekul sampah organik yaitu C60,0 H94.,3 O37,8N (Tchobanoglous, Vigil dan Thiesen, 1993), didapat persentase tiap komponen seperti pada Tabel 1 berikut. Contoh perhitungan: Komponen Jumlah Atom Per Mol Berat Atom Berat Kontribusi Tiap Elemen Persentase (%) = (720/1.436,3) x 100% = Karbon = 60,0 = 12 = 60,0 x 12 = 720 = 50,13 %
Tabel 3. 6Per Sentase Komponen Molekul Sampah Komponen Karbon Hidrogen Oksigen Nitrogen Sulfur Jumlah Jumlah Atom Per Mol 60 94,3 37,8 1 0,1 Berat Atom Berat Kontribusi Persentase Tiap Elemen (%) 12 720 50,13 1 94,3 6,57 16 604,8 42,11 14 14 0,97 32 3,2 0,22 1.436,30 100 (Sumber : Tchobanoglous, Theisen, dan Vigil, 1993)
3310100082 3310100088
58
Berat sampah organik yang akan dikomposkan = 6716,65 kg/hari TS = (100% - Kadar air) x 6716,65 kg/hari = (100% - 34,84%) x 6716,65 kg/hari = 4376,6 kg/hari
VS
Perhitungan Mass Balance untuk setiap komponen sehingga menjadi produk kompos yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel berikut Contoh perhitungan: Komponen Persentase VS karbon VS karbon BVS = Karbon = 50,13 % = 50,13% x VS = 50,13 % x 4320,55 kg/hari = 2165,89 kg/hari = 60 % x 2165,89 kg/hari = 1299,54 kg/hari
Berat akhir dengan koefisien konversi = 95% x 1299,54 kg/hari = 1234,56 kg/hari
Tabel 3. 7 Perhitungan Mass Balance Persentase Komponen (%) Karbon 50,13 Hidrogen 6,57 Oksigen 42,11 Nitrogen 0,97 Sulfur 0,22 Jumlah 100 VS Per Komponen (kg/hari) 2165.89 283.86 1819.38 41.91 9.51 4320.55 BVS (kg/hari) 1299.53 170.32 1091.63 25.15 5.70 2592.33 Berat Akhir Dengan Koefisien Konversi (kg/hari) 1234.56 161.80 1037.05 23.89 5.42 2462.71 Sumber : Hasil Perhitungan
3310100082 3310100088
59
Untuk memudahkan petugas untuk keluar masuk maka ditambahkan space walk 1m pada lebar dan panjangnya. Panjang sebenarnya Lebar Luas =5m+1m = 4,6 m + 1 m = 6 m x 5,6 m =6m = 5,6 m = 33,6 m2
3.2.6.5 Perhitungan Kualitas Lindi Pada setiap kotak tumpukan lindi, dibuat saluran penyalur lindi dengan lebar 5 cm dan tinggi 5 cm. Untuk mengatasi lindi tersebut maka diperlukan kolam penampungan lindi, di mana lindi yang dihasilkan nanti juga digunakan untuk menyiram tumpukan sampah yang dikompos, bak sebagai stater maupun untuk menjaga kelembaban kompos. Kadar air sampah Kadar air kompos Volume sampah basah Densitas sampah Berat sampah = 49,56 % = 40 % (Yuwono, 2005) = 26,87 m3/hari = 250 kg/ m3 = volume sampah x densitas sampah = 26,87 m3/hari x 250 kg/ m3 = 6716,65 kg/hari = 6,717 ton/hari Kandungan air jadi lindi = 6716,65 kg/hari x (49,56% - 40%) = 642,11 kg/hari Berat jenis = 1000 kg/m3 (Tchobanoglous, theisen dan Vigil, 1993)
Rika Mandasari Oktiviani Yuliana Suryani 3310100082 3310100088
60
Direncanakan untuk blok II (belakang) dalam 14 hari, sehingga vol bak penampung lindi Direncanakan tinggi bak Panjang bak Lebar bak Luas bak = 14 x 0,6421 m3/hari = 9 m3 =1m = 4,5 m =2m = panjang x lebar = 4,5 x 2 = 9 m2
3.2.7 Pengemasan Kompos Setelah kompos matang, maka dilakukan pengayakan sehingga terpisah antara sampah halus, sedang dan kasar. Berdasarkan hasil survey kompos yang dihasilkan mempunyai komposisi sebagai berikut: Kompos Halus Kemasan 5 kg Kemasan 15 kg Kemasan 30 kg Kompos Sedang: Kemasan 30 kg Kompos Kasar: Kompos 30 kg = 20 % = 20 % = 10 % = 20 % = 30 %
Sehingga dapat dihitung jumlah kemasan yang dihasilkan dengan berat kompos yang dihasilkan 4701,65 kg/hari sebagai berikut: Kompos Halus Kemasan 5 kg Kemasan 15 kg Kemasan 30 kg = (4701,65 kg/hari x 10 %)/ 5kg = (4701,65 kg/hari x 20 %)/ 15kg = (4701,65 kg/hari x 30 %)/ 30 kg
3310100082 3310100088
61
Direncanakan lahan yang digunakan untuk pengayakan dan pengemasan adalah Panjang Lebar Luas =4m =3m =4mx3m = 12 m2
Total luas lahan (m2) adalah 694,8 m2 atau 0,0695 Ha dengan rincian sebagai berikut. Lahan penerimaan Lahan pemilahan Lahan penyimpanan Lahan gudang peralatan Lahan ruang kantor Lahan parkir truk dan gerobak Lahan penampungan Lahan pencacahan Lahan pengomposan Lahan pengayakan Lahan gudang penyimpanan kompos Lahan penampungan lindi Lahan pengemasan = 76,01 m = 67,43 m2 = 45 m2 = 5 m2 = 16 m2 = 16 m2 = 4,1 m2 = 10,4 m2 = 369 m2 = 12 m2 = 33,6 m2 = 19,26 + 9 m2 = 12 m2
3310100082 3310100088
62
3310100082 3310100088
63
Berikut beberapa pedoman pelayanan minimal untuk TPS. 1. Letak harus memudahkan bagi sarana pengumpul dan pengangkutan untuk masuk dan keluar lokasi pemindahan. TPA sebaiknya diletakkan di pinggir jalan yang dapat dilalui oleh truk yang akan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Jika masih banyak lahan yang kosong, sebaiknya TPS
Rika Mandasari Oktiviani Yuliana Suryani 3310100082 3310100088 64
Tiap TPS melayani 200 KK dengan luas TPS 200 m2. Jumlah TPS Kota Blitar sebanyak = 46.742 KK / 200 KK per TPS = 234 TPS
Berikut perhitungan jumlah TPS yang dibutuhkan per kecamatan di Kota Blitar tahun 2024. Tabel 3. 8 Perhitungan Jumlah TPS per Kecamatan di Kota Blitar Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK (5orang/KK) Sukorejo 118940 23788 Kepanjen Kidul 49258 9852 Sananwetan 65514 13103 Jumlah 233712 46742 Sumber : Hasil Perhitungan Jumlah TPS 119 49 66 234
Sehingga berdasarkan perhitungan di atas, dapat dibuat lokasi TPS yang ditunjukkan pada peta berikut.
3.2
3310100082 3310100088
66
3310100082 3310100088
67