You are on page 1of 32

Tokoh-tokoh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Adly Furqan Anisa Reyhan Aisyah Gilang Lukman Reza Satria

10. Mona 11. Lisa ADEGAN 1 Setting : Koridor-Kelas (Adly berjalan dari Ruangan Kimia menuju Fisika. Dalam perjalanan, Adly disapa oleh anak-anak.) Gerombolan cewek : Halo ,Adly. (Adly membalasnya dengan senyum terpaksa. Beberapa langkah kemudian ia disapa oleh Gilang, tiada lain adalah sahabatnya sendiri.) Gilang : Adly! Adly : Eh bro, ada apa nih? Gilang : Nanti pulang sekolah, aku ingin bertanya soal Fisika ya? Waduh, aku tidak paham yang dijelasin oleh guru Adly : Insya Allah ya (tersenyum akrab) Gilang, aku mau ke Fisika yah. Gilang : Mau ke siapa? Adly : Furqan (beranjak pergi) Gilang : Oh ya , sudah pergi sana !! (Adly kembali melanjutkan perjalanan ke Fisika , di depan IPA 3 terdapat geng kansas yang diketuai oleh Reza, saat Adly melewati mereka, Reza melirik sinis kepada Adly. Tetapi Adly tak menyadarinya. Dan saat memasuki kelas XI IPA 2, dia langsung menemui Furqan yang sedang membaca buku, disebelah Furqan ada Lukman teman dekat Furqan yang sedang mengobrol dengan temannya) Adly : Assalamualaikum, Furqan (mendekat Furqan dan duduk disamping meja Furqan) Furqan : Walaikumsalam, ada apa Adly? (tersenyum ramah) Adly : Gimana toh kabarmu? Furqan : Baik.

Adly : Aku kesini mau minta pendapat kamu, boleh? Furqan : Pendapat tentang apa, Adly? (Diluar pintu, Anisa yaitu gadis berjilbab yang soleh se sekolah, lewat dengan teman-temannya dengan anggun. Adly menatap Anisa. Furqan melihat apa yang sedang dilihat Adly kemudian tersenyum dan menyadAdly Adly) Furqan : (melambaikan tangan depan wajah Adly) Minta pendapat tentang gadis itu toh? Hehe Adly : Eitt, apaan Nggak kok, bener (salah tingkah sembari tertawa) Furqan : Oalah, yang bener? (ledek Furqan) (Adly dan Furqan tertawa akrab) ADEGAN 2 Setting : Kelas (Jam ulangan Biologi, yang bimbing adalah Bapak Rudianto. Pak Rudi setelah membagikan soal, seketika langsung duduk di kursi guru dan lama-lama ketiduran. Anak-anak langsung ber-aksi, mereka saling mencontek, ada yang buka buku, tanya teman, dan melihat contekan dalam selembar kertas. Yang tetap tertib hanya tiga orang, Furqan, Anisa, dan teman Anisa yaitu Reyhan. Mereka duduk dibangku depan. Sebelum bel pulang sekolah mereka telah menyelesaikan soal ulangan dengan rasa bangga. Bel pulang pun berbunyi, Pak Rudi terkejut) Pak Rudi : Gimana ulangannya? Sudah selesai semuanya? Anak-anak : SUDAH PAK!!!! (kompak) Pak Rudi : Kalian memang pintar. Sekarang soal dan jawaban harap dikumpulkan. Dan PULANG.. ADEGAN 3 Setting : Kantin (Adly sedang memakan Bakso dan Gilang hanya meminum es teh sembari konsen pada buku Fisikanya) Gilang : Adly, ini caranya bagaimana? (menyodorkan buku) Adly : Ouw, ini kita lihat contohnya (dijelaskan) Gilang : Hah???Cuma gini tok?? Daning gampang? (meremehkan) Adly : Kalau mau belajar, pasti kamu bisa kok. Banyak -banyak latihan soal saja. Kalau kamu tidak paham, Tanya ke aku saja. (Lisa, cewek favorit disekolah dating menghampiri Adly dan Gilang) Adly : ssutt ssutt.(kepada Gilang) tuh cewek yang kamu taksir, datang! (Lisa melambaikan tangan.. Adly membalas dengan senyuman, Gilang dengan lambaian tangan) Gilang : oalah dia lambaikan tangan buat aku (GR)

Adly : Bukan buat kamu, tapi kita berdua. (Lisa duduk di sebelah Adly) Lisa : Belum pada pulang? (tersenyum anggun) Adly : Kita lagi belajar Fisika. (balas tersenyum) Lisa : Belajar? Ouw, menghitung gaya pada bakso ya? (ledek Lisa) Adly : Ah Lisa ada-ada saja, aku sekalian makan siang Lisa : Ouw (tersenyum) Adly : Lah kamu?kenapa belum pulang? Lisa : Aku janjian sama teman di kantin. Adly : ouw (Adly melirik Gilang yang sedang menatap Lisa dengan mulut mangap, Adly menendangi kaki Gilang tanda menyadAdlynya) Adly : Hempp, kayanya kita sudah selesai, kita pulang dulu ya. Ayo Gilang? Gilang : Ooh iya..iya kita.. kita-kita pulang dulu (salah tingkah) Lisa : hati-hati ya, guys!!! (Mereka pergi meninggalkan Lisa, Adly tersenyum melihat Gilang. Gilang pergi dengan mulut mangap) ADEGAN 4 Setting : Mushola (Furqan mengambil air wudhu, setelah usai, Anisa dan Reyhan lewat dihadapannya. Furqan tersenyum, Anisa dan Reyhan membalasnya dengan senyum. Di dalam Mushola ada Lukman yang menunggu berjamaah) Lukman : Kamu imam ya. Furqan : Qamat (memerintahkan Lukman Qamat) Luman : (mengumandangkan Qamat) (di Mushola hanya ada 4 orang, Furqan, Lukman, Anisa dan reyhan. Mereka shalat berjamaah. Selesai sholat, Furqan dan lukman berbincang-bincang di teras Mushola. Anisa dan reyhan melihatnya. Dan saat keluar dari Mushola mereka mengobrol) Reyhan : Furqan dan Lukman, mereka sangat soleh. Aku sungguh kagum dengan mereka. Anisa : Iya, Rey. Kamu ingat pada saat Furqan mendapatkan beasiswa pendidikan gratis ke Australia ? Dia lebih mengutamakan merawat almarhumah ibunya yang pada saat itu sedang sakit keras. Walaupun ada pembantu yang

akan merawat ibu dan ibunya pun mengizinkan Furqan mengambil beasiswa, dia tetap teguh untuk merawat ibunya, yang tiada lain satu-satunya keluarga Furqan. (kagum) Reyhan : Berita wafat ibunya, membuat kita semua ikut merasakan kesedihan Furqan. Betapa tidak? Selain kehilangan beasiswa dia juga kehilangan seseorang yang amat berharga baginya. Dan sekarang dia hidup sendiri dengan hasil uang warisan yang tak seberapa. Anisa : Tetapi keputusan ia, adalah keputusan yang tepat. (tersenyum) Reyhan : Kita doakan saja, ya ADEGAN 5 Setting : Ruangan anak nongkrong (Gerombolan Geng Kansas yang terdiri dari 4 orang cowok. Reza, Satria, Robby, dan Roni) Satria : Men, tadi gue lihat, si Adly ngobrol sama si Lisa, mesraaaaaaa bgt skl! Mona : Gila si Adly! Cari masalah aja tuh anak. Roni : Cewek yang lu incer, malah digodain sama cowok lain, bos.. (kepada Reza) Mona : Kita kasih pelajaran aja tuh anak! Biar Kapok!!! Satria : Pelajaran?? Benar tuh.. Gimana kalo pelajaran Fisika? Susah banget tuh Mona : Bukan pelajaran itu, oon..! Reza : Tenang men.. Liat saja tanggal mainnya. (sinis licik) Satria : Main? Jangan bilang kalo mau main petak umpet? Mona : siapa yang mau bilang itu?? Oon..! Satria : Iya, maaf-maaf Mona : Lalu rencana kita apa bos? Reza : Dia orang yang paling gue benci di sekolah ini. Gue eneg liat dia so artis, so kecakepan! Liat saja, gue bakal bikin dia jadi sampah! (senyum licik) Mona : Gimana caranya bro? (Reza menceritakan ide-nya untuk menyerang Adly kepada yang lain) Satria : Wuih, bagus tuh.. Mona : Yoi, gue setuju cara lo.. Satria : Eyauld

