You are on page 1of 11

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Dalam mewujudkan kodratnya ini, manusia melakukan komunikasi dengan orang lain. Komunikasi telah dilakukan oleh manusia purba. Komunikasi ini dilakukan dengan berbagai cara, baik secara langsung maupun dengan tulisan dan gambar. Seiring berkembangnya zaman, manusia pun tersebar ke seluruh penjuru dunia. Komunikasi pun semakin sulit untuk dilakukan, khususnya untuk orang yang tinggalnya berjauhan. Oleh karena itu, manusia memikirkan cara-cara komunikasi yang baru. Hal ini dimulai dengan pengiriman surat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kemudahan berkomunikasi dengan diciptakannya telepon. Manusia selalu menginginkan sesuatu yang praktis, maka diciptakanlah telepon genggam yang akrab disebut ponsel (telepon seluler). Di era globalisasi ini, ponsel sudah menjamur di masyarakat. Ponsel sudah dikatakan sebagai barang yang merakyat, artinya digunakan di berbagai kalangan. Bagaikan hubungan antara dua magnet yang berbeda kutub, begitu pulalah hubungan manusia dengan ponsel yang susah dipisahkan. Setiap hari berjuta-juta orang di berbagai belahan bumi menggunakan ponsel untuk menelepon atau mengirim pesan kepada orang lain. Tapi apakah kita tahu dampak ponsel bagi kesehatan kita? Apakah ponsel hanya memiliki dampak positif? Ataukah justru seperti pisau bermata dua, di satu sisi menguntungkan, tapi di sisi lain merugikan kita? 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. 2. Apa pengaruh gelombang radiasi ponsel bagi kesehatan manusia?

Bagaimana cara meminimalisasi pengaruh radiasi ponsel bagi kesehatan manusia?

1.3 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang hendak dicapai adalah: 1. Mengetahui pengaruh radiasi ponsel pada kesehatan manusia. 2. Mengetahui cara mengurangi pengaruh radiasi ponsel. 1.4 Manfaat Penulisan Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Bagi pengguna ponsel, penelitian ini dapat memberitahu pengaruh radiasi ponsel bagi kesehatan. 2. Bagi pengembang teknologi, penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk menciptakan ponsel yang minim dampaknya bagi kesehatan manusia. 3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjut.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Radiasi Radiasi memiliki arti pemancaran atau penyinaran. Radiasi adalah penyebaran partikelpartikel elementer dan energi radiasi dari suatu sumber radiasi ke medium atau tujuan sekitarnya. Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom dan sisa atom menjadi bermuatan positif dan disebut ion positif. Sementara itu, elektron yang dikeluarkan itu dapat tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion negative. Proses ini disebut proses ionisasi. 2.2 Jenis-jenis Radiasi Gelombang elektromagnetik dikelompokkan berdasarkan panjang gelombangnya atau bisa juga dikelompokkan berdasarkan frekuensinya. Pembagian gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombangnya atau frekuensinya dapat dilihat pada tabel berikut. No. 1 Jenis GEM Gelombang Radio a. Radio gel. Panjang b . Radio gel. Pendek c. Gel. Komunikasi d . Televisi Gelombang Mikro a. Radar Infra Red Cahaya Tampak Ultra Ungu Sinar - X Sinar Gamma Panjang Gel (m) 109 - 10-3 109 - 10-3 103 - 10 105 - 10-3 10 - 10-1 10 - 10-5 10 - 10-3 10-3 - 10-6 10-6 - 10-7 10-7 - 10-10 10-8 - 10-12 10-10 - 10-16 Frekuensi (Hertz) 1 - 1011 1 - 105 105 - 107 103 - 1011 107 - 109 107 - 1013 108 - 1011 1011 - 1014 1014 - 1015 1015 - 1019 1016 - 1021 1018 - 1025

