Professional Documents
Culture Documents
Sudah menjadi kodrat manusia hadir di pentas dunia ini dilingkupi oleh berbagai masalah
atau persoalan yang harus ia hadapi; dari setiap inci langkahnya, setiap lintasan pikirannya,
dari baru bangun tidur sampai tidur kembali, setiap orang pasti akan bergelut dengan
masalah, besar ataupun kecil, sukar ataupun mudah, dari yang sangat membahagiakan
ataupun yang sangat menyakitkan, dari yang sangat melegakan ataupun yang sangat
menyulitkannya. Sering kali juga manusia dihinggapi oleh rasa takut, khawatir dan gundah
akan masa depannya, nasib keluarganya, pekerjaannya, hutangnya dan sebagainya.
Normalnya, kehidupan manusia memang seperti itu, dan dengan kemampuan akalnya,
manusia mencoba berusaha keluar dari persoalan-persoalan itu. Namun terkadang manusia
terjebak dalam kegalauan, stres berkepanjangan atau bahkan sampai berujung pada kegilaan.
Tentunya bukan itu yang dikehendaki Allah SWT. Allah menghadapkan manusia dengan
berbagai masalah hanya sebagai ujian keimanan seseorang. Dan konteks keimanan seseorang
dalam hal ini adalah sabar sebagai tolak ukurnya.
Maka Islam menawarkan sabar sebagai bentuk solusi berupa sikap mental ketika berhadapan
dengan berbagai masalah. Kedudukan sabar dalam islam adalah kunci, ciri mendasar orang
bertaqwa, dan sebagian ulama mengatakan bahwa sabar adalah setengah dari keimanan,
sepeti jasad dengan kepalanya, tidak ada jasad yang tanpa kepala dan tidak ada keimanan
yang tidak disertai dengan kesabaran. Dan alquran sendiri menegaskan bahwa sabar adalah
perisai-penolong bagi orang beriman :