Reza : Tujuan kita, membuat dia jadi sampah! Semua : Ok bos! ADEGAN 6 Setting : Kelas Pak Rudi : Anak-anak, hasil ulangan kemarin sudah saya koreksi dan saya nilai. Dan herannya kalian tidak ada yang di remidi. Beda sekali pada saat UHB kemarin, hanya ada 3 orang yang lulus. Siswa1 : (berbisik pada temannya) Ya iyalah, masa ya iya donk.. Duren aja dibelah masa dibedonk. Pak Rudi : Siswa1, ada apa. Kenapa ngomong duren. Saya jadi lapar. (bicara dengan irama datar) (anak-anak menahan tawa ) Siswa1 : Oh ga apa-apa, Pak. Duren itu enak ya, Pak? (berbicara tanpa dosa alias sekenanya) Pak Rudi : Iya-iya enak (tertawa) Loh, kok bahas duren? Kita tidak membahas lagu Julia Peres, loh.. (anak-anak tertawa) Pak Rudi : Sudah-sudah, diam semuanya. Saya lanjutkan yang tadi. (semua terdiam perlahan) Pak Rudi : Tadi sampai mana ya? (anak-anak tertawa kembali) Siswa2 : Julia Peres, Pak. (ledek siswa2) Pak Rudi : Hus ah,, apa ya? (berpikir) oh ya, saya ingat ULANGAN. (anak-anak masih ada yang tertawa) Pak Rudi : SStt jangan berisik. Saya lanjutkan lagi. Jawaban kalian memang sungguh sempurna, jawaban dengan panjang lebar. Mungkin karena pikiran kalian sama semua. Hahaha Ya, silahkan tepuk tangan untuk diri sendiri.. (semua bertepuk tangan dengan meriah) Pak Rudi : Karena nilai kalian bagus-bagus, kalian akan dapat hadiah dari saya. Siswa1 : Buat saya saja pak, hihi. (cengengesan) (semua siswa menyoraki Siswa1) Pak Rudi : Semua siswa harus kebagian, kalian semua ingin hadiah toh? Semua : IYAAA, PAK Pak Rudi : Beneran toh kalian ingin dapat hadiah? (tanya dengan meyakinkan)

Semua : IYAAA PAK. Pak Rudi : Ok, hadiah kalian adalah ditambahnya soal menjadi 65 soal untuk UHB berikutnya. Setuju toh? Semua : IYAAA, PAK. Pak Rudi : Anak pintar Semua : (baru menyadari) APAAAA????? (Semua gadih dan saling menyalahkan) Pak Rudi : Ayo kita mulai pelajaran Biologi! (semangat) (semua siswa kecuali Furqan dan Anisa lemas di tempat duduknya masing-masing) Pak Rudi : Hei hei hei. Jangan terlalu senang, santai saja anak -anak (bicara dengan enteng) ADEGAN 7 Setting : Kelas-Koridor (Bel pulang sekolah berbunyi. Di koridor kelas, Furqan berjalan dengan Lukman sembari membawa tas. Furqan melupakan sesuatu) Furqan : Lukman, kamu pulang diluan saja. Aku mau ambil buku kimia. Kebawa sama Satria. Lukman : Ok (meninggalkan Furqan) Furqan : Hati-hati ya! (Sebelum memasuki kelas menemui Satria, Furqan mendengar percakapan Geng Kansas yang mencurigakan) Reza : Ini tugas lo, yang numpahin air ke seleting celana Adly. Lu bilang aja, gak sengaja numpahin itu air! (Ke satria) lalu, tugas lo, Mona. Lo ajak Adly ngbrol untuk mengalihkan perhatian dia. Dan saat Adly keluar kelas, gue bakal sindir dia habis-habisan, oalah mimpi basah toh, siang-siang gini!! Hahaha, mampus tuh anak! (Anggota Geng Kansas mengiyakan. Furqan yang berada di balik pintu, menggelengi perilaku mereka) Reza : Ayo, kita beraksi! (Mereka keluar dari kelas, posisi mereka berjalan seperti anggota F4 yang di Taiwan itu lohw. Satria menyapa anakanak cewek yang lewat sembari memegangi botol air. Setelah tiba di kelas XI IPA 7, mereka melihat di dalam kelas terdapat, Adly dan Gilang. Gilang menunggu Adly membereskan buku-buku. Sedangkan Mona beraksi masuk kedalam kelas) Mona : Hai, Adly, Hai Gilang! Mau pada pulang ya? Gilang : Iya. Mona : Adly, gue mau Tanya Fisika. (menyodorkan buku) Ini gimana caranya?

Adly : Oh.. ini. Ini memang cukup sulit. Konsentrasi ya. (dijelaskan) (Satria masuk diikuti oleh Furqan, ketika Satria mendekati Adly, Furqan dengan cepat menyapa satria. Dan satria terkejut, tanpa sengaja botol air itu tumpah ke celananya sendiri) Gilang : Waduh hati-hati bro. Tuh kan malah tumpah! Satria : Gue kaget tau!!! (Adly menahan tawa, sedangkan Mona heran dengan perilaku temannya yang gagal) Furqan : Maaf ya! Aku mau Tanya, kamu pinjam buku Kimia ku? Satria : Tadi gue udah simpen di kolong meja lu! Furqan : Ouw, ya sudah.. sekali lagi maaf ya..! (pergi) Satria : sialan (berbisik pada dirinya sendiri) ADEGAN 8 Setting : Ruangan anak Nongkrong Reza : Sialan, kita gagal!!! Satria : Maaf bro.. (bersedih) Mona : Oalah gak usah sedih lah.. kita kan bisa balas di lain kesempatan.. santai saja bro.. Satria : Bukan itu, masalahnya,,, (menunduk malu) Mona : Loh, memang ada apa apa sih? Satria : Celana gue men tadi ada anak yang ngeledekin gue. Katanya , katanya gue mimpi basah di siang bolong gini! Gue malu.! Reza : Oalah coy (memberi celana ganti) cepat ganti celana lu, sana! Satria : Thank ya (pergi) Mona : Rencana awal kita gagal, lalu gimana rencana selanjutnya? Reza : DROP OUT. ADEGAN 9 Setting : Rumah (Rumah Furqan yang kecil, sederhana, tetapi sangat rapi. Dia hanya tinggal seorang diri. Terlihat Furqan sedang memasak nasi goreng untuk makan malamnya, dan segelas teh untuk minumannya. Setelah selesai, dia duduk untuk segera menyantapnya. Tiba-tiba perhatian dia beralih ke hadapannya, yaitu kepada Fhoto kenangan bersama ibunya. Perlahan ia mendekati dan mengambil Fhoto tersebut, tatapan penuh kerinduan ia keluAdly, tangisan tetes demi tetes air mata tumpah ke kedua pipinya. Dia berusaha menghapus kedua matanya, tetapi tak berhasil,

kerinduannya meluap. Tangis semakin menjadi-jadi, tangisan tanpa suara, hanya isak tangis yang terdengar. Perlahan ia mencoba tersenyum menatap Fhoto kenangan itu. Dia berusaha untuk menegAdly hatinya. Dan berakhir dengan kecupan manis kepada Fhoto tersebut. Furqan kembali duduk untuk menyantap makanannya. Belum sempat menyantap makanannya, ada yang mengetuk pintu dan seseorang mengucapkan Assalamualaikum. Furqan dengan segera membukakan pintu, ternyata Adly yang datang bertamu sembari membawa sebungkus gorengan) Adly : Assalamualaikum, Furqan.. Furqan : Adly,, Waalaikumsalam.. Ayo masuk.. (mempersilahkan Adly masuk) (masuk ke rumah, dan Furqan mempersilahkan Adly duduk di ruang tamu) Furqan : Malam-malam begini, ada apa? Sudah pamitan sama orang tua belum? Adly : Hehehe, orang tuaku membebaskan aku pulang kapan saja, asalkan aku tidak berbuat yang negative. Oh ya, ini gorengan untuk kamu. (memberikan sebungkus gorengan) Furqan : Oalah, gak usah repot-repot kalo mau datang kesini nanti bekal uangmu malah habis toh? Adly : gak apa-apa Furqan : oh ya, aku barusan buat nasi goreng, kita makan berama dulu. Lagian kayanya kamu belum makan Adly : Wah Furqan, kamu tau aja (Furqan tersenyum dan membagi sepiring nasi goreng menjadi dua piring kecil ditambah gorengan hangat pemberian Adly. Furqan pun membuat segelas teh hangat. Furqan membawanya dengan nampan) Adly : waduh, malah aku yang ngerepotin. Furqan : Gak apa-apa, kita kan diajAdly untuk saling menghormati tamu, sebagaimana menghormati dirinya sendiri (tersenyum) Yuh, sambil dimakan (mereka mengobrol sembari makan) Adly : Furqan, kalau kamu butuh sesuatu, kamu bilang saja sama aku, selagi aku mampu, aku insya Allah akan tolong. Furqan : Makasih ya, semoga keikhlasan mu diberi kebaikan dunia akhirat. Adly : Amin. (Furqan termenung sesaat, Adly menyadarinya) Adly : Ada apa, Adly? Furqan : Aku rindu mereka. Adly : Siapa? Furqan : Anisa

