Professional Documents
Culture Documents
Kuda
itu
melanjutkan
perjalanannya
menyusuri pantai, menjelajahi negeri-negeri Baga. Pundara dan Kosala. Di wilayah itu Arjuna menundukkan banyak raja-raja, demikian juga golongan bangsa Mlecca Pada suatu hari, kuda itupun memasuki wilayah kerajaan Cedi dan langsung menuju ke kota Suktimati. Sarabha putra raja iupla yang terkenal memiliki tenaga luar biasa menentang Arjuna. Namun raja itu ditundukkan, karena itu ia menghormati Arjuna dengan sepatutnya. Kuda dan pengawalnya terus berjalan
memasuki wilayah kerajaan Ki, Aga, Kosala. Kirta dan Tagana. Raja-raja kerajaan itu semuanya mengaku tunduk kepada Arjuna.
Demikianlah
kuda
itu
melanjutkan
perjalanannya kembali ke negeri Hastin. Namun masih saja Arjuna harus menghadapi perlawanan-perlawanan yang patut diselesaikan dengan sungguh-sungguh. Pada suatu hari, kuda dan rombongan memasuki kerajaan Dasarna. Raja di kerajaan itu bernama Citrgada, Raja itu terkenal memiliki kekuatan yang luar biasa dan sudah banyak sekali ia menghancurkan musuh di manapun musuhnya itu berada. Maka terjadilah pertempuran teramat dahsyat antara Wijaya dengan Citrgada. Namun bagaimana pun juga, raja bangsa Dasarna itu harus mengaku tunduk kepada Arjuna. Perjalanan dilanjutkan dan memasuki negeri Niadha di mana putra Ekalawya sedang
memerintah. Putra Ekalawya itu menghadapi Arjuna. Pertempuran berlangsung seru dan menyeramkan hingga berdiri bulu kuduk orang yang menyaksikannya. Sungguh sukar bagi Arjuna menghadapi raja yang kejam dan ganas ini tanpa membunuhnya. Tetapi bagaimana pun juga, raja itu akhirnya dapat ditundukkan serta mengakui keunggulan pahlawan akti Arjuna dari kerajaan Kuru itu. Masih dilingkungan wilayah para rakasa itu. Arjuna harus berhadapan dengan raja-raja bangsa Drawida dan Andhras, demikian juga bangsa Mahiaka yang terkenal luar biasa kejamnya, lebih-lebih lagi dalam menghadapi bangsa Kolwa yang tinggal di pegunungan, Arjuna berhasil pula menundukkan bangsa-bangsa itu tanpa berbuat kekejaman terhadap mereka.
Selanjutnya kuda kurban itu melangkahkan kakinya menuju kerajaan Surra. Kemudian ke Gokarna, Prabhasa dan Dwrawati. Dwrawati merupakan sebuah kota yang sangat indah yang juga dijaga ketat oleh para Katriya bangsa Wi. Ketika kuda itu sudah menjejakkan kakinya di Dwrawati itu, pemuda-pemuda bangsa Yadawa beramai-ramai ingin menangkapnya. Tetapi raja Ugrasena segera keluar istana dan melarang tindakan pemudapemuda itu. Raja yang menguasai bangsa Wi dan Andhakasa itu bersama-sama dengan Wsudewa, yaitu paman Arjuna dari pihak ibunya, keluar dari istana, dan dengan gembira dan tata upacara menyambut kedatangan Arjuna. Setelah menerima berkah dan perkenan dari kedua raja tua itu, Arjuna melanjutkan perjalanan yang arah dan tujuannya ditentukan oleh kuda upacara itu. Kuda itu menyusuri
pantai sebelah barat dan akhirnya tiba di wilayah yang dikenal dengan julukan Samudra Lima. Daerah itu subur makmur dan padat penduduknya. Dari sana kuda itu melanjutkan perjalanan ke wilayah kerajaan Gndhra. Kuda itu berkeliaran di daerah itu dengan tetap dijaga oleh Arjuna. Dan di wilayah kerajaan inilah terjadi pertempuran yang sangat mendebarkan hati antara putra Kunt dengan putra Sakuni yang menjadi raja di kerajaan itu. Putra Sakuni berniat ayahnya Pawa. membalas yang dendam atas kematian memusuhi memang sangat