2 3 4 5 6 7

2.3 Energi Radiasi Radiasi, dari manapun sumbernya senantiasa memiliki energi. Menurut Max Planck, pertukaran energi antara sumber radiasi dengan materi tidak terjadi secara kontinu, melainkan melalui satu paket energi yang kuantum. Besarnya kuantum energi radiasi dari suatu gelombang elektromagnetik dapat dihitung secara matematis dengan menggunakan persamaan:

E= h.f dengan : E = energi radiasi h = konstanta Planck f = frekuensi radiasi Frekuensi adalah berbanding terbalik dengan panjang gelombang, maka energi radiasi akan berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Artinya, semakin pendek panjang gelombangnya, maka semakin besar energi radiasinya. Sebaliknya, semakin panjang panjang gelombangnya, energi radiasinya semakin kecil. 2.4 Cara Kerja Radiasi dalam Teknologi Komunikasi 2.4.1 Pemancaran Data Informasi Saat pengguna ponsel sedang melakukan komunikasi, gelombang sinyal suara yang dihasilkan dari pengguna ponsel akan merambat di udara. Gelombang sinyal suara tersebut akan diterima oleh microphone untuk diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan akan dilanjutkan kepada bagian audio processor untuk dikuatkan dan diproses. Jika pengguna ponsel melakukan SMS, maka perintah yang diketik oleh pengguna ponsel kepada keyboard akan di proses oleh CPU (Central Proccesor Unit). Sinyal data informasi akan dicampur dengan sinyal pembawa oleh RF (Radio Frequency) processor. Sinyal pembawa pada teknologi GSM mempunyai kisaran frekuensi 900-1900 MHz. Sinyal data informasi yang sudah dicampur dengan sinyal pembawa akan diterima oleh base station. Jarak ponsel kepada base station cukup jauh. Maka sinyal tersebut harus betul-betul kuat agar dapat diterima oleh base station. Maka sinyal tersebut harus diperkuat oleh PA (Power Amplyfier). Bila penguatan akhir pada bagian pengiriman tidak berfungsi dengan baik maka ponsel tidak akan bisa meregistrasikan jaringan kepada operator. Setelah dikuatkan, sinyal akan dilanjutkan kepada antenna switch untuk dihubungkan kepada antena. Antenna switch dapat dianalogikan seperti bandara, di mana pada bagian transmisi data informasi pada ponsel terdapat dua jalur, yaitu penerimaan dan pemancaran. Maka tanpa adanya antenna switch, sinyal yang diterima dengan sinyal yang akan dipancarkan

akan saling bertabrakan. Sinyal selanjutnya akan dipancarkan melalui antena kepada base station. 2.4.2 Penerimaan Data Informasi. Sinyal informasi yang dipancarkan base station akan diterima terlebih dahulu oleh antena ponsel. Selanjutnya akan diteruskan kepada antenna switch untuk diteruskan kepada LNA. Agar sinyal dapat diterima dengan baik oleh bagian RF, sinyal yang dipancarkan oleh base station akan dikuatkan terlebih dahulu oleh LNA ( Low Noise Amplyfier). LNA juga dapat berfungsi sebagai pemotong noise(desah). Sinyal yang dihasilkan oleh LNA masih tercampur dengan sinyal pembawa. Agar dapat diproses oleh bagian DSP (Digital Signal Proccesor) maka sinyal data informasi harus dipisahkan terlebih dahulu oleh RF processor. System ini dinamakan dengan demodulasi. Sinyal data informasi akan dikonversikan menjadi berbentuk sinyal digital. Pada bagian RF, sinyal masih menggunakan berbentuk analog sedangkan pada bagian prosesor utama karakternya berbentuk digital. Selanjutnya sinyal data informasi yang telah dikonversikan akan dilanjutkan kepada bagian prosesor utama (CPU). Bila sinyal data informasi tersebut adalah suara maka akan dilanjutkan kepada audio amplifier. Sinyal audio tersebut akan diubah menjadi gelombang elektromagnetik, selanjutnya akan dihubungkan kepada speaker agar sinyal elektromagnetik tersebut menjadi sinyal suara yang merambat di udara agar dapat didengar oleh telinga manusia. 2.4.3 Energi Radiasi dari Ponsel Pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel memiliki frekuensi antara 450 - 1800 MHz, yaitu termasuk dalam daerah gelombang mikro. Bila dilihat energinya, maka pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel akan menghasilkan energi yang mengikuti persamaan berikut ini E = h.f atau E= h dimana: E = energi yang dihasilkan (erg)

