You are on page 1of 6

MODUL URACHUS REMNANT

KodeModul : MBA 014 A. Definisi


Persisten urakus adalah kelainan saluran urakus yang terjadi akibatkan gagalnya obliterasi allantois padama sa embrional. Kelainan ini ditandai oleh adanya discharge urine dari umbilicus. Seringkali ditemukan umbilicus nampak bengkak dan kemerahan. Umumnya kelainan ini terjadi pada 1/3 bawah urakusdan hanya sekitar 1/3 kasus yang diidentifikasi saat usia anak-anak.

B. Waktu
(1) Tingkat pengayaandimulaidari semester 1 sampai2. (2) Kegiatanmagangdiprogramdari semester 3 sampai 5. (3) Kegiatanmandiridimulaidariawal semester 6 sampai akhir masa pendidikan.
Jumlahkasus minimum Sem 8 P5.A5 Sem 9 P5.A5 2

JenisPenyakit

ICD 10 PBD (3bl)

Tahap I Sem 1 K6 Sem 2 K6 Sem 3 P2.A5 Sem 4 P2.A5 Sem 5 P2.A5

TahapII Sem 6 P5.A5 Sem 7 P5.A5

G 2

Sinus, fistula, kista urakhus

Q 64.4

K6

Kompetensi yang harusdikuasaidalamsetiaptahapditandaidenganwarna, warnamerahadalahtingkappengayaandanpengusaanmateriberdasarkanTaksonomi Bloom adalah K6, warnakuningadalahtingkatmagangdanpengusaanpsikomotoradalah P2, attitude adalah A3; sedangkanwarnahijauadalahtingatmandiridanpengusaanpsikhomotoradalah P5 dan attitude adalah A5. G :Kegiatanmagang M : Operasimandiri

C. Tujuan
1. TujuanUmum Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi dan topografi daerah umbilikus, patogenesis sinus, fistula, kista urakhus, mampu menegakkan diagnosis, melakukan persiapan praoperatif, melakukan tindakan operasi sinus, fistula, kista urakhus, sertaperawatan pasca operasi. 2. TujuanKhusus 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mampu menjelaskan embriologi, anatomi dan topografi daerah umbilikus Mampu menjelaskan patologi dan pathogenesis sinus, fistula, kista urakhus Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk diagnosis sinus, fistula, kista urakhus Mampu membuat diagnosis sinus, fistula, kista urakhus Mampu menjelaskan komplikasi sinus, fistula, kista urakhus Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi operasi sinus, fistula, kista urakhus Mampu melakukant indakan operasi pada sinus, fistula, kista urakhus Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasikomplikasinya

D. StrategidanMetodaPembelajaran
1. Pengajarandankuliahpengantar 2. TinjauanPustaka Presentasi teori sinus, fistula, kista urakhus Presentasi kasus sinus, fistula, kista urakhus 3. DiskusiKelompok 4. Bed side teaching 5. BimbinganOperasi Operasi magang Operasi mandiri 50 menit 1 kali, telaahkepustakaan 1 kali 2 x 50 menit, diskusikasusmenyangkut diagnosis,teknikoperasi, penyulit, dsb 2x ronde Minimal 2 kasus Minimal 3 kasus

E. Kompetensi
JenisKompetensi a Mampu menjelaskan embriologi, anatomi dan topografi daerah umbilikus Tingkat Kompetensi K6

b Mampu menjelaskan patologi dan pathogenesis sinus, fistula, kista urakhus K6 c Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk diagnosis sinus, fistula, K6 kista urakhus d Mampu membuat diagnosis sinus, fistula, kista urakhus K6 e Mampu menjelaskan komplikasi sinus, fistula, kista urakhus K6 Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi operasi sinus, fistula, kista K6 urakhus g Mampu melakukant indakan operasi pada sinus, fistula, kista urakhus K6 h Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasikomplikasinya K6 f

P2 P2 P2 P2 P5 P5

A3 A3 A3 A3 A5 A5

F. PersiapanSesi
(1) Materikuliahpengantarberupakisi-kisimateri yang harusdipelajaridalammencapaikompetensi, mencakup a. Embriologi, anatomi dan topografi daerah umbilikus b. Patologi dan pathogenesis sinus, fistula, kista urakhus c. Gejala, tanda klinis dan imaging menegakkan untuk diagnosis sinus, fistula, kista urakhus d. Komplikasi sinus, fistula, kista urakhus e. Penanganan dan indikasi operasi sinus, fistula, kista urakhus f. Perawatan perioperatif dan mengatasikomplikasinya (2) Presentasi teknik operasi (3) Peralatan penunjang untuk materi (Audio-visual)

