You are on page 1of 8

PEMANFAATAN KULIT PISANG DAN JERUK SEBAGAI BAHAN UTAMA PEMBUATAN BATERAI RAMAH LINGKUNGAN

Selasa, April 30, 2013 | Label: Elektro

ABSTRAK : Pemanfaatan kulit pisang dan kulit jeruk, sebagai bahan baku utama pembuatan baterai ramah lingkungan merupakan suatu penerapan konsep baterai dari bahan bahan alami yang ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, Baterai ini menghasilkan tegangan 0,9 Volt, kemudian di seri dan paralel sehingga menghasilkan tegangan 5 Volt. Kemampuan baterai ramah lingkungan ini dapat menggerakkan 2 jam dinding sekaligus. Rumusan masalah dalam karya tulis ini antara lain (1) Apakah faktor yang memepengaruhi besarnya tegangan pada pembuatan baterai ramah lingkungan; (2) Bagaimanakah cara memperbesar tegangan yang keluar dari campuran kulit pisang dan jeruk; (3) Berapa lamakah penggunaan baterai ramah lingkungan dari jus kulit pisang dan jeruk (4) Apakah manfaat dari baterai ramah lingkungan. Adapun tujuan penulisan dari karya tulis ini yakni (1) Mengetahui faktor yang memepengaruhi besarnya tegangan pada pembuatan baterai ramah lingkungan; (2) Mengetahui cara memperbesar tegangan yang keluar dari campuran kulit pisang dan jeruk; (3) Mengetahui lamanya penggunaan baterai ramah lingkungan dari jus kulit pisang dan jeruk; (4) Mengetahui manfaat dari baterai ramah lingkungan. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan: (1) faktor faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan yang keluar dari jus kulit pisang dan jeruk adalah perbandingan campuran kulit pisang dan jeruk paling baik adalah 4:1. Serta bahan tembaga dan seng (2) Cara untuk memperbesar tegangan yaitu dengan merangkainya secara seri. Tegangan yang awalnya 0,9 Volt apabila diseri dan diparalel akan menghasilkan tegangan 5 Volt.yang dapat digunakan untuk menggerakkan 2 jam dinding sekaligus; (3) Lamanya penggunaan kulit pisang dan jeruk ini tergantung dari banyaknya jus kulit pisang dan jeruk yang digunakan dan juga beban yang digunakan. (4) Manfaat dari penggunaan konsep baterai ramah lingkungan yaitu, Mengurangi penggunaan Baterai yang mengandung logam berat, Mencegah pencemaran air dan tanah, Dapat digunakan sebagai pembelajaran, Sebagai pupuk kompos, dan juga Menjaga bumi dari banyaknya limbah baterai Kata Kunci : Pemanfaatan; Baterai ramah lingkungan; Kulit pisang dan jeruk Pembahasan : Faktor faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan pada pembuatan baterai ramah lingkungan Faktor faktor yang akan diujikan untuk mengetahui pengaruh dari besarnya tegangan yang dihasilkan meliputi yaitu : banyaknya air yang digunakan dalam pembuatan jus kulit pisang

dan jeruk, perbandingan banyaknya kulit pisang dan jeruk yang digunakan dalam pembuatan jus, panjang tembaga dan seng yang digunakan.

Air Kulit pisang (gram) 100 100 100 100 100 Kulit Jeruk (gram) 25 25 25 25 25 Panjang Tembaga 50 50 50 50 50 Panjang kawat (seng) 50 50 50 50 50 Tegangan (Volt) 0,6 0,75 0,9 0,9 0,75

Air (ml)

200 300 400 500 600

Untuk mengetahui apakah banyaknya air yang digunakan dapat mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan, peneliti membuat suatu jus kulit pisang dan jeruk dengan komposisi banyaknya air yang digunakan mulai dari 200 mL sampai dengan 600 mL seperti tabel diatas, dengan kulit pisang dan jeruk serta panjang tembaga dan kawat (seng) yang digunakan sama. Hasilnya tegangan yang dihasilkan dari penggunaan komposisi air yang berbeda, ternyata tidak memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap banyaknya tegangan yang dihasilkan. Dapat dilihat dari tabel diatas, tegangan yang dihasilkan berkisar antara 1 Volt. Untuk 100 gram kulit pisang dan 25 gram kulit jeruk sebaiknya menggunakan 400 mL air. Tetapi hal ini tidak harus menggunakan takaran sekian. Yang terpenting adalah, campuran air yang digunakan tidak terlalu padat maupun tidak terlalu cair. Karena jika air yang digunakan untuk membuat jus kulit pisang dan jeruk terlalu sedikit atau banyak, maka dalam proses penghalusan akan mengalami kesulitan. Jadi sebaiknya air yang digunakan dalam pembuatan jus kulit pisang dan jeruk, secukupnya.

