You are on page 1of 14

Dampak Jika Pasien TB Tidak Menjalani Perawatan

RIA HERLIANI 220110110038

TBC
Penyembuhan

Komplikasi Dampak

Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh kuman "Mycobacterium tuberculosis ". Kuman ini dapat menyerang semua bagian tubuh manusia, dan yang paling sering terkena adalah organ paru. Faktor risiko kejadian TB, secara ringkas digambarkan pada gambar berikut:

TUBERCULOSIS (TB) bukan tergolong penyakit yang belum ditemukan obatnya, seperti kanker atau HIV/AIDS. Tuberculosis sebenarnya bisa diobati dengan kombinasi empat obat antituberculosis masih tergolong antibiotik- yang diminum tiap hari selama kurang lebih enam bulan, yaitu Rifampisin, Etambutol, Isoniazid (INH), dan Pirazinamid. Paduan obat ini diberikan kepada pasien untuk membunuh empat populasi bakteri tuberculosis dan memperkecil kemungkinan timbulnya bakteri yang kebal obat atau multidrug resistant (TB MDR). Sedangkan penderita TBC aktif (penyakit TBC) memerlukan waktu 6-9 bulan dan isolasi mungkin diperlukan ketika dianggap menular. Perawatan dalam kedua keadaan itu disertai dengan konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup dan, mengikuti saran-saran dokter. Karena pengobatan ini memerlukan waktu yang lama dan obat-obatan yang diminum juga banyak, maka faktor kepatuhan penderita minum obat sangat diperlukan untuk mencegah kegagalan terapi atau resistensi. Untuk itu dilakukan strategi penyembuhan TBC jangka pendek dengan pengawasan langsung atau dikenal dengan istilah DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse). Dalam DOTS ada seseorang yang akan mengawasi serta mengingatkan penderita minum OAT yang disebut dengan Pengawas Minum Obat (PMO). Biasanya PMO ini berasal dari keluarga atau kerabat dekat penderita. Dengan menggunakan strategi DOTS proses penyembuhan TBC dapat secara

Guna mencapai kesembuhan bagi pasien TB sangatlah mudah. Hanya diperlukan keteraturan dan ketekunan mengambil dan minum obat pada tanggal yang telah ditentukan. Langkah kedua adalah pemeriksaan dahak ulang, pada : akhir bulan ke-2 pengobatan akhir bulan ke-5 pengobatan akhir bulan ke-6 pengobatan TBC pun bisa sembuh dengan terapi rutin. Jika diterapi dengan benar, tuberkulosis yang disebabkan kompleks Mycobacterium tuberculosis, peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Begitu juga sebaliknya, tanpa terapi, tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus.

Beberapa komplikasi yang sering ditemukan pada pasien TBC atau TB antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Mayo Clinic danEverydayhealth: Kerusakan tulang dan sendi Nyeri tulang punggung dan kerusakan sendi bisa terjadi ketika infeksi kuman TB menyebar dari paru-paru ke jaringan tulang. Dalam banyak kasus, tulang iga juga bisa terinfeksi dan memicu nyeri di bagian tersebut. Kerusakan otak Kuman TB yang menyebar hingga ke otak bisa menyebabkan meningitis atau peradangan pada selaput otak. Radang tersebut memicu pembengkakan pada membran yang menyelimuti otak dan seringkali berakibat fatal atau mematikan. Kerusakan hati dan ginjal Hati dan ginjal membantu menyaring pengotor yang ada adi aliran darah. Fungsi ini akan mengalami kegagalan apabila kedua organ tersebut terinfeksi oleh kuman TB.

Kerusakan jantung Jaringan di sekitar jantung juga bisa terinfeksi oleh kuman TB. Akibatnya bisa terjadi cardiac tamponade, atau peradangan dan penumpukan cairan yang membuat jantung jadi tidak efektif dalam memompa darah dan akibatnya bisa sangat fatal. Gangguan mata Ciri-ciri mata yang sudah terinfeksi TB adalah berwarna kemerahan, mengalami iritasi dan membengkak di retina atau bagian lain. Resistensi kuman Pengobatan dalam jangka panjang seringkali membuat pasien tidak disiplin, bahkan ada yang putus obat karena merasa bosan. Pengobatan yang tidak tuntas atau tidak disiplin membuat kuman menjadi resisten atau kebal, sehingga harus diganti dengan obat lain yang lebih kuat dengan efek samping yang tentunya lebih berat.

Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu dirawat inap di rumah sakit. Penderita TBC paru dengan kerusakan jaringan luas yang telah sembuh (BTA Negatif) masih bisa mengalami batuk darah. Keadaan ini seringkali dikelirukan dengan kasus kambuh. Pada kasus seperti ini, pengobatan dengan OAT tidak diperlukan, tapi cukup diberikan pengobatan simtomatis. Bila perdarahan berat, penderita harus dirujuk ke unit spesialistik. Komplikasi berikut sering terjadi pada penderita stadium lanjut: Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas. Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial. Bronkiectasis (pelebaran bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru. Pneumotorak (adanya udara didalam rongga pleura) spontan: kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dan sebagainya.

Dampak bagi individu Penderita penyakit TBC akan menjadi sangat lemah dan tidak bisa kerja, atau melakukan tugas harian biasa misalnya jaga anak atau kerja kebun. Rata rata seorang penderita TBC akan kehilangan 3-4 bulan waktu kerja produktif. Jika tidak diobati, penyakit TBC akan menyebabkan kesakitan selama jangka pangjang, kecacatan dan kematian. Kira kira 50% penderita penyakit TBC paru yang tidak diobati akan meninggal dalam waktu 5 tahun, mayoritas 50% ini akan meninggal dalam waktu 18 bulan.

Dampak bagi keluarga Penderita penyakit TBC yang tidak diobati dengan baik bisa menularkan kepada keluarganya termasuk anak. Juga mereka tidak dapat bebas bergaul jangan sampai menularkan bakteri TBC. Hal ini sangat sulit bila mereka tinggal satu rumah dengan banyak orang. Menurut pemerintah NTT, 20-30% jumlah pendapatan keluarga akan hilang bila ada 1 kasus TBC dalam keluarga.

Dampak bagi lingkungan TBC banyak menyerang anggota masyarakat usia bekerja (15-54 tahun), sehingga Negara kekurangan tenaga terampil, TBC banyak menyerang anggota masyarakat ekonomi lemah, sehingga menambah tingkat kemiskinan. Pengobatan TBC secara luas sangat mahal. Pemerintah harus menyediakan dana yang besar untuk menyediakan obat obatan. Sesungguhnya dana tersebut dapat digunakan untuk kepentingan membangun daerah.

Terima Kasih

You might also like