Professional Documents
Culture Documents
Pd
NIM : 408511148
B. PEMBAHASAN
1. QUANTUM TEACHING menguraikan cara-cara baru yang
memudahkan proses belajar lewat pemaduan unsur-unsru seni dan
pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang
diajarkan. Dengan menggunakan metode quantum teaching kita
akan dapat menggabungkan keinstimewaan-keistimewaan belajar
menuju bentuk perencanaan pengajaran yang dapat melejitkan
prestasi siswa.
Quantum teaching adalah penggubahan belajar yang meriah,
dengan segala nuansanya, juga menyertakan segala kaitan,
interaksi dan perbedaan-perbedaan yang memaksiamalkan momen
balajar.
Pengajaran quantum teaching mencakup petunjuk untuk
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang
pengajaran, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar.
Dengan maksud untuk membantu hasil belajar siswa, maka
quantum teaching juga sangat baik untuk diterapkan dalam
pengajaran pada setiap mata peljaran termasuk Matematika.
Sehingga mengjarkan Matematika dengan pembelajran quantum
teaching lbih menarik dan menantang bagi siswa dan hal ini akan
menggarahkan prose balajar mengajar dan akhirnya hasil belajar
yang diharapkan tercapai.
Quantum teaching juga merupakan suatu proses
pembelajaran dengan menyediakan latar belakang dan strategi
untuk meningkatkan proses belajar dan membuat proses belajar
tersebut lebih menyenangkan. Cara ini memberikan sebuah gaya
yang memberdayakan siswa untuk berprestasi lebih dari yang
dianggap mungkin. Juga membantu guru memperluas keterampilan
siswa, memotivasi siswa, sehingga guru akan memperoleh
kepuasan yang lebih besar dari pekerjaannya.
Kerangka pembelajaran Qantum Teaching dikenal dengan
Tandur, yang merupakan rangkaian adanya konsep Tumbuhkan,
Alami, Namai, Demontrasi, Ulangi, dan Rayakan. Kerangka ini dapat
membuat siswa menjadi tertarik dan merninat pada setiap
paelajran dan dapat memastikan siswa mengalami pembelajaran ,
berlatih, menjadikan isi pelajaran nyata bagi siswa itu sendiri dan
mencapai sukses.
Kerangka rancangan pembelajaran quantum teching adalah
sebagi berikut:
a. Tumbuhkan
Guru membuat pertanyaan tentang kemampuan siswa
dengan memanfaatkan pengalam siswa dan mencari tanggapan,
manfaat serta komintmen sisw. Guru membuat strategi dengan
melakukan aplikasi ataupun ceritera tentang pembelajaran yang
besangkutan.
b. Alami
Guru memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan siswa
berdasrkan pengalan siswa dan mampu mengasah otak siswa agar
dapat menyelaesaika masalah. Siswa dapat memahami informasi
ataupun kegainta serta memanfaatkan fasilitas yang ada sesuai
dengan kebutuhan siswa.
c. Namai
Pemberian nama (simbol-simbol atau rumus-rumus
Matematika) ataupun pemberian idenatitas dan mendefinisikan
suatu pernyataan. Guru mengajarkan konsep, keterampilan berfikir,
dan strategi belajar dengan menggunakan gambar, warna, alat
bantu, kertas, atau alat yang lainnya. Siswa dapat mengetahuai
informasi, fakta, rumus, pemikiran, tempat dan segainya
berdasrkan pengalaman agar pengetahuan tersebut berarti.
d. Demontrasikan
Guru memberi peluang untuk menterjemahkan dan
menerapkan pengetahuan siswa ke dalam pembelajaran yang lain
dalam kehidupannya. Siswa dapat memperagakan atau
mengaplikasikan tingkat kecakpannya dengan pelajaran.
e. Ulangi
Guru mengulangi hal-hal yang kurang jelas bagi siswa. Siswa
dapat dengan mudah memahami dan mengetahui peljaran
tersebut. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengerjakan pengetahuan kepada siswa yang lain.
f. Rayakan
Mengadakan perayaan bagi siswa akan mendorong siswa
memperkuat rasa tanggung jawab dan mengamati proses belajar
sendiri. Perayaan tersebut akan engajrkan siswa mengenai motivasi
belajar, kesuksesan, langkah menuju kemenangan. Pujian yang
didapatkan akan mendorong siswa agar tetap dalam keadaan
bersemangat dalam belajar mengajar.