Adly : Anisa??? (terkejut) Furqan : Ya bukanlah Aku rindu orang tua ku Adly : Insya Allah, mereka akan selamat di Akhirat, karena mereka mempunyai anak yang soleh seperti kamu Furqan : Insya allah, makasih ya sobat, kalau aku tiada, jaga dirimu dengan baik. Hormati orang tua dan temantemanmu. Adly : Hei.. kita masih muda, insya Allah kita masih diberi umur panjang. Furqan : Kematian itu datang kapan saja. Aku ingin meninggalkan dunia ini dalam keadaan bersih. Adly : Furqan, ganti topik. Kamu nyeremin sekali.. Furqan : Hehehehe maaf-maaf.. Adegan 10 Setting : Kelas (Ruangan kelas ramai, guru tidak masuk dan siswa diberi tugas. Yang mengerjakan hanya Furqan dan Anisa, sedangkan yang lain sangat gaduh. Segerombolan cewek bahas Adly, sedangkan gerombolan cowok bahas Lisa) Siswa Cewek : Aduh cakep deh.! (melihat fhoto digenggamannya) Siswa lain : Siapa sih?paling seleraa yu murahan.. hahahaha Siswa Cewek : Enak saja..! Adly, bu Adly! Semua Cewek : Wah mana-mana?? Mau donk.. buat aku aja Fhotonya (genit) Siswa Cewek : Weh enak aja! Siswa lain : Adly (cengengesan) udah pinter, keren, ramah pula.. hohohoho (semua cewek tertawa centil) (sedangkan siswa cowoknya) Siswa 3 : eh men, si Lisa.. oalah t.o.p.b.g.t.s.k.l.coy!! Siswa 4 : hei (mengagetkan) gue punya Fhotonya low. (humor dan memperlihatkan fhoto) (Semua cowok tertarik, dan ketika mereka serempak melihat, ternyata Fhoto monyet berpose) Semua Cowok : huuuu sialan lu.. (menjitak kepala siswa 4) (perilaku mereka dilihat oleh Lukman, sejak dari tadi menggelengi perilaku anak-anak) Lukman : Furqan, liat deh tingkah anak-anak.. Furqan : Kenapa?

Lukman : Anak muda ckckckck.. Furqan : kalau begitu, kamu tua donk? (cengengesan) Lukman : Bukan begitu. Furqan : Lalu bagaimana? Lukman : Bagaimana ya? Furqan : bagaimana yang bagaimana? Lukman : Sudah deh, lupakan (ngambek) Furqan : hehehe maaf, aku paham kok!tiap hari mereka begitu toh? Lukman : Apa gak bosen ya? (Jeda sesaat melihat perilaku anak-anak. Furqan mengalihkan pembicaraan) Furqan : Oh ya, hari ini mau kumpul teater? Lukman : pasti donk, Adly juga kayanya berangkat. Furqan : Nanti aku liat deh, latiannya Lukman : Kenapa gak ikut teater sih? Furqan : Lebih baik menjadi penonton.. hehe Lukman : Huuuu (Anisa melirik Furqan dengan sembunyi-sembunyi) Reyhan : Nis, anter aku ke toilet.. Anisa : oh ya (mereka keluar kelas) Adegan 11 Setting : Koridor dan toilet (saat di koridor menuju tangga toilet, mereka berbincang) Reyhan : Tingkah kamu akhir-akhir ini aneh. Dan kamu sudah mulai jaraang curhat sama aku. Sebenarnya ada apa Anisa? Aku kan sohibmu, ceritamu akan aku jaga, dan insya Allah aku akan kasih solusi buatmu Anisa : Ada hal aneh dalam batinku, janggal sekali. Reyhan : Kenapa? Anisa : Rasanya, Furqan (ragu-ragu meneruskan)

Reyhan : Furqan? Ada apa dengan Furqan? (masuk toilet) Anisa : Aku khawatir dengannya. (berbicara sendiri) (Anisa melihat sekitar kebun, sunyi, senyap, tetapi damai. Tak berapa lama kemudian, Anisa melihat Genk Kansas di daerah gudang.) Reza : Kita jebak Adly, pake ini (memperlihatkan sebungkus rokok dan bubuk narkoba) Kebetulan hari ini, anak IPA 7 pada olahraga (Genk Kansas dengan gerak cepat memasuki kelas XI IPA 7, Anisa terus memperhatikan gerak-gerik mereka secara bersembunyi. Di kejauhan Furqan melihat aksi Geng Kansas. Setelah Geng Kansas selesai dan meninggalkan IPA 7, Furqan mendekati IPA 7 dengan sedikit berlari. Anisa mengintip perilaku Furqan yang memasuki kelas IPA 7. Barang-barang milik Kansas yang ditinggalkan di IPA 7, ia bawa dengan mimik khawatir. Dengan segera Furqan membuangnya ke tong sampah. Furqan pergi, reyhan keluar toilet, Reyhan heran memperhatikan tingkah Anisa) Reyhan : Anisa? Kenapa? Anisa : sstt cepat kesini (berbisik) Reyhan : Kenapa? (berbisik) Anisa : (melihat Furqan sudah pergi) ikuti aku (Anisa mengajak Reyhan mendekati tong sampah, Anisa mengambil sampah yang dibuang oleh Furqan) Anisa : Astagfirullah Reyhan lihat ini. (terkejut dan memperlihatkan bungkusan rokok dan narkoba) Reyhan : (menutupi mulut dengan tangan) Nis, ini kan? (tak kalah kagetnya) Anisa : Rokok dan narkoba Reyhan : Punya siapa ini? Anisa : Tadi aku lihat Furqan yang membuang ini. Reyhan : Apaahh??? (sedikit berteriak) Anisa : Sssssttt Jengan berisik, yang pasti ini bukan miliknya. Reyhan : lantas? Anisa : Geng Kansas, teman sekelas kita Reyhan : KANSAS? (berteriak) Anisa : SSSTTTTTT jangan berisik!!! Reyhan : Kita harus laporkan ini ke Kepala sekolah! Anisa : jangan, kita tak punya bukti

Reyhan : Laporkan saja ke polisi dan sidik jari sebagai bukti Anisa : kalau begitu, terdapat pula sidik jariku dan Furqan Reyhan : Lalu kita harus bagaimana? Anisa : Untuk kali ini kita biAdly, dan kita harus tanyakan ini semua pada Furqan. (membuang bungkus rokok dan narkoba ke tong sampah lalu pergi dengan segera.) Adegan 12 Setting : Perpustakaan (Lukman, Furqan, Anisa, dan Reyhan berjalan menuju perpustakaan. Tetapi Lukman pamit dan tidak dapat menemani Furqan, Furqan mempersilahkan Lukman pamit. Setelah sampai diperpustakaan, mereka duduk) Anisa : (menunduk) Kami ingin menanyakan sesuatu. Furqan : Mengenai apa? Reyhan : IPA 7, Geng kansas dan kamu (Furqan terkejut) Reyhan : Sebenarnya ada apa? Anisa : Aku yakin, kamu tak akan berani berbohong. Furqan : maaf, aku tidak tahu permasalahan ini. Anisa : BOHONG, lantas kenapa ada rokok? Kenapa ada narkoba? (sedikit berteriak) (semua siswa-siswi yang ada di perpustakaan melihat Anisa, Reyhan langsung mengalihkan perhatian yang lain) Reyhan : Iya.. jadi narkoba itu mengandung zat kimia yang dapat merusak sistem organ, tubuh manusia dan alkohol juga sama dapat merusak sistem organ. Lalu bedanya apa? Aduh pelajaran kimia pusing! (semua siswa-siswi kembali biasa) Reyhan : (berbisik pada Anisa) Hufft, kalau bicara pelan -pelan saja,Nis. Nanti malah kedengaran orang! (Reyhan lega dan duduk kembali) Anisa : tolong jawab pertanyaan ku, Furqan. Furqan : Mereka ingin memfitnah Adly. Reyhan : Adly? Furqan : Mereka memasuki barang itu ke dalam tas Adly. Anisa : Mengapa mereka melakukan hal itu?