h = konstanta planck, 6,62 x 10-27 erg detik c = kecepatan cahaya, 300.000 km/detik = 3.1010 cm / detik = panjang gelombang. Kalau panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel diambil 10-2 meter, maka energi elektromagnetik yang akan dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut: E = 6,62.10-27 x 3.1010 / (10-2.10-2 ) = 19,86.10-17 erg Karena ; 1 eV = 1,6.10-12 erg Maka : E =(19,86.10-17)/(1,6. 10-12) eV = 12,41 . 10-5 eV = 1,241 . 10-6 eV Hasil perhitungan tersebut di atas menunjukkan bahwa quantum energi yang ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik ponsel, secara kuantitas relatif masih kecil karena hanya berkisar sepersejuta elektron Volt. Namun kalau jarak sumber radiasi dengan materi, yaitu jarak antara ponsel dengan kepala (khususnya telinga) diperhitungkan, maka dampak radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel tidak boleh diabaikan begitu saja. Alasannya adalah karena intensitas radiasi elektromagnetik yang diterima oleh materi (kepala khusus bagian telinga), akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak, artinya makin dekat dengan sumber radiasi (ponsel) akan makin besar radiasi yang diterima. Persoalan akan lebih menarik lagi, kalau waktu kontak atau waktu berbicara melalui ponsel diperhitungkan, maka akumulasi dampak radiasi akibat pemakaian ponsel perlu dicermati lebih jauh lagi. 2.4.4 Dampak Radiasi Ponsel pada Kesehatan Ponsel menggunakan gelombang elektromagnetik dalam mengirim dan menerima pesan. Gelombang elektromagnetik ini dapat menyebabkan pemanasan pada jaringan tubuh. Jaringan tubuh dipanaskan oleh rotasi dari molekul polar yang disebabkan oleh medan elektromagnetik. Pada saat seseorang sedang menelepon dengan ponsel, efek pemanasan ini akan terjadi pada permukaan kepala dan mengakibatkan kenaikan suhu. Otak memiliki kemampuan untuk membuang kelebihan panas melalui sirkulasi darah. Namun, kornea mata tidak memiliki pengaturan suhu dan dari percobaan pada kelinci, ditemukan bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan katarak.