Biasanya pada saat siswa mencapai sesatu, siswa hanya
melanjutkan kegiatan selanjutnya, tanpa menciptakan daya
pendorong untuk mengulangi keberhasilan itu. Sebagai guru
kiranya menanamkan bibit kesuksesan dan selalu menghubungkan
belajar dengan peryaan, peryaan tersebut membangun keinginan
untuk sukses dan peryan tersebut dapat dilakukan dengan tepuk
tangan, pujian dan memberi penilaian.
Menerapkan pembelajaran kuantum teaching di kelas
memanfaatkan dua sisi pengajaran , yaitu konteks di kelas meliputi
4 aspek, antara lain:
1. Suasana kelas mencakup bahasa yang dipilih, cara
menjalin rasa simpati dengan siswa, dan sikap guru terhadap
sekolah serta beajar, susana atau keadaan ruangan menunjukkan
arean belajar yang dipengaruhi emosi guru dapt menciiptakan
suasana kelas denan niat, hubungan, kegembiaraan, pengambilan
resiko saling memiliki dan keteladanan.
2. Landasan meupakan kerangka kerja yan gmeliputi tujua,
keyakinan, kesepakatan, kebijakan, peosedur, dan aturan bersama
yang memberi gru dan siswa dalam komunitas belajar.
3. Lingkngan merupakan cara guru menata kelas yang
meliputi: cahaya lampu di ruangan, pengaturan meja, kursi dan
tanaman. Lingkunagan kelas mempengaruhhi kemampuan dari
siswa. Untuk berfokus dan menyerap informasi. Pemakaian alat
bantu akan menampilkan isi pelajaran dan dapat menghidupkan
gagasan kedalam kehidupan nyata. Pengaturan bangku mendukung
hasil belajar.
4. Rancangan pengajaran merupakan penciptaan terarah
tehadap unsur-unsur penting yang cisa menimbulkan minat siswa,
mendalami makna dan memperiki proses tukar menukar informasi.
Dalam rancangan pengajaran, guru dapat denan mudah
mneyrtakan siswa, mempersiapkan kesuksesan siswa dan
melibarkan seriapkecaerdasan dan modalitas siswa.
Penerapan quantum teching ditinjau dari isi pengajran
mekputi 4 aspek, antara lin:
1. Penyajian mencakup pengajran materi sesuai dengan
kurikulim yang telah ditetapkan dan guru menyesuaikannya
dengan kondisi ingkungan, waktu siswa serta alat bantu. Dalam
penyajian yan efektif, yang akan memberikan pengalan belajar yan
gdinamis bagi siswa. Guru juga dapat menyampaikan materi
dengan komunikasi nonverbal yaitu dengan menggunakan ekspresi
wajah, kontak mata dan nada suara.
2. Fasilitas mencakup interaksi pelajaran dengan kurikulum
agar dapat memudahkan siswa mempelajari suatu pengajaran
dengan fasilitas yan gada seperti penyajian materi dengan alat
bantu OHP. Guru dapat menggunakan stratei belajar seperti:
penyajian materi dengan gan menggunakan konsep (simbol).
Mengubah intonasi dan kecakapan suara, menggunakan gerakan
tangan, mendorong siswa untuk aktif dalam kagiatan belajar
mengajar, membuat singkatan, memanfaatkan pengalaman nyata.
