You are on page 1of 15

Sikap dan keseimbangan badan

A. Tujuan
Mengetahui pengaruh berbagai perilaku dan faktor terhadap ksikap dan keseimbangan badan.

B. Alat dan bahan


1. Kursi putar Barany 2. Tongkat atau statif yang panjang

C. Landasan teori
Sistem keseimbangan tubuh kita dibagi menjadi 2 yaitu sistem vestibular (pusat dan perifer) serta non vestibular (visual [retina, otot bola mata], dan somatokinetik [kulit, sendi, otot]). Sistem vestibular sentral terletak pada batang otak, serebelum dan serebrum. Sebaliknya, sistem vestibular perifer meliputi labirin dan saraf vestibular. Labirin tersusun dari 3 kanalis semisirkularis dan otolit (sakulus dan utrikulus) yang berperan sebagai reseptor sensori keseimbangan, serta koklea sebagai reseptor sensori pendengaran. Sementara itu, krista pada kanalis semisirkularis mengatur akselerasi angular, seperti gerakan berputar, sedangkan makula pada otolit mengatur akselerasi linear. Segala input yang diterima oleh sistem vestibular akan diolah. Kemudian, diteruskan ke sistem visual dan somatokinetik untuk merespon informasi tersebut. Gejala yang timbul akibat gangguan pada komponen sistem keseimbangan tubuh itu berbedabeda.

ANATOMI Labirin (telinga dalam) mengandung organ pendengaran dan keseimbangan, terletak pada pars petrosa os temporal. Labirin terdiri dari : 1. Labirin bagian tulang, terdiri dari : kanalis semisirkularis, vestibulum dan koklea.

2.Labirin bagian membran, yang terletak didalam labirin bagian tulang, terdiri dari: kanalis semisirkularis, utrikulus, sakulus, sakus dan duktus endolimfatikus serta koklea. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut. a. Tiga saluran setengah lingkaran b. Ampula c. Utrikulus d. Sakulus e. Koklea atau rumah siput Antara labirin bagian tulang dan membran terdapat suatu ruangan yang berisi cairan perilimfe yang berasal dari cairan serebrospinalis dan filtrasi dari darah. Didalam labirin bagian membran terdapat cairan endolimfe yang diproduksi oleh stria vaskularis dan diresorbsi pada sakkus endolimfatikus.

Vestibulum Vestibulum adalah suatu ruangan kecil yang berbentuk oval, berukuran 5 x 3 mm dan memisahkan koklea dari kanalis semisirkularis. 8,9 Pada dinding lateral terdapat foramen ovale ( fenestra vestibuli ) dimana footplate dari stapes melekat disana. Sedangkan foramen rotundum terdapat pada lateral bawah. Pada dinding medial bagian anterior terdapat lekukan berbentuk spheris yang berisi makula sakkuli dan terdapat lubang kecil yang berisi serabut saraf vestibular inferior. Makula utrikuli terletak disebelah belakang atas daerah ini. Pada dinding posterior terdapat muara dari kanalis semisirkularis dan bagian anterior berhubungan dengan skala vestibuli koklea.

Kanalis Semisirkularis Terdapat 3 buah kanalis semisirkularis : superior, posterior dan lateral yang membentuk sudut 90 satu sama lain. Masing-masing kanal membentuk 2/3 lingkaran, berdiameter antara 0,8 1,0 mm dan membesar hampir dua kali lipat pada bagian ampula. Pada vestibulum terdapat 5 muara kanalis semisirkularis dimana kanalis superior dan posterior bersatu membentuk krus kommune sebelum memasuki vestibulum.