G. Referensi
1. Refer Grosfeld JL, ONeill JA, Fonkalsrud EW, Coran AG. Pediatric Surgery. 6th ed. 2006. 2. ONeill JA, Grosfeld JL, Fonkalsrud EW, Coran AG, Caldamore AA. Principles of Pediatric Surgery. 2nd ed. 3. Ashcraft, Holcomb KW, Murphy GW, Patrick J. Pediatric Sugery. 4th ed. 2005. 4. P. Puri, M. Holwarth. Pediatric Surgery. 2006. 5. Ziegler MM, Azizkhan RG, Weber TR. Inguinal and FemoralHernia. Dalam Operative PediatricSurgery. McGraw-Hill. 2003. p. 543-554

H. GambaranUmum
Persisten urakus adalah kelainan saluran urakus yang terjadi akibatkan gagalnya obliterasi allantois padama sa embrional. Kelainan ini ditandai oleh adanya discharge urine dari umbilicus. Seringkali ditemukan umbilicus nampak bengkak dan kemerahan. Umumnya kelainan ini terjadi pada 1/3 bawah urakusdan hanya sekitar 1/3 kasus yang diidentifikasi saat usia anak-anak. Dari anamnesis dapat ditemui adanya keluar cairan berbau pesing dari umbilicus sejak lahir, dan pada pemeriksaan fisik bisa ditemui keluar urin dari umbilicus. Pada pemeriksaan penunjang dapat dilakukanf istulografi, maupun memasuk kankontras metilen blue melalui buli-buli. Penatalaksanaan dilakukan dengan eksisi sinus, fistula maupun kista dari urakus.

I. ContohKasus
Seorang anak laki-laki, usia 2 bulan, datang dengan keluhan keluar cairan dari umbilikus yang berbau pesingsejak lahir. Padapemeriksaanfisikditemukankeluar cairan dari umbilikus. Pertanyaan: 1. Apakemungkinan diagnosis padapasienini? 2. Kapansebaiknyadilakukantindakanoperasi?

J. Rangkuman
Persisten urakus adalah kelainan saluran urakus yang terjadi akibatkan gagalnya obliterasi allantois padama sa embrional. Kelainan ini ditandai oleh adanya discharge urine dari umbilicus. Seringkali ditemukan umbilicus nampak bengkak dan kemerahan. Umumnya kelainan ini terjadi pada 1/3 bawah urakusdan hanya sekitar 1/3 kasus yang diidentifikasi saat usia anak-anak. Dari anamnesis dapat ditemui adanya keluar cairan berbau pesing dari umbilicus sejak lahir, dan pada pemeriksaan fisik bisa ditemui keluar urin dari umbilicus. Pada pemeriksaan penunjang dapat dilakukanf istulografi, maupun memasuk kankontras metilen blue melalui buli-buli. Penatalaksanaan dilakukan dengan eksisi sinus, fistula maupun kista dari urakus.

K. Evaluasi
Tujuan Pembelajaran Metode Penilaian Ujian lisan dan tulis Mampu menjelaskan embriologi, anatomi dan topografi daerah umbilikus Mampu menjelaskan patologi dan pathogenesis sinus, Ujian lisan dan tulis fistula, kista urakhus Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk diagnosis Ujian lisan dan tulis sinus, fistula, kista urakhus Ujian lisan dan tulis Mampu membuat diagnosis sinus, fistula, kista urakhus Mampu menjelaskan komplikasi sinus, fistula, kista urakhus Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan penilaian buku log Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi operasi sinus, Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan penilaian buku log fistula, kista urakhus Mampu melakukant indakan operasi pada sinus, fistula, kista Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan penilaian buku log urakhus Mampu melakukan perawatan perioperatif dan Pengamatan, penilaian kompetensi, mengatasikomplikasinya diskusi, dan penilaian buku log

L. InstrumenPenilaian 1. Ujian Pretest


Ujian ini dilaksanakan pada awal stase dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada pengetahuan esensial yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tindakan atau prosedur yang diperlukan dan berperilaku sesuai dengan baku penatalaksanaan operasi.

2. Ujian Post test


Ujian ini dilakukan pada akhir stase sebelum peserta didik pindah ke sub bagian lain. Materi ujian merupakan pengembangan dari ujian pretest dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hasilnya dibandingkan dengan hasil pretest untuk melihat kemampuan daya tangkap peserta didik terhadap materi modul yang diajarkan dalam waktu 3 bulan ini. Setelah ujian post test, dilakukan diskusi antara pengajar dan peserta didik, untuk membahas hasil ujian dan berdiskusi lebih lanjut tentang kekurangan dari peserta didik dari hasil ujian tulis.

