You are on page 1of 31

EKONOMI ISLAM (ISLAMIC ECONOMICS)

Dr. Mansur Afifi


Badan Pengkajian dan Pengembangan Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

Kerangka Presentasi

Pengertian Ekonomi Islam Aktifitas dan Interaksi Ekonomi Sistem Perekonomian Sistem Perekonomian Indonesia Globalisasi

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

Ilmu Ekonomi

Definisi Konvensional:

Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas menggunakan faktor-faktor produksi (sumberdaya) yang terbatas.

Masalah utama ekonomi adalah kelangkaan (scarcity) dan pilihan (choices)

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

Ilmu Ekonomi Islam

Definisi Ekonomi dalam Islam

Ilmu yang mempelajari segala perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh falah (kedamaian dan kesejahteraan duniaakherat).

Perilaku manusia disini berkaitan dengan landasan syariat sebagai rujukan berperilaku dan kecenderungan dari fitrah manusia. Dlam ekonomi Islam, kedua hal tersebut berinteraksi dengan porsinya masing-masing hingga terbentuklah sebuah mekanisme ekonomi yang khas dengan dasar-dasar nilai Ilahiyah.
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 4

Ekonomi Islam vs Konvensional


Manusia sebagai makhluk sosial dan individu yang religius

Manusia sebagai makhluk sosial dan individu

Kebutuhan tak terbatas

Sumberdaya terbatas

Kebutuhan tak terbatas

Sumberdaya terbatas

Alternatif pilihan berlandaskan Syariat Islam

Alternatif pilihan berlandaskan Kebenaran individu/kolektif

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

Kebutuhan, Keinginan dan Sumberdaya dalam Al Quran


Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan dibumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin (Lukman: 20) Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. (An Nahl: 5) Dan menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam2-an: zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan... (An Nahl: 11) Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan. (An Najm: 48) Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan... (An Nisaa: 5). Dan sesungguhnya kecintaan kepada kebaikan (harta) manusia itu amat sangat. (Al Aadiyat: 8). Tidaklah satupun yang bergerak di muka bumi ini, kecuali Allah lah yang memberi rizkinya (QS Huud: 6)
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 6

Karakteristik Ilmu Ekonomi Islam


Dr. Yusuf Qardawi 4 karakteristik utama: 1. Ciri Ketuhanan

Segala sesuatu berawal dari Allah, penggunaan sumberdaya berdasarkan syariat dan kembali kepada Allah (mencari keredhaan Allah) Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi (QS 2:31) dengan seluruh sumberdaya yang ada diperuntukkan bagi kesejahteraan manusia Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain dengan jalan bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta orang lain itu dengan jalan batil, padahal kamu mengetahui. (QS 2: 188)

2. Ciri Kemanusiaan

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

Karakteristik Ilmu Ekonomi