Furqan : Entahlah, yang pasti akan aku cegah perilaku mereka. Adegan 13 Setting : Ruangan anak nongkrong (Reza dan Satria dengan mimik senang) Reza : Mampus tuh anak, gue rasa dia hari ini juga bakal di Drop Out dari sekolah! Satria : Yoi, men si Mona pasti bakal berhasil jebak Adly. (Kansas tertawa kompak. Suara ketukan pintu, Mona masuk dengan mimik kecewa) Robby : Sorry bro, kita gagal! Tadi pas gue jebak dia buat buka tas-nya.. Rokok and narkobanya, NIHIL!!!Alias gak ada bro..! Reza : Apaaa???? Satria : jangan-jangan. Si Adly sudah tau? And bungkusan itu sudah cepet-cepet dia buang? Reza : Sialan!!!cara yang kedua gagal.. Satria : Gue curiga Mona : Curiga kenapa, Sat? Satria : tadi lu semua lihat gak?pas kita keluar dari kelas, si Furqan melirik ke kita terus. Reza : Gue gak lihat! Mona : gak liat! Satria : lalu, lo semua sadar gak? Rencana pertama kita gagal juga karena Furqan? (meyakini) Mona : Kebetulan kali Reza : Tunggu yang diomongin Satria ada benarnya juga. Jangan -jangan Furqan sudah tahu rencana kita Mona : yakin lu???? Reza : kita lihat saja nanti. Mona : Oh ya, nanti sore ada latihan teater. Adly ik ut latihan teater, gimana kalau kita beraksi pas dia latihan, setuju gak men? Satria : Setuju banget, untuk kali ini gak ada si Furqan! Kita harus ngapain, bos? Reza : (berpikir) Gue gak ada ide. Mona : Hajar aja langsung, kita sekap aja dia di gudang. Reza : itu artinya kita bunuh diri! Nanti dia malah laporkan kita ke guru.

Mona : Kita bisa pakai topeng, coy..! Gimana, setuju? Satria : Yaul setuju, bro Reza : ok, ide bagus. (mereka semua tertawa sinis) Adegan 14 Setting : Halaman depan sekolah, Jalan raya, pantai (Adly, Gilang, Furqan, dan Lukman berjalan di Halaman depan sekolah) Gilang : Adly, Ngomong-ngomong tadi si Mona ngapain nyuruh buka tas kamu? Adly : Katanya pulpen kesayangannya hilang pas dia minta ajarin Fisika, kemarin. K ata dia, mungkin kebawa sama aku. Tapi nyatanya gak ada toh.. Gilang : Oh, gitu. Furqan : Jadi kan?ke pantai? Lukman : Pantai?memang ada apa? Adly : kata Guru Biologi kita, suruh bawa contoh populasi tanaman disekitar pantai. Furqan : Sekalian aku juga ingin ke pantai, mau ikut? Lukman : Wah, asyik tuh! Gilang : Kelas kamu gak disuruh bawa tanaman pantai, ya? Lukman : Di kelas kita penjelasan materi, lagi pula Pak Rudi sendiri yang bawa tanaman itu. (mereka tiba di parkiran motor. Gilang dibonceng oleh Adly, sedangkan Furqan dibonceng oleh Lukman. Di tengah perjalanan, Furqan merenungi kejadian yang ada di sekolah disaat Kansas memasuki barang haram di tas Adly, dan dia bersukur bisa menghentikan fitnah dari Kansas untuk Adly. Dan mereka tiba di pantai, Gilang dan Adly berpencar mencari tanaman. Adly ditemani Furqan, sedangkan Gilang ditemani Lukman) Adly : Wuih, panas bro.. Furqan : Tapi asyik juga. Aku suka dengan pantai, indah, sejuk, tentram dihati. Rasanya ini untuk terakhir kali aku berkunjung ke pantai. Adly : Ngomong itu lagi,, nanti tiap libur sekolah kita ajak yang lain buat holiday in the beach, ok? Furqan : Ide bagus. (Adly terus mencari, sedangkan Furqan duduk di pesisir pantai sembari menikmati pemandangan sekitar pantai) Adly : Yes, akhirnya dapat nih, lumayan lah (tersenyum bahagia)

(Furqan tersenyum dan dibalas oleh Adly dengan ssenyuman pula. Adly duduk di samping Furqan) Adly : Furqan, aku boleh tanya? Furqan : Tanya apa? Tanya aja lagi (tersenyum) Adly : Ada yang kamu sembunyikan tentang aku? Furqan : Wuih, GR Gak ada kok.. Adly : Beneran? Furqan : Kenapa kamu tanya begitu? Adly : Hemmpp, gak apa-apa si.. Cuma tanya.. (tersenyum) (Furqan merenung dan berbicara dalam hati) Furqan : Maaf Adly, aku tidak mau membuat kamu cemas. Walau geng Kansas akan menyerang kamu, insya allah aku pasti akan jaga kamu, sahabat Adly : (Adly melihat Furqan merenungi sesuatu) Kok melamun? Furqan : (Furqan menanatap pantai dengan pandangan kosong sembari tersenyum) Walau terkadang dunia menyerangmu, walau dunia memusuhimu, walau dunia membencimu, walau dunia mengucilkanmu. Tapi ingat, satu hal yang perlu kamu tahu,.. bahwa kamu tidak sendiri, kamu punya seseorang yang dapat menemani kamu dalam suka maupun duka, dalam keramaian maupun kesendirian, dalam kesenangan maupun kebencian. Tahukah kamu siapakah itu? (melihat Adly) (Adly hanya melongok ke Furqan) Furqan : Tuhan, Orang Tua, dan Sahabat. Kita berharap kepada tuhan, agar orang tua kita diberi kesalamatan dunia akhirat. Mereka yang telah membesAdly kita, merawat kita tanpa pamrih, cinta dan kasih sayang yang tulus mereka berikan untuk kita. Kita tidak ingin kehilangan orang tua, kita masih butuh orang tua, kita gak boleh sia-siakan kepercayaan mereka.. (Furqan mulai meneteskan air mata tetapi dengan perasaan tegar) Adly : Furqan? (memegang pundak Furqan dengan iba) Furqan : Semua itu sama halnya dengan seorang sahabat Sahabat merupa kan salah satu anugrah terbesar yang diberikan Tuhan untuk kita. Sahabat akan saling menjaga, sahabat akan saling mengerti. Tapi ingat, sahabat juga pasti punya kesalahan Apabila aku punya kesalahan mohon maaf ya, jangan sampai kesalahan yang pernah aku lakukan membuat kita terputus tali persahabatan.. (Adly hanya melihat heran ke Furqan) Furqan : Heh, kok nglamun toh? Ada yang salah ya? Adly : Oh gak, gak.. (tersadAdly) Aku kagum sama yang telah kamu ucapkan. Yoi, semoga persahabatan kita seperti apa yang kamu ucapkan. (tersenyum dan merangkul Furqan) Furqan : nanti sore mau latihan teater toh? Ya sudah, ayo pulang

Adly : Ok, kita cari Gilang sama Lukman. (melihat Furqan) Furqan : Gak usah dicari, tuh mereka sendiri yang datang kesini. Adly : Oh iya. (Gilang mendekati Adly dan Lukman mendekati Furqan) Gilang : Gimana? Adly : Nih.. (menunjukan tanaman di genggaman Adly) Lumayan dari pada lumanyun., hehe Gilang : (menepuk pundak Adly) Yuh, kita pulang, nanti sore kita ada latihan teater. (mereka berjalan meninggalkan pantai. Furqan berjalan dibelakang teman-temannya sembari melihat ke pantai, dan tersenyum mengucapkan Selamat tinggal kepada dirinya sendiri) Adegan 15 Setting : Aula, Gerbang belakang, kantin, Koridor dan Gudang. (Pada sore hari, di aula sedang latihan teater penampilan anak-anak di kelas, Adly hanya menonton ditemani dengan yang lain) A : Pak Guru. gawat Pak, gawat B : Ada apa ini? Kenapa kamu baru masuk, heh?? A : Ada hal penting yang harus diselamatkan sekarang juga pak, menyangkut kehidupan berbangsat. Eh, maksud saya berbangsa dan bernegara. Kita harus segera menyelamatkan ini pak, kalau tidak berdampak amat sangat super duper dahsyat sekali B : (bengong) apa itu? A : Tidak pak, nanti saja sekarang lebih baik kita kesana, ayo kita kemon!! C : weh, kamu nyindir aku doraemon ya? Kurang ajar. Anak-anak : Kemon!!!! Doraemon.. (serempak) B : Oah. sudah-sudah.. Ayo kita ikuti orang utan ini. A : Bapak? (terkejut) B : Aduh maksud saya orang ini Hayu (disisi lain, Adly pamit pada ketua teater untuk ke toilet) Adly : Mba, aku ke toilet dulu ya? (diizinkan)