3. Keterampilan belajar yaitu anggapan bahwa siswa
belajar lebih cepat dan ebih efektif jika siswa menguasi
eterampokan penting, diantarnya konsentrasi terfokus, ara
mencata, oraganisasi, persiapan tes, dan membaca cepat, serta
teknik mengingat. Dengan keterampilan penting, diantaranya:
konsentrasi terfokus, cara mencatat, organisasi, persiapan tes, dan
membaca cepat, serta teknik mengingat. Dengan keterampilan
belajar yang epat, semua siswa dapat m emahami sebaian besar
informasi dalam waktu yang singkat untuk menjelaskan informasi
dan m embuat guru bebas untuk mjau dalam kurikulum atau
menambahkan kegiatan pengayaan yang praktis.
4. Keterapilan hidup akan membentuk dan merubah
suasana dari landasan belajar di kelas dengan menggunakan dan
mengajarkan komunikasi yang tampak.
Dalam pembelajran quantum teaching juga digukan satu set
prinsip yang disebut elapan kunci keunggulan. Delapan kunci ini
menyediakan cara yang bermanfaat untuk mendapatkan
keselarasan dan keja sama. Delapan kunci ini memasang kerangka
kerja bagi lingkungan yang saling mendukung dan mempercayai di
mana setiap orang ingin dihargai dan dihormati. Adapun delapan
kunci tersebut adalah:
1. Integritas (kejujuran). Bersikaplah jujur, tulus dan
menyeluruh.
2. Kegagalan awal kesuksesan. Memahami bahwa
kegagalan hanyalah memberikan inforasi yang dibutuhkan untuk
sukses. Kegagalan itu tidak ada, yang ada hanyalah hasil dan
umpan balik. Semua bermanfaat jika kita menemukan hikmahnya.
3. Berbicaralah dengan niat baik. Berbicaralah dengan
pengertian positif, bertanggungjawablah untuk komunikasi yang
jujur dan lurus.
4. Hidup saat ini. Memusatkan perhatian pada saat
sekarang ini, dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
5. Komitmen, penuhi janji dan kewajiban.
6. Tanggung jawab. Bertanggungjawablah atas setiap
tindakan sendiri.
7. Sikap luwes atau felesibel, berkiaplah tebuka terhadap
perubahan atau pendekatan yang baru yang dapat membatu dalam
memperolah hasil yang diinginkan.
8. Keseimbangan. Menjaga keserasan pikiran, tubuhdan
jiwa. Ketiga bidang ini harus senantisa dibangun dan dijaga.
Tentu saja siswa tidak akan mengikuti kunci-kunci tersebut
jika guru tidak melakukan hal yang sama. Seperti yang dikatakan
oleh Emerson (2000:5) senyaring apapun kata-kata yang guru
katakan, saya tidak dapat mendengar sepatah katapun. Jadi
mengajar kunci ini adalah dengan memberikan ketaladanan. Dan
untuk memperkenalkan kunci-kunci tersebut, guru dapat
menunjukkan dengan cerita dan perumpamaan berdasarkan
kehidupan dan pengalaman pribadi.
Menurut Ausubel ( Dahar, 1988: 117; Suparno, 1997: 54), faktor yang
paling penting dan mempengaruhi belajar adalah apa yang diketahui
siswa, agar pembelajaran matematika bermakna bagi siswa, konsep baru
atau informasi baru yang akan disampaikan harus dikaitkan dengan
konsep-konsep yang telah ada pada struktur kognitif dan terkait dengan
kenyataan hidup yang dialami siswa. Jika pengetahuan yang baru tidak
berhubungan dengan pengetahuan yang ada, maka pengetahuan baru itu
akan dipelajari siswa melalui belajar hafalan. Karena pengetahuan yang
baru tidak di asosiasikan dengan pengetahuan yang ada.
Menurut Ausubel, siswa akan belajar dengan baik jika apa yang disebut
“advanced Organizer (AO)” (pengatur kemajuan) didefinisikan dan
dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa. Pengatur kemajuan
belajar (AO) adalah konsep atau informasi umum yang mewadahi
(mencakup) semua isi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.
