You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Definisi traffic engineering Menurut The Institute of Traffic Engineers, teknik / rekayasa lalu lintas adalah fase teknik transportasi yang erat kaitannya dengan perencanaan, perancangan geometrik serta pengoperasian lalu lintas jalan, jaringan jalan, terminal, daerah yang berdampingan dengannya, dalam hubungannya dengan moda transportasi, untuk menghasilkan keselamatan, kenyamanan serta efisiensi dalam pergerakan orang atau barang. LPM ITB menegaskan bahwa teknik / rekayasa lalu lintas berhubungan dengan desain teknis dan layout dari komponen prasarana transportasi seperti jalan, persimpangan, dan tempat parkir kendaraan. B. Definisi traffic management Manajemen lalu lintas adalah pengorganisasian, perencanaan, pemberian arah, dan pemantauan keadaan pergerakan lalu lintas, termasuk pejalan kaki, pesepeda, dan semua tipe kendaraan (Underwood, 1990). Sementara menurut LPM ITB, manajemen lalu lintas adalah suatu teknik perencanaan transportasi yang sifatnya langsung penerapan di lapangan dan biasanya berjangka waktu yang tidak terlalu lama. Manajemen lalu lintas akan berhubungan dengan arus lalu lintas itu sendiri beserta pengontrolannya dalam upaya untuk mengoptimumkan penggunaan prasarana transportasi dan juga sumber daya yang digunakan secara efisien dan terpadu. C. Latar belakang munculnya ilmu rekayasa dan manajemen lalu lintas a. Kemacetan di kota besar Fakta menunjukkan bahwa lalu lintas kendaraan meningkat cukup pesat dibandingkan dengan panjang jalan. Pada sisi yang lain, pembangunan jalan yang terus menerus untuk mengatasi kemacetan - tidak bisa dilakukan karena keterbatasan lahan, biaya, dan visual constraint. Kemacetan menyebabkan kerugian finansial yang sangat besar.

Rekayasa & Manajemen Lalu lintas, Teori dan Aplikasi

1.1

Beberapa hal penting berkaitan dengan kemacetan : i.Macet terjadi karena kendaraan bergerak dalam waktu dan tempat yang bersamaan ii.Macet terjadi karena jumlah kendaraan tidak sebanding dengan lebar / panjang jalan iii.Macet terjadi karena lemahnya pemakaian angkutan umum sebagai akibat dari kondisi angkutan umum yang kurang baik, biaya relatif mahal dibanding dengan sepeda motor, kebijakan yang belum mendukung pemakaian angkutan umum, kehandalan waktu angkutan umum, dsb. iv.Kemacetan mengakibatkan rendahnya kecepatan yang berdampak pada waktu tempuh perjalanan menjadi lama serta Biaya Operasional Kendaraan (BOK) yang tinggi.

BOK

kecepatan

Gambar 1.1. Hubungan kecepatan kendaraan dan Biaya Operasi Kendaraan

v. Kemacetan mengurangi waktu untuk keluarga dan kegiatan sosial vi. Kemacetan bisa menyebabkan stress

Rekayasa & Manajemen Lalu lintas, Teori dan Aplikasi

1.2

Sumber : Seminar Nasional Transportasi, 2008

Gambar 1.2. Kemacetan di kota-kota besar semakin parah dari hari ke hari

b. Kecelakaan Tingginya angka / jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia menjadi masalah yang serius. Jumlah kecelakaan yang terdata di kepolisian jauh lebih rendah dari jumlah kecelakaan di rumah sakit, apalagi bila dibandingkan dengan jumlah kecelakaan yang sesungguhnya. Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh Listiyanto (2003) menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas di Yogyakarta berdasarkan data di rumah sakit sebanyak 9028, jauh melebihi yang tercatat di Poltabes yang hanya 127 buah kecelakaan. Sayangnya, hingga saat ini, kecelakaan lalu lintas belum secara sistemik mampu diselesaikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

c. Polusi Polusi dimaksud bisa berupa polusi udara, polusi suara, polusi air tanah. Polusi udara salah satu contohnya dari asap kendaraan bermotor bisa menyebabkan penurunan kecerdasan, badan mudah capek, bahkan bisa menyebabkan kanker.

Rekayasa & Manajemen Lalu lintas, Teori dan Aplikasi

1.3

Gambar 1.2. Asap kendaraan bermotor membahayakan kesehatan

D. Kaitan ilmu Rekayasa dan Manajemen Lalu lintas dengan mata kuliah lain Secara prinsip, mata kuliah Rekayasa dan Manajemen Lalu lintas ini membahas dasar-dasar perhitungan karakteristik lalu lintas , serta memanajemeni lalu lintas dalam dataran operasional jangka pendek. Menurut kurikulum di Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra Yogyakarta (2010), pada wilayah makro, panglima ilmu transportasi ada pada mata kuliah Perencanaan Pemodelan Transportasi. Sementara itu mata kuliah Dasar - dasar Transportasi dengan bahasan umum perihal moda transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi Publik berisi strategi operasional angkutan umum perkotaan, sedangkan studi finansial dibahas di Ekonomi Teknik (dengan tambahan muatan Ekonomi Transportasi). Adapun Perancangan Geometrik Jalan beserta Mata Kuliah Perkerasan (Perancangan Perkerasan Jalan dan Bahan Lapis Keras) berisi perancangan detail pekerjaan fisik jalan. E. Software transportasi Penggunaan software dalam penyelesaian masalah transportasi sangat

bermanfaat. Beberapa software dimaksud adalah : a. Perhitungan kinerja ruas jalan, simpang dan koordinasi simpang : KAJI , SIDRA, ARCADY, OSCADY, SCOOT, TRANSYT, dll b. Pemodelan transportasi : MOTORS, SATURN, TRANPLAN, TFTP, EMME/3, CUBE, dll c. Software pendukung : MapInfo, ArcView, ArcGis, dll

Rekayasa & Manajemen Lalu lintas, Teori dan Aplikasi

1.4

F. Studi terkait bidang ilmu Rekayasa dan Manajemen Lalu lintas Pekerjaan yang berhubungan dengan Rekayasa dan Manajemen Lalu lintas serta bidang transportasi pada umumnya berupa studi di tingkat makro kota dengan area yang luas maupun di tingkat mikro, seperti persimpangan, dsb. Contoh penerapan ilmu transportasi tampak dalam beberapa contoh studi berikut : a. Studi Peningkatan Status Jaringan Jalan Propinsi A b. Studi Jalan Tol Provinsi B c. Studi Kelayakan Jalan Antar Kota di Provinsi C d. Studi Angkutan Umum Provinsi D e. Manajemen Lalu lintas Simpul di Kota E f. Feasibility Study Pembangunan Jalan Layang

g. Pengembangan Basis Data Transportasi h. Analisis Dampak Lalu lintas Akibat Pengoperasian Supermarket i. Dll.

Rekayasa & Manajemen Lalu lintas, Teori dan Aplikasi

1.5

You might also like