Koklea Terletak didepan vestibulum menyerupai rumah siput dengan panjang 30 35 mm. Koklea membentuk 2 - 2 kali putaran dengan sumbunya yang disebut modiolus yang berisi berkas saraf dan suplai darah dari arteri vertebralis.8,10 Kemudian serabut saraf ini berjalan ke lamina spiralis ossea untuk mencapai sel-sel sensorik organ Corti. Koklea bagian tulang dibagi dua oleh suatu sekat. Bagian dalam sekat ini adalah lamina spiralis ossea dan bagian luarnya adalah lamina spiralis membranasea, sehingga ruang yang mengandung perilimfe terbagi 2 yaitu skala vestibuli dan skala timpani. Kedua skala ini bertemu pada ujung koklea yang disebut helikotrema. Skala vestibuli berawal pada foramen ovale dan skala timpani berakhir pada foramen rotundum. Pertemuan antara lamina spiralis ossea dan membranasea kearah perifer membentuk suatu membran yang tipis yang disebut membran Reissner yang memisahkan skala vestibuli dengan skala media ( duktus koklearis ). Duktus koklearis berbentuk segitiga, dihubungkan dengan labirin tulang oleh jaringan ikat penyambung periosteal dan mengandung end organ dari N. koklearis dan organ Corti. Duktus koklearis berhubungan dengan sakkulus dengan perantaraan duktus Reuniens. Organ Corti terletak diatas membran basilaris yang mengandung organel-organel penting untuk mekanisme saraf perifer pendengaran. Organ Corti terdiri dari satu baris sel rambut dalam yang berisi kira-kira 3000 sel dan 3 baris sel rambut luar yang berisi kira-kira 12.000 sel. Sel-sel ini menggantung lewat lubanglubang lengan horizontal dari suatu jungkat-jungkit yang dibentuk oleh sel-sel penyokong. Ujung saraf aferen dan eferen menempel pada ujung bawah sel rambut. Pada permukaan sel rambut terdapat strereosilia yang melekat pada suatu selubung yang cenderung datar yang dikenal sebagai membran tektoria. Membran tektoria disekresi dan disokong oleh limbus.

Sakulus dan utrikulus Terletak didalam vestibulum yang dilapisi oleh perilimfe kecuali tempat masuknya saraf didaerah makula. Sakulus jauh lebih kecil dari utrikulus tetapi strukturnya sama.10 Sakulus dan utrikulus ini berhubungan satu sama lain dengan perantaraan duktus utrikulo-sakkularis yang bercabang menjadi duktus endolimfatikus dan berakhir pada suatu lipatan dari duramater pada bagian belakang os piramidalis yang
3

disebut sakkus endolimfatikus. Saluran ini buntu.9 Sel-sel persepsi disini sebagai sel-sel rambut yang dikelilingi oleh sel-sel penunjang yang terletak pada makula. Pada sakulus terdapat makula sakuli dan pada utrikulus terdapat makula utrikuli.

PENDARAHAN Telinga dalam memperoleh perdarahan dari a. auditori interna (a. labirintin) yang berasal dari a. serebelli inferior anterior atau langsung dari a. basilaris yang merupakan suatu end arteri dan tidak mempunyai pembuluh darah anastomosis. Setelah memasuki meatus akustikus internus, arteri ini bercabang 3 yaitu : 1. Arteri vestibularis anterior yang mendarahi makula utrikuli, sebagian makula sakuli, krista ampularis, kanalis semisirkularis superior dan lateral serta sebagian dari utrikulus dan sakulus. 2. Arteri vestibulokoklearis, mendarahi makula sakuli, kanalis semisirkularis posterior, bagian inferior utrikulus dan sakulus serta putaran basal dari koklea. 3. Arteri koklearis yang memasuki modiolus dan menjadi pembuluh-pembuluh arteri spiral yang mendarahi organ Corti, skala vestibuli, skala timpani sebelum berakhir pada stria vaskularis. Aliran vena pada telinga dalam melalui 3 jalur utama. Vena auditori interna mendarahi putaran tengah dan apikal koklea. Vena akuaduktus koklearis mendarahi putaran basiler koklea, sakulus dan utrikulus dan berakhir pada sinus petrosus inferior. Vena akuaduktus vestibularis mendarahi kanalis semisirkularis sampai utrikulus. Vena ini mengikuti duktus endolimfatikus dan masuk ke sinus sigmoid.

PERSARAFAN N. akustikus bersama N. fasialis masuk ke dalam porus dari meatus akustikus internus dan bercabang dua sebagai N. vestibularis dan N. koklearis. Pada dasar meatus akustikus internus terletak ganglion vestibulare dan pada modiolus terletak ganglion spirale.

