You are on page 1of 2

U

PAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN MELALUI PEMANFAATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DI PUSKESMAS KP. BARU PADUSUNAN PARIAMAN TAHUN 2013
Oleh : Elsa Martalena Sari, Evy Wisudariani, Donal Ortega, Sabria Octrina J, Rafny Mustika W, Iwan Agusri, Inova Gusmelia Pembimbing Akademik : Ice Yolanda Puri, S.SiT, M.Kes Pembimbing Lapangan : Afrina Yetti, SKM

PENDAHULUAN
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Standar operasional prosedur tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal. Menciptakan pelayanan yang tepat, cepat, efektif, dan efisien seperti yang diharapkan sesuai dengan visi dan misi Puskesmas, Puskesmas Kp. Baru Padusunan menjalankan tugas pokok dan fungsi masing-masing bidang sesuai dengan SOP yang ada dengan optimal. Akan tetapi, saat dilihat di lapangan tidak semua bidang mengoptimalkan pemanfaatan SOP dari pelayanan kesehatan yang diberikan.

TUJUAN
Tujuan Umum Diperolehnya pengalaman dan pemahaman belajar secara langsung dari masyarakat dan institusi pelayanan kesehatan tentang pengoptimalan SOP di Puskesmas Kp. Baru Padusunan. Tujuan Khusus a. b. c. Mahasiswa mampu mengumpulkan dan menganalisis data dasar (baseline data) dalam mengidentifikasi masalah pemanfaatan SOP di Puskesmas Kp. Baru Padusunan. Mahasiswa mampu merumuskan dan menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat mengenai pemanfaatan SOP di Puskesmas Kp. Baru Padusunan. Mahasiswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah kesehatan masyarakat, menentukan prioritas pemecahan masalah kesehatan masyarakat (intervensi) dan menyusun rencana kerja operasional dalam melakukan intervensi mengenai pemanfaatan SOP di Puskesmas Kp. Baru Padusunan. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat mengenai pemanfaatan SOP di Puskesmas Kp. Baru Padusunan Mahasiswa mampu melakukan pengorganisasian dan bekerjasama (team work) dalam kelompok dan masyarakat mengenai pemanfaatan SOP di Puskesmas Kp. Baru Padusunan. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi dari rencana kerja dan intervensi yang dilakukan pemanfaatan SOP di Puskesmas Kp. Baru Padusunan.
1.

Gambar 2. Analisa Penyebab Masalah dengan menggunakan Diagram Ichikawa (fish bone Analysis)

PEMBAHASAN
PLAN a. Mengidentifikasi standar operasional prosedur serta alur pelayanan yang diberikan kepada pasien di Puskesmas Kp. Baru Padusunan b. Mengumpulkan data struktur organisasi, fungsi dan tugas di unit tempat PBL c. Menentukan prioritas masalah yang ada dan alternatif pemecahannya d. Intervensi penempelan SOP di tempat-tempat strategis DO a. Mengumpulkan dan menganalisis data sekunder dari laporan tahunan, SPM, dan profil Puskesmas Kp. Baru Padusunan Tahun 2011. b. Curah pendapat (Brainstroming) dengan Pembimbing Lapangan dan Pemegang Program untuk membicarakan permasalahan yang ditemukan dan intervensi yang akan dilakukan di Puskesmas kp. Baru Padusunan. Mengidentifikasi ruangan yang belum memasang SOP Pembuatan SOP dan Pemasangan SOP di tempat-tempat strategis

2.

d. e. f.

c. d.
3.

GAMBARAN SITUASI
Puskesmas Kp.Baru Padusunan terletak di Kecamatan Pariaman Timur. Luas wilayah kerja Puskesmas Kp.Baru Padusunan meliputi 9,61 Km 2. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kp baru Padusunan bberjumlah 8356 jiwa. Wilayah kerja puskesmas Padusunan terdiri dari 8 desa, yang terdiri dari desa

CHECK a. b. c. d. e. f. g. Telah dilakukan pertemuan dengan pembimbing lapangan dan pemegang program. Telah dilakukan brainstorming dengan pembimbing lapangan dan pemegang program. Telah dilakukan observasi pengadaan SOP di tiap-tiap ruangan oleh mahasiswa PBL FKM Unand 2013. Telah dilakukan pembuatan SOP sesuai dengan ketentuan yang berlaku di puskesmas Kp. Baru padusunan oleh mahasiswa PBL FKM Unand 2013. Telah dilakukan pencetakan SOP dan memberikan bingkai kaca pada SOP yang telah dibuat oleh mahasiswa PBL FKM Unand 2013. Telah dilakukan pemasangan SOP oleh mahasiswa PBL FKM Unand 2013. Telah dilakukan wawancara kedua kepada pasien mengenai kejelasan dan manfaat SOP yang telah dibuat oleh mahasiswa PBL FKM Unand 2013.

