You are on page 1of 51

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

1. Mengetahui dan menjelaskan PHBS a. Definisi Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri dibidang kesehatan danberperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes, 2007). b. Klasifikasi Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. PHBS berada di lima tatanan yakni: 1. tatanan rumah tangga, 2. tatanan sekolah, 3. tatanan tempat kerja, 4. tatanan tempat umum, 5. tatanan fasilitas kesehatan. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992) Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia(IPM). c. Pelaksanaan MANAJEMEN PHBS Promosi kesehatan dan PHBS di Kabupaten/Kota dikoordinasikan melalui tiga sentra, yaitu Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas merupakan pusat kegiatan promosi kesehatan dan PHBS di tingkat kecamatan dengan sasaran baik individu yang datang ke Puskesmas maupun keluarga dan masyarakat di wilayah Puskesmas. Rumah Sakit bertugas melaksanakan promosi kesehatan dan PHBS kepada individu dan keluarga yang datang ke Rumah Sakit. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaksanakan promosi kesehatan untuk mendukung promosi kesehatan dan PHBS yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan Rumah Sakit serta sarana pelayanan kesehatan lainnya yang ada di Kabupaten/Kota. Penanggung jawab dari semua kegiatan promosi kesehatan dan PHBS di daerah adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus dapat mengkoordinasikan dan menyusun kegiatan promosi kesehatan dan PHBS di wilayahnya dengan melibatkan sarana-sarana kesehatan yang ada di Kabupaten/Kota tersebut.

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Program PHBS secara operasional dilaksanakan di Puskesmas oleh petugas promosi kesehatan Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait dengan sasaran semua keluarga yang ada di wilayah Puskesmas. Manajemen PHBS di Puskesmas dilaksanakan melalui penerapan fungsifungsi manajemen secara sederhana untuk memudahkan petugas promosi kesehatan atau petugas lintas program di Puskesmas dalam pelaksanaan program PHBS di Puskesmas. Manajemen PHBS di Puskesmas dilaksanakan melalui empat fungsi tahapan Manajemen sesuai kerangka konsep sebagai berikut : Kerangka konsep Manajemen PHBS

Pengkajian dilakukan terhadap masalah kesehatan, masalah perilaku (PHBS) dan sumber daya. Luaran pengkajian adalah pemetaan masalah PHBS yang dilanjutkan dengan rumusan masalah. Perencanaan berbasis data akan menghasilkan rumusan tujuan, rumusan intervensi dan jadwal kegiatan. Penggerakan pelaksanaan merupakan inplementasi dari intervensi masalah terpilih yang penggerakannya dilakukan oleh petugas promosi kesehatan, sedangkan pelaksanaannya bisa oleh petugas promosi kesehatan atau lintas program dan lintas sektor terkait. Pemantauan dilakukan secara berkala dengan menggunakan format pertemuan bulanan, sedangkan penilaian dilakukan pada enam bulan pertama atau akhir tahun berjalan. Dalam setiap tahapan manajemen tersebut petugas promosi kesehatan tidak mungkin bisa bekerja sendiri, tetapi harus melibatkan petugas lintas program dan lintas sektor terkait terutama masyarakat itu sendiri. d. Indicator Indikator Kesehatan a. Indikator Positif Status Gizi Tingkat Pendapatan

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

b. Indikator Negatif Mortalitas (Angka Kematian) Morbiditas (Angka Kesakitan) Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi.Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera.Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan.(Notoatmodjo, 2005). Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh a. NILAI b. SIKAP c. PENDIDIKAN/PENGETAHUAN PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan. INDIKATOR RUMAH TANGGA SEHAT 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberi bayi ASI eksklusif 3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan 4. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun 5. Menggunakan air bersih 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik di rumah 8. Makan sayur dan buah setiap hari 9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah 1. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya) yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehata lainnya, a. Tanda tanda Persalinan: 1) Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

2) Rahim terasa kencang bila diraba terutama pada saat mulas. 3) Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. 4) Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir. 5) Merasa seperti mau buang air besar. b. Hal-hal yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Tanda-tanda Persalinan: 1) Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter) 2) Tetap tenang dan tidak bingung 3) Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit. c. Tanda Bahaya Persalinan 1) Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas. 2) Keluar darah dari jalan lahir sebeium melahirkan. 3) Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir, 4) Tidak kuat mengejan 5) Mengalami kejang-kejang. 6) Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas. 7) Air ketuban keruh dan berbau. 8) Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar. 9) Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat. 10) Keluar darah banyak setelah bayi lahir. Bila ada tanda bahaya, ibu harus segera dibawa ke bidan/dokter. d. Peran Kader dalam Membina Rumah Tangga Agar Melakukan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan: 1) Melakukan pendataan jumlah seluruh ibu hamil di wiiayah kerjanya dengan member! tanda seperti menempelkan stiker. 2) Menganjurkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya di bidan/dokter. 3) Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, misalnya melalui penyuluhan kelompok di posyandu, arisan, pengajian, dan kunjungan rumah, 4) Bersama tokoh masyarakat setempat berupaya untuk menggerakkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung keselamatan ibu dan bayi seperti dana sosial bersalin, tabungan ibu bersalin, ambulans desa, calon donor darah, warga dan suami Siap Antar jaga, dan sebagainya. 5) Menganjurkan ibu dan bayinya untuk memeriksakan kesehatan ke bidan/dokter selama masa nifas (40 hari setelah melahirkan) sedikitnya tiga kali pada minggu pertama, ketiga, dan keenam setelah melahirkan. 6) Menganjurkan ibu ikut keluarga berencana setelah melahirkan. 7) Menganjurkan ibu memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja sampai bayi berumur 6 bulan (ASI Eksklusif). 2. Bayi Diberi ASI Eksklusif Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain.

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit a. Keunggulan ASI? 1) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan. 2) Mengandung zat kekebalan. 3) Melindungi bayi dari alergi. 4) Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar. 5) Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan di mana saja. 6) Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi. b. Hal- hal yang Perlu Diperhatikan Saat Pemberian ASI: 1) Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan mendapat dukungan dari keluarga. 2) Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan menghentikan pendarahan. 3) Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi, dan berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian. 4) Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia 6 bulan, selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk makanan lumat dan jumlah yang : sesuai dengan perkembangan umur bayi. 5.Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun. : c. Cara Menyusui yang Benar? 1) Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua tangannya dengan menggunakan air bersih dan sabun sampai bersih. 2) Lalu bersihkan kedua puting susu dengan kapas yang telah direndam terlebih dahulu dengan air hangat. 3) Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang (tidak tegang). 4) Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala. 5) Upayakan badan bayi menghadap kepada badan ibu, rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu. 6) Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu. 7) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam. 8) Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai bayi merasa kenyang. 9) Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang telah direndam air hangat.

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

d.

e.

f.

g.

h.

10) Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada ibu dan perlahan-lahan diusap belakangnya sampai bersendawa. Udara akan keluar dengan sendirinya. Manfaat Memberikan ASI? 1) Bagi Ibu: a) Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi. b) Mengurangi pendarahan setelah persalinan, c) Mempercepat pemulihan kesehatan ibu. d) Menunda kehamilan berikutnya. e) Mengurangi risiko terkena kanker payudara. f) Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat bayi membutuhkan. 2) Bagi bayi : a) Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng. b) Bayi tidak sering sakit 3) Bagi Keluarga : a) Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan perlengkapannya. b) Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula, misalnya merebus air dan pencucian peralatan. Cara Menjaga Mutu dan Jumlah Produksi ASI: 1) Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan sayuran dan buah-buahan. Makan lebih banyak dari biasanya. 2) Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari. 3) Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1 -2 jam dan menjaga ketenangan pikiran, 4) Susui bayi sesering mungkin dan kedua payudara kin dan kanan secara bergantian hingga bayi tenang dan puas. Ibu yang bekerja tetap bisa memberikan ASI Eksklusif pada bayi, caranya: 1) Berikan ASI sebelum berangkat bekerja. 2) Selama bekerja, bayi tetap bias diberi ASI dengan cara memerah ASI sebelum berangkat kerja dan ditampung di gelas yang bersih dan tertutup untiik diberikan kepada bayi di rumah. 3) Setelah pulang bekerja, bayi disusui kembali seperti biasa. Cara Menyimpan ASI Di Rumah 1) ASI yang disimpan di rumah di tempat yang sejukakan tahan 6-8 jam. 2) ASI yang disimpan di dalam termos berisi es batu akan tahan 24 jam. 3) ASI yang disimpan di lemari es akan tahan 3 kali 24 jam. 4) ASI yang disimpan di freezer akan tahan selama 2 minggu. Cara Memberikan ASI yang Disimpan 1) Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air bersih. 2) Apabila ASI diletakkan di ruangan yang sejuk, segera berikan sebelum masa simpan berakhir (8 jam). 3) Apabila ASI disimpan dalam termos atau lemari es, ASI yang disimpan dalam gelas bersih tertutup dihangatkan dengan cara

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

direndam dalam mangkok berisi air hangat, kemudian ditunggu sampai ASI terasa hangat (tidak dingin). 4) 4. ASI diberikan dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol atau dot, karena botol dan dot lebih sulit dibersihkan dan menghindari terjadinya bingung puting susu pada bayi. i. Peran Kader untuk Mendukung Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif: 1) Mendata iumlah seluruh ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi baru lahiryang ada di wilayah kerjanya. 2) Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu menyusi di Posyandu tentang pentingnya memberikan ASI Eksklusif. 3) Melakukan kunjungan rumah kepada ibu nifas yang tidak datang ke Posyandu 4) Menganjurkan agar rutin memeriksakan kesehatan bayinya serta mempersiapkan diri untuk memberikan ASI Eksklusif. 3. Menimbang Bayi dan Balita Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu. Setelah bayi dan balita ditimbang, catat hasil penimbangan di Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau Kartu Menuju Sehat (KMS) maka aka terlihat berat badannya naik atau tidak naik. a. Tanda-tanda Balita Gizi Kurang: 1) Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut, badannya kurus. 2) Mudah sakit. 3) Tampak lesu dan lemah. Mudah menangis dan rewel. b. Gizi buruk pada balita ada 3 macam, yaitu: 1) Kwashiorkor 2) Marasmus 3) Marasmus-Kwasihorkor c. Tanda-Tanda Balita Gizi Buruk: 1) Tanda-tanda gizi buruk pada kwashiorkor : a) Edema seluruh tubuh ^terutama pada punggung kaki). b) Wajah bulat dan sembab. c) Cengeng/rewel/apatis. d) Perut buncit. e) Rambut kusam dan mudah dicabut. f) Bercak kulit yang luas dan kehitaman/bintik kemerahan. 2) Tanda tanda gizi buruk pada marasmus : a) Tampak sangat kurus. b) Wajah seperti orang tua. c) Cengeng/rewel/apatis. d) Iga gambang, perut cekung. e) Otot pantat mengendor). f) Pengeriputan otot lengan dan tungkai. d. Manfaat Penimbangan Balita Setiap Bulan Di Posyandu: 1) Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat. 2) Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

3) Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga dapat segera dirujuk ke Puskesmas. 4) Untuk mengetahui kelengkapan Imunitasi. 5) Untuk mendapatkan penyuluhan gizi. e. Peran Kader Agar Masyarakat Mau Menimbang Bayi dan Balita Setiap Bulan Di Posyandu: 1) Mendata jumlah seluruh bayi dan balita yang ada di wilayah kerjanya. 2) Memantau jumlah kunjungan ibu yang datang untuk menimbang balitanya di Posyandu 3) Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya penimbangan bayi dan balita, misalnya melalui penyuluhan kelompok diposyandu, arisan, pengajian, kunjungan rumah dan penyuluhan massa (pengeras suara di mesjid, pengumuman di desa kelurahan, poster, spanduk selebaran dll). 4) Melakukan kunjungan rumah kepada ibu yang tidak dating ke Posyandu membawa balitanya dan menganjurkan agar rutin menimbang bayi dan balitanya di Posyandu. 5) Mengadakan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian dan mendorong masyarakat seperti: lomba bayi dan balita sehat, lomba memasak makanan balita sehat, kegiatan makan bersama untuk balita dan sebagainya. 4. Menggunakan Air Bersih Berikut ini adalah beberapa peran kader dalam menggerakan masyarakat untuk menggunakan air bersih, antara lain: a. Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki ketersediaan air bersih di rumahnya. b. Melakukan pendataan rumah tangga yang sulit mendapatkan air bersih. c. Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah tangga yang sulit untuk mendapatkan air bersih, d. Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat berupaya untuk memberi kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan air bersih di lingkungan tempat tinggalnya, e. Mengadakan arisan warga untuk membangun sumur gali atau sumur pompa secara bergilir. f. Membentuk Kelompok Pemakai Air (POKMAIR) untuk memelihara sumber air bersih yang dipakai secara bersama, bagi daerah sulit air. g. Menggalang dunia usaha setempat untuk memberi bantuan dalam penyediaan air bersih. h. Manfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya menggunakan air bersih, misalnya melalui penyuluhan kelompok di posyandu, pertemuan Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan lain-lain. 5. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Kita seharusnya mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun karena air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit, bila air tersebut digunakan maka kuman akan berpindah ke tangan sehingga pada ada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit, sedangkan sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. a. Kapan saja harus mencuci tangan: 1) Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang, berkebun, dll). 2) Setelah buang air besar. 3) Setelah menceboki bayi atau anak 4) Sebelum makan dan menyuapi anak 5) Sebelum memegang makanan. 6) Sebelum menyusui bayi. b. Manfaat mencuci tangan: 1) Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan. 2) Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). 3) Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman. c. Cara mencuci tangan yang benar: 1) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan meinakai sabun. 2) Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan. 3) Setelah itu keringkan dengan lap bersih. d. Peran kader dalam membina perilaku cuci tangan: 1) Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku cuci tangan, misalnya melalui penyuluhan kelompok di posyandu, arisan, pengajian, pertemuan kelompok Dasa Wisma, dan kunjungan rumah. 2) Mengadakan kegiatan gerakan cuci tangan bersama untuk menarik perhatian masyarakat, misalnya pada peringatan hari-hari besar kesehatan atau ulang tahun kemerdekaan. 6. Menggunaakan Jamban Sehat Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. a. Jenis-jenis Jamban: 1) Jamban cemplung Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran / tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau. 2) Jamban tangki septic / leher angsa

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya. b. Bagaimana memilih jenis jamban? 1) Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air. 2) Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk: a) Daerah yang cukup air b) Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan multiple latrine yaitu satu lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan oleh beberapa jamban (satu lubang dapat menampung kotoran/tinja dari 3-5 jamban) 3) Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran / tinja hendaknya ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang. c. Manfaat menggunakan jamban: 1) Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau. 2) Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya. 3) Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit Diare, Kolera Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan. . d. Syarat jamban sehat: 1) Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter) 2) Tidak berbau. 3) Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus. 4) Tidak mencemari tanah disekitarnya. 5) Mudah dibersihkan dan aman digunakan. 6) Dilengkapi dinding dan atap pelindung. 7) Penerangan dan ventilasi cukup. 8) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai. 9) Tersedia air, sabun, dan alat pembersih. e. Cara memelihara jamban sehat? 1) Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air. 2) Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih. 3) Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat. 4) Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran, 5) Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih). 6) Bila ada kerusakan, segera diperbaiki. f. Peran kader dalam membina masyarakat untuk memiliki dan menggunakan jamban sehat: 1) Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki serta menggunakan jamban sehat dirumahnya. 2) Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah tangga yang belum memiliki jamban sehat.

10

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

3) Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat berupaya untuk menggerakkan masyarakat untuk memiliki jamban. 4) Mengadakan arisan warga untuk membangun jamban sehat secara bergilir. 5) Menggalang dunia usaha setempat untuk memberi bantuan dalam penyediaan jamban sehat. 6) Manfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya memiliki dan menggunakan jamban sehat, misalnya melalui penyuluhan kelompok di Posyandu, pertemuan kelompok Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan lainlain. 7) Meminta bantuan petugas Puskesmas setempat untuk memberikan bimbingan teknis tentang cara-cara membuat jamban sehat yang sesuai dengan situasi dan kondisi daerah setempat. 7. Memberantas Jentik Dirumah Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada di dalam rumah seperti bak mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan di luar rumah seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon,pagar bambu, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu. a. Orang yang melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala: 1) Anggota rumah tangga 2) Kader 3) Juru Pemantau Jentik (Jumantik) 4) Tenaga pemeriksa Jentik lainnya b. Hal-hal yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik: 1) Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk). 2) PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-tempat perkembangbiakannya. c. 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu: 1) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum burung. 2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan. 3) Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll) 4) Plus Menghindari gigitan nyamuk:

11

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

a) Menggunakan kelambu ketika tidur. b) Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat nyamuk bakar, semprot, oles/diusap ke kulit, dll c) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar. d) Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai. e) Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak. f) Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempattempat yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air. g) Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air, misalnya ikan cupang, ikan nila, dll. h) Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodio, Lavender, Rosemerry, d. Manfaat rumah bebas jentik: 1) Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi. 2) Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Chikungunya, atau Kaki Gajah. 3) Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat. e. Cara melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala: 1) Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk memeriksa tempat yang sering menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk/tempat penampungan air di dalam dan di luar rumah serta memberikan penyuluhan tentang PSN kepada anggota rumah tangga. 2) Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik. 3) Jika ditemukan jentik, anggota rumah tangga diminta untuk ikut menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan PSN melalui 3 M atau 3 M plus. 4) Memberikan penjelasan manfaat dan anjuran PSN kepada anggota rumah tangga. 5) Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik Rumah (kartu yang ditinggalkan di rumah) dan pada Formulir pelaporan ke Puskesmas. f. Peran kader dalam membina rumah tangga agar menciptakan rumah bebas jentik: 1) Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya PSN dan PJB, misalnya melalui penyuluhan kelompok di Posyandu, pertemuan kelompok Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan melalui media cetak (poster, selebaran, spanduk). 2) Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat menggerakkan masyarakat untuk melakukan PSN PJB. 3) Melakukan pemeriksaan jentik berkala secara teratur setiap minggu dan mencatat angka jentik yang ditemukan pada Kartu Jentik Rumah. 4) Mengumpulkan data angka bebas jentik dari setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja dan melaporkan secara rutin kepada

12

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Puskesmas terdekat untuk mendapat tindak lanjut penanganan bila terjadi masalah/kasus. 5) Menginformasikan angka jentik yang ditemukan kepada setiap rumah tangga yang dikunjungi sekaligus memberikan penyuluhan agar tetap melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk secara dan menegur secara baik apabila masih terdapat jentik nyamuk. 8. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari Setiap anggota rumah tangga sebaiknya mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting karena buah dan sayur banyak mengandung serat yang tinggi, vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. a. Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah: 1) Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata. 2) Vitamin D untuk kesehatan tulang. 3) Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda. 4) Vitamin K untuk pembekuan darah. 5) Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. 6) Vitamin B mencegah penyakit beri-beri. 7) Vitamin B12 meningkatkan nafsu makan. b. Manfaat serat yang ada di dalam sayur dan buah: Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang berfungsi untuk memelihara usus. Serat tidak dapat dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan dibuang melalui tinja. Serat tidak untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda pengosongan lambung sehingga orang menjadi tidak cepat lapar. Manfaat makanan berserat, yaitu: 1) Mencegah diabetes. 2) Melancarkan buang air besar. 3) Menurunkan berat badan. 4) Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi). 5) Membuat awet muda. 6) Mencegah kanker. 7) Memperindah kulit, rambut dan kuku. 8) Membantu mengatasi Anemia (kurang darah). 9) Membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus c. Berapa banyak sayur dan buah dalam sehari harus kita makan? Sayur harus dimakan 2 porsi setiap hari, dengan ukuran satu porsi sama dengan satu mangkuk sayuran segar atau setengah mangkuk sayuran matang. Sebaiknya sayuran dimakan segar atau dikukus, karena jika direbus cenderung melarutkan vitamin dan mineral. Buah-buahan harus dimakan 2-3 kali sehari. Contohnya, setiap kali makan setengah mangkuk buah yang diiris, satu gelas jus atau satu buah jeruk, apel, jambu biji atau pisang. Makanlah berbagai macam buah karena akan memperkaya variasi zat gizi yang terkandung dalam buah. d. Sayur dan buah yang sehat untuk dikonsumsi: 1) Semua sayur bagus untuk dimakan, terutama sayuran yang berwarna (hijau tua, kuning dan oranye) seperti bayam, kangkung

13

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

daun katuk, wortel, kacang panjang, selada hijau atau daun singkong. 2) Semua buah bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna (merah, kuning) seperti mangga, pepaya, jeruk, jambu biji, atau apel lebih banyak kandungan vitamin dan mineral serta seratnya. 3) Pilihlah buah dan sayur yang bebas pestisida dan zat berbahaya lainnya. Biasanya ciri-ciri sayur dan buah yang baik ada sedikit lubang bekas dimakan ulat dan tetap segar. e. Cara mengolah sayur dan buah dengan tidak merusak atau mengurangi kandungan gizinya Konsumsi sayur dan buah yang tidak merusak kandungan gizinya adalah dengan memakannya dalam keadaan mentah atau dikukus. Direbus den gan air akan melarutkan beberapa vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur dan buah tersebut. Pemanasan tinggi akan menguraikan beberapa vitamin seperti vitamin C. f. Peran keluarga untuk menanamkan kebiasaan makan sayur dan buah: 1) Manfaatkan pekarangan dengan menanam sayur dan buah. 2) Menyediakan sayur dan buah setiap hari di rumah dengan harga terjangkau. 3) Perkenalkan sejak dini kepada anak kebiasaan makan sayur dan buah pagi, siang, dan malam. 4) Manfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk mengingatkan tentang pentingnya makan sayur dan buah. 9. Melakukan Aktivitas Fisik Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Seluruh anggota keluarga sebaiknya meiakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari. a. Jenis Aktivitas Fisik yang Dapat Dilakukan Adapun jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga, membawa belanjaan. Bisa berupa olah raga, yaitu: push-up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/ berat. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya. Jika lebih banyak waktu yang digunakan untuk beraktivitas fisik maka manfaat yang diperoleh juga lebih banyak. Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur maka dalam waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya. b. Cara melakukan aktivitas yang benar: 1) Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap. 2) Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah maker. 3) Awali aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan.

14

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

4) Lakukan gerakan ringan dan secara perlahan ditingkatkan sampai sedang. 5) Jika sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut, lakukan secara rutir paling sedikit 30 menit setiap hari. c. Keuntungan meiakukan aktivitas fisik secara teratur: 1) Terhindar dari Penyakit Jantung, Stroke, Osteoporosis, Kanker, Tekanan Darah Tinggi, Kencing Manis, dll. 2) Berat badan terkendali 3) Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat 4) Bentuktubuh menjadi bagus 5) Lebih percaya diri 6) Lebih bertenaga dan bugar 7) Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik d. Beberapa tips dalam beraktivitas fisik: 1) Jalan cepat: Perlu sepatu yang cukup enak dipakai agar kaki nyaman dan sehat, apalagi untuk berjalan ke kantor atau naik tangga. 2) Renang, lakukan berenang secepat mungkin dengan napas yang dalam. 3) Senam atau peregangan sangat baik bagi otot-otot dan sendi-sendi yang kaku, juga melenturkan otot serta melancarkan peredaran darah. e. Peran keluarga dan kader untuk mendorong anggota keluarga melakukan aktivitas fisik setiap hari: 1) Manfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk mengingatkan tentang pentingnya melakukan aktivitas fisik. 2) Bersama anggota keluarga sering melakukan aktivitas fisik secara bersama, misalnya jalan pagi bersama, membersihkan rumah secara bersama-sama, dll. 3) Ada pembagian tugas untuk membersihkan rumah atau melaksanakan pekerjaan di rumah. 4) Kader mendorong lingkungan tempat tinggal untuk menyediakan fasilitas olahraga dan tempat bermain untuk anak. 5) Kader memberikan penyuluhan tentang pentingnya melakukan aktivitas fisk. 10. Tidak Merokok Di Dalam Rumah Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO). Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati. a. Perokok Aktif dan Perokok Pasif Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.