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan orientasi tubuh dan bagian-bagiannya dalam hubungannya dengan ruang internal. Keseimbangan tergantung
4

pada continous visual, labirinti, dan input somatosensorius (proprioceptif) dan integrasinya dalam batang otak dan serebelum. Gangguan keseimbangan dihasilkan dari penyakit yang mempengaruhi sentral atau pathway vestibular perifer, serebelum atau sensori pathway yang terlibat dalam proprioceptif. Sebagai gangguan biasanya menunjukkan satu atau dua masalah klinik: vertigo atau ataksia. Aparatus vestibularis terdiri dari kanalis semisirkularis dan organ otolit (utrikulus dan sakulus). Aparatus vestibularis mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala. Kanalis semisirkularis mendeteksi akselarasi atau deselarasi anguler atau rotasional kepala. Akselarasi atau deselarasi selama rotasi kepala ke segala arah menyebabkan pergerakan endolimfe yang awalnya tidak ikut bergerak sesuai arah rotasi kepala karena inersia. Apabila gerakan kepala berlanjut dalam arah dan kecepatan yang sama, endolimfe akan menyusul dan bergerak bersama dengan kepala sehingga rambutrambut kembali ke posisi tegak. Ketika kepala berhenti, keadaan sebaliknya terjadi. Endolimfe secara singkat melanjutkan diri bergerak searah dengan rotasi kepala sementara kepala melambat unutk berhenti. Ketika seseorang berada dalam posisi tegak, rambut-rambut pada utrikulus berorientasi secara vertikal dan rambut-rambut sakulus berjajar secara horizontal. NISTAGMUS Nystagmus adalah goncangan berirama yang tanpa disengaja di mata seseorang. Nystagmus istilah berasal dari kata Yunani yaitu "nmstagmos", yang artinya kurang lebih untuk menerangkan tentang "gerak kepala seseorang yang goyah seperti yang mabuk atau yang mengantuk. Nystagmus digambarkan sebagai "goyangan mata" atau "hentakan mata". Para Dokter dan peneliti-peneliti menggolongkan Nystagmus berdasarkan karakteristik-karakteristik dari gerak mata seperti jika gerakan mata seseorang mundur dan maju seperti suatu bandul atau apakah seeorang itu bergerak pelan-pelan dalam satu arah lalu dengan cepat berubah dalam matanya, yang lainnya bisa berupa pergerakan mata secara menyamping atau dengan tegak lurus. Nystagmus juga dikatagorikan berdasarkan seberapa cepat pergerakannya atau seberapa banyak getaran mata.

Nystagmus yang khas berhubungan dengan lemahnya daya penglihatan selama masa kanak-kanak. Mata berputar mondar-mandir mendatar. Pasien-pasien Nystagmus bawaan seringkali tidak menyadari gerakan yang terjadi pada penglihatan mereka, meski Nystagmus sering dihubungkan dengan lemahnya daya penglihatan yang terjadi sejak kanak-kanak namun kondisi ini dapat berubah-ubah, mulai dari tekanannya, status atau arah geraknya. Tidak jarang juga Nystagmus dapat berkurang seiring dengan pertumbuhan menuju dewasa. Kebanyakan kasus-kasus serangan awal Nystagmus dihubungkan dengan penyakit yang berkenaan dengan penglihatan banyak yang diwariskan. Konseling mungkin dapat membantu pasien dan keluarga untuk memahami kesulitan tentang kondisi Nystagmus ini kepada anak-anak mereka. Tidak semua Nystagmus juga diwariskan. Timbul Nystagmus KemudianSementara Nystagmus yang terjadi sejak lahir akan mengakibatkan lemahnya daya penglihatan, Nystagmus yang ini membuat hilangnya daya penglihatan di masa mendatang (bukan sejak kanak-kanak). Orang yang terserang penyakit ini tidak akan menunjukan gejala Nystagmus pada masa kanak-kanak namun akan terus mengalami kemunduran dalam daya penglihatanya seiring dengan bertambahnya usia. Nystagmus dapat diketahui kemudian seiring berjalannya waktu. Gejala ini dikarenakan kelainan fungsi tubuh bisa karena luka, kecelakaan, sklerosis ganda atau tumor-tumor yang terjadi di otak. Tidak seperti Nystagmus sejak kecil, pasien-pasien dengan Nystagmus yang datang di waktu kemudian biasanya mengetahui atau menyadari gerakan dalam penglihatan mereka, bergeraknya mata mereka ini disebut oscillopsia. Oscillopsia menyebabkan seseorang merasa pusing atau pening tentu sebabnya adalah gerakan yang terjadi di penglihatan mereka. Gerakan Nystagmus jenis ini lebih directional. Mata akan bergerak pelan-pelan dalam satu arah, lalu dengan cepat menurun. Nystagmus itu bisa berubah seperti perbedaan atau perubahan arah gerakan mati. Pasien-pasien Nystagmus sering kali mengalami pergerakan di dalam penglihatan mereka. Suatu perubahan kecepatan dapatmendorong terjadinya penurunan penglihatan, Pasien-pasien dengan Nystagmus sering kali memiliki posisi kepala yang khas agar bisa
6