(Adly memasuki toilet dekat kelas XI IPA, hal ini diketahui oleh geng Kansas yang berada di Gerbang belakang untuk menyerang Adly. Tak ayal, perilaku Geng kansas ini pun diketahui oleh Furqan, yang mengawasinya dari balik tembok menuju kantin belakang) Reza : Akhirnya, ini adalah kesempatan kita! Cepat pakai topengnya (menyuruh Satria) (Tanpa disadari Furqan, ia diketahui oleh Mona, yang berada di belakangnya) Mona : Tunggu, bos (sedikit berteriak) (Kansas mendengar teriakan Mona, Mona tersenyum picik pada Furqan dan serta merta di dorong tubuh Furqan oleh Mona sehingga ia terjatuh dan terlihat oleh teman Kansasnya) Reza : sialan!!!! kita ketahuan. (Satria dengan lekas melipati tali pada tangan Furqan dengan posisi tangan kebelakang, dan Mona bergantian mengawasi Adly yang berada di dalam toilet) Satria : Lo ngapain ngintip kita, heh??? Furqan : Perilaku kalian harus aku cegah. (jawab dingin oleh Furqan) Reza : So, alim lo! (menampar) (Mona memperhatikan Adly dari balik tembok gerbang belakang) Mona : Men, si Adly sudah keluar. (Furqan dengan lekas berteriak) Furqan : ADLYN..!(teriakan pertama) Ar (belum selesai teriakan kedua, Furqan dipukul dengan keras hingga pingsan) Reza : Sialan ini, anak! (Disisi lain, Adly menengok ke arah sumber suara, dengan mimik penasaran. Perlahan ia membalikan badan dan segera berjalan perlahan mendekati suara yang seperti memanggil namanya. Beberapa langkah berjalan, Adly disapa oleh Gilang) Gilang : Adly!!! Lama sekali dari toilet, beser ya? (cengengesan) Adly : Oh kamu, lang Oah ya sudah ayo kita ke aula lagi. (Adly dan Gilang kembali ke aula, sedangkan keadaan di daerah gerbang belakang, Satria sedang memegangi Furqan yang pingsan dan dibiarakan di lantai, Reza berdiri depan Furqan, lalu Mona yang berada tepat di balik tembok pasca mengintipi Adly) Mona : dia sudah pergi Satria : Kita apain anak ini? Dia sudah lihat kita, dan mungkin dia bakal ngancam kita ke guru.

Reza : (berpikir keras) Ok, kita sekap dia di gudang. (geng kansas dengan segera mengikuti komando Reza. Furqan di seret tak sadAdly diri menuju gudang. Setelah sampai di gudang, Furqan diikat dengan tali ke bangku, dimasuki kain kedalam mulutnya, dan diplester mulutnya. Reza tersenyum melihat kondisi Furqan) Reza : Hemp, aku punya ide. Satria : Ide apa bos? Reza : Akan aku jadikan Furqan sebagai sandera buat menjebak Adly. (tersenyum licik) Adegan 16 Setting : Aula (sedang latihan teater) Lukman: Si Furqan, kok gak datang ya? (khawatir) Adly : Dia kan gak ikut teater? Lukman: tapi dia mau nonton latian teater ini. Gilang : Mungkin lagi sibuk, karena ada tugas sekolah, atau mungkin juga tugas rumah numpuk. Lukman: Mungkin. (tetap khawatir) Adegan 17 Setting : Gudang (Furqan terikat tak berdaya duduk di kursi kayu, mulut tak bisa bersuara karena penuhnya kain yang ada di dalam mulutnya, gerakan kaki dan tangannya pun tak bebas karena saking kuatnya ikatan tali. Furqan terus berontak tetapi tidak ada hasilnya sama sekali, yang ada ia hanya menangis lirih.) Furqan : Tuhan ujian apa lagi yang akan engkau berikan pada hamba-Mu yang lemah ini inikah jalan hidup yang harus hamba lalui? Inikah ya Tuhan? Ya tuhan, hamba ikhlas terima semua ini, pastilah engkau akan memberikan hikmah disetiap cobaan. Pastilah Engkau akan memberi petunjuk kepada mereka yang terseseat. Engkau Ada ya Tuhan, Engkau Maha melihat kami. ciptaan-Mu. (Tak lama kemudian suara azan berbunyi, dia melihat jam yang ada di tangannya yang sudah menunjukan pukul 18.00.) Furqan : Sudah jam 6 sore, aku harus sholat. (melihat sekitar ruangan) oh ya, aku bisa tayamum walau dengan badan yang terikat, tapi aku harus menjalankan kewajiban ini. (Furqan dengan lekas bertayamum dan sholat. Setelah sholat ia kembali menangis. Furqan teringat semua kenangan pada masa kecilnya ketika bersama ibunya yang tercinta.) Furqan : ibu. (menangis) Adegan 18 Setting : Rumah Adly dan rumah Furqan (kamar tidur Adly)

Adly : hehm, apa Furqan benar-benar sibuk ya? (berpikir sejenak) Aku telepon saja, barangkali saja dia butuh bantuan. (berbicara kepada diri sendiri) (Adly menekan Hp, dan segera menelepon ke rumah Adly, di rumah Adly telepon terus berbunyi tanpa ada seorang pun yang mengangkat) Adly : Kok gak diangkat ya? Mungkin benar-benar gak bisa diganggu. Sudahlah, biar besok aku temui dia. (beranjak tidur, menarik selimut, dan) Zzzzz (tertidur) Adegan 19 Setting : Koridor dan kelas Adly berjalan menuju IPA 2, dia disapa oleh beberapa temannya. Adly sesekali menyapa temannya. Ketika tiba di kelas IPA 2, dia langsung mencari Furqan dan ternyata tidak ada. Adly menghampiri Lukman) Adly : Assalamualaikum Lukman, Furqan hari ini masuk sekolah? Lukman: Dia hari ini gak masuk, gak ada surat pula Biasanya kalau izin dan sakit dia pasti bikin surat. Tapi jarang sekali ia tidak masuk sekolah) Adly : Oh begitu ya,, ya sudah, kalau kamu melihat Furqan, tolong kabari aku, ya? Lukman: Ok. (Adly keluar kelas, genk kansas tersenyum melihat mimik Adly yang khawatir, Anisa pun merasakan kecemasan yang terlukiskan dalam mimik wajahnya) Adegan 20 Setting : ruangan anak nongkrong (genk kansas merasakan kepuasan) Reza : sekarang saatnya Adly kita serang habis-habisan. Mona : Lalu kita harus apakan si Furqan, bos? Satria : Bro, gue punya ide. Undang saja geng centil Mozart buat godain Furqan,. Gue muak sama sikap Furqan yang sok alim!!! Mona : Bener juga tuh, si Furqan pasti ikut tergoda coy!! Nanti saat Furqan dan geng Mozart beraksi, kita Fhoto saja mereka, dan kita ancam Furqan pake Fhoto itu untuk tutup mulut. Pastinya, dia bakal takut di DO dari sekolah ini. Dia kan dapat beasiswa dari sekolah ini. Reza : otak lu semua memang pada encer. Gue terima ide kalian. Tapi sasaran kita ini bukan Furqan! Sasaran kita adalah si Curut Adly! Satria : Lalu bagaimana kita mulai serang Adly? Mona : Gimana kalau kita permalukan di depan umum?

Satria : Yaul, tapi bagaimana caranya bro? Mona : kita telanjangi saja dia, dan kita ikat di pohon sekolah. Lumayan tuh, pemandangan, heheh Satria : Itu si mau loe! Tapi ide bagus tuh, yang pastinya kita gunakan topeng. (mereka semua tersenyum sinis) Adegan 21 Setting : Mushola (Anak-anak perempuan berjilbab sedang mendengAdly tausiyah dari Aisyah) Aisyah : (menjelaskan nasihat tentang persahabatan hakiki) (setelah selesai, semua saling bersalaman, dan keluar. Aisyah mengajak Anisa mengobrol, Reyhan pun ikut menemani) Aisyah : Aku bukannya untuk ikut campur dalam permasalahan kalian, tetapi alangkah lebih baiknya kita saling mencurahkan hati. Insya allah solusi terbaik akan aku berikan untuk kalian. (mengucapkan kata demi kata dengan halus) Anisa : maksud mba Aisyah? (heran dan menatap Aisyah dengan penuh tanda tanya) Aisyah : Aku tau, dari raut muka kalian. Tampaknya kalian memendam masalah yang serius. Reyhan: kenapa mba bisa tahu? Aisyah : Firasat orang beriman ada benarnya. (tersenyum ramah) (Anisa menunduk, Reyhan melirik Anisa) Anisa : Geng Kansas, mba.. Aisyah : Geng Kansas? Ada apa dengan mereka? Reyhan: Mereka ingin menyerang dan memfitnah Adly. Aisyah : Tapi setau saya, Adly baik-baik saja. Anisa : Itu karena Furqan yang selalu melindungi Adly, dan saat ini Furqan tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Kita khawatir mba (Anisa mengusap air mata yang perlahan membasahi pipinya) Aisyah : Apakah kamu memendam perasaan kepada Furqan? (Anisa hanya menunduk tak menjawab) Reyhan: menurut mba Aisyah,kita harus bagaimana? Aisyah : Lebih baik, dinginkan dahulu pikiran kalian. Pertama periksa ke rumah Furqan, mungkin dia sedang sakit dan tak ada yang mengantAdly surat izin ke sekolah.