Perbandingan kulit pisang dan jeruk yang digunakan Kulit pisang (gram) Kulit Jeruk (gram) Panjang Tembaga Panjang kawat (seng) Tegangan (Volt)

Air (ml)

300 300 300 300 300 300 300

50 100 100 100 25 50

50 25 50 100 100 100

50 50 50 50 50 50 50

50 50 50 50 50 50 50

0,7 0,5 0,9 0,8 0,8 0,7 0,75

Untuk mengetahui banyaknya perbandingan antara kulit pisang dan jeruk yang sebaiknya digunakan dalam pembuatan jus kulit pisang dan jeruk, peneliti membuat 5 kali percobaan dengan perbandingan yang berbeda. Awalnya dengan hanya menggunakan kulit pisang saja kemudian menggunkan kulit pisang dan jeruk, kemudian menggunakan campuran keduanya dengan perbadingan kulit pisang : kulit jeruk yaitu 4:1, 2:1 dan 1:1 begitu pula sebaliknya. Dari data diatas dapat disimpulkan jika perbandingan penggunaan kulit pisang dan jeruk paling baik yaitu 4:1 yaitu untuk 4 gram kulit pisang sebaiknya ditambahkan 1 gram kulit jeruk hal ini akan menghasilkan tegangan yang lebih besar jika dibandingkan dengan lainnya. Penggunaan kulit pisang saja tanpa kulit jeruk, akan menghasilkan tegangan yang tidak terlalu besar, begitu pula dengan penggunaan kulit jeruk saja.

Panjang Tembaga dan kawat (seng) yang digunakan Kulit pisang (gram) 100 100 100 100 100 Kulit Jeruk (gram) 25 25 25 25 25 Panjang Tembaga 30 50 50 75 50 Panjang kawat (seng) 50 30 50 50 75 Tegangan (Volt) 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1

Air (ml)

300 300 300 300 300

Untuk mengetahui apakah panjang tembaga dan juga kawat (seng) dapat mempengaruhi besarnya tegangan yang keluar dari jus kulit pisang dan jeruk, peneliti menggunakan komposisi air yang tetap dan juga kulit pisang dan jeruk perbandingan 4:1 yang sama untuk 5 kali percobaan dengan panjang tembaga dan kawat (seng) yang berbeda.

Dari tabel diatas dapat dilihat, jika panjang dari tembaga dan juga kawat (seng) tidak mempengaruhi dari besarnya tegangan yang keluar dari jus kulit pisang dan jeruk yaitu sebesar 0,9 Volt. Dapat disimpulkan meskipun panjangnya berbeda tetapi tegangan yang dihasilkan akan tetap sama. Tetapi semakin panjang atau semakin banyak tembaga dan seng yang digunakan maka waktu penggunaan dari baterai sendiri akan semakin lama. Karena tergantung dari banyaknya reaksi yang terjadi antara tembaga dengan jus kulit pisang dan jeruk serta kawat (seng). Setelah dilakukan percobaan ternyata yang mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh jus kulit pisang dan jeruk adalah perbandingan banyaknya kulit pisang dan jeruk yang digunakan dan juga kandungan tembaga dan seng pada bahan yang digunakan. Dari percobaan yang dilakukan oleh peneliti, setelah 24 jam maka tegangan akan menurun hal ini disebabkan pada seng terjadi korosif / karat disebabkan seng tersebut mengalami oksidasi oleh gas oksigen di udara. Arus listrik ini terjadi karena adanya perpindahan elektron dari tempat yang kelebihan elektron ke tempat yang kekurangan elektron. Secara kimia reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : Katode : + Anode : Zn Zn2+ + 2 + 2H + Zn H2 + Zn2+ 2H+ + 2 H2