Berikut daftar ponsel/handphone yang beradiasi tinggi yang telah diteliti dan dilansir Environmental Working Group (EWG) tahun 2010 : 1. Blackberry Bold 9700, AT&T, T-Mobile,1.55 W/kg. 2. Motorola Droid, Verizon Wireless, 1.50 W/kg. 3. LG Chocolate Touch (VX8575), Verizon Wireless,1.46 W/kg. 4. HTC Nexus One by Google, T-Mobile, 1.39 W/kg. 5. Apple iPhone 3G S, AT&T, 1.19 W/kg. 6. Samsung Instinct HD (SPH-M850), Sprint,1.16 W/kg. 7. Motorola CLIQ with MOTOBLUR, T-Mobile,1.10 W/kg. 8. Samsung Mythic (SGH-A897), AT&T,1.08 W/kg. 9. Pantech Impact, AT&T, 0.92 W/kg. 10. Motorola Brute i680, Sprint, 0.86 W/kg. Sementara itu daftar ponsel/handphone dengan radiasi rendah : 1. Sanyo Katana II [Kajeet]. 2. Samsung Rugby (SGH-a837) [AT&T]. 3. Blackberry Storm 9530 [Verizon Wireless]. 4. Samsung I8000 Omnia II [Verizon Wireless]. 5. Samsung Propel Pro (SGH-i627) [AT&T]. 6. Samsung SGH-t229 [T-Mobile]. 7. Helio Pantech Ocean [Virgin Mobile]. 8. Sony Ericsson W518a Walkman [AT&T]. 9. Samsung SGH-a137 [AT&T, AT&T GoPhone]. 10. LG Shine II [AT&T]. Pengamatan lebih jauh mengenai dampak radiasi elektromagnetik ponsel terhadap tubuh manusia, ternyata mempunyai kemiripan dengan dampak radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh radar. Dampak tersebut adalah kemampuan radar mengagitasi molekul air yang ada dalam tubuh manusia. Sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar mengandung air. Agitasi ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik. Kalau intensitas radiasi elektromagnetiknya cukup kuat, maka molekul-molekul air terionisasi, dampak yang ditimbulkan mirip dengan akibat yang ditimbulkan oleh radiasi nuklir. Peristiwa agitasi oleh gelombang mikro yang perlu diperhatikan adalah yang berdaya antara : 4 mW/cm2 ~ 30 mW/cm2. Agitasi bisa menaikkan suhu molekul air yang ada di dalam sel-sel tubuh manusia

dan ini dapat berpengaruh terhadap kerja susunan syaraf, kerja kelenjar dan hormon serta berpengaruh terhadap psikologis manusia. Hal-hal inilah yang kemungkinan diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit Alzheimer atau kepikunan dini. Pada tahun 2007, peneliti dari University of Athens melakukan percobaan pada lalat buah. Lalat buah dikenakan radiasi 900 MHz dan 1800MHz selama enam menit. Percobaan ini dilakukan selama lima hari dan akibatnya, terjadi penurunan pada kemampuan reproduksi lalat buah tersebut. Para peneliti mengajukan hipotesis bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan kromosom pada sel. Beberapa pengguna ponsel telah melaporkan bahwa mereka merasakan berbagai gejala saat menggunakan atau setelah penggunaan ponsel, yaitu panas dan kesemutan pada kulit kepala, kelelahan, gangguan tidur, pusing, sakit kepala, malaise, dan takikardiak(jantung berdebar-debar). Laporan ini sedang diteliti penyebabnya, apakah benar karena radiasi ponsel atau karena stres. Berbagai percobaan telah dilakukan oleh para ahli untuk mengatahui pengaruh radiasi ponsel bagi kesehatan. Pada penggunaan jangka pendek, radiasi ponsel memang tidak menyebabkan penyakit yang berarti. Tetapi pada penggunaan jangka panjang, radiasi ponsel dapat memicu penyakit acoustic neuroma (sejenis tumor otak). Dr. Lennart Hardell, seorang peneliti Swedia, mengemukakan bahwa penggunaan ponsel selama satu jam per hari dalam kurun waktu sepuluh tahun dapat meningkatkan resiko terkena tumor otak. Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman. Nilai ambang batas aman sebesar 10 mW/cm2 ini berlaku di Amerika, sedangkan untuk negaranegara lain belum dicapai kata sepakat berapa sebenarnya nilai ambang batas aman tersebut. Sebagai contoh, Rusia menetapkan nilai ambang batas aman adalah 0,01 mW/cm2, jauh lebih kecil (1/1000 nya) nilai ambang batas aman yang ditetapkan oleh Amerika. Jadi mengenai penetapan nilai ambang batas aman masih perlu diteliti lebih jauh lagi, demi keselamatan pemakai gelombang mikro termasuk pula terhadap pemakaian ponsel.

Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman. Nilai ambang batas aman sebesar 10 mW/cm2 ini berlaku di Amerika, sedangkan untuk negaranegara lain belum dicapai kata sepakat berapa sebenarnya nilai ambang batas aman tersebut. Sebagai contoh, Rusia menetapkan nilai ambang batas aman adalah 0,01 mW/cm2, jauh lebih kecil (1/1000 nya) nilai ambang batas aman yang ditetapkan oleh Amerika. Jadi mengenai penetapan nilai ambang batas aman masih perlu diteliti lebih jauh lagi, demi keselamatan pemakai gelombang mikro termasuk pula terhadap pemakaian ponsel. 2.5 Cara Pencegahan Pengaruh Radiasi Ponsel Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari pengaruh radiasi ponsel: 1. Letakkan ponsel jauh dari tubuh kita. Jauhkan ponsel ketika tidak sedang tidak memerlukan alat komunikasi, misalnya saat tidur atau beristirahat. Hindari kebiasaan meletakkan ponsel di dalam saku celana atau. 2. Jika sinyal tidak ada, matikan ponsel. Ketika ponsel sulit mengenali sinyal yang terdekat dalam waktu yang lama, lebih baik matikan ponsel karena ponsel akan bekerja keras untuk mencari sinyal. Radiasi yang ditimbulkan juga menjadi lebih tinggi. 3. Bila ingin menelepon dalam waktu yang panjang, gunakanlah telepon biasa. 2.6 Cara Pengurangan Pengaruh Radiasi Ponsel Pengaruh radiasi ponsel dapat dikurangi dengan berbagai cara berikut : 1. Gunakan ponsel yang memancarkan radiasi yang lebih sedikit Setiap ponsel memiliki radiasi yang berbeda-beda. Saat ini telah beberapa perusahaan ponsel telah menciptakan ponsel yang memancarkan radiasi yang lebih sedikit. 2.Gunakanheads et/ear phone ataus peaker phone. Tujuannya adalah untuk menghindari kontak langsung ponsel ke tubuh. 3.Kurangi pemakaian ponsel pada tempat-tempat di mana sinyal ponsel kecil.

BAB III PENUTUP 5.1 Kesimpulan Telepon genggam atau ponsel adalah alat komunikasi nirkabel yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk menyampaikan dan menerima pesan. Energi radiasi elektromagnetik ponsel sebenarnya kecil, tetapi untuk interaksi yang dekat dan lama, ponsel dapat memberikan efek yang signifikan. Pengaruh gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ponsel ini masih dalam penelitian. Penelitian sementara menunjukkan bahwa dalam pemakaian jangka pendek, radiasi ponsel tidak berpengaruh pada kesehatan mausia. Tetapi dalam jangka panjang, radiasi ponsel dapat meyebabkan berbagai penyakit, seperti Alzheimer, kerusakan DNA, dan tumor otak. 5.2 Saran Meskipun efek radiasi ponsel masih dalam penelitian, ada baiknya kita mencegah dan mengurangi dampak radiasi ponsel. Kita dapat meminimalisasi pengaruh radiasi ponsel dengan cara mengurangi pemakaian ponsel dan kontak langsung dengan ponsel. Kita juga dapat menggunakan ponsel yang memancarkan sedikit radiasi. Untuk perusahaan ponsel hendaknya memperhatikan bahan pembuat HP (khususnya processor HP)

DAFTAR PUSTAKA 1. Siswono, 2005, gangguan kesehatan akibat radiasi elektromagnetik, www.gixi.net 2. Wisnu, 2000, Radiasi Elektromagenetik Ponsel, Jurnal Elektro Indonesia No.3 tahun 2000. 3. www.detik.com , Tips Tangkal Radiasi Ponsel. 4. Prof. Dr.dr. Anies, M.Kes,PKK, Cepat Tua Akibat Radiasi, PT. Elek Media Komputindo, Jakarta, 2009. 5. Nailul HD, 152 Tip Seputar Ponsel, Radiasi, PT. Elek Media Komputindo, Jakarta, 2009. 6. www.quantumbalance.com, Cellular Phone and Its Radiation 7. En.wikipedia.org/wiki/Mobile_phone_radiation_and_health

You might also like