Reyhan: Temani kami, ya mba Aisyah : Insya allah, lebih baik kita kerumah Furqan sekarang. Reyhan: terima kasih mba. Adegan 22 Setting : kantin (Adly dan Gilang sedang memakan bakso) Adly : Aku heran, seharian ini, aku tidak melihat Furqan, kemana ya..? Gilang : Sudah telepon ke rumahnya? Adly : Kemarin malam aku telepon, tapi tidak ada yang mengangkat. Gilang : Kita kesana saja. Besok tidak ada tugas dan PR, jadi hari ini aku bisa santai dan bebas dari pelajaran (girang kekanak-kanakan) Adly : pak, bakso sebungkus ya. (kepada penjual bak so) Pak bakso: campur de? Adly : Iya pak, sambalnya dipisah ya. Gilang : masih laper toh? Adly : bakso itu buat Furqan, dia doyan banget sama bakso. Gilang : Ouw.. Oh ya, Adly.. aku ingin cerita sesuatu tentang perasaan aku, boleh? Adly : Gilang? Kamu naksir aku? (ledek Adly) Gilang : wehhh, enak ajaa huuu.. Adly : Curhat apa, lang? Gilang : Jujur, aku ngerasa sekali, bakal terjadi apa -apa dengan kamu. Its my feeling Adly : maksud kamu? Gilang : aku khawatir sama kamu, entah karena apa? Adly : Tenang saja, aku kan punya sohib yang bisa menjagaku. (menepuk pundak gilang) Gilang : Aku bukan baby sister lu kali (ledek Gilang) (Adly dan Gilang tertawa akrab) Pak bakso: ini mas. (memberi)

Adly : berapa semuanya pak? (bersiap-siap untuk beranjak pergi) Pak bakso: 7500 Adly : Makasih pak. (Adly dan Gilang pergi untuk menuju rumah Furqan) Adegan 23 Setting : Gudang (Koridor sekolah sepi, geng Kansas menuju gudang tempat Furqan disekap. Mereka masuk pintu gudang dengan mendobraknya. Mirip birdistib pada saat di MOS, Furqan menunduk) Reza : HEH!!! CUNGUK!!! BANGUN LO!! (menjambak rambut Furqan) (Furqan terbangun dan merasakan kesakitan) Mona : Manja! sok ALIM LO! Satria : Coy, lo sudah nelpon Geng Mozart buat ke sini? (tanya Roni kepada Satria) Mona : Udah bro, tenang saja. (Reza terus mengolok-olok Furqan) Reza : heh, cunguk! Ingat ya, sekarang lo gak bisa ngapa -ngapain lagi! Bentar lagi, lo bukan anak alim lagi, anak BEJAD!!!! (tersenyum senang) (semua pun akut tertawa licik, sedangkan Furqan menangis tak berdaya) Satria : Cengeng lo!! BANCI!!!! (menampar Furqan) Mona : Eh bro, geng Mozart sudah datang. Reza : Suruh mereka masuk, dan kalian keluar (kepada Mona dan Satria) (Duo geng Mozart, datang dengan tersenyum yang sinis dan menggoda) Reza : Hei, guys! Mozart : Hei cowok! Reza : Tugas lo disini, layani si Furqan! Gue yang bayar kalian! Terserah si cunguk itu mau kalian apakan. (menunjuk Furqan) Tapi jangan lupa, kalian fhoto aksi kalian denga n Furqan! Ok? (tersenyum remeh) Mozart : Dengan senang hati, Reza. Reza : Gue pergi dulu selamat bersenang-senang.. hahahaha!!!! (melihati Furqan)

(Reza keluar dengan rasa puas, Furqan berontak tetapi tak ada hasil, sedangkan Mozart mulai beraksi. Dengan perlahan pintu tertutup) Adegan 24 Setting : Dekat lingkungan rumah Furqan (Anisa, Reyhan, dan Aisyah berjalan. Perjalan hampir tiba ke rumah Furqan, tiba-tiba Anisa jatuh lemas dan menangis. Aisyah dan Reyhan khawatir dan segera membantu Anisa) Aisyah: Anisa, kenapa? sudah jangan menangis. Cepat hapus air matamu, insya Allah dia tak akan apa -apa. Sebentar lagi kita akan tiba ke rumah Furqan. Reyhan: Anisa, kita semua berdoa semoga ia akan baik -baik saja. Anisa : (menangis terisak-isak) Aku tak kuat lagi, mba.. Rasanya hati ini sakit Aisyah : Astagfirullah.. Nis, istigfar.. (menenangkan Anisa) Reyhan, coba kamu periksa rumah Furqan. Aku akan menjaga Anisa disini. Reyhan: Baik mba. (Reyhan dengan segera mengikuti perintah dari Aisyah untuk mendekati rumah Furqan yang tak jauh dari tempat mereka berada. Saat tiba di depan rumahnya, Reyhan lekas mengetuk pintu) Reyhan: Assalamualaikum Furqan, Furqan? Furqan? Assalamualaikum (berkali -kali Reyhan mengetuk pintu) (Tak ada reaksi sama sekali dari rumah Furqan, yang ada hanya reaksi dari tetangganya.) Tetangga: Maaf mba, de Furqan nya sedang tidak ada di rumah. Reyhan: Permisi bu, kira-kira Furqan kemana ya bu? Tetangga: Saya tidak tahu, tadi malam juga lampu rumah de Furqan tidak menyala. Ini tidak seperti biasanya. Reyhan: terimakasih banyak ya, bu (Reyhan khawatir dan segera kembali menemui Aisyah dan Anisa. Reyhan melihat Anisa masih menangis menahan sakit) Aisyah : Gimana? (bahasa isyarat dan sedikit berbisik agar tidak diketahu i Anisa) (Reyhan hanya menggelengkan kepala) Aisyah : Ya Allah, apa jangan-jangan..? Astagfirullah, aku gak boleh berprasangka buruk. (Reyhan bingung, dari kejauhan Adly dan Gilang datang. Adly mempercepat langkahnya, ketika ia lmelihat Anisa jatuh terkulai di pinggir jalan. Diikuti oleh Gilang. Adly sangat khawatir) Adly : Ya ampun, ada apa dengan Anisa, mba? (bertanya dengan perasaan khawatir pada Aisyah yang sejak tadi menahan pundak Anisa di tangannya)

Gilang : Kita bawa saja ke tempat teduh, kebetulan kami mau ke rumah Furqan. Ayo kita bawa Anisa kesana. Adegan 25 Setting : Teras rumah Furqan (Aisyah dan Reyhan meletakan Anisa di teras rumah, kali ini Anisa pingsan) Aisyah : Astagfirullah,. Anisa pingsan. (memegangi nadi di tangan dan kening Anisa dengan perasaan cemas) (Reyhan mendekati Anisa, sedangkan Gilang mencoba mengetuki pintu rumah Furqan) Reyhan : Gilang, percuma. Tak ada orang di dalam rumah. (Gilang berhenti mengetuki pintu rumah Furqan) Adly : Sebenarnya apa yang terjadi? Reyhan : Apa yang terjadi? Kamu masih sempat tanya itu? Kamu sadar gak? Kalau semua ini karena kamu!! (Reyhan membentaki Adly. Gilang dan Adly terkejut melihat perilaku Reyhan) Aisyah : Reyhan, sabar Reyhan (menenangkan Reyhan) Reyhan : Astagfirullah.. (menunduk dan kembali mendekati Anisa yang terkulai pingsan) Adly : Demi Allah, aku tidak mengetahui sama sekali, apa yang kamu maksud, Reyhan. Aisyah : Begini Adly, kami sekarang tidak mengetahui keberadaan Furqan. Semenjak Furqan menghilang, kami merasa khawatir, dan Anisa pun merasakan sakit hatinya. Sebenarnya, sebelum semua ini terjadi. kamu berada dalam masalah dengan geng Kansas, mereka ingin menyerang dan memfitnah, tetapi. (menghentikan perkataannya) Adly : Tetapi apa mba? Aisyah : Furqan selalu dan selalu menyelamatkan kamu dari fitnah tersebut. Reyhan : Dan kami khawatir, Furqan nekat mengorbankan dirinya hanya untuk kamu. Dia tak ingin kamu terluka oleh orang lain, saat itu Anisa sangat khawatir dengan Furqan. Seakan batin ia dalah bat in Furqan sendiri. (semua hening tanpa kata meratapi nasib) Adegan 26 Setting : Rumah Adly dan Rumah Anisa (Di kamar Adly, Adly merenungi perkataaan Aisyah dan reyhan saat di rumah Furqan, ia juga merenungi perkataan Furqan saat mereka mengobrol di pantai) Furqan : Maafkan aku, Furqan (Sedangkan di kamar Anisa ia menangis sejadi-jadinya. Ia tidak memperdulikan panggilan ibunya yang sejak dari tadi mengetuk pintu kamarnya)