3. Buku Log
Buku log merupakan buku yang mencatat semua aktivitas dari peserta didik, untuk menilai secara objektif kompetensi yang didapat dari peserta didik. Buku log berisi daftar kasus yang diamati, sebagai asisten ataupun yang dilakukan secara mandiri yang telah ditandatangai oleh pembimbing. Masalah yang dijumpai pada kasus yang ada juga dicatat dalam buku log. Selain itu buku log juga berisi kegiatan ilmiah yang dilakukan selama pendidikan.

M. Materi Baku
1. Menegakkan diagnosis a. Riwayat:Keluar urine dari umbilikus sejak lahir b. Pemeriksaanfisik: Keluar urine dari umbilikus c. Pemeriksaanpenunjang: Fistulografi 2. PersiapanPasien a. Persiapanoperasi 1. Inform Consent 2. Puasa dilakukan 6jam sebelum pembedahaan 3. Pasang infus, beri cairan standard N4 dengan tetesan sesuai kebutuhan. 4. Antibiotik prabedah diberikan secara rutin. b. TehnikOperasi Eksisi sinus, fistula, kista urakhus Penderita dalam posisi supine dan dilakukan anestesi umum. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik padal apangan operasi. Lapangan operasi ditutup dengan doek steril. Dilakukan sayatan transversal kulit abdomen di bawah umbilikus. Sayatan diperdalam sampai peritoneum, Identifikasi sinus, fistula, kista urakhus. Dilakukan Eksisi sinus, fistula, kista urakhus. Luka operasi ditutup lapis demi lapis 3. Pascabedah Komplikasi: perdarahan infeksilukaoperasi cederausus cederavesica urinaria

N. Algoritma
-

O. PenuntunBelajardanDaftarTilik
PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR OPERASI EKSISI SINUS, FISTULA, DAN KISTA URAKHUS Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.: 1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan) 2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal 3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan)

KEGIATAN I. Memahami data-data preoperasi yang diperlukan a. Memahami keluhan dan gejala pasien b. Memahami pemeriksaanfisikhipospadia Melakukan tindakan Eksisi sinus, fistula, kista urakhus a. Dilakukan narkose umum dengan intubasi endotrakeal. b. Pasien diletakkan dalam posisi supine. c. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian ditutup dengan kain steril kecuali lapangan operasi. d. Dilakukan sayatan transversal kulit abdomen di bawah umbilikus. e. Sayatan diperdalam sampai peritoneum, f. Identifikasi sinus, fistula, kista urakhus. g. Dilakukan eksisi sinus, fistula, kista urakhus. h. Luka operasi ditutup lapis demi lapis Penyelesaian a. Memberitahukan dan menjelaskan keadaanpasien kepada keluarganya b. Membuat laporan operasi

II.

III.

DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA PROSEDUR OPERASI EKSISI SINUS, FISTULA, DAN KISTA URAKHUS (diisiolehpengajar)

Berikan penilaian tentang kinerja psikomotorik atau keterampilan yang diperagakan oleh peserta pada saat melaksanakan statu kegiatan atau prosedur, dengan ketentuan seperti yang diuraikan dibawah ini: : : Memuaskan: Langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan prosedur atau panduan standar Tidak memuaskan: Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai dengan prosedur atau panduan standar T/T: Tidak Ditampilkan: Langkah, kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan oleh peserta selama proses evaluasi oleh pelatih

PESERTA :

TANGGAL : KEGIATAN NILAI

I.

PENDAHULUAN 1. Memberikan penjelasan dan ijin tindakan 2. Menetapkan indikasioperasi 3. Memahami data data preoperasi seperti klinisdanpemeriksaanfisik

II.

TEHNIK TINDAKAN EKSISI SINUS, FISTULA, DAN KISTA URAKHUS 4. Melakukan tindakan a dan antisepsis pada pasien 5. Melakukan drapping pada pasien 6. Melakukan sayatan transversal kulit abdomen di bawah umbilikus 7. Melakukan identifikasi sinus, fistula, kista urakhus 8. Melakukaneksisi sinus, fistula, kista urakhus. 9. Melakukanpenutupanlukaoperasi

III.

PENYELESAIAN 10. Memberitahukan dan menjelaskan keadaanpasien kepada keluarganya 11. Membuat laporan operasi

Komentar/Ringkasan: Rekomendasi:

Tanda tangan Pelatih _______________________________Tanggal _______________

P. KataKunci :Sinus, fistula, kista urakhus, Eksisi sinus, fistula, kista urakhus

You might also like