You are on page 1of 10

Pengetahuan Bahan modul 06

Genap 2008/2009

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Mercu Buana PROGRAM KULIAH KARYAWAN MODUL KULIAH KE 06 Mata Kuliah Dosen : Pengetahuan Bahan : Mahfudz Al Huda LOGAM BESI (FERROUS METALS) I. Sifat Utama Logam Logam paling banyak digunakan sbg bahan mekanik karena: 1. Kekerasan & kekuatan tinggi (high stiffness & strength). Logam dapat dibuat paduannya utk mendapatkan kekakuan (rigiditas), kekuatan dan kekerasan yg tinggi. Banyak digunakan sebagai rangka struktur produk-2 mekanik. 2. Toughness (keuletan). Logam memiliki kemampuan menyerap energi lebih baik dibandingkan bahan-bahan lain. 3. Penghantar listrik & panas yg baik (good electrical & thermal conductivity). Logam memiliki ikatan metal (metallic bonding) yg memungkinkan electron bebas bergerak sebagai pembawa muatan listrik. Menjadikan logam sebagai penghantar listrik dan panas yg baik. II. Paduan logam (metal alloy) Paduan logam (metal alloy) adl senyawa dari dua atau lebih unsur, yg minimal salah satunya adalah unsur logam. Terdapat dua katagori paduan: 1. Solid solutions. Paduan dimana satu unsur terlarut dalam unsur lain membentuk struktur satu-fasa. Istilah fasa (phase) menunjukkan bahan homogen spt logam yg memiliki struktur pola kristal sama pada seluruh butiran penyusunnya. Unsur pelarut adl logam dan unsur terlarut dapat berupa logam maupun non logam. Terdapat dua bentuk solid solution: a. Substitutional solid solution, dimana atom dr unsur pelarut digantikan oleh atom unsur terlalur. Contohnya, pd paduan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

Pengetahuan Bahan modul 06

Genap 2008/2009

kuningan, atom seng menggantikan atom tembaga. Utk terwujudnya substitusi ini, beberapa syarat harus terpenuhi: (i). (ii). (iii). (iv). diameter atom kedua unsur harus mirip, biasanya dlm kisaran 15%, tipe pola kristal atomnya harus sama, jika terdapat perbedaan valensi, maka logam dg valensi lebih rendah menjadi pelarut, dan jika kedua unsur memiliki afinitas kimia tinggi maka akan lebih membentuk senyawa/molekul dari pada solid solution. b. Interstitial solid solution, dimana atom dr unsur terlarut menempati ruang kosong diantara atom logam dasarnya. Karenanya atom unsur terlarut harus berukuran kecil, spt hidrogen, karbon, nitrogen, dan boron. Contoh paduan ini adalah atom karbon yg terlarut dalam unsur besi membentuk baja. 2. Intermediate phases. Jika jumlah unsur terlarut melebihi batas jenuh, maka pada paudan akan terbentuk fasa-kedua. Disebut fasa intermediate karena komposisi kimianya adalah pertengahan antara dua unsur murninya. Struktur kristalnya juga berbeda. Berdasarkan komposisinya, dan dg pertimbangan kebanyakan paduan memiliki lebih dari dua unsur penyusun, maka terdapat beberapa tipe fasa ini: a. Senyawa/paduan logam (metallic compounds) yg tersusun dari sebuah logam dan non logam spt Fe3C. b. Senyawa/paduan inter-logam (inter-metallic compounds) terdiri dr dua logam yg membentuk paduan spt Mg2Pb. Komposisi paduan yg terbentuk sering berupa intermediate phases yg tercampur dan tersebar dalam solid solution membentuk struktur dua fasa. Paduan struktur dua fasa ini penting krn memungkinkan utk diformulasi dan di-heat treatment, utk mendapatkan kekuatan dan kekerasan yg lebih tinggi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

Pengetahuan Bahan modul 06

Genap 2008/2009

III.

Diagram Fasa Logam Diagram fasa (phase diagram) adalah diagram yg menunjukkan fasa dari paduan logam sebagai fungsi dari komposisi dan suhu. Diagram fase dari paduan yg hanya memiliki dua unsur penyusun disebut: binary phase diagram. Contoh: diagram fasa paduan Tembaga (Cu) Nickel (Ni), dan paduan Tin (Sn) Lead (Pb)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

Pengetahuan Bahan modul 06

Genap 2008/2009

IV.