Menggunakan reaksi ini dikarenakan pada saat percobaan timbul gelembung gelembung udara sehingga menggunakan reaksi kimia seperti diatas. Reaksi ini sesuai dengan aturan aturan pada sel volta Cara memperbesar tegangan yang keluar dari campuran kulit pisang dan jeruk Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh campuran jus kulit pisang dan jeruk yaitu sebesar 0,9 Volt DC. Muatan listrik ini terjadi karena perpindahan elektron dari negagif ke positif atau dari suatu tempat yang kelebihan elektron ke tempat yang kekurangan elektron sehingga arus listrik mengalir dari titik positif ke titik negatif. Untuk memperbesar tegangan yang dihasilkan yaitu dengan menyusun secara seri. Yaitu tembaga sebagai (+) dihubungkan dengan kawat (seng) sebagai () pada rangkaian satunya. Semaikn banyak rangkaian maka tegangan yang dihasilkan akan semakin banyak. Setelah

dirangkai seperti diatas maka akan keluar tegangan sebesar 2 Volt DC. Yang dapat menggantikan baterai pada jam dinding. Setelah dirangkai secara seri campuran jus kulit pisang dan jeruk ini dapat digunakan untuk menggantikan baterai pada jam, sehingga penggunaan baterai dapat terkurangi dengan adanya jus kulit pisang dan jeruk yang lebih ramah lingkungan.

dalam satu blok terdapat 4 sel, langkah pertama yaitu memaralel antara seng 1 dengan seng 2 dalam satu blok, begitu pula dengan seng 3 dan seng 4, sedangkan untuk tembaga 1 dan tembaga 2 disambung serta tembaga 3 dan tembaga 4. Dari sambungan tersebut diparalel lagi seng dengan seng serta tembaga dengan tembaga tujuan merangkai ini untuk menambah arus yang nantinya akan digunakan, setelah itu dari satu blok tersebut akan diperoleh seng sebagai kutub negatif dan tembaga sebagai kutub positif. Tembaga sebagai kutub positif di seri dengan blok disebelahnya dengan cara menyambungnya denngan seng sebagai kutub negatif blok selanjutnya. Begitu pula seterusnya hingga terbentuk 6 blok terisi dari tempat aki yang telah diisi jus campuran kulit pisang dan kulit jeruk. Dari hasil penyusunan tersebut diperoleh tegangan 5 Volt yang dapat menghidupkan 2 jam dinding sekaligus. Lamanya penggunaan baterai ramah lingkungan dari jus kulit pisang dan jeruk Lamanya penggunaan kulit pisang dan jeruk ini tergantung dari banyaknya jus kulit pisang dan jeruk yang digunakan dan juga beban yang digunakan untuk mengetahui ketahanan berapa lama jus kulit pisang dan jeruk tersebut dapat bereaksi. Percobaan dilakukan tanggal 4 September 2011 mulai jam 07.00 dengan tegangan 5 volt menggunakan 2 buah jam dinding. Diukur menggunakan Volt meter DC No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Jam 07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 Tegangan (Volt) 5 5 4,5 4,0 3,8 5 4,9 4,6 Setelah dikocok Keterangan

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.

17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 00.00 01.00 02.00 03.00 04.00 05.00 06.00 07.00

4,2 3,9 3,7 4,8 4,6 4,4 4 3,9 3,6 4,3 4,3 4 3,9 3,9 3,7 Setelah dikocok Setelah dikocok

Dari data diatas dapat dilihat jika setiap jamnya tegangan pada baterai yang diujikan dengan 2 jam dinding mengalami penurunan, hal ini dikarenakan reaksi yang terjadi anatara tembaga dan juga seng dengan jus kulit pisang dan kulit jeruk. Pada table diatas juga dijelaskan jika setelah masing masing blok dikocok, maka akan mengalami kenaikan tegangan kembali hampir sama dengan tegangan pada awal pereaksian. Hal ini dikarenakan cairan yang telah bereaksi akan digantikan oleh cairan yang belum tereaksi oleh tembaga dan juga seng tersebut. Cairan yang telah bereaksi nantinya akan berwarna lebih gelap dibandingkan sebelum bereaksi dan apabila cairan tersebut sudah tidak bereaksi maka tidak menghasilkan tegangan. Dicoba menggunakan lampu LED dengan tegangan yang sama 5 Volt No. 1. 2. 3. Jam 09.00 10.00 11.00 Tegangan (Volt) 3 2,3 1,9 Keterangan Nyala lampu terang Nyala lampu tidak terlalu terang Nyala lampu agak redup

4. 5.