Adegan 27 Setting : Kelas XI IPA 2 (Adly berjalan, dengan langkah cepat dari IPA 7 hingga IPA 2 tanpa menghiraukan orang yang menyapanya. Disisi lain Reyhan sedang menenangkan hati Anisa di kelas XI IPA 2.) Reyhan : Anisa? (memegang tangan Anisa) Ya ampun, Anisa. Badanmu panas sekali. Lebih baik kamu istirahat di UKS Anisa : (Anisa hanya menggeleng) Terimakasih, Reyhan (jawab ia dengan lemas) (Adly tiba di IPA 2, dia melihat Geng Kansas sedang duduk di pojok kelas. Dia tak melihat Furqan dikelas, Adly langsung beranjak mendekati reza, setelah mendekatinya, kerah baju Reza ia angkat) Adly : Heh, pecundang. Kalian kemanakan Furqan? Jawab!!!! (bentak Adly sehingga semua siswa melihat ke arahnya. Termasuk Reyhan dan Anisa. Anisa menahan tangis, dan tiba-tiba ia terjatuh pingsan) Reza : (Menepis tangan Adly) Sante aja bro, ngapain lu tanya gue? emang gue culik Furqan apa? haha, heh, inget ya, gue gak demen sesama jenis. Gue bukan LO yang demen sama cowok. BANCI LO!!!! (Seketika Adly memukul muka Reza. Mona menahan Reza, Satria mendorong Adly, dari luar datang Gilang dengan tergesa-gesa, dan dengan lekas Gilang membawa Adly keluar dari kelas dengan menariknya) Reza : Heh,, liat saja pembalasan dari gue.. (tersenyum licik) Adegan 28 Setting : Kelas XI IPA 7 (Adly menundukan kepala, di atas tas yang berada di mejanya, sedangkan Gilang dengan mimik yang serius dan terlihat kesal.) Gilang : Kamu ini, apa-apaan sih? Kamu mau berurusan sama Guru? (Adly menunduk dan terdiam tanpa suara) Gilang : kamu memang pintar di pelajaran, tapi kamu itu bodoh dalam penyelesaian masalah!! Kamu kan bisa ngomong dengan cara yang baik? (Adly tetap terdiam) Gilang : Coba, kalau kamu Adly : (memotong perkataan Gilang) CUKUP.!!!!! CUKUP!!!!!! PERGI SANA.. PERGI..!!!!! (Dengan emosi yang tinggi Adly mengusir Gilang, Gilang pergi dengan perasaan kecewa) Adly : Cukup sudah aku tak sanggup (menangis dan menunduk) Adegan 29

Setting : Parkiran sepeda (Adly berjalan lemas dengan mata yang sayu, tak lama kemudian Geng Kansas sudah berada di depan Adly, dan Reza berdiri tepat dibelakang Adly dengan membawa t ongkat. Dan BRUKKKK., Adly dipukuli dengan tongkat dari belakang) Adegan 30 Setting : UKS (Anisa terbangun dengan nafas yang tidak teratur, disampingnya terdapat Aisyah dan Reyhan, mereka pun terkejut oleh Anisa) Aisyah : Anisa, ada apa? (khawatir) Reyhan : Anisa tadi kamu pingsan.. (memegangi tangan Anisa) Anisa : Aku. (gemetar) Aisyah : Kenapa Anisa? Reyhan : Aku, apa? (khawatir dan penasaran) Anisa : Aku mimpi (belum selesai bicara, Anisa menangis dan menunduk) Aisyah : Istigfar, nis.. Istigfar (reyhan khawatir) Anisa : Aku mimpi.. Furqan. meninggal.. Reyhan : Inallilahi.. Aisyah : Itu hanya mimpi, Anisa tenang.. Reyhan : (mengambil gelas) Lebih baik kamu minum dulu. (menyerahkan dan Anisa meminumnya) Hal ini tidak bisa dibiAdly, kita harus lapor ke guru. Aisyah : Sekarang sudah sore, dan besok hari Minggu. Sudah jelas tidak ada guru disekolah ini. Reyhan : Jadi kita harus menunggu hari Senin untuk lapor ke guru? Aisyah : Apa boleh buat, tak ada jalan lain lagi. Kita usahakan semampu kita dulu. Adegan 31 Setting : Ruang ganti teater (Satria dan Reza dengan muka yang sangat senang, dan pakaian seragam Adly seluruhnya dipegang oleh Reza, sedangkan Adly dikurung diruang ganti tanpa busana) Adly : (dari dalam ruangan) Heii, brengsek!!!!! Balikin bajunya!!!

Reza : Lu itu pantasnya gak usah pakai baju, lo kan gak punya malu. Lo itu memang jijik. sama kayak teman lo, Furqan! Teman lo sekarang ada di Gudang, dia gue sekap karena ELOO!!! Dasar cunguk! Adly : Brengsek lo.! Biadab! (menendangi pintu) (Geng Kansas keluar dan membuang seragam Adly di tong sampah. Sedangkan Adly tak berdaya dan duduk dipojok ruangan, sembari meratapi nasib) Adly : (tiba-tiba dia mengingat sesuatu) oh ya HP (merogoh saku) sialan, bajuku ada di Kansas..! (Adly melihat sekitar ruangan) Adly : Apa yang harus aku lakukan? (pasrah menunduk) (saat menunduk dia melirik kesampingnya terdapa tumpukan barang-barang) Adly : Ya ampun, ini kan ruang ganti teater? (muka bahagia) (Adly mencari baju di tumpukan itu, dan ia temukan pakaian yang lusuh) Adly : Alhamdulillah, ternyata kostum pengemis ini masih disimpan di ruang ganti. Tapi? (melihat kondisi kostum yang tak layak pakai) Adly : Bau apek sekali Ya sudah, gak apa-apa daripada kondisiku begini. (Adly memakai kostum pengemis) Adly : Tinggal keluar dari ruangan ini,,, (mendekati pintu) sialan dikunci! Apa aku dobrak saja pintu ini, ya? (Pada saat ingin mendobrak, Adly melihat dismpingnya ia temukan kunci) Adly : Kunci?jangan-jangan kunci? (lekas mengambil dan mencoba satu per satu kunci untuk membukakan pintu dan ternyata pintu dapat dibuka pada saat kunci yang ke-empat) Yes, sekarang aku harus ke gudang! (pergi meninggalkan ruangan dengan membanting pintu) Adegan 32 Setting : Gudang (Reza dan Satria berada di Gudang bersama Furqan yang terikat) Reza : hahaha, Adly mana mungkin bisa kemana-mana! Kita siksa dia perlahan-lahan Satria : Benar bos, Adly tak punya nyali kalau sudah ditelanjangi. (Furqan melotot dan berontak) Satria : Ngapain lu?? Gak suka?? (tertawa ngejek)