Mengingatkan Menuliskan
Penutup siswa Kesimpulan
Pada suatu
Wak Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru Ket.
tu Pelajaran Siswa
segitiga, jika
kuadrat sisi-
sisinya memenuhi
aturan teorema
Pythagoras, maka
segitiga tersebut
adalah segitiga
siku-siku.
. Mengerjakan
soal:
a. b. c.
Kegiatan 1.
ii. 6 cm dan 8 cm
iii. 5 cm dan 12 cm
(dibuat ukuran sebenarnya)
Segiti a b c c2 a2 + b2
ga
i … … … … …
ii ... … … … …
iii … … … … …
Uji Kemampuan
p p 17 p
14 13
5 10 15
(b) (c)
Untuk gambar a ukurannya: Panjang = 20 satuan
Lebar = 1 satuan
2
…… …… …… ……
3
…… …… …… ……
…… …… …… ……
c. Tahap Simbolis
Siswa diminta untuk mngeneralisasikan untuk menenukan rumus
luas daerah
persegi panjang. Jika simbolis ukuran panjang p, ukuran lebarnya l ,
dan luas daerah persegi panjang L
l l petak
p petak
maka jawaban yang diharapkan L = p x l
satuan
Jadi luas persegi panjang adalah ukuran panjang dikali dengan ukuran
lebar.
1. Pengertian
Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah model
pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah
autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri,
menumbuhkembangkan ketrampilan yang lebih tinggi dan inkuiri,
memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri (Arends,
1997).
Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai
sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta
mendapatkan pengetahuan dan konsep penting. Pendekatan
pembelajaran ini mengutamakan proses belajar, dimana tugas guru harus
memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan
mengarahkan diri. Pembelajaran berdasarkan masalah penggunaannya di
dalam tingkat berpikir yang lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada
masalah, termasuk bagaimana belajar (Arends, 1997).
d) Kolaborasi
Pada pembelajaran berdasarkan masalah, tugas-tugas belajar
berupa masalah harus diselesaikan bersama-sama antar siswa
dengan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar,
dan bersama-sama antar siswa dengan guru.
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran dan
memberikan tugas untuk diselesaikan di rumah.
RENCANA PEMBELAJARAN-1
Satuan Pendidikan : SMP
A. KOMPETENSI DASAR
1. Menggunakan sifat dan aturan tentang sistem persamaan linear dua
variabel dalam menyelesaikan masalah.
B. INDIKATOR
1. Menuliskan definisi sistem persamaan linear dua variabel dengan kata-kata
sendiri.
2. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
3. Memberikan tafsiran terhadap solusi dari masalah
C. MATERI POKOK
1. Sistem persamaan linear tiga variabel
D. MATERI PRASYARAT
1. Operasi hitung dalam bilangan
2. Operasi hitung pada bentuk aljabar
3. Persamaan linear satu variabel
E. MEDIA
1. Kertas dan Ballpoint
F. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku penunjang yang terkait dengan sistem persamaan linear dua variabel
G. MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model pembelajaran berdasarkan masalah
2. Diskusi, ceramah disertai tanya jawab, pemecahan masalah
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
KEGIATAN Wakt
Tahapan Guru Siswa
Awal u
1. Memberikan motivasi kepada 1. Mendengarkan
siswa dan mengingatkan penjelasan guru
siswa mengenai materi
prasayarat. 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan penjelasan guru
pembelajaran 3. Mendengarkan
MAUPUN LKS-1
KELOMPOK No.1.
2. Terus
mencob
a untuk
menjaw
ab
pertany
aan
LKS-1
No.1
KEGIATAN Wakt
Tahapan Guru Siswa
Awal u
1. Memberikan motivasi kepada 1. Mendengarkan
siswa dan mengingatkan penjelasan guru
siswa mengenai materi
prasayarat. 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan penjelasan guru
pembelajaran 3. Mendengarkan