mendapatkan penglihatan yang lebih baik, ini akan berbeda untuk setiap orang. Guru, teman-teman dan keluarga temtu harus memahami tentang kebiasaan pasien Nystagmus yang tidak biasa ini. Penggunaan teropong untuk dapat membantu penglihatan Nystagmus sudah biasa dilakukan terutama yang sudah mengalaminya sejak kecil, ini dapat membantu mereka melihat lebih jelas dan terpusat. Nystagmus bisa berkurang ketika mata memusat seperti untuk membaca. Spesialis-spesialis low vision biasanya menambahkan juga prisma untukmembantu menciptakan pemusatan tiruan, cara seperti ini dapat mengurangi Nystagmus untuk beberapa pasien-pasien. Menguji Pasien Nystagmus Pasien-pasien dengan Nystagmus mempunyai banyak permasalahan yang khas. Untuk dapat memastikan seseorang mengalami Nystagmus harus di diagnosa oleh dokter ahli low vision atau terapis mata. Test-test sederhana seperti penajaman pandangantset ini harus dilakukan dengan langkah-langkah tertentu untuk mendapatkan hasil yang akurat Pasien-pasien dengan Nystagmus sering mempunyai permasalahan penglihatan lain seperti kerusakan pada mata sehingga mereka membutuhkan kacamata dengan ukuran tertentu, bisa juga ditambah prisma pemfokus pada kaca mata mereka agar dapat lebih jelas dalam melihat dalam posisi yang lebih normal seperti orang kebanyakan dan keca mata seorang Nystagmus tidak dapat digunakan oleh orang biasa karena perbedaan ukuran dan karakteristik kaca mata Namun bagaimanapun kaca mata tidak akan menyembuhkan Nystagmus. Lensa kontak sudah ada yang dikeluarkan untuk membantu beberapa pasien Nystagmus. Teorinya adalah dengan menggunakan lensa kontak pasien akan mendapatkan pemfokusan yang lebih baik sehingga membantu dalam penglihatan, namun beberapa dokter spesialis low vision juga tidak menyarankan untuk menggunakan lensa kontak mengingat efek yang dihasilkan tidak sebanding dengan resiko pemasangan lensa kontak itu sendiri

D. Cara kerja
I. Pengaruh kedudukan kepala dan mata yang normal terhadap keseimbangan badan 1. Suruh OP berjalan mengikuti suau garis lurus di lantai dengan mata terbuka dan kepala serta badan dalam sikap yang biasa. Perhatikan jalannya dan tanyakan apakah ia mengalami kesukaran dalam mengikuti garis lurus. 2. Ulangi percobaan di atas dengan mata tertutup. 3. Ulangi percobaan di atas (no.1 dan 2) dengan: a. Kepala dimiringkan dengan kuat ke kiri. b. Kepala dimiringkan dengan kuat ke kanan.

II.

