You are on page 1of 2

KELOMPOK 5 PERTANYAAN DAN JAWABAN 1. Kenapa perlu dilakukan study 2D dan 3D dalam penelitian tersebut.

Bukankan data 3D HKSA lebih valid dibanding 2D ? (david) Jawab : dalam penelitian ini dilakukan study keberlanjutan dari 2D ke 3D untuk membandingkan apakah model yang dibuat dalam 2D HKSA mempunyai bentuk model sebaik dari 3D HKSA untuk menunjang kebenaran dari penelitian HKSA sari suatu senyawa yang berpotensi terhadap penghambatan virus HIV. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis statistik bahwa antara strudy 2D dan 3D HKSA model sudah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan untuk model dapat dikatakan baik. Dapat dilihat dari parameter r (koefisien korelasi) dan nilai q2 untuk memilih model yang optimal. Dimana model dikatakan baik jika nilai r dan q2 mendekati 1. 2. Pemilihan deskriptor terbaik menggunakan aplikasi apa? Validasi eksternal sebagai apa? Jawab : Dari 938 deskriptor dipilih 4 deskriptor yang paling berpengaruh terhadap penghambatan virus HIV 1 menggunakan software MDS (Desain molekuler Suite). Melalui software ini deskriptor yang mempunyai nilai sama atau hampir sana dan yang berkorelasi dengan deskriptor lain di delete karena hal ini tidak akan memberikan konstribusi pada HKSA tersebut. Kemudian dengan menggunakan variabel stepwise dilakukan pengurangan deskriptor non signifikant yang tidak berkontribusi terhadap penghambatan virus HIV 1. Validasi eksternal digunakan untuk pengujian terhadap model melalui parameter nilai r2 dan pred_r2 yang dihitung dengan menggunakan persamaan berikut yaitu :

dimana yi dan i adalah aktual dan prediksi aktivitas dari molekul agen dalam test set, masing-masing, dan ymean adalah aktivitas hasil pengamatan dari semua molekul dalam training set. Nilai pred_r2 merupakan indikasi dari semua prediksi kekuatan model kNN-MFA saat eksternal test set. 3. Pada analisis menggunakan KNN-MFAapa pengaruh keterdekatan antara jarak test set pada model? Apakah data yang digunakan pada docking n HKSA 2D dan 3D adalah sama? Jawab :

Keterdekatan jarak antara test set dan model pada analisis KNN-MFA adalah semakin dekat jarak residu antara prediksi aktivitas dengan aktivitas biologis hasil pecobaan menandakan senyawa tersebut semakin berpotensi untuk mempunyai aktivitas yang sama dengan hasil percobaan. Keterdekatan jarak ini dapat didefinisikan bahwa senyawa turunan memiliki kesamaan molekuler dengan menghitung menggunakan interaksi struktur bidang molekul dengan senyawa utamanya yang telah terbukti aktivitas biologisnya.

Data pada docking mengunkan senyawa yang sama dengan data HKSA 2D dan 3D. Karena pada penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa senyawa turunan 1,2,3-thiodazole thioacetanilid terbuktti juga sebagai senyawa yang menghambat aktivitas biologis.

4. apakah pengarut atom Cl pada aktivitas virus HIV ? Jawab : senyawa Cl mempunyai sifat keelektronegatifan yang tinggi. Adanya atom Cl dapat menhambat aktivitas virus HIV. Hal ini dibuktikan dari data HKSA bahwa salah satu parameter yang berpengaruh terhadap penghambatan virus HIV1 adalah parameter elektrostatik. Pada study 2D HKSA parameter T_2_Cl_6 membuktikan bahwa Adanya atom klorin pada posisi R2 akan meningkatkan aktivitas anti HIV (7d1,7d2,7d3,7d4,7d5). Sedangkan pada study 3D HKSA dikatakan bahwa dapat diamati bahwa deskriptor elektrostatik seperti E_587 (-0,026282, 0,019153) dengan nilai negatif dekat dari posisi R2 dari cincin 1,2,3 - thiadiazole thioacetanilides. Senyawa (senyawa 7d1, 7d2, 7d3, 7d4, 7d5, dan 7d6) dengan aktivitas tinggi memiliki substitusi elektronegatif (Cl) pada posisi R2 dari cincin 1,2,3-thiadiazole thioacetanilid meningkatkan aktivitas anti HIV

You might also like