Professional Documents
Culture Documents
Skenario
Nn.B berkunjung ke tempat praktek drg. Asep, SpBM dengan keluhan gusi di daerah gigi geraham bawah kiri yang paling ujung sering terasa sakit. Nn. B tampak menunjukkan sikap cemas dan agak
Lisetening, questioning , clarifying, paraphrashing dan perception checking, drg. Asep, SpBM melakukan stress reduction protocols dan cukup berhasil meredakan kecemasan Nn. B sehingga bersedia dilakukan pemeriksaan intraoral.
dengan
diagnosis
operkulitis
gigi
38.
rencana
perawatan yang direkomendasikan adalah dilakukan odontektomi gigi 38 dengan dental hypnosis.
TERMINOLOGI
Komunikasi teurapeutik :
komunikasi
yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan dipusatkan untuk kesembuhan pasien interpersonal. Clarifying : teknik yang isi digunakan pernyataan untuk klien
mengungkapkan
kembali
Paraphrasing : pengulangan kata-kata. Dengan kata-kata yang lebih sederhana, dokter perlu untuk mengkonfirmasi kepada pasien bahwa apa yang ia tangkap sesuai dengan apa yang dimaksud / dirasakan oleh pasien. Stress-reduction protocols : program yang
bertujuan untuk mengurangi stress dan mengontrol rasa sakit dalam perawatan kesehatan rongga mulut dan penyembuhannya.
untuk mengambil gigi yang tidak dapat tumbuh sempurna dikarenakan kurangnya ruang untuk tumbuh, posisi gigi yang miring, atau akar gigi yang bengkok. Prognosis: peramalan dari kemungkinan dan akhir suatu penyakit, sebuah perkiraan kemungkinan hasil akhir gangguan pengobatan. atau penyakit, baik dengan atau tanpa
Secara umum, definisi komunikasi : Sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti
Komunikasi terapeutik
Terapeutik berhub. terapi, yang merupakan suatu usaha untuk memulihkan kesehatan seseorang yang sedang sakit,
1. Tujuan (jangka pendek): - KS : untuk bersosialisasi, bertukar pikiran & bersenang-senang. - KT : untuk mengungkapkan makna gejala, mengeksplorasi perasaan, mengubah kognisi yang salah / melatih perubahan perilaku. 2. Emosi: - KS : difokuskan pada emosi yang dianggap menyenangkan,
seperti kasih sayang, rasa ingin tahu, dan kesenangan. - KT : berkaitan dengan emosi yang menyakitkan seperti depresi, kecemasan, kemarahan, dendam, malu, benci dan rasa bersalah.
3. peran
- KS : berhub. dengan 2 orang / lebih yang berbicara dengan peran yang sama.
- KT : mempunyai peran yang berbeda untuk setiap klien. ( ex. dokter dengan pasien, orang tua dengan anak) 4. tujuan (jangka panjang) - KS : mengarah memelihara hubungan tanpa batas.
6. Model
7. Pengaturan
- KS : Diadakan di mana saja, informal dan terbuka. KT : formal, terstruktur, terarah, dan umumnya dilakukan Hanya di kantor therapist (dokter)
8. Struktur
11. Keterbukaan diri - KS : sering ada relatif sedikit pengungkapan diri,kec jenis yang dangkal berkontribusi
13. Fokus
- KS : setiap orang dapat menjadi fokus perhatian - KT : fokus perhatian hampir secra eksklusif pada pasien & kehidupannya,emosi, pengalaman 14. Jumlah komunikasi - KS : bervariasi dalam kecenderungan mereka untuk berbicara banyak / sedikit
17. Nilai - KS : bebas mengungkapkan nilai, pendapat & sikap ttg semua topik
19. Teori - KS : direncanakan & topik dapat berubah - KT : terapis memiliki teori ttg terapi & pikiran manusia menggunakannya untuk mengarahkan interaksi 20. Seksualitas
Interaksi sosial
Menunjukkan penerimaan
Parafrase
Menjelaskan
Fokus
Menetapkan observasi
Memberikan informasi
Mempertahankan ketenangan
Mengajukan keasertifan
Penyimpulan
perjanjian di mana setiap pihak harus melaksanakan peranan atau fungsinya satu terhadap yang lain. Peranan tersebut berupa Hak dan Kewajiban.
Kontrak Terapeutik
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan diagnostik
diagnosis
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan laboratorium
tindakan medik mengharuskan adanya persetujuan dari pasien (informed consent) berupa tertulis atau lisan. Persetujuan tindakan kedokteran atau informed consent harus didasarkan atas informasi dari dokter berkaitan dengan penyakit.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran, Paragraf 2, Pasal 45.
Hak Pasien : Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain (second opinion)
merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas mampu melakukannya; menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
DENTAL HYPNOSIS
Dental Gigi , Hypnosis serangkaian prinsip, metode dan teknik berkomunikasi persuasive yang bersifat holistik pikiran perasaan tubuh. Definisi : tindakan dalam perawatan kedokteran gigi yang memanfaatkan hypnosis untuk berkomunikasi dengan pasien sehingga pikiranperasaan dan tubuh pasien siap menerima ide perawatan dan tindakan gigi dengan cara yang aman, nyaman, menyenangkan, dan cepat.
Dental hypnosis dapat dimanfaatkan dalam seluruh lingkup perawatan gigi, dari yang bersifat edukatif-promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif . Dental hypnosis dapat diterapkan pada perawatan gigi yang bukan operasi (non-operatif) dan
operasi (operatif).
Hadirkan rasa nyaman saat menerima perawatan gigi dan mulut dengan masa panjang
Meniadakan efek benda asing (gigi tiruan dan alat orthodontik lepasan)
No.
Kegiatan Hypnosis
HYPNODONTIA
Non-Operatif
6 Menciptakan modifikasi perilaku (mengerat, makan di satu sisi, menggigit kuku) Memberi efek analgesia dan analgetika Menghadirkan keadaan amnesia V
Operatif
7 8
V V
V V
9
10 11 12
V
V V V
V
V V V
No.
Kegiatan Hypnosis
13
Memberikan efek anasthesia setelah tindakan ekstraksi gigi, bedah minor dan sebagainya
14
Mengurangi terjadinya syok setelah tindakan operasi gigi Menemukan penyebab awal dari gejala-gejala kecemasan hingga traumatik yang muncul di klinik perawatan gigi
15
Penyembuhan cepat
Kemungkinan bengkak rendah
Daftar pustaka
Ali, M dkk. Komunikasi efektif dokterpasien.2006.Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia. Arwani. Komunikasi dalam Keperawatan.2003. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC. Malamed, S.F. Medical Emergency in Dental Office 6th ed. 2007. St Louis : Mosby Elsevier Maulana, H. Promosi Kesehatan.2009. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.
theories.2000.Washington
Psychological Association.
American
Thank you