Percobaan dengan kursi Barany 1. Nistagmus 1) Suruh OP duduk tegak di kursi barany dengan kedua tangannya memegang erat tangan kursi. 2) Tutup kedua mata dengan sapu tangan dan tunduk kepala 30 derajat ke depan. 3) Putarlah kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik seara teratur tanpa sentakan. 4) Hentikan pemutaran kursi dengan tiba-tiba. 5) Buka saputangan (buka mata) dan suruhlah OP melihat jauh ke depan. 6) Perhatikan adanya nistagmus. Tetapkan arah komponen lambat dan ceat nistagmus tersebut. apakah yang dimaksud dengan rotatory nistagmus dan postatory nistagmus?

2. Tes penyimpangan penunjukan (past pointing tes of Barany) 1) Suruh OP duduk tegak di kursi barany dan tutuplah kedua matanya dengn sapu tangan. 2) Pemeriksa berdiri tepat didepan muka kursi barany sambil mengulurkan tangan kirinya kearah OP.

3) Suruhlah OP meluruskan tangan kanannya ke depan sehingga dapat menyentuh jari tangan pemeriksa yang telah diulurkan sebelumnya. 4) Suruh OP menagngkat tangan kanan ke atas dan kemudian dengan cepat menurunkannya kembali sehingga dapat menyentuh jari pemeriksa lagi. 5) Suruhlah sekarang OP dengan kedua tangannya memegang erat tangan kursi, menundukkan kepala 30 derajat ke depan. 6) Putarlah kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa sentakan. 7) Segera setelah pemutaran, kursi dihentikan dengan tiba-tiba, suruhlah OP menegakkan dan melakukan tes penyimpangan penunjukkan seperti diatas. 8) Perhatikan apakah terjadi penyimpangan penunjukkan oleh OP. bila terjadi penyimpangan tetapkanlah arah penyimpangannya. Teruskanlah tes tersebut sampai OP tidak salah lagi menyentuh jari tangan pemeriksa.

3. Tes jatuh 1) Suruhlah OP duduk di kursi barany dengan kedua tangan memegang erat kursi. Tutuplah kedua matanya dengan dengan saputangan dan bungkukkan kepala dan badan sehingga posisi kepala membentuk sudut 900 dari posisi normal. 2) Putarlah kursi ke kanan 10 kali dalam 10 detik secara teratur dan tanpa sentakan. 3) Segera setelah pemutaran, hentikan kursi dengan tiba-tiba, suruhlah OP menegakkan badan dan kepalanya. 4) Perhatikan kemana dia akan jatuh dan tanyakan kepada orang percobaan kemana rasanya ia akan jatuh. 5) Ulangi tes dengan menengadahkan kepala ke belakang sehingga membuat sudut 900.
9

6) Selanjutnya mata dipejamkan dan kepala serta badan membungkuk sehingga posisi kepala membentuk sudut 120 derajat dari posisi normal. 7) Lakukan seperti langkah 2 dan 3 8) Perhatikan kemana arah jatuhnya OP lalu tanyakan kepadanya kearah manakah posisi jatuh yang ia rasakan. Ulangi tes jatuh ini, tiap kali pada OP lain dengan a. Memiringkan kepala kearah bahu kanan sehingga kepala miring 90 derajat terhadap posisi normal b. Menundukkan kepala dengan sudut 120 derajat 9) Hubungkan arah jatuh pada OP dengan aliran endolimfe pada kanalis semisirkularis yang terangsang.

4. Kesan (sensasi) 1) Gunakan OP yang lain. suruhlah OP duduk dikursi barany dan tutuplah kedua mata dengan saputangan. 2) Putarlah kursi tersebut ke kanan dengan kecepatan yang berangsurangsur bertambah kemudian kurangi kecepatan putarannya secara berangsur-angsur pula sampai berhenti. 3) Tanyakan kepada OP arah perasaan berputar: a. Sewaktu kecepatan putar masih bertambah. b. Sewaktu kecepatan putar menetap. c. Sewaktu kecepatan putar dikurangi. d. Segera setelah kursi dihentikan. 4) Berikan keterangan tentang mekanisme terjadinya arah perasaan berputar yang dirasakan oleh OP.

III.