15

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok. Perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk tidak menghirup asap rokok. b. Bahaya perokok aktif dan perokok pasif: 1) Menyebabkan kerontokan rambut. 2) Gangguan pada mata, seperti katarak. 3) Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok. 4) Menyebabkan penyakit paru-paru kronis. 5) Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. 6) Menyebabkan stoke dan serangan jantung. 7) Tulang lebih mudah patah. 8) Menyebabkan kanker kulit. 9) Menyebabkan kemandulan dan impotensi. 10) Menyebabkan kanker rahim dan keguguran. c. Cara berhenti merokok: Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu Berhenti Seketika, Menunda, dan Mengurangi. Hal yang paling utama adalah niat dan tekad yang bulat untuk melaksanakan cara tersebut: 1) Seketika Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil. Bagi perokok berat, mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan karena rokok mengandung zat Adiktif. 2) Menunda Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari sebelumnya dan selama 7 han berturut-turut, Sebagai contoh : Seorang Perokok biasanya merokok setiap hari pada pukul 07.00 pagi, maka pada: Hari 1 :pukul 09,00 Hari 2 :pukul 11.00 Hari 3 :pukul 13,00 Hari 4 :pukul 15.00 Hari 5 :pukul 17.00 Hari 6 :pukul 19.00 Hari 7 :pukul 21.00 3) Mengurangi Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsurangsur dengan Jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau yang ditetapkan. Misalkan dalam sehari-hari seorang perokok menghabiskan 28 batang rokok maka si perokok dapat merencanakan pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan jumlah pengurangan sebanyak 4 batang perhari. Sebagai contoh: Hari 1 : 24 batang Hari 2 : 20 batang Hari 3 : 16 batang Hari 4 : 12 batang

16

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Hari 5 : 8 batang Hari 6 : 4 batang Hari 7 : 0 batang f. Peran keluarga dan kader untuk menciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok: 1) Memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku tidak merokok kepada seluruh anggota keluarga. 2) Menggalang kesepakatan keluarga untuk menciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok. 3) Menegur anggota rumah tangga yang merokok di dalam rumah. 4) Tidak memberi dukungan kepada ,orang yang merokok dalam bentuk apapun, antara lain dengan tidak memberikan uang untuk membeli rokok, tidak memberikan kesempatan siapa pun untuk merokok di dalam rumah, tidak menyediakan asbak. 5) Tidak menyuruh anaknya membelikan rokok untuknya. 6) Orang tua bisa menjadi panutan dalam perilaku tidak merokok. 7) Melarang anak tidak merokok bukan karena alasan ekonomi, tetapi justru karena alasan kesehatan. g. Cegah Penyakit dengan Berhenti Merokok Kisah Perokok yang terkena stroke dan kanker paru-paru. Contoh kasus: 1) Pak Sukro berusia 45 tahun, pensiunan TNI menderita stroke sejak 2 tahun terakhir sebagai akibat perilakunya menjadi perokok berat, Beliau mulai merokok sejak usia 15 tahun. Saat ini Pak Sukro sudah tidak dapat lagi berbicara dengan jelas, berdiri dengan tegak dan berjalan dengan sempurna sehingga tidak dapat menikmati masa tuanya dengan kekayaan yang telah dikumpulkannya semasa produktif dulunya. Sebagian besar hartanya telah terkuras dalam proses pengobatan atau perawatan penyakit yang di deritanya. Pak Purnama berusia 54 tahun, divonis oleh dokter menderita kanker paruparu dan dirawat selama 2 bulan di rumah sakit. Dia berpesan kepada sanak saudaranya dan handai taulannya untuk tidak mengikuti pola hidupnya sebagai perokok yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit seperti kanker paru yang sakit luar biasa dirasakannya INDIKATOR PHBS DI SEKOLAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun Mengkonsumsi jajanan sehat di sekolah Menggunakan jamban yang bersih dan sehat Olahraga yang teratur dan terukur Memberantas jentik nyamuk Tidak merokok di sekolah Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan Membuang sampah pada tempatnya

17

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

INDIKATOR PHBS DI TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) PHBS Di Pasar


Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di pasar Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk

PHBS Di Tempat Ibadah


Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di tempat ibadah Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk

PHBS Di Rumah Makan


Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Tidak merokok di rumah makan Menutup makanan dan minuman Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk

PHBS Di Angkutan Umum (Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut, dll)

Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di angkutan umum Tidak meludah sembarangan

INDIKATOR PHBS DI TEMPAT KERJA 1. 2. 3. 4. Tidak merokok di tempat kerja Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja Melakukan olahraga secara teratur/ aktifitas fisik Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil 5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja 6. Menggunakan air bersih 7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar

18

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

8. Membuang sampah pada tempatnya 9. Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan INDIKATOR PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di institusi kesehatan Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

e. Pola prilaku tidak sehat Pola perilaku ( behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi dan lingkungan social yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang menetap ( fixed ). Gaya hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan memberikan dampak pada kesehatan individu dan selanjutnya pada kesehatan orang lain. Dalam kesehatan, gaya hidup seseorang dapat diubah dengan cara memberdayakan individu agar merubah gaya hidupnya, tetapi merubahnya bukan pada individu saja, tetapi juaga merubah lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yang mempengaruhi pola prilakunya. Pada saat sekarang ini, ada beberapa hal yang sering kita lewakan dalam menjalani hidup sehingga akhibat buruk dari kebiasan tersebut menganggu kesehatan dan menyebabkan hidup tidak sehat, kebiasaan tersebut antara lain : melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak sampai dengan ngemil makanan berkalori tinggi. Hasil obsevasi para pakar kesehatan menyatakan ada beberapa pola prilaku buruk yang dapat menghalangi individu untuk menjalani hidup sehat, terutama pada remaja. Gaya hidup remaja harus dituntun sejak dini sehingga akhirnya tidak terpengaruh pada berbagai perubahan lingkungan. Perubahan gaya hidup masyarakat, berjalan seiring pertumbuhan ekonomi, sosial budaya teknologi yang gejala negatifnya sudah banyak dirasakan saat sekarang ini, seperti kuranggerak secara fisik, perilaku merokok, napza, minuman keras, gizi lebih, kurang sayur, kurang istirahat dan lain-lain. Kebiasaan merokok Sesuai dengan survey Sosial Ekonomi Nasional ( SUSENAS ) 2004, merokok dimulai pada remaja umur 10 tahun, dan pada umur 15 sampai 19 tahun menduduki pada angka 60 % sebagai perokok, 91 % para perokok mempunyai kebiasan merokok dirumah. Pada saat ini terdapat sekurang-kuarangnya 43 juta kaum ibu dan anak-anak yang terpapar asap rokok sebagai peroko pasif yang dapat menjadi factor resiko penyakit tidak menular ( PTM ) lainya. Kurang gerak fisik (Inaktivitas ) Perilaku aktivitas fisik kurang gerak secara nasiaonal untuk penduduk umur 15 tahun keatas hanya 9 % saja mereka yang melakukan olahraga untuk kesehatannya. Menurut WHO 43 % penyakit yang ada, ada kaitanya dengan unsur kurang gerak.

19

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Pola makan tidak seimbang Pola makan yang tidak seimbang banyak dialami oleh masyarakat kita dan yang paling buruk adanya data kurang serat, kurang sayur dan buah mencapai 99 %. Masalah kegemukan atau obesitas sudah dialami oleh anak-anak yang mencapai 11 %. Menurut Pete Cohen psikologi terkenal , bahwa tidak ada manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasan ini dipelajari saat tumbuh dewasa. Cara yang paling baik untuk membuang kebiasaan buruk yaitu mengantinyan dengan kebiasaan yang lebih baik yang mana menurut bererapa penelitian perlu pengulangan 20 30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru. C. Langkah-langkan mencapai pola hidup sehat Tetap dalam keadaan sehat merupakan dambaan semua orang, agar dalam melaksanakan kegiatan sehari hari untuk bekerja menghidupi diri, keluarga, masyarakat dan bangsa.Pada Deklarasi Vientiane tentang gaya hidup sehat Asean, diartikan sebagai praktek perilaku dan praktek sosial yang mendukung kesehatan dan merupakan cerminan dan nilai-nilai dan jati diri dari kelompok dan masyarakat dimana penduduk hidup dan menghabiskan sebagian besar hidunya untuk memenuhi kehidupan ekonomi, sosial dan lingkungan fisik. Kesehatan dipengaruhi banyak faktor, ada faktor bawaan, faktor didapat dan faktor lingkungan . Ada yang bisa disikapi atau disiasati tapi ada yang harus diterima apa adanya, kalau k orang orang yang tinggal dikota harus bersiap untuk menghisup udara yang tercemar polusi, bekerja malam harus mengorbankan tidur malam dan sebagainya. Hidup sehat dan benar itu hanya dengan empat kalimat, yaitu : makan yang pantas, berolahraga dengan teratur, stop rokok dan alcohol, serta mental dan bathin tenang dan seimbang. Dengan empat tersebut menurut sebuah penelitian, penyakit tekanan darah tinggi kerkurang 55 %, stroke dan jantung koroner kerkurang 75 %, diabetes berkurang 50 %, tumor berkurang 35 %, dan usia rata-rata dapat diperpanjang 10 tahun ke atas dari rata-rata usia harapan manusia. Oleh karena itu, untuk mewujudkan semua hal tersebut maka ada 8 tips mengenai cara menghargai hidup agar berjalan dengan teratur dan sesuai dengan yang diharapkan, tips tersebut anatara lain : Udara bersih Udara bersih dan segar merupakan hal pokok untuk hidup sehat. Sepanjang hari dan saat tidur malam hari, ventilasi yang cukup dalam rumah dan tempat kerja menjamin bahwa darak kita akan selalu mendistrubusikan cukup oksigen pada setiap jaringan tubuh. Menghirup udara pagi juga merupakan salah satu cara yang baik untuk melancarkan kelansungan oksigen didalam tubuh. Sinar matahari Cahaya matahari banyak memberikan keuntungan , diantaranya : a) 15 30 menit di bawah sinar matahari tiap harinya baik pagi maupun sore membantu tubuh untuk mensitesa vitamin. Contonya vitamin D yang berguna untuk menghasilkan Ca dan F yang berfungsi dalam membangun dan memperbaiki tulang. b) Cahaya matahari bisa membunuh bakteri c) Cahaya matahari menolong seseorang untuk beradaptasi dengan dunia malam atau depresi terhadap musin dingin

20

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Istirahat Tubuh harus dapat istirahat untuk memperbaiki dirinya sendiri. Kita hrus menyediakan waktu berekreasi dan beristirahat untuk menghilangkan ketegangan dalam pekerjaan. Tanpa istirahat yang cukup orang sering kali kegugupan tiap kali berbicar, depresi dan mudah tersinggung, maka istirahat yang cukup itu perlu. Gerak badan Gerak badan atau olahraga penting bagi kesehatan kita, karena : a) Gerakan badan membantu untuk menormalkan tekanan darah. b) Gerakan badan membiarkan lebih banyak darah mencapai setiap jaringan tubuh untuk mempertahakan kehangatan. c) Gerakan badan memberikan energi listrik ke otak dan sel-sel saraf, hal ini memberikan kesehatan dengan merangsang system kekebalan tubuh. d) Gerakan badan menjaga anda agar tampak segar gan bugar Air Karena air sangat dibutuhkan setiap sel dalam tubuh kita. Kita harus minum banyak air., hal itu karena : a) Dalam ukuuran berat, tubuh berisi kurang lebih 70 % air. b) Tubuh membutuhkan kira-kira setengah atau dua liter air setiap harinya untuk menjalankan setiap fungsinya, sebagian dari fungsi itu termasuk sirkulasi darah, pembuangan, penyaluran gizi, dan pencernaan. c) Kadar air di dalam sel kira-kira 70-85 % sehinga kita kekurangan air, sel-sel ini tidak bisa menolong kita siap secara mental d) Selain minum air, mandi denga air dingin atau hangat pun juga mempergaruhi hidup sehat. Karena hal tersebut dapat meningkatkan sirkulasi dan menambah energi bagi tubuh dan pikiran juga dapat menegangkan saraf yang terganggu. Gizi yang benar Saat penciptaan, Allah mengintruksikan adam dan hawa untuk makan makanan berupa kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, hal itu karena daging hewan yang mengandung lemak, jenuh kolesterol dapt meningkatakan resiko tekanan darah tinggi, stroke, sakit gula, dan lain-lain. Menurut penelitian, orang yang sering mengkonsumsi sayur-sayuran atau vegetarian lebih sehat dan hidup lebih lama. Untuk itu cobalah untuk kembali mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, kacan-kacangan, dsb. Agar hidup bisa lebih sehat lagi maka pilihan menu makanan sebagai berikut : a) Meningkatkan jumlah lemak tidaak jenuh ganda dalam makanan. b) Memilih makanan yang berserat tinggi. c) Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang berserat. Hindarkan hal-hal yang merusak Alcohol dapat mempengaruhi system tubuh sbb : a) System kekebalan tubuh. Alcohol menurunkan kemampuan sel darah putih untuk melawan penyakit, maka itu meningkatkan resiko radang paru-paru, TBC, Hepatitis dan beberapa penyakit kanker.