Reza : Gak suka? heh, lu yang enak.. Lu sudah di layani geng Mozart, kita sudah nyimpen aksi Fhoto lo! Lihat nih.. lihat (tertawa mengejek) (Furqan menangis) Reza : (menyundul kepala Furqan) Eh ingat ya, sekali lu melawan, Fhoto ini yang bakal berbicara! Satria : (memegang dagu Furqan) Yah,,, cengeng nih anak.. (saat Satria hendak memukul, Adly datang) Adly : BERHENTI.!!!! (dengan nafas terengah-engah) Reza : Berhasil lolos juga lu, ya Hah? baju pengemis yang dia pake? Pinter juga lu ya Adly : Memang saya pintar.. Tapi kalian yang BODOH..!!!! kalian ngurung saya di tempat kostum teater..!!! cih.! (mengejek Kansas) Satria : Bener bos, tadi ruang ganti teater. Reza : Kenapa gak bilang dari tadi, oon!! (menyundul Satria, Satria hanya menunduk) (Seorang wanita muncul dari pintu, dengan membawa tongkat ia adalah Mona) Adly : Sekarang.. gue bakal.. (BRUKKKK pukulan keras ke pundak Adly hingga terjatuh pingsan) Reza : Kerja yang bagus.. Mona : Tanpa uang, gue gak mau melakukan hal ini (tersenyum) (Satria menggotong Adly dan mengikatnya sama seperti kondisi Furqan. Mona ikut membantu mengikatkan. Furqan berontak melihat Adly pingsan) (Setelah selesai mengikat Adly) Reza : Siram dia pake air..! (menyuruh Satria) (Satria sigap mengambil botol air didalam tasnya, dan menumpahkan tepat di muka Adly hingga terbangun) Adly : Sialan (dengan sura pelan sembari berontak melepaskan tali yang mengikatnya) Reza : Liat sobat mu ini. (menunjuki Furqan) Cuma buat nolongi lo, dia rela ngorbani diri.. (pandangan beralih ke Furqan) Kaciaan, lu laper ya ckckck (kepada Furqan) (Furqan tak bisa berkutik, dia kelihatan lemas tak berdaya, Adly empati melihat Furqan) Adly : Saya rela, kalian apakan.. ASALKAN LEPASKAN FURQAN, SEKARANG JUGA.(bentak) (semua tertawa mendengar ucapan Adly)

Reza : Heh.. lucu sekali (tertawa kemudian sinis kembali) Tapi gue bakal bikin hati lo sakit.. Teman-teman hajar Furqan! (Satria dan Mona mulai mempermainkan Furqan. Satria melepaskan ikatan Furqan. Dan mereka tanpa hati mempermalukan, menyakiti, mempermainkan, dan melukai Furqan. Sedangkan Furqan tak berdaya sama sekali. Adly berontak tetapi tak ada hasil karena tubuhnya terikat tali.) Adly : Lepaskan Furqan!!!!! Lepaskan dia!!! Kumohon!!!!! (Reza menampar Adly) Adly : Tolong, lepaskan dia. (menangis) Adegan 33 Setting : UKS, Aula (Di UKS, kondisi Anisa semakin gelisah) Anisa : Mba, kita harus segera mencari Furqan.. Aisyah : Tapi kita harus pikirkan dulu. Kita harus mencari kemana? (Anisa beranjak dari tempat tidur UKS dan berlari keluar. Aisyah dan Reyhan mengikuti dengan cemas. Ada penjaga sekolah di luar) Penjaga : (berbicara kepada Reyhan) Loh mba? pada belum pulang ya? (Aisyah terus mengejar Anisa dan menenangkannya, sedangkan Reyhan berbicara pada Penjaga) Reyhan : Iya pak.. Penjaga : Memang ada kegiatan apa?tadi saya juga melihat Adly. Reyhan : Adly, Pak? Penjaga : Iya tadi saya lihat Adly. Kayanya dia sibuk sekali, tapi anehnya dia pakai baju seperti pengemis. Bukankah dia orang kaya? Reyhan : Adly kemana pak? (penasaran) Penjaga : Tadi saya lihat Adly menuju gudang. Ada apa? Reyhan : pak, tolong antAdly saya ke gudang, saya mohon pak. Penjaga : Loh, kenapa mba? Reyhan : AntAdly saya pak Penjaga : Baik-baik.. ayo! (Reyhan dan penjaga dengan segera menuju gudang, Reyhan mengajak Aisyah dan Anisa. Anisa dan Aisyah mengikutinya)

Adegan 34 Setting : Gudang (Di gudang Furqan berhenti dipermainkan. Giliran Reza yang mengintrogasi Adly dengan sinis) Reza : Mulai saat ini, gue gak mau liat lo berada di sekolah ini. Lo pantasnya jadi gelandangan, TAU GAK LO??? JAWAB.!!!! (Adly hanya mengangguk ketakutan) Reza : Sebelumnya, gue punya hadiah untuk lu (mengeluAdly silet) (Silet mendekati wajah Adly) Reza : Gue gak sudi, ketampanan lo di puja-puja sama orang. (tersenyum licik) (Satria dan Mona, melihat aksi reza dengan ngeri dicampur senang. Furqan menggelengkan kepala tanda berontak, Furqan di tindih oleh Satria. Saat silet hampir menyentuh kulit.. Tiba-tiba.) Penjaga : HENTIKAN ULAH KALIAN!!!!! (penjaga sekolah bersama Aisyah, Anisa, dan Reyhan memasuki gudang. Mereka terkejut) Reza : Sialan..! (Geng Kansas lari meninggalkan ruangan. Penjaga membukakan tali Adly, sedangkan tiga wanita mendekati Furqan) Anisa : Furqan. Furqan. (khawatir dan menahan air mata) (tangan Anisa perlahan mendekati wajah Furqan tetapi ditangkis secara perlahan oleh Aisyah. Adly melihatnya) Aisyah : Furqan! (Setelah tali Adly terlepas. Adly segera mendekati Furqan dan menidurkannya dengan kepala Furqan yang berada pada paha Adly) Adly : Furqan.. kita sudah bebas. Furqan bertahanlah Maaf Reyhan, bisa tolong hubungi Ambulan? Reyhan : Ok. (dengan cepat memegang HP dan hendak menelepon) Furqan : Jangan (dengan suara parau) (semua perhatian ke arah Furqan) Furqan : terimakasih atas semuanya. Sahabat, semua yang hidup pasti akan mati, semua yang kita miliki pasti akan kita tinggalkan, tetapi hubungan persahabatan yang kita jalin pasti akan berlanjut di akhirat kelak saat tuhan mempertemukan kita. (tersenyum lemah) Jaga diri kalian baik-baik ya (ketika Furqan berbicara, semua melihat dengan perasaan sedih, semua menangis termasuk penjaga sekolah. Setelah selesai pada ucapan terakhir, Furqan telah menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya. Adly menangis memeluk Furqan, Anisa keluar ruangan dengan menangis, Reyhan mengikutinya untuk menenangkannya dan

memeluk Anisa. Aisyah menunduk, sedangkan penjaga menunduk sembari mengusap air mata. Semua menangis haru pada sore yang bersejarah ini) Adegan 35 Setting : Jalan Wilis (Geng Kansas berlari di jalan lurus disamping sekolah) Mona : Reza, gue gak mau tau. Pokoknya lo yang harus tanggung jawab dengan semua ini!!! Satria : Gimana bos? kita sudah ketahuan. Mona : Kita semua bisa di Drop Out! Satria : Gue, gak mau kalo Reza : CUKUPPP!!!!! Gue mau kabur dari kota ini, terserah kalian semua mau ngapain, itu bukan urusan gua..! (saat sampai dibelokkan, ada mobil yang melintas. Mereka semua tertabrak dan tewas seketika) Adegan 36 Setting : XI IPA 2 (Siswa IPA 2 serius mendengAdly nasihat dari Pak Rudi, Adly mendengar dari luar IPA 2) Pak Rudi : Hari ini, kita telah kehilangan empat teman kita yang amat kita cintai. terutama kita sangat kehilangan sosok Furqan, pemuda yang baik hatinya, yang tulus dalam berteman, dan menghargai arti dari sebuah persahabatan. Tragedi yang terjadi ini, merupakan pembelajaran berharga untuk kalian. Dengan kekuasaan dan uang, orang akan terjebak dalam kesenangan palsu yang sesaat. Rasa kesombongan dan kebencian akan merugikan diri sendiri. tetapi satu pembelajaran mahal untuk kalian, sebagai seorang sahabat, kita harus saling menghormati, menyayangi, dan melindungi sahabat kita. Ingat, sahabat merupakan salah satu anugrah terbesar dari Tuhan, untuk menemani dalam kehidupan kita. Ingatlah itu dengan baik. (Suasana Kelas menjadi damai, Anisa dan Lukman merasa kehilangan.) Adegan 37 Setting : Depan IPA 2 (Adly duduk merenungi kejadian yang telah berlalu, mengingat kenangan dengan Furqan. Dia terlihar lebih tegar dibanding saat tragedi terjadi. Gilang dengan simpati mendekati Adly) Gilang : Adly, maafkan atas kesalahanku Adly : (mempersilahkan Gilang duduk) Seharusnya aku yang minta maaf, saat itu aku benar -benar sedang emosi. Maafkan aku juga Sobat, Kita adalah sahabat, apabila salah satu diantara kita mengalami kesulitan, kita janji harus saling membantu, ok? Gilang : (tersenyum) terimakasih sahabat.. (Musik Penutup, dan menampilkan cuplikan-cuplikan adegan)

~~~~~selesai~~~~~~

You might also like