Percobaan sederhana untuk kanalis semisirkularis horisontalis 1) Suruhlah OP dengan mata tertutup dan kepala ditundukkan 30 derajat berputar sambil berpegangan pada tongkat statif menurut arah jarum jam sebanyak 10 kali dalam 30 detik.
10

2) Suruhlah OP berhenti kemudian membuka matanya dan berjalan lurus ke muka . 3) Perhatikan apa yang terjadi. 4) Ulangi percobaan ini dengan berputar menurut arah yang berlawanan dengan arah jarum jam.

E. Hasil dan pembahasan


I. Pengaruh kedudukan kepala dan mata yang normal terhadap keseimbangan badan. 1. Jalan lurus kedepan mengikuti garis dengan mata terbuka dan posisi kepala normal, OP tidak mengalami kesulitan. 2. Jalan lurus kedepan mengikuti garis dengan mata tertutup dan posisi kepala normal, OP masih dapat berjalan lurus. 3. Jalan lurus kedepan mengikuti garis dengan mata tertutup dan posisi kepala dimiringkan dengan kuat ke kiri, OP mengalami kesulitan. Terlihat OP jalan miring sedikit ke kanan. 4. Jalan lurus kedepan mengikuti garis dengan mata tertutup dan posisi kepala dimiringkan dengan kuat ke kanan, OP mengalami kesulitan. Terlihat OP jalan miring sedikit ke kiri.

II.

Percobaan dengan kursi Barany 1. Nistagmus Pada OP terlihat gerakan mata yang cepat ke kedua arah yaitu ke kanan dan ke kiri. Rotatory nistagmus merupakan nistagmus yang terjadi ketika OP sedang diputar dan postrotatory nistagmus merupakan nistagmus yang terjadi setelah putaran kursi Barany dihentikan. 2. Tes penyimpangan penunjukan (past pointing tes of Barany) Setelah kursi Barany dihentikan dengan tiba tiba dan OP diminta untuk menyentuh jari pemeriksa, pada awalnya OP miring ke kanan. Setelah

11

diulang beberapa kali OP dapat menyentuh jari tangan pemeriksa dengan tepat. 3. Tes jatuh Posisi kepala Tunduk 90 menengadah 90 Kepala miring ke kanan 900 Tunduk 1200 Observasi dari pemeriksa Kiri kiri Kiri Kanan Perasaan jatuh dari OP Kanan Kiri Kiri Kiri

Saat OP diputar dengan kepala ke belakang membentuk sudut 900, kanalis semisirkularis posterior berada pada bidang horizontal, sehingga sumbunya akan sesuai dengan arah putaran kursi Barany. Saat OP mulai diputar ke kiri, endolimfe akan bergerak searah, sehingga kupula juga bergerak searah yaitu kiri. Akibatnya, OP merasa bergerak ke kiri. Saat OP diputar dengan kepala tunduk 1200, kanalis semisirkularis anterior berada pada posisi horizontal, sehingga efek pemutaran kursi Barany pada kanalis semisirkularis anterior akan maksimal. Saat kursi mulai diputar ke kanan, endolimfe dan kupula akan bergerak ke kanan. Saat kursi dihentikan, endolimfe dan kupula akan bergerak ke arah sebaliknya, yaitu kiri.

4. Kesan (sensasi)
Kondisi Sewaktu kecepatan putar Arah perasaan berputar kanan

masih bertambah Sewaktu menetap Sewaktu dikurangi Segera dihentikan setelah kursi kiri kecepatan putar kiri kecepatan putar kanan

12

Kanalis semisirkularis mempunyai tiga pasang kanalis; horisontal kirihorisontal kanan, anterior kiri-posterior kanan, posterior kiri anterior kanan. Pada saat OP diputar, salah satu dari pasangan kanalis ada yang tereksitasi sementara yang lain akan terinhibisi. Ketika OP diputar ke arah kanan, serabut-serabut aferen dari kanalis horisontal kanan akan tereksitasi sementara serabut serabut yang kiri akan terinhibisi, sehingga OP dapat merasakan bahwa ia diputar ke arah kanan. Endolimf mempunyai sifat kelembaman yang menyebabkan endolimf akan tertinggal saat kepala sudah mulai berputar, sehingga seolah-olah bergerak ke arah berlawanan dengan putaran kepala. Gerakan cairan ini menyebabkan kupula condong ke arah yang berlawanan dengan gerakan kepala. Akan tetapi jika gerakan kepala berlanjut dalam arah dan kecepatan yang sama, endolimfe akan menyusul dan bergerak bersama dengan kepala, sehingga rambut-rambut kembali ke posisi tegak mereka. Ketika putaran melambat dan berhenti, sebaliknya serabut aferen dari kanalis kiri akan tereksitasi sedangkan serabut yang kanan terinhibisi. Hal tersebut menyebabkan OP merasa diputar ke kiri padahal sebenarnya OP diputar ke arah kanan saat ketika kecepatan dilambatkan hingga berhenti.