Catatan Sejarah Logam Besi Besi ditemukan sejak Zaman Perunggu, seiring meningkatnya penggunaan logam melampau penggunaan perunggu dan menandai dimulai Zaman Besi. Zaman besi biasanya ditandai pada 1200 tahun B.C. Meskipun perkakas terbuat dari besi telah ditemukan pada Piramid Agung Giza di Mesir, ditandai 2900 sebelum masehi. Tungku peleburan besi pertama kali ditemukan di Israel pada 1300 B.C. Kendaraan tempur, pedang, dan perkakas dari besi telah dibuat pada zaman Assyria kuno (Irak utara) sekitar 1000 B.C. Romawi mewarisi pengerjaan besi terutama dari Yunani, dan mengembangkan teknologi besi lebih jauh, dan menyebarkan ke Eropa. Masyarakat kuno telah menyadari besi jauh lebih keras, kuat dan tajam dibandingkan perunggu.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

Pengetahuan Bahan modul 06

Genap 2008/2009

Pada abad pertengahan di Eropa, penemuan meriam semakin meningkatkan permintaan besi. Juga penemuan perapian dari besi cor, sekitar abad 17 dan 18, semakin menambah permintaan besi. Pada abad 19, industri jalan kereta, pembuatan kapal, konstruksi, mesinmesin, dan militer secara dramatis menambah permintaan besi dan baja di Eropa dan Amerika Serikat. Meskipun sejumlah besar besi kasar (pig iron) mentah dapat diproduksi dg tanur tinggi (blast furnace), proses lanjutan utk membuat besi tempa dan baja berlansung lambat. Henry Bessemer di Inggris mengembangan proses peniupan udara terhadap besi cair dikenal dg Bessemer converter (dipatenkan 1856). Pierre dan Emile Martin di Prancis membangun tanur terbuka (open hearth furnace) pertama pada 1864. Metode ini mampu memproses 15 ton baja dalam sekali pemanasan, merupakan kemajuan yg substansial dibading metode sebelumnya. Di Amerika Serikat, ekspansi jalan kereta setelah Perang Sipil menghasilkan permintaan besi yang sangat besar. Pada 1880an dan 1890an, tiang besi pertama kali digunakan luas dalam konstruksi, dan menjadi penopang gedung-gedung pencakar langit. Ketika listrik mulai tersedia pada jumlah besar di 1800an, sumber energi ini mulai digunakan pada pembuatan baja. Tanur listrik (electric furnace) komersial pertama utk pembuatan baja dioperasikan di Prancis pada 1899. Hingga tahun 1920, metode ini menjadi proses utama pada pembuatan baja paduan. Penggunaan oksigen murni pada produksi baja dimulai sesaat sebelum perang dunia ke-2 di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat. Dan mencapai puncaknya setelah perang dengan dikembangkan Tanur Oksigen Basa (Basic Oxygen Furnace, BOF) di Austria. Metode ini memimpin teknologi modern produksi baja, melampui metode tanur terbuka (open hearth furnace) pada 1970. Sedangkan Bassemer converter telah dilampui oleh tanur terbuka pada 1920, dan mulai tidak digunakan lagi sejak 1971.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

Pengetahuan Bahan modul 06

Genap 2008/2009

V.

Diagram Fasa Besi Karbon Besi murni meleleh pd suhu 1539 C. Pd suhu ruang membentuk fasa besi alpha (), disebut ferrite. Pd suhu 912 C berubah fasa menjadi besi gamma (), disebut austenite. Kemudian pd suhu 1394 C berubah fasa menjadi besi delta (). Besi alpha dan delta memiliki struktur kubik pemusatan ruang (body centered cubic, bcc), sedang besi gamma memiliki struktur kubik pemusatan sisi (face centered cubic, fcc). Batas kelarutan karbon dlm ferrite adalah rendah, hanya sekitar 0.022% pd 723 C. Austenite mampu melarutkan karbon hingga 2.1% pd 1130 C. Baja adalah paduan besi dan karbon yg mengandung karbon 0.02~2.1%. Baja dg kandungan karbon 0.77% disebut eutectoid steel, kurang dari 0.77% disebut hypo-eutectoid steel, lebih dari 0.77%~2.1% disebut hypereutectoid steel. Cementite adalah fasa intermediate berupa senyawa logam karbida besi (Fe3C) yg bersifat keras dan getas. Besi sebagai produk komersial tersedia dlm berbagai tingkat kemurnian: (i). (ii). Electrolytic iron, besi murni dg kemurnian 99.99%, digunakan utk riset. Ingot iron, mengandung ketidakmurnian 0.1% (termasuk 0.01% karbon), digunakan jika diperlukan untuk aplikasi keuletan tinggi atau daya tahan korosi tinggi. (iii). Wrought iron, mengandung 3% terak (slag) dan karbon sangat sedikit, mudah dibentuk dg proses pengerjaan panas (hot forging).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

Pengetahuan Bahan modul 06

Genap 2008/2009

VI.