21

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

b) System kelenjar endokrin yang mana meminum 2 atau 3 gelas alkohol dapat menyebabkan keguguran, kelahiran mati, dan kelahiran prematur. c) System pencernaan. Alkohol melukai perut sehingga menakhibatkan lambung berdarah. Kebiasaan mengunakan alkohol meningkatkan resiko hati berlemak, hepatitisdan siratis hati d) System sirkulasi. Pengunaan alkohol dapat meningkatkan resiko serangan jantung, menurunkan kadar gula, dan meningkatkan lemak darahdan tekanan darah sehingga meningkatkan tekanan darah tinggi. Hindari strees Steress telah menyerang tanpa disadari oleh yang mengalaminya. Stress mempengaruhi dan meningkatkan hormone stress di dalam tubuh yang berakhibat naiknya tekanan darah. Pada umumnya orang yang stress akan terdorong untuk melakukan hal-hal yang merugikan dan merusak, seperti : merokok, minum-minuman keras dan bergaul bebas. Akhibat lain dari stress yaitu meningkatkan produksi kolestesterol jahat (LDL) yang diproduksi olah hati yang mengakhibatkan meningkatnya penyempitan dan penyumbatan pembuluh dara. Untuk itu hindari stress dan perbanyak refreshing. Selain 8 prinsip rahasia hidup sehat di atas, kita juga harus tahu 11 prinsip hidup seimbang. Karena hidup seimbang mengarahkan kita untuk hidup lebih sehat lagi, 11 prinsip tersebut adalah : 1) Jangan merara tidak mempunyai waktu untuk semua yang berkaitan dengan diri sendiri. 2) Sisihkan uang sekali-kali dating kesalon untukmperawatan tubuh. 3) Berlibur 4) Belajar untuk menghadapi semua perubahan hidup. 5) Berpikir positif dalam menghadapi berbagai masalah. 6) Usahakan realitas terhadap kondisi yang ada. 7) Berusaha berdamai dengan kondisi yang tidak disukai. 8) Mengatur waktu se-efektif mungkin. 9) Menyadari bahwa tidak semua hal bisa kita capai. 10) Mencaba menerima kondisi yang ada, karena sesulit apapun masalah pasti ada jalan keluarnya. 11) Ketika tidak menyukai sesuatu berfikir positif bahwa didunia ini tidak ada yang sempurna. Setiap orang tentu ingin hidup dengan pola yang sehat, namun kadangkadang hal itu sulit terlaksana karena berbagai situasi yang kurang memungkinkan. Nah jika Anda termasuk orang yang ingin hidup sehat tapi tidak ingin repot, mengapa tidak mencoba hal-hal berikut? 1.Kurangi makanan berlemak tinggi, seperti mentega, margarine, dan santan. Lebih baik dapatkan asupan lemak alami dari kacang-kacangan atau bijibijian. Lupakan jeroan, otak, makanan berkuah santan kental, kulit ayam dan kuning telur. Pilihlah daging tanpa lemak, makanan berkuah bening, susu

22

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

rendah lemak, susu kedelai, yogurt, putih telur, dan ikan sebagai sumber protein yang baik. 2.Sedapat mungkin hindari bahan pangan atau bahan pengawet yang dalam jangka panjang dapat menjadi pemicu kanker Pilih makanan atau minuman yang berwarna putih alami (bukan di-bleach). Gunakan pewarna dari bahan makanan misalnya warnet coklatnya dari bubuk coklat, merahnya strowbery, kuningnya kunyit, dan hijaunya daun suji. Jangan menambahkan saus, kecap, garam dan bumbu-bumbu penyedap secara berlebihan. Perbanyak makan buah dan sayuran. Teknik pengolahan makanan juga mempengaruhi mutu makanan. Pilih makanan dengan metode memasak dikukus, direbus, atau ditumis dengan sedikit minyak. 3.Perbanyak minum air putih, mineral 8 gelas sehari, hindari minuman beralkohol, bersoda dan minuman dengan kandungan gula dan kafein tinggi. Jus sayuran dan buah baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh. 4.. Kurangi konsumsi makanan instan atau cepat saji. Pada makanan instan ada zat pengawet yang jika di konsumsi secara berlebihan maka akan membahayakan kesehatan 5. Mulailah berolahraga secara rutin. kesibukan memang terkadang membatasi kegiatan kita,. Namun tidak alasan untuk tidak berolahraga. Olahraga tidak harus dilakukan di tempat gym atau stadion saja.Misalnya, mulailah untuk menghindari lift dan memakai tangga secara manual. Selain dapat membakar kalori, naik tangga juga dapat menjadikan kaki lebih kuat. 6. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran. buah dan sayuran adalah nutrisi yang diperlukan bagi tubuh. Selain memberikan asupan vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh, serat yang ada pada kedua bahan makanan tersebut dapat berguna untuk mengikat zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, misalnya lemak yang berlebihan. 7. Jauhi Narkoba. Pemakaian obat-obatan terlarang dapat dipastikan akan merusak kesehatan Anda. Bukan hanya fisik, namun pemakaian Narkoba juga dapat merusak jaringan otak dan membuat mental seseorang terganggu. 8. Perbanyak konsumsi air putih. Air putih dapat memberi asupan mineral yang diperlukan tubuh dan mencegah tubuh dari dehidrasi. 9. Hindari minuman beralkohol. Konsumsi alkohol berlebihan akan merusak hati Anda. 10. Hentikan kebiasaan merokok. Dari seluruh penelitian tentang kebiasaan merokok, seluruh hasil dari penelitian itu menunjukkan bahwa merokok itu dapat merugikan kesehatan

23

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

2. Mengetahui dan menjelaskan status gizi anak dan ibu hamil a. Klasifikasi Secara umum peniliaan status gizi dapat dilihat dengan metode langsung dan tidak langsung (Proverawati, 2010). a. Secara langsung Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu: 1. Antropometri Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh. 2. Klinis Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.Metode ini didasarkan atas perubahanperubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan gizi.Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut dan mukosaoral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.Metode ini umumnya digunakan untuk survei klinis secara tepat (rapid clinical surveys).Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tandatanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu, digunakan untuk mengetahui tingkat gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda(sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit. 3. Biokimia Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain darah, urine, tinja danjuga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik. 4. Biofisik Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur.Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentuseperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes).Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap. b. Secara Tidak Langsung Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga (Proverawati,2010) yaitu : 1. Survei Konsumsi Makanan

24

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secaratidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yangdikonsumsi.Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikangambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluargadan individu. Survei ini dapat mengindentifikasikan kelebihan dankekurangan gizi. 2. Statistik Vital Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisisdata beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkanumur, angka kesakitan, dan kematian akibat penyebab tertentu dan datalainnya yang berhubungan dengan gizi.Penggunaannya dipertimbangkansebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat. 3. Faktor Ekologi Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologisebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkunganbudaya.Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaanekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lainlain.Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi. b. Criteria Penilaian Status Gizi Anak Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri.Pengukuran antropometri hanyalah satu dari sejumlah teknik-teknik yang dapat untuk menilai status gizi. Penilaian antropometri merupakan metode penilaian status nutrisi melalui ukuran tubuh tertentu. Definisi menurut Jelliffe (1966): Pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajad nutrisi yang berbeda. Langkah-langkah Manajemen Tumbuh Kembang Anak Pengukuran antropometri : berat, tinggi, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan, tebal kulit. Penggunaan kurva pertumbuhan anak (KMS,NCHS) Penilaian dan analisa status gizi & pertumbuhan anak Intervensi (preventif, Promotif, Kuratif, Rehabilitatif Penilaian perkembangan anak, dan maturasi Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh yang dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak. Penilaian pertumbuhan merupakan komponen esensial dalam surveilan kesehatan anak karena hampir setiap masalah yang berkaitan dengan fisiologi,

25

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

interpersonal, dan domain sosial dapat memberikan efek yang buruk pada pertumbuhan anak.Alat yang sangat penting untuk penilaian pertumbuhan adalah kurva pertumbuhan (growth chart) pada gambar terlampir, dilengkapi dengan alat timbangan yang akurat, papan pengukur, stadiometer dan pita pengukur. Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain. Variabel tersebut adalah sebagai berikut : a. Umur. Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderunagn untuk memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat.Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan ( Depkes, 2004). b. Berat Badan Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu (Djumadias Abunain, 1990). c. Tinggi Badan Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut umur), atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali. Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun ( Depkes RI, 2004).

26

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi. Penggunaan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya gangguan fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh (M.Khumaidi, 1994). Kelebihan indeks BB/U ini sebagai berikut: 1. Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti 2. Sensitive untuk melihat perubahan status gizi jangka pendek 3. Dapat mendeteksi kelebihan berat badan 4. Pengukuran lebih objektif 5. Peralatan mudah dibawa dan relatif murah 6. Pengukuran mudah dilaksanakan dan teliti 7. Tidak banyak memakan waktu Kekurangan indeks BB/U ini sebagai berikut: 1. Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi bila terjadi oedema 2. Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk kelompok umur dibawah lima tahun 3. Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran Kelebihan indeks TB/BB sebagai berikut: 1. Bebas terhadap pengaruh umur dan ras 2. Dapat membedakan keadaan anak dalam penilaian berat badan relatif terhadap tinggi badan. Kekurangan indeks TB/BB sebagai berikut: 1. Tidak dapat mengagmbarkan apakah anak tersebut pendek, cukup tinggi atau kelebihan tinggi badan karena faktor umur sering tidak diperhatikan. 2. Sering terjadi kesalahan membaca angka hasil pengukuran, terutama bila pembacaan dilakukan oleh tenaga yang kurang professional. 3. Kesulitan dalam mengukur panjang badan anak baduta atau tinggi badan balita. Kelebihan yang dimiliki indeks PB/U sebagai berikut: 1. Indikator yang baik untuk mengetahui kurang gizi pada masa lampau 2. Peralatan mudah dipindahkan dan dapat dibuat secara local 3. Pengukuran lebih objektif 4. Jarang orangtua yang keberatan anaknya diukur Kekurangan indeks PB/Usebagai berikut: 1. Diperlukan indeks lain dalam menilai intervensi karena perubahan TB tidak banyak terjad I dalam waktu yang singkat 2. Membutuhkan beberapa teknik pengukuran seperti: alat ukur panjang badan untuk anak umur kurang dari 2 tahun, dan alat ukur tinggi badan untuk anak lebih dari 2 tahun 3. Memerlukan tenaga terlatih untuk melakukan pengukuran 4. Memerlukan 2 orang untuk mengukur panjang badan anak 5. Umur yang kadang-kadang sulit diperoleh Penggunaan berat badan dan tinggi badan akan lebih jelas dan sensitive/peka dalam menunjukkan keadaan gizi kurang bila dibandingkan dengan penggunaan BB/U. Dinyatakan dalam BB/TB, menurut standar WHO bila prevalensi kurus/wasting < -2SD diatas 10 % menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat serius dan berhubungan langsung dengan angka kesakitan

27

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS No 1 Indeks yang dipakai BB/U Batas Pengelompokan < -3 SD - 3 s/d <-2 SD - 2 s/d +2 SD > +2 SD 2 TB/U < -3 SD - 3 s/d <-2 SD - 2 s/d +2 SD > +2 SD 3 BB/TB < -3 SD - 3 s/d <-2 SD - 2 s/d +2 SD > +2 SD Sumber : Depkes RI 2004. Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U dan BB/TB disajikan dalan dua versi yakni persentil (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation score = z). Menurut Waterlow,et,al, gizi anak-anak dinegara-negara yang populasinya relative baik (wellnourished), sebaiknya digunakan presentil, sedangkan dinegara untuk anak-anak yang populasinya relative kurang (under nourished) lebih baik menggunakan skor simpang baku (SSB) sebagai persen terhadap median baku rujukan ( Djumadias Abunaim,1990). Tabel 2. Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS) Indeks yang digunakan No BB/U TB/U BB/TB Interpretasi Sebutan Status Gizi Gizi buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih Sangat Pendek Pendek Normal Tinggi Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk

Rendah Rendah Rendah

Rendah Tinggi Normal Normal

Normal Rendah Rendah Normal

Normal, dulu kurang gizi Sekarang kurang ++ Sekarang kurang + Normal

Normal

28

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Normal Normal 3 Tinggi Tinggi Tinggi

Tinggi Rendah Tinggi Rendah Normal

Rendah Tinggi Normal Tinggi Tinggi

Sekarang kurang Sekarang lebih, dulu kurang Tinggi, normal Obese Sekarang lebih, belum obese

Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) : Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

Sumber : Depkes RI 2004. Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan mengurangi Nilai Induvidual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). Atau dengan menggunakan rumus :
Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR

Status gizi berdasarkan rujukan WHO-NCHS dan kesepakatan Cipanas 2000 oleh para pakar Gizi dikategorikan seperti diperlihatkan pada tabel 1 diatas serta di interpretasikan berdasarkan gabungan tiga indeks antropometri seperti yang terlihat pada tabel 2. Untuk memperjelas penggunaan rumur Zskor dapat dicontohkan sebagai berikut Diketahui BB= 60 kg TB=145 cm

Umur : karena umur dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB berdasarkan WHO-NCHS hanya dibatasi < 18 tahun maka disini dicontohkan anak laki-laki usia 15 tahun Table weight (kg) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHS Age Yr 15 mth 0 Standard Deviations -3sd 31.6 -2sd 39.9 -1sd 48.3 Median 56.7 +1sd 69.2 +2sd 81.6 +3sd 94.1

Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985

Table weight (kg) by stature of boys 145 cm in Height from WHO-NCHS

29

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Stature Cm 145 0

Standard Deviations -3sd 24.8 -2sd 28.8 -1sd 32.8 Median 36.9 +1sd 43.0 +2sd 49.2 +3sd 55.4

Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985

Table stature (cm) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHS Stature Yr mth 15 0 Standard Deviations -3sd 144.8 -2sd 152.9 -1sd 160.9 Median 169.0 +1sd 177.1 +2sd 185.1 +3sd 193.2

Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985

Jadi untuk indeks BB/U adalah = Z Score = ( 60 kg 56,7 ) / 8.3 = + 0,4 SD = status gizi baik Untuk IndeksTB/U adalah = Z Score = ( 145 kg 169 ) / 8.1 = - 3.0 SD = status gizi pendek Untuk Indeks BB/TB adalah = Z Score = ( 60 36.9 ) / 4 = + 5.8 SD = status gizi gemuk Indikasi pengukuran dari variabel ini ditentukan oleh : 1. Penimbangan Berat Badan (BB) dan pengukuran Tinggi Badan (TB) Dilakukan oleh petugas klinik gizi sesuai dengan syarat-syarat penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan yang baik dan benar penggunaan timbangan berat badan dan meteran tinggi badan (mikrotoise) 2. Penentuan umur anak ditentukan sesuai tanggal penimbangan BB dan Pengukuran TB, kemudian dikurangi dengan tanggal kelahiran yang diambil dari data identitas anak pada sekolah masing-masing, dengan ketentuan 1 bulan adalah 30 hari dan 1 tahun adalah 12 bulan. a. Kriteria objektifnya dinyatakan dalam rata-rata dan jumlah Z score simpang baku (SSB) induvidu dan kelompok sebagai presen terhadap median baku rujukan (Waterlow.et al, dalam, Djuamadias, Abunain, 1990) Untuk menghitung SSB dapat dipakai rumus : NIS NMBR Skor Baku Rujukan NSBR Dimana : NIS NMBR NSBR : Nilai Induvidual Subjek : Nilai Median Baku Rujukan : Nilai Simpang Baku Rujukan

Hasil pengukuran dikategorikan sebagai berikut :

30

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

1.Untuk BB/U a. Gizi Kurang b.Gizi Baik c. Gizi Lebih 2.TB/U a. Pendek b.Normal c. Tinggi 3.BB/TB a. Kurus b.Normal c. Gemuk

Bila SSB < - 2 SD Bila SSB -2 s/d +2 SD Bila SSB > +2 SD

Bila SSB < -2 SD Bila SSB -2 s/d +2 SD Bila SBB > +2 SD

Bila SSB < -2 SD Bila SSB -2 s/d +2 SD Bila SSB > +2 SD

Dan juga status gizi diinterpretasikan berdasarkan tiga indeks antropomteri, (Depkes, 2004). Dan dikategorikan seperti yang ditunjuukan pada tabel 3 Ambang Batas (Cut of Points) Dalam antropemteri gizi, median = persentil 50 dan nilai median ini dinyatakan = 100% (untuk standar). Setelah itu dihitung persentase terhadap nilai median untuk mendapatkan ambang batas (Proverawati, 2010). Penilaian status gizi Berdasarkan KMS Menurut Departemen Kesehatan Republik Indoensia (2005) kurva pertumbuhan pada KMS dapat mengikuti tiga arah sebagai berikut: 1. Petumbuhan baik Bila berat badan anak hasil penimbangan berturut-turut berada pada jalur pertumbuhan 2. Pertumbuhan membaik Bila berat badan anak hasil penimbangan berturut-turut menunjukkan adanya pengejaran (cath-up) terdapat pada jalur pertumbuhan normal yaitu jika kurva pertumbuhan menunjuk ke arah jalur pertumbuhan normal 3. Pertumbuhan bayi memburuk Bila berat badan anak hasil penimbangan berturut-turut menunjukkan adanya penyimpangan dari jalur pertumbuhan normal c. Fungsi Untuk mengetahui bahwa anak dalam keaadaan kurang gizi yang berakibat buruk bila dibiarkan. d. Factor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi Ada beberapa faktor yang sering merupakan penyebab gangguan gizi, baik langsung maupun tidka langsung.Sebagai penyebab langsung gangguan gizi khususnya gangguan gizi pada bayi dan balita adalah tidak sesuai jumlah giziyang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka.

31

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Beberapa faktor yang yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama pada anak balita anatar lain (Proverawati, 2010): a. Pengetahuan Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering terlihat keluarga yang sungguhpun berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya. Dengan demikian kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan cukup. Masalah gizi karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dibidang memasak akan menurunkan konsumsi makan anak., keragaman bahan dan keragaman jenis makanan yang mempengaruhi kejiwaan misalnya kebebasan. b. Persepsi Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tinggi tetapi tidak digunakan atau hanyak digunakan secara terbatas akibat adanya prasangka yang tidak baik terhadap bahan makanan itu.Penggunaan bahan makanan itu dianggap dapat menurunkan harkat keluarga.jenis sayuran seperti genjer, daun turi, bahkan daun ubi kayu yang kaya akan zat besi, vitamin A dan protein, dibeberapa daerah masih dianggap sebagai makanan yang dapat menurunkan harkat keluarga. c. Kebiasaan atau pantangan Berbagai kebiasaan yang bertalian dengan pantang makanan tertentu masih sering kita jumpai terutama di daerah pedesaan.Larangan terhadap anak untuk makan telur, ikan atau daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada datanya dan hanya diwarisi secara dogmatis turun temurun, padahal anak itu sendiri sangat memerlukan bahan makanan seperti guna keperluan pertumbuhan tubuhnya. d. Kesukaan jenis makanan tertentu Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu atau disebut sebagai faddisme makanan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan. e. Jarak kelahiran yang terlalu rapat Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa banyak anak yang menderita gangguan gizi oleh karena ibunya sedang hamil lagi atau adik yang baru telah lahir, sehingga ibunya tidak dapat merawat secara baik. AnakDibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang. f. Sosial ekonomi Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan yang disajikan.Tidak dapat disangkal bahwa penghasilan keluarga turut menentukan hidangan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan. g. Penyakit infeksi Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan.Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk pertumbuhan. Upaya untuk memperbaiki kekurangan gizi pada balita dapat dilakukan melalui menyusui, terapi, program pemberian makanan, pemeriksaan dan penyuluhan tentang gizi.Kekurangan gizi pada balita dapat menyebabkan

32

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

berbagai macam infeksi, lemahnya daya tahan tubuh dan daya tangkap, menghambat perkembangan tubuh dan otak, hingga mengakibatkan kematian. Untuk mengetahui kondisi gizi balita, ada formula tertentu yang bisa dijadikan acuan.Formula tersebut dikeluarkan oleh para ahli dan juga WHO.Berikut ini adalah status gizi balita menurut WHO dan ahli dari IPB. Menurut beliau, ciri-ciri balita yang mengalami gizi kurang dapat dilihat dari kondisi tubuhnya yaitu bertubuh kurus, warna rambut pirang (kemerahan), perut tampak buncit, wajah berbentuk moon face (yang disebabkan oedema atau bengkak), monkey face (wajah keriput), rewel atau cengeng, dan kurang responsif. Menurut Prof. Ali, untuk membedakan balita kurang gizi dan gizi buruk dapat dilakukan dengan cara berikut. Gizi kurang adalah bila berat badan menurut umur yang dihitung menurut Skor Z nilainya kurang dari -2, dan gizi buruk bila Skor Z kurang dari -3.Artinya gizi buruk kondisinya lebih parah daripada gizi kurang. Balita penderita gizi kurang berpenampilan kurus, rambut kemerahan (pirang), perut kadang-kadang buncit, wajah moon face karena oedema (bengkak) atau monkey face (keriput), anak cengeng, kurang responsif. Bila kurang gizi berlangsung lama akan berpengaruh pada kecerdasannya. e. Penyakit terkait Penyebab terjadinya gizi buruk secara langsung antara lain: 1. Penyapihan yang terlalu dini 2. Kurangnya sumber energi dan protein dalam makanan TBC 3. Anak yang asupan gizinya terganggu karena penyakit bawaan seperti jantung atau metabolisme lainnya. 4. Pola makan yang tidak seimbang kandungan nutrisinya 5. Terdapat masalah pada sistem pencernaan 6. Adanya kondisi medis tertentu Penyebab tidak langsung 1. Daya beli keluarga rendah/ ekonomi lemah 2. Lingkungan rumah yang kurang baik 3. Pengetahuan gizi kurang 4. Perilaku kesehatan dan gizi keluarga kurang Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut UNICEF ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu : Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik. Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu: Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai.