III.

Percobaan sederhana untuk kanalis semisirkularis horisontalis

Arah putaran Searah jarum jam Berlawanan arah jarum jam

Pengamatan pemeriksa OP berjalan lurus OP berjalan miring ke kiri

Saat kita berputar-putar, cairan koklea di dalam gelung pipa atau rumah siput juga berputar dan mengirimkan sinyal posisi tubuh ke otak kita. Jika tiba-tiba berhenti berputar, lalu kita memiringkan kepala ke kanan 90 derajad maka kita akan berjalan ke kanan. Ini disebabkan cairan koklea menyentuh cupula bagian kanan,sehingga keseimbangan berubah. Begitu juga apabila kita memiringkan kepala 90 derajad ke kiri. Pada percobaan ini, pada saat miring ke kanan, OP tetap berjalan lurus, kemungkinan ada kesalahan pada saat melakukan percobaan, misalnya kecepatan
13

putarannya yang kurang. Namun, pada saat ke kiri, sudah menunjukkan adanya keseimbangan yang normal yaitu OP berjalan ke arah kiri.

F. Kesimpulan
I. Pengaruh kedudukan kepala dan mata yang normal terhadap keseimbangan badan. Dari hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa OP normal, karena pada saat kita memiringkan kepala ke kiri atau ke kanan, maka cairan endolimfe akan bergerak menuju ke arah berlawanan, hal inilah yang menyebabkan kita ikut bergerak juga ke arah yang berlawanan dengan arah kepala yang kita miringkan. II. Percobaan dengan kursi Barany 1. Nistagmus Nystagmus, satu goncangan atau penghentakan yang terjadi tanpa disengaja pada mata. Ini sangat berkenaan dengan penglihatan yang sangat kompleks. Nystagmus dapat terjadi di sejak anak-anak atau dapat terserang di usia yang lebih dewasa. Pasien-pasien dengan Nystagmus sering kali mempunyai satu posisi kepala yang tidak biasa, posisi di mana penglihatan mereka menjadi lebih baik. Spesialis-spesialis low vision atau spesialis-spesialis Nystagmus lain bias membantu dalam treatment atau terapi dan memberikan dorongan emosional untuk tetap bertahan hidup dengan atau tanpa alat bantu penglihatan. 2. Tes penyimpangan penunjukan (past pointing tes of Barany) Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, OP disuruh mengangkat lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa. Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan tertutup. Pada kelainan vestibuler,yaitu semisirkularis, utriculus, sacculus, akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi. 3. Tes jatuh Aparatus vestibularis mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala. Kanalis semisirkularis mendeteksi akselarasi atau deselarasi anguler atau rotasional kepala. Ketika seseorang berada dalam posisi tegak, rambut-rambut
14

pada utrikulus berorientasi secara vertikal dan rambut-rambut sakulus berjajar secara horizontal. 4. Kesan (sensasi) Dari percobaan, dapat diambil kesimpulan bahwa, saat berputar (rotasi) maka akan ada pengaruh dari 3 pasang kanalis di kanalis semisirkularis yaitu horisontal kiri-horisontal kanan, anterior kiri-posterior kanan, posterior kiri anterior kanan. Juga ada pengaruh dari endolimf. III. Percobaan sederhana untuk kanalis semisirkularis horisontalis Dari hasil percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa saat kita berputar-putar, cairan koklea di dalam gelung pipa atau rumah siput juga berputar dan mengirimkan sinyal posisi tubuh ke otak kita.

15

You might also like