Basic data on the iron elements:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

Pengetahuan Bahan modul 06

Genap 2008/2009

VII.

Bahan Produksi Logam Besi Bahan utama pembuatan besi adalah bijih besi (iron ore). Bijih besi ada beberapa jenis: hematite (Fe2O3), magnetite (Fe3O4), siderite (FeCO3), dan limonite (Fe2O3 xH2O, x biasanya 1.5). Bijih besi mengandung 50~70% besi. Hematite paling banyak digunakan mengandung 70% besi. Bahan lain yg digunakan utk mereduksi bijih besi menjadi besi adalah kokas (coke) dan batu kapur (limestone). Kokas (coke) adalah bahan bakar karbon tinggi yg dibuat dr batubara (coal) dipanaskan pd lingkungan oksigen terbatas selama beberapa jam, dilanjutkan dg penyemprotan air dlm tabung quenching khusus. Kokas memiliki dua fungsi: o o sbg bahan bakar penyuplai panas utk reaksi kimia, dan sbg penghasil karbon monoksida (CO) utk mereduksi bijih besi.

Batu kapur (limestone) adalah batu karang yg banyak mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Digunakan sbg flux utk beraksi dan menghilangkan kotoran yg tercampur menjadi slag. VIII. Pembuatan Besi (besi kasar, pig iron) Bahan baku berupa bijih besi, kokas dan batu kapur dimasukkan ke dalam tanur tinggi dari atas. Tanur tinggi (blast furnace) memiliki diameter lebar 9~11 m dan tinggi 40 m, udara panas dialirkan dari bawah ruang bakar dg kecepatan tinggi utk membakar dan mereduksi bijih besi. Bahan baku turun perlahan dr atas tanur menuju dasar dan dipanaskan hingga 1650 C. Udara panas (CO, H2, CO2, H2O, N2, O2, dll) mengalir ke atas dan membakar kokas. Reaksi yg terjadi adalah: o Bijih besi tereduksi oleh CO: o Fe2O3 + CO 2FeO + CO2

CO2 bereaksi dg kokas membentuk CO: CO2 + C (coke) 2CO

Akhirnya bijih besi tereduksi dari FeO menjadi besi: FeO + CO Fe + CO2

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

Pengetahuan Bahan modul 06

Genap 2008/2009

Besi cair yg dihasilkan mengalir ke bawah dan dimasukkan ke dalam ladle utk dibawa ke proses selanjutnya. Batu kapur tereduksi menjadi kapur (CaO) pd pemanasan: o o CaCO3 CaO + CO2. Kapur dpt bereaksi mengikat silica (SiO2), belerang (S), dan alumina (Al2O3) membentuk terak cair yg mengapung pd permukaan besi cair. Utk menghasilkan 1 ton besi diperlukan 7 ton bahan baku, terdiri dr 2 ton bijih besi, 1 ton kokas, 0.5 ton batu kapur, dan 3.5 ton udara panas. Besi yg dihasilkan dari tanur tinggi disebut besi kasar (pig iron) mengandung lebih dari 4% C, ditambah campuran lain: 0.3~1.3% Si, 0.5~2.0% Mn, 0.1~1.0% P, dan 0.02~0.08% S. Pengolahan lebih lanjut diperlukan utk menghasilkan besi cor atau baja. Cupola sering digunakan utk membuat besi cor. Utk membuat baja, komposisi harus lebih dikontrol, dan kotoran dihilangkan seminimal mungkin. IX. Blast Furnace (tanur tinggi)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

Pengetahuan Bahan modul 06

Genap 2008/2009

Referensi. 1. Fundamentals of Modern Manufacturing, Materials, Processes, and Systems; Second Edition, Mikell P. Groover; John Wiley & Sons, Inc. 2. Teknologi Mekanik, Sriati Djaprie, Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman John Wiley & Sons 3. Manufacturing Process I, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan, 2002. 4. Teknologi Mekanik Jilid 2, Bambang Priambodo, Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman John Wiley & Sons 5. Manufacturing Process II, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan, 2002 6. Manufacturing Processes for Engineering Materials, Fourth Edition, Serope Kalpakjian and Steven R. Schmid, Prentice Hall, New Jersey, 2003.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

10

You might also like