12.00 13.00

1,5 1,1

Nyala lampu redup Nyala lampu semakin redup

Dari data diatas dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu jika menggunakan Lampu LED tegangan yang seharusnya 5 Volt tapi menjadi 3 Volt hal ini berbeda dengan percobaan yang menggunakan jam dinding sebagai bebannya, hal ini masih menjadi penelitian penulis mengapa terjadi perbedaan padahal seharusnya lampu LED ini bias bertahan hampir sama dengan jam dinding. Salah satu kemungkinannya yaitu arus yang terlalu kecil sehingga mempengaruhi nyala lampu dan mengambil tegangan yang besar, tetapi hal ini masih hipotesis sementara peneliti, karena keterbatasan waktu peneliti masih belum menemukan sebabnya dan masih dalam proses penelitian lebih lanjut. Manfaat dari baterai ramah lingkungan Mengurangi penggunaan Baterai Dengan adanya konsep baterai yang menggunakan campuran jus kulit pisang dan jeruk ini akan mengurangi penggunaan baterai saat ini yang berbahaya bagi lingkungan karena mengandung logam berat seperti merkuri, mangan, timbal, nikel, lithium dan kadmium. Apabila baterai ini dibuang sembarangan, akan meneyebabkan pencemaran tanah dan juga air bagi lingkungan. Dan apabila hal tersebut terjadi akan memberikan dampak negative pada manusia seperti gangguan kesehatan. Mencegah pencemaran air dan tanah Dengan adanya konsep baterai yang ramah lingkungan yaitu menggunakan jus kulit pisang dan jeruk sebagai elektrolit akan mengurangi penggunaan baterai yang mengandung logam berat dalam langkah ini kita telah melakukan 2 hal yaitu reuse penggunaan batu baterai dan juga me-recycle kulit pisang dan kulit jeruk yang tidak terpakai. Selain itu apabila jus kulit pisang dan jeruk tersebut sudah tidak dapat digunakan bisa langsung dibuang tanpa adanya dampak negative bagi lingkungan maupun manusia. Dapat digunakan sebagai pembelajaran Dengan adanya konsep baterai ramah lingkungan ini dapat dijadikan suatu pembelajaran tentang lingkungan hidup dan juga menumbuhkan sikap kreatif pada siswa untuk membuat suatu inovasi inovasi baru yang ramah lingkungan. Selain itu pembuatan baterai dari kulit pisang dan kulit jeruk ini merupakan suatu energy terbarukan yang dapat menambah wawasan siswa baik pada materi kejuruan listrik maupun materi sel volta pada kimia.

Sebagai pupuk kompos Jus kulit pisang dan jeruk yang telah digunakan dapat dijadikan sebagai campuran pembuatan kompos. Karena jus kulit pisang dan kulit jeruk ini dapat dijadikan starting atau campuran untuk awal pengomposan. Tentunya hal ini sangat berguna dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Jadi pembuatan baterai dengan menggunakan jus kulit pisang dan jeruk ini tidak menghasilkan limbah apapun sehingga tidak menyebabkan permasalahan baru yang dapat merusak lingkungan Menjaga bumi Apabila diumpamakan Probolinggo terdiri dari 10.000 rumah yang rata rata tiap rumah memiliki 1 baterai maka apabila masa berlakunya habis, akan menghasilkan 10.000 baterai belum lagi selama setahun, 2 tahun, 3 tahun k depan. Maka akan semakin banyak jumlah baterai yang mencemari lingkungan kita. Dengan adanya baterai ramah lingkungan ini diharapkan dapat mengurangi jumlah pemakaian baterai yang berbahaya bagi lingkungan. Sehingga dapat menyelamatkan bumi kita dari menumpuknya limbah baerai.

You might also like