33

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi buruk pada balita, yaitu: Keluarga miskin Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernapasan dan diare. Klasifikasi gizi buruk 1. Kurang kalori ( marasmus)

Marasmus adalah kekurangan energy pada makanan yang menyebabkan cadangan protein tubuh terpakai sehingga anak kurus dan keriput. a. Etiologi : Secara garis besar sebab-sebab marasmus ialah sebagaiberikut: 1. Masukan makanan yang kurang Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit,pemberian makanan yang tidak sesuai dengan yang dianjurkanakibat dari ketidaktahuan orang tua si anak; misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu encer. 2. Infeksi Infeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus,terutama infeksi enteral misalnya infantil gastroenteritis,bronkhopneumonia, pielonephritis dan sifilis kongenital. 3. Kelainan struktur bawaan Misalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung,deformitas palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosispilorus, hiatus hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis pancreas. 4. Prematuritas dan penyakit pada masa neonatus Pada keadaan-keadaan tersebut pemberian ASI kurangakibat reflek mengisap yang kurang kuat. 5. Pemberian ASI Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan yang cukup. 6. Gangguan metabolik Misalnya: renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galactosemia, lactose intolerance. 7. Tumor hypothalamus

34

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang lain telah disingkirkan. 8. Penyapihan Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberianmakanan yang kurang akan menimbulkan marasmus. 9.Urbanisasi Urbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisiuntuk timbulnya marasmus; meningkatnya arus urbanisasidiikuti pula perubahan kebiasaan penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan susu yang terlaluencer akibat dari tidak mampu membeli susu; dan bila disertaidengan infeksi berulang, terutama gastro enteritis akanmenyebabkan anak jatuh dalam marasmus. b. Manifetasi Klinis Tampak sangat kurus, sehingga tulang terbungkus kulit Wajah seperti orang tua Cengeng Kulit keriput , jari lemak subtikus sangat sedikit sampai tidak ada Perut cekung Sering disertai penyakit kronis ; diare kronik

c. Patofisiologi Defisiensi kalori yang lama Penghancuran jaringan lemak (kebutuhan energy) Menghilangnya lemak dibawah kulit Penciutan/pengecilan otot Pelisutan tubuh yang menyeluruh

2. Kurang protein ( kwashiorkor ) Kwashiorkor adalah penyebab utama dari kekurangan makanan yang mengandung protein hewani.Penyakit ini biasanya diderita oleh golongan sosial ekonomi rendah. a. 1. 2. 3. Etiologi Kekurangan intake protein Gangguan penyerapan protein pada diare kronik Kehilangan protein secara berlebihan seperti pada proteinuria dan infeksi kronik

4. Gangguan sintesis protein seperti pada penyakit hati kronis.

35

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang berlangsung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut antara lain : 1. Pola makan Protein (asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang.Meskipun intake makanan mengandung kalori yang cukup, tidak semua makanan mengandung protein / asam amino yang memadai. Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan protein dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI protein dari sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dll) sangatlah dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap terjadi kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti ASI. 2. Faktor sosial Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan sosial dan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah berlangsung turun temurun dapat menjadi hal yang menyebabkan terjadinya kwashiorkor. 3. Faktor ekonomi Kemiskinan keluarga / penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya. 4. Faktor infeksi dan penyakit lain Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP dan infeksi.Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan imunitas tubuh terhadap infeksi. Seperti gejala malnutrisi protein disebabkan oleh gangguan penyerapan protein, misalnya yang dijumpai pada keadaan diare kronis, kehilangan protein secara tidak normal pada proteinuria (nefrosis), infeksi saluran pencernaan, serta kegagalan mensintesis protein akibat penyakit hati yang kronis. b. Tanda & gejala Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak dengan malnutrisi energi protein kwashiorkor, antara lain :

36

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Wujud Umum Secara umumnya penderita kwashiorkor tampak pucat, kurus, atrofi pada ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial serta asites. Muka penderita ada tanda moon face dari akibat terjadinya edema. Penampilan anak kwashiorkor seperti anak gemuk (sugar baby). Retardasi Pertumbuhan Gejala penting ialah pertumbuhan yang terganggu.Selain berat badan, tinggi badan juga kurang dibandingkan dengan anak sehat. Perubahan Mental Biasanya penderita cengeng, hilang nafsu makan dan rewel.Pada stadium lanjut bisa menjadi apatis.Kesadarannya juga bisa menurun, dan anak menjadi pasif.Perubahan mental bisa menjadi tanda anak mengalami dehidrasi.Gizi buruk dapat mempengaruhi perkembangan mental anak. Terdapat dua hipotesis yang menjelaskan hal tersebut: karakteristik perilaku anak yang gizinya kurang menyebabkan penurunan interaksi dengan lingkungannya dan keadaan ini selanjutnya akan menimbulkan outcome perkembangan yang buruk, hipotesis lain mengatakan bahwa keadaan gizi buruk mengakibatkan perubahan struktural dan fungsional pada otak. Edema Pada sebagian besar penderita ditemukan edema baik ringan maupun berat.Edemanya bersifat pitting.Edema terjadi bisa disebabkan

37

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

hipoalbuminemia, gangguan dinding kapiler, dan hormonal akibat dari gangguan eliminasi ADH. Edema pada kwashiokor

1. Kelainan Rambut Perubahan rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya (texture), maupun warnanya.Sangat khas untuk penderita kwashiorkor ialah rambut kepala yang mudah tercabut tanpa rasa sakit. Pada penderita kwashiorkor lanjut, rambut akan tampak kusam, halus, kering, jarang dan berubah warna menjadi putih. Sering bulu mata menjadi panjang.Rambut yang mudah dicabut di daerah temporal (Signo de la bandera) terjadi karena kurangnya protein menyebabkan degenerasi pada rambut dan kutikula rambut yang rusak. Rambut terdiri dari keratin (senyawa protein) sehingga kurangnya protein akan menyebabkan kelainan pada rambut. Warna rambut yang merah (seperti jagung) dapat diakibatkan karena kekurangan vitamin A, C, E. Kelainan rambut pada kwashiorkor

2. Kelainan Kulit Kulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garisgaris kulit yang lebih mendalam dan lebar.Sering ditemukan hiperpigmentasi dan persisikan kulit karena habisnya cadangan energi

38

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

maupun protein.Pada sebagian besar penderita dtemukan perubahan kulit yang khas untuk penyakit kwashiorkor, yaitu crazy pavement dermatosis yang merupakan bercak-bercak putih atau merah muda dengan tepi hitam ditemukan pada bagian tubuh yang sering mendapat tekanan.Terutama bila tekanan itu terus-menerus dan disertai kelembapan oleh keringat atau ekskreta, seperti pada bokong, fosa poplitea, lutut, buku kaki, paha, lipat paha, dan sebagainya.Perubahan kulit demikian dimulai dengan bercak-bercak kecil merah yang dalam waktu singkat bertambah dan berpadu untuk menjadi hitam.Pada suatu saat mengelupas dan memperlihatkan bagian-bagian yang tidak mengandung pigmen, dibatasi oleh tepi yang masih hitam oleh hiperpigmentasi.Kurangnya nicotinamide dan tryptophan menyebabkan gampang terjadi radang pada kulit. Crazy pavement dermatosis

3. Kelainan Gigi dan Tulang Pada tulang penderita kwashiorkor didapatkan dekalsifikasi, osteoporosis, dan hambatan pertumbuhan.Sering juga ditemukan caries pada gigi penderita. 4. Kelainan Hati Pada biopsi hati ditemukan perlemakan, bisa juga ditemukan biopsi hati yang hampir semua sela hati mengandung vakuol lemak besar.Sering juga ditemukan tanda fibrosis, nekrosis, dan infiltrasi sel mononukleus.Perlemakan hati terjadi akibat defisiensi faktor lipotropik. 5. Kelainan Darah dan Sumsum Tulang Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor. Bila disertai penyakit lain, terutama infestasi parasit (ankilostomiasis, amoebiasis) maka dapat dijumpai anemia berat. Anemia juga terjadi disebabkan kurangnya nutrien yang penting untuk pembentukan darah seperti Ferum, vitamin B kompleks (B12, folat, B6).Kelainan dari pembentukan darah dari hipoplasia atau aplasia sumsum tulang disebabkan defisiensi protein dan infeksi menahun.

39

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Defisiensi protein juga menyebabkan gangguan pembentukan sistem kekebalan tubuh.Akibatnya terjadi defek umunitas seluler, dan gangguan sistem komplimen. 6. Kelainan Pankreas dan Kelenjar Lain Di pankreas dan kebanyakan kelenjar lain seperti parotis, lakrimal, saliva dan usus halus terjadi perlemakan. Pada pankreas terjadi atrofi sel asinus sehingga menurunkan produksi enzim pankreas terutama lipase. 7. Kelainan Jantung Bisa terjadi miodegenerasi jantung dan gangguan fungsi jantung disebabkan hipokalemi dan hipomagnesemia.

8. Kelainan Gastrointestinal Gejala gastrointestinal merupakan gejala yang penting.Anoreksia kadang-kadang demikian hebatnya, sehingga segala pemberian makanan ditolak dan makanan hanya dapat diberikan dengan sonde lambung.Diare terdapat pada sebagian besar penderita.Hal ini terjadi karena 3 masalah utama yaitu berupa infeksi atau infestasi usus, intoleransi laktosa, dan malabsorbsi lemak.Intoleransi laktosa disebabkan defisiensi laktase.Malabsorbsi lemak terjadi akibat defisiensi garam empedu, konjugasi hati, defisiensi lipase pankreas, dan atrofi villi mukosa usus halus.Pada anak dengan gizi buruk dapat terjadi defisiensi enzim disakaridase. 9. Atrofi Otot Massa otot berkurang karena kurangnya protein.Protein juga dibakar untuk dijadikan kalori demi penyelamatan hidup. 10. Kelainan Ginjal Malnutrisi energi protein dapat mengakibatkan terjadi atrofi glomerulus sehingga GFR menurun. Akibat kekurangan gizi pada ibu hamil Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu, janin dan terhadap proses persalinan yaitu: 1) Terhadap ibu Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan mudah terkena infeksi. 2) Terhadap persalinan Pengaruh gizi terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. 3) Terhadap Janin Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus pada bayi, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

40

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

f. Tatalaksana pencegahan gizi buruk. Pemberian makanan tambahan pemulihan (MP-ASI) kepada balita gakin yang berat badannya tidak naik atau gizi kurang Penyelenggaraan PMT penyuluhan setiap bulan di posyandu Konseling kepada ibu-ibu yang anaknya mempunyai gangguan pertumbuhan Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun. Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke dokter. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit. Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari. Prinsip pengobatan marasmus adalah: 1) Memberikan makanan yang mengandung banyak protein bernilai biologik tinggi,tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral 2) Makanan harus dihidangkan dalam bentuk mudah dicerna dan diserap 3) Makanan diberikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan sangatrendah 4) Penanganan terhadap penyakit penyerta. 5) Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi terhadapkeluarga. Dalam aplikasinya penanganan marasmus berat pada tahap awal adalah mengatasi kelainan akut,seperti diare, bronkopneumonia, atau penyakit infeksi berat lainnya, gangguan elektrolit dan keseimbangan asam basa, renjatan

41

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

(shock), gagal ginjal, gagal jantung. Dalam keadaan dehidrasi danasidosis pedoman pemberian cairan parenteral adalah sebagai berikut: 1) Jumlah cairan adalah 250 ml/kg BB/hari 2) Jenis cairan yang dipilih adalah Darrow-glukosa aa dengan kadar glukosa dinaikkanmenjadi 10% bila terdapat hipoglikemia. 3) Cara pemberiannya adalah sebanyak 60 ml/kg BB diberikan dalam 4-8 jam pertama,kemudian sisanya diberikan dalam waktu 16-20 jam berikutnya. Selain itu ASI ataususu formula dapat diberikan per oral bila anak telah dapat minum. Pengobatan cairanintravena tersebut dapat dimodifikasi sesuai keadaan penderita dan jenis penyakit penyerta. Makanan tinggi energi tinggi protein (TETP) diolah dengan kandungan protein yang dianjurkanadalah 3,0 5,0 g/kg BB sehari. Biasanya dalam pemberian makanan diperlukan pula penambahanvitamin dan mineral, khususnya vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, asam folat mineralkalium, magnesium, dan besi.Asam folat diberikan per oral dengan variasi dosis antara 3x5 kali mg/hari pada anak kecildan 3x15 pada anak besar. Kebutuhan kalium dipenuhi dengan pemberian KCL oral sebanyak 75-100 mg/kg BB/hari (ekuivalen dengan 1-2 mEq/kg BB/hari); bila terdapat tanda hipokalemiadiberikan KCL secara intravena dengan dosis 3-4 mEq/kg BB. Magnesium diberikan intramuskular atau intravena dalam bentuk larutan MG-sulfat 50% sebanyak 0,4-0,5 mEq/kg BB/hari selama 4-5hari pertama perawatan. Pada hari perawatan ke 5 sampai ke 10 diberikan per oral dalam bentuk larutan Mg-klorida dengan dosis 0,1-0,3 mEq/kg BB/hari. Termurah adalah fero-sulfat dengan dosis3x10 mg/kg BB/hari per oral atau parenteral.Pada keadaan hipoglikemia berat (glukosa darah <30mg/dl) diberikan 1-2 ml glukosa 40%/kg BB secara intravena. Karena sering terjadi defisiesi enzimdisakaridase, pemberian susu dengan kadar laktosa rendah akan lebih banyak menolong, pemberianlemak nabati akan lebih baik dari lemak hewani. Penyuluhan dan pemberian makanan yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas,merupakan upaya pencegahan yang ampuh.Bahan makanan yang dikonsumsi hendaknya berasaldari sumber makanan setempat.Dalam menangani masalah Marasmus perlu juga dipertimbangkanfaktor ekonomi, sosial, dan budaya keluarga atau masyarakat lingkungannya. Terapi dietetic untukkwashiorkor Cara pemberian makan pada marasmus berat dibagi atas 3 tahap : 1) Tahap penyesuaian Tahap ini merupakan peralihan ke makanan biasa selama toleransi anak terhadap makanan masihrendah. Makanan yang diberikan diawali dengan yang lebih encer, lebih cair, bernilai kalori dan protein rendah, kemudian secara bertahap ditingkatkan hingga tercapai jumlah kalori 150200kkal/kg BB dan protein 3,0-5,0 g/kg BB sehari.tergantung dari kemampuan penderita lama penyesuaian ini biasanya bervariasi 1-2 minggu; atau lebih lama. Pada aplikasinya penderita dibagimenjadi 2 golongan menurut berat badannya, yaitu berat badan kurang dari 7 kg dan lebih dari 7 kg.