ANALISA MASALAH
Prioritas masalah yang didapat kelompok berdasarkan metode CARL. Metode CARL merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah jika data yang tersedia adalah data kualitatif. Metode ini dilakukan dengan menentukan skor atas kriteria tertentu, seperti kemampuan (capability), kemudahan (accessibility), kesiapan (readiness), serta daya ungkit (leverage). Didapatkan prioritas masalah Belum optimalnya pemanfaatan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada beberapa bidang di Puskesmas Kp. Baru Padusunan.

MASALAH Belum optimalnya pemanfaatan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada beberapa bidang di Puskesmas Kp. Baru Padusunan Penyusunan arsip status pasien pada loket pendaftaran (medical record) yang tidak rapi Kurang lengkapnya bank data di Puskesmas Kp. Baru Padusunan Belum adanya POA terbaru tahun 2013 di beberapa program

NILAI

RANK

300

4.

ACTION Kegiatan-kegiatan dalam perbaikan yang dilakukan sudah mengarah pada Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan melalui pemanfaatan SOP di Puskesmas Kp. Baru Padusunan. Untuk itu perlu adanya upaya yang berkesinambungan dan terus menerus untuk mengevaluasi masalah-masalah yang timbul dan memperbaiki kekurangan yang ada.

25

1 3

3 3

3 3

5 2

45 54

3 2

Brainstrorming dgn pembimbing lapangan dan pemegang program

Contoh SOP yang telah siap dibuat dan dicetak dgn ukuran kertas karton A3plus

Gambar 1. Penetapan Prioritas Masalah dengan Metode CARL

Contoh SOP yang sudah dibingkai kaca sebelum dan sesudah dipasang di dinding laboratorium puskesmas

Gambar 3. Intervensi

PENUTUP
Kesimpulan a. Pemanfaatan SOP yang belum optimal diangkat sebagai prioritas masalah utama. b. Berdasarkan prioritas masalah kelompok dapat mengetahui hubungan sebab-akibat masalah seperti terlihat pada diagram tulang ikan (fish bone) seperti masalah manusia, dana, material, metode, dan lingkungan. c. Intervensi pemasangan SOP di ruangan KIA, KB, Antenatal, Kesehatan remaja, pelayanan persalinan dan nifas, imunisasi, poli gigi, apotek, laboratorium, gizi, dan loket pendaftaran. d. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh kelompok setelah pemasangan SOP pelayanan di tempat yang telah ditentukan didapatkan melalui wawancara kedua dan nakes dapat melakukan pelayanan sesuai dengan SOP yang telah dibuat. Sebelum dilakukannya intervensi pengadaan SOP, sebanyak 47% pasien mengetahui alur dan pelayanan yang akan mereka dapatkan selama berobat ke Puskesmas Kp. Baru Padusunan. Setelah intervensi, terjadi peningkatan yaitu sebanyak 75% pasien mengetahui mengetahui alur dan pelayanan yang akan mereka dapatkan selama berobat ke Puskesmas Kp. Baru Padusunan Saran a. Disarankan kepada pihak Puskesmas Kp. Baru padusunan untuk mengoptimalkan pemanfaatan SOP yang telah dibuat dan melakukan pelayanan sesuai dengan SOP pelayanan yang telah dibuat. b. Menyarankan kepada pimpinan untuk melakukan supervise kepada pegawai apakah sudah melakukan pelayanan sesuai dengan SOP yang telah disusun dan disepakati.

KEPUSTAKAAN
1. 2. 3. Pohan, IS, 2003. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan, Bekasi: Kesain Blanc Insani, Istyadi, 2009, Konsep SOPPengantar Memahami Standar Operasional Prosedur, hand-out, Bimbingan Teknis Penyusunan SOP, Lembaga Administrasi Negara; Atmoko, T.2010.Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. <URL : http://e-dokumen.kemenag.go.id>. Diakses 1 Februari 2013. Profil laporan tahunan Puskesmas Kp. Baru padusunan tahun 2011;

4.

Dipresentasikan pada Seminar Akhir Praktek Balajar Lapangan (PBL) Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas 2013

You might also like