42

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

a. Berat badan kurang dari 7 kg. Jenis makanan yang diberikan adalah makanan bayi. Pada awal perawatan makanan utamanyadalah susu yang diencerkan (1/3,2/3,3/3) atau susu formula yang dimodifikasi (susu rendah laktosa).Untuk tambahan kalori dapat diberikan glukosa 2-5% dan tepung 2%. Kemudian secara berangsur dapat diberikan buah + biskuit.Makanan lunak dan makanan lembik. Selain itu bila ada ASI dapatterus diberikan b. Berat badan lebih dari 7 kg Jenis makanan adalah makanan untuk anak berumur kebih dari 1 tahun, dimulai dengan pemberian kalori 50 kkal/kg BB. Protein 1,0 g/kg BB, dan cairan 200 ml/kg BB sehari. Bentuk makan yang diberikan mulai dengan pemberian makanan cair yang diencerkan, kemudiansecara bertahap dikentalkan (1/3,2/3,3/3). Bahan makanan utama dan sumber protein makanancair adalah susu. Sebagai tambahan kalori dapat diberikan glukosa 5%.Dalam tahap awal inimakanan cair diberikan lebih sering dengan porsi lebih kecil dan bila perlu dengan sonde (Pemasangan selang plastik lunak melalui nasofaring klien ke dalam lambung).Setelahdiberikan makanan cair penuh dan toleransi makanan anak membaik, dapat dimulai dengan pemberian makanan lunak, disusul dengan makanan biasa. 2) Tahap penyembuhan Bila keadaan umum anak, toleransi terhadap makanan, dan nafsu makan membaik, pemberianmakanan dapat ditingkatkan secara berangsur setiap 1-2 hari sehingga tercapai konsumsi kalorisebanyak 150-200 kkal/kg BB dan protein 3,0-5,0 g/kg BB sehari 3) Tahap lanjutan Setelah tercapai penyembuhan, pemberian makanan perlu dikembalikan dari jenis makanan TinggiEnergi Tinggi Protein (TETP) ke makanan dengan kebutuhan nutrien yang baku. 1. DIIETIK - Makanan TKTP = 1 setengah x kebutuhan normal Kebutuhan normal 0-3 tahun : 150 175 kcal/kg/hari, diberikan bertahap Mg I : Fase stabilisasi (75% - 80% kebutuhan normal) Protein : 1 - 1,5 gram/kgBB/hari Mg II : Fase transisi ( 150% dari kebutuhan normal) Protein : 2 - 3 gram/kgBB/hari Mg III : Fase rehabilitasi ( 150 200% kebutuhan normal) Protein : 4 6 gram/kgBB/hari

43

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

2. PENAMBAHAN SUPLEMENTASI VITAMIN - Vitamin A 1 tahun : 200.000 SI (1 kali dalam 6 bulan) - Vitamin D + B kompleks + C3 . 3. MINERAL - Jumlah cairan : 130 200 ml/kg/BB/hari (per oral / NGT) - Kalau edema dikurangi. - Porsi kecil tetapi sering 3. Mengetahui dan menjelaskan RISKESDES a. Definisi Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) merupakan Riset Kesehatan berbasis masyarakat dengan besar sampel yang dapat mewakili nasional/propinsi/kabupaten /kota. yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementrian Kesehatan RI. Riskesdas direncanakan akan dilaksanakan secara periodik, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran perubahan, perkembangan status kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi ditingkat nasional/propinsi/kabupaten/kota yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan kesehatan. b. Tujuan Hasil Riskesdas 2007 telah dimanfaatkan oleh penyelenggara programdilingkungan Kementrian Kesehatan baik ditingkat pusat maupun daerah. maupun di luar ; sektor kesehatan terutama oleh Bappenas, untuk evaluasi program pembangunan termasuk pengembangan rencana kebijakan pembangunan kesehatan jangka menengah (RPJMN 2010-2014). Ditingkat daerah, data Riskesdas digunakan untuk perencanaan dan evaluasi , programprogram kesehatan, sehingga data riskesdas merupakan bahan penting pengembangan perencanaan berbasis bukti (evidence-based planning). Komposit beberapa indikator Riskesdas 2007 juga telah dikembangkan dan dapat digunakan sebagai model Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Indonesia untuk melihat peringkat Kabupaten/Kota. c. Langkah Peran pengumpul data dalam Riskesdas 2010 adalah sebagai berikut : Pelaksana sampling Ruta Pelaksana pengorganisasian lapangan Pelaksana pengumpulan data kesehatan masyarakat dan biomedis Pengajar cara mengeluarkan dahak bagi responden Pemeriksa darah tepi/jari (RDT malaria) dan pembuat sediaan apus darah tebal. Pelaksana verifikasi kelengkapan dan konsistensi data.

44

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Pelaksana editing dan entri data. Mengatasi masalah dan hambatan dalam pengumpulan data di lapangan.

Untuk melaksanakan pengumpulan data Riset Kesehatan Dasar 2010, pengumpul data diharapkan mempunyai kompetensi sebagai berikut : Memahami tujuan, manfaat, konsep dasar dan metode Riskesdas 2010 Mampu melaksanakan sampling rumah tangga Riskesdas 2010 Menguasai materi dan cara pengisian kuesioner Riskesdas tahun 2010 yaitu materi blok pengenalan tempat, keterangan rumah tangga, keterangan pengumpul data, keterangan anggota rumah tangga, fasilitas pelayanan kesehatan, sanitasi lingkungan, pengeluaran rumah tangga, keterangan individu yang meliputi penyakit malaria dan tuberkulosis, pengetahuan dan perilaku kesehatan, kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak, konsumsi makan individu dan status gizi. Mampu melaksanakan pengumpulan data kesehatan masyarakat dan biomedis. - Melaksanakan pengorganisasian lapangan Melakukan komunikasi dengan BPS, aparat setempat (Camat,kades/lurah, RT/RW), Dinas Kesehatan setempat dan puskesmas Mengecek dan bertanggung jawab atas kelengkapan, kelayakan alat dan kuesioner Mengembalikan alat kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan menyerahkan kuesioner yang telah terisi kepada penangung jawab teknis kabupaten /kota. - Melaksanakan pengumpulan data Riset Kesehatan Dasar Melakukan wawancara Melakukan pengukuran antropometri (tinggi/panjang dan berat badan) Melakukan pengumpulan sampel sputum dahak dan darah tepi/jari. Melaksanakan verifikasi kelengkapan dan konsistensi data - Dapat melakukan pengecekan kelengkapan dan kebenaran isi kuesioner - Dapat melakukan pengecekan alur isi kuesioner - Dapat melakukan editing dan entri data Mengatasi masalah dan hambatan dalam pengumpulan data di lapangan

45

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

4. Mengetahui dan menjelaskan PHBS dan pemberdayaan masyarakat dalam islam "Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. Q.S. al-Isr'/17: 70. Di antara faktor yang mengantarkan kita menjadi manusia mulia adalah kemampuan mendapatkan al-thayyibt (hal-hal yang baik-baik).Al-Thayyibt mengandung makna halal, bersih dan sehat. Dalam al-Quran kata-kata al-thayyibt sering digunakan untuk menunjuk pada makanan (Q.S. al-Midah/5: 4-5, al-Mu'minn/23: 51) dan rizki pada umumnya baik yang bersifat material, intelektual, maupun spiritual (Q.S. al-Anfl/8: 26, Ynus/10: 93, al-Nahl/16: 72). Kita akan menjadi mulia kalau mampu memadukan secara imbang pola hidup bersih dan sehat baik secara intelektual, spiritual, maupun material. Rasulullah SW bersabda: Sesungguhnya Allah Taala adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan, maka bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi. (H.R. alTirmidzi.) Possitive Thinking Pola hidup Bersih dan sehat (PHBS) dimulai dengan pola pikir. Kekuatan pikiran dapat merubah perilaku seseorang. Kekuatan Pikiran dapat mengubah cara pandang dan pola hidup. Berbagai penderitaan yang dialami seseorang, sering terjadi karena lemahnya pikiran. Membangun keyakinan secara alami sangat diperlukan agar dapat menatap masa depan dengan gemilang. Kekuatan pikiran dapat menghasilkan perilaku yang lebih santun dan bijak. Kekuatan pikiran yang dikelola dengan baik tidak saja berpengaruh pada kesehatan jiwa, lebih dari itu, ia akan berpengaruh pada kesehatan jasmani, kekayaan, kepercayaan diri, dan kreatifitas. Ada sepuluh sifat utama yang menjadi ciri khas kepribadian positif, demikian dikatakan oleh Dr. Ibrahim Elfaky, sang motivator muslim dunia, dalam bukunya, Quwwah al-Tafkir. Sepuluh sifat itu adalah: 1). Beriman, memohon bantuan, dan tawakkal kepada Allah. 2). Hidup dengan nilai-nilai luhur seperti nilai jujur, amanah, menyukai kebaikan, murah hati, bergantung hanya kepada Allah, dan meneladani akhlaq Rasulullah SAW. 3). Memiliki cara pandang yang jelas. 4). Keyakinan dan proyeksi positif. 5). Selalu mencari jalan keluar dari berbagai masalah. 6). Belajar dari masalah dan kesulitan. 7). Tidak membiarkan masalah dan kesulitan mempengaruhi kehidupannya.

46

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

8). Percaya diri, menyukai perubahan, dan berani menghadapi tantangan. 9). Hidup dengan cita-cita, perjuangan dan kesabaran. 10). Pandai bergaul dan suka membantu orang lain. Jangan biarkan pribadi kita disandra oleh pikiran negatif, Mari berbenah untuk hidup lebih baik dengan menguasai pikiran kita. Berhasil menguasai pikiran berarti telah berhasil memenangkan peperangan melawanal-nafs al-lawwamah (nafsu hina). Ibrahim Elfaky kemudian menyuguhkan kepada kita sepuluh kiat mengubah berpikir negatif menjadi berpikir positif. Sepuluh kiat itu adalah: 1). Memiliki keinginan yang menggebu untuk mewujudkan cita-cita. 2). Memiliki keputusan yang kuat, karena keputusan yang kuat tidak membuka celah bagi keraguan. Ia memberikan kekuatan yang luar biasa pada seorang untuk mewujudkan impian hidupnya. 3). Bertanggung jawab penuh. 4). Memiliki persepsi yang sadar, karena persepsi merupakan awal perubahan dan perubahan adalah awal kemajuan. 5). Menentukan tujuan 6). Adanya dukungan dari dalam diri sendiri. 7). Menggunakan waktu secara positif, tidak menyia-nyiakannya. 8).Mengembangkan diri dengan membaca, mendengarkan, mengadakan kajian, dan berlatih. 9). Diam dan membuat renungan harian. 10). Istirahat dari padatnya aktifitas untuk mengendurkan syarat, merasakan ketenangan, dan kedamaian. Dengan berpikir positif, kita dapat melihat masalah sebagai tantangan, tidak melihat masalah sebagai cobaan dan petaka yang menyengsarakan. Hidup dapat dinikmati, menerima keadaan dengan penuh tawakkal, berbesar hati, dengan terus berusaha mendapatkan yang terbaik. Dengan berpikir positif, kita terbuka untuk menerima saran dan ide orang lain sehingga muncul hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik. Kita segera menyingkirkan pikiran negatif juh-jauh ketika terlintas dalam diri kita. Dengan berpikir positif, kita dapat mensyukuri nikmat, tidak berkeluh-kesah.

Sucikan Hati Agar pola hidup bersih dan sehat terwujud, maka kita harus membersihkan hati.Ia merupakan sifat lembut Ketuhanan yang terdapat dalam jiwa manusia.Ia digambarkan oleh Rasulullah SAW sebagai mudhghah (segumpal daging, potensi) yang akan menentukan baik buruknya kehidupan: "Ketahuilah,sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik,

47

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah hati". (H. R. al-Bukhari). Orang yang mampu menjaga hati agar tetap bersih dan sehat adalah orang ikhlas. Ikhlas itu sendiri bermakna membersihkan sesuatu dari kotoran sehingga menjadi jernih, bening, dan bersih. Orang ikhlas adalah orang yang membersihkan hatinya dalam setiap aktifitas murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain serta tidak riya (pamer) dalam beramal. Orang yang ikhlas selalu memurnikan niat hanya mengharap ridha Allah saja dalam setiap amal, tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Hati yang ikhlas akan menyelamatkan seorang mukmin dari siksa neraka. Allah berfirman: Pada hari itu (kiamat), tidaklah bermanfaat harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (Q. S. al-Syuar/26: 8889). Rasulullah SAW. bersabda, Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan kecuali dilakukan dengan ikhlas demi mengharap wajah-Nya. (H.R. al-Nasai dari Abu Umamah al-Bahili). Beliau juga bersabda: Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku kelak pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan la ilaha illallah dengan ikhlas dari dalam hati atau dirinya. (H.R. al-Bukhari dari Abu Hurairah). Para ulama memahami qalb salm (hati yang bersih dan sehat) dalam ayat di atas sebagai hati yang bersih dari segala syahawt(keinginan-keinginan) yang melampaui batas yang dibenci Allah. Itulah hati ikhlas yang menyelamatkan manusia dari siksa pedih dan menghantarkannya menggapai nikmat surga. Al-Sadi berpendapat: Qalb salm (hati yang bersih) itu adalah hati yang bersih dari syirik, keragu-raguan, dan terbebas dari kecintaan kepada keburukan dan dosa atau perilaku terus menerus berkubang dalam bidah dan dosa-dosa. Karena hati itu bersih dari segala yang disebutkan tadi, maka konsekunsinya adalah ia menjadi hati yang diwarnai dengan lawan-lawannya yaitu; keikhlasan, ilmu, keyakinan, cinta kepada kebaikan serta dihiasinya -tampak indah- kebaikan itu di dalam hatinya. Sehingga keinginan dan rasa cintanya akan senantiasa mengikuti kecintaan Allah, dan hawa nafsunya akan tunduk patuh mengikuti apa yang datang dari Allah.(Taisir al-Karim al-Rahman, 2: 812). Ibnul Qayyim al-Jauziyah menjelaskan: Hati itu adalah hati yang bersih dari segala syahwat/keinginan nafsu yang bertentangan dengan perintah dan larangan Allah serta terbebas dari segala syubhat yang bertentangan dengan berita yang dikabarkanNya. Lebih lanjut Ibnul Qayyim menjelaskan tentang pemilik hati yang bersih yang akan menyelamatkan dirinya itu: Ia akan senantiasa berusaha mendahulukan keridhaan-Nya dalam kondisi apapun serta berupaya untuk selalu menjauhi kemurkaan-Nya dengan segala macam cara. Kemudian, beliau juga mengatakan, amalnya ikhlas karena Allah. Apabila dia mencintai maka cintanya karena Allah. Apabila dia membenci maka bencinya juga karena Allah. Apabila memberi maka pemberiannya itu karena Allah. Apabila tidak memberi juga karena Allah (Ighatsat al-Lahfan, hal. 15) Orang beriman sangat beruntung karena telah mensucikan dirinya, menjadikan nafsu bersih terkendali (al-nafs al-muthmainnah).Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), Dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat.

48

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Q.S. al-Al/87: 14-17 "Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya". Q.S. al-Syams/91: 9-10. Seorang yang hatinya bersih dan sehat akan sanggup merubah jiwa marah menjadi jiwa sejuk. Jiwa pendendam akan berubah menjadi jiwa pemaaf. Jiwa kikir akan berubah menjadi jiwa pemurah. Jiwa iri dengki akan berubah menjadi jiwa lapang. Jiwa kerdil akan berubah menjadi jiwa besar. Jiwa pesimistis negatif akan berubah menjadi jiwa optimistis positif. Jiwa sombong akan berubah menjadi jiwa santun bersahaja. Jiwa kebencian akan berubah menjadi jiwa kasih sayang. Jiwa yang kotor dan jahat (al-nafs al-ammrah bi al-s', al-nafs al-lawwmah), akan berubah menjadi jiwa bersih terkendali (al-nafs al-muthmainnah). Jiwa itulah jiwa yang diridhai Allah SWT dan akan mendapatkan nikmat surgwi tanpa batas. Firman Allah SWT.: Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam syurga-Ku. Q.S. al-Fajr/89: 27-30 Ibn Hazm menyebutkan bahwa ikhlas ibarat ruh dalam jasad. Jasad akan mati tak bertenaga ketika kehilangan ruh. Itulah maka kenapa para generasi salaf dan para mujahid dapat mengantarkan umat Islam menuju kejayaannya. Karena mereka hidup, memiliki ruh, dan bangkit. Mereka bekerja dan berjuang semata ikhlas lillahi taala. Amal perbuatan mereka bergizi, penuh makna, dan kekuatan, karena ada ruhnya, yaitu ikhlas. Amal yang demikian mengantarkan umat mencapai masa kejayaannya. Berbeda dengan kondisi ketika hati kotor penuh daki, dimana setiap orang berbuat penuh pamrih, ukuran perbuatan dinilai dari banyaknya orang yang berdecak kagum. Hidup penuh kebohongan, kemunafikan dan kepura-puraan. Tampak hebat padahal rapuh, terlihat kaya padahal miskin, kelihatan khusyu padahal jahat. Maka kebobrokan akan melanda pelakunya, keluarga, bangsa dan negaranya. Hidup serba semu, kekayaan nisbi, hasil korupsi, jabatan diraih karena penuh tipu rekayasa, dan bermuamalah penuh basa basi menebar janji tanpa bukti. Ruh telah hilang dari jasad. Ikhlas telah lenyap dari amal perbuatan. Bersihkan Harta dan Lingkungan. Ketika hendak menghadap Allah dalam Shalat, kita diharuskan dalam keadaan suci dan bersih. Bersih diri, pakaian dan tempat. Aktifitas menjaga kebersihan diwajibkan dalam syariat. Disebutkan dalam sebuah Hadist: "Al-thahr syatr al-mn, kebersihan itu sebagai dari iman. Bersih, suci (thhir) adalah keadaan tanpa najis/hadas, baik besar maupun kecil pada badan, pakaian, tempat, air dan sebagainya. Sedangkan bersuci merupakan aktifitas seseorang untuk mencapai kondisi suci, seperti berwudhu, tayyamum dan mandi junub. Selain itu juga menjaga kebersihan makanan, minuman, menjaga kebersihan pakaian, lingkungan dn lain-lain. Allah berfirman:"Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan!, dan Tuhanmu agungkanlah!, dan pakaianmu bersihkanlah,dan perbuatan dosa tinggalkanlah,(Q.S. al-Muddatsir/74: 1- 5). Kebersihan lingkungan erat kaitanya dengan masalah kesehatan. Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang sehat. Kelalaian dalam menjaga kebersihan lingkungan

49

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

merupakan awal dari mewabahnya berbagai penyakit. Banyak wabah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor. Menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, sebagimana ajaran mulia yang menyetarakan membuang sampah dengan sedekah, Wa imathah al-adza 'an al-tharq shadaqah (menyingkirkn duri, sampah, di jalan termasuk sedekah). Kita diperintah membersihkan lingkungan, tempat tinggal dan tempat ibadah. Kita juga diperintah untuk membersihkan harta dari unsur-unsur haram baik secara materialnya maupun proses mendapatkannya, termasuk mengeluarkannya dalam bentuk zakat, infaq, shadaqah, wakaf dan lain-lin. Suatu malam Rasulullah SAW sulit memejamkan mata. Badan di bolak balik tapi masih juga sulit tidur. Istri beliau bertanya apa gerangan yang menyebabkan beliau sulit tidur. Beliau menjawab: "Tadi aku makan sebutir kurma yang tergeletak karena khawatir akan terbuang sia-sia. Tapi aku cemas, kalau kurma yang dikirim ke sini untuk disedekahkan". Rasulullah SAW khawatir kalau makan barang sedekah yang bukan menjadi haknya. Kekhawatiran itu membuat beliau sulit tidur. Bagaimana dengan orang yang memakan makanan yang bukan haknya?, memakan makanan hasil riba, suap, korupsi, manipulasi, rampasan, curian, rampokan, penjarahan dan lain sebagainya?. Makanan yang halal akan menyehatkan jiwa dan raga. Jiwa menjadi tenang, tenteram, hilang dari rasa cemas dan resah. Dan badan menjadi sehat. Sedangkan makanan kotor akan membawa penyakit, hati gelisah, dan pikiran tidak tenang. Mestinya makanan bersih adalah makanan seorang muslim. Minuman bersih menuman muslim. Pakaian bersih pakaian muslim. Harta bersih harta muslim. Rumah bersih rumah muslim. Pasar bersih pasar muslim. Lingkungan bersih lingkungan muslim. Masyarakat bersih masyarakat muslim. Negara bersih negara muslim. Dunia kini menampilkan isu-isu global seperti pemberantasan korupsi, lingkungan hidup (enveronment), pemanasan global (global worming). Kerusakan moral, lingkungan, sosial, politik, disebabkan manusia berperilaku kotor, merusak dan cenderung menghancurkan. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Q.S. alRm/30: 41 Tapi apa yang terjadi, kotoran menumpuk dimana-mana, sampah berserakan, dan prilaku jorok, kumuh, dan dekil, sering menjadi lebel muslim. Masyarakat Islam dikenal sebagai masyarakat yang kotor. Kotor makanan, minuman, pakaian, rumah, pasar, sekolah, kota, bahkan tempat ibadahnya. Nilai Islam tentang kesucian, kebersihan, dan kesehatan sering kali baru dipahami sebatas dogma, ajaran, dan aksesoris belaka, belum diimplementasikan, dibumikan atau ditransformasikan dalam hidup sehari-hari. Kita dapat menyaksikan seorang politisi, umpamanya, yang berperilaku korup, kolusi, dan nepot. Dia beranggapan, bahwa dengan menjalankan syariat Islam yang bersifat ritual, maka dosa-dosanya telah terhapus. Seorang koruptor kelas kakap, merasa dosanya berkurang setelah harta hasil korupsinya dibayarkan zakat, dibuat membangun masjid, atau dibuat membangun panti asuhan. Seorang birokrat merasa telah diampuni dosa-dosanya setelah aktif mengikuti pengajian, memakai baju taqwa, rajin puasa Senin dan Kamis, aktif shalat Tahajjud, menjalankan haji dan umrah

50

INDAH KUSUMO WARDANI PUTERI 1102010129 / A10

berulang-ulang, dan rajin menyumbangkan hasil-hasil korupsinya ke lembagalembaga sosial. Alangkah naifnya, misalnya, bahwa seorang pejabat dapat menjalankan haji dan umrah berkali-kali dari hasil korupsi, merasa bisa khusyu dalam shalat di mushalla mewah dalam kompleks rumahnya yang megah yang dihasilkan dari hasil megakorupsi. Pola hidup semacam itu tidak akan mendapatkan kebahagiaan hakiki. Kebahagiaan hanya dalam pandangan orang. Dalam hati dia menangis penuh penderitaan. Mari kita maknai kehidupan kita dengan pola hidup bersih dan sehat guna membangun peradaban global. Pola hidup bersih dan sehat dalam perspektif Islam, bukan bersih dan sehat semu, tapi bersih dan sehat hakiki, terwujud dalam banyak kegiatan kita secara pribadi maupun kelompok. Bersih dan sehat secara lahir dan batin yang saling melengkapi. Bersih dan sehat yang membuahkan kedamaian, solidritas, tolong menolong, dan kasih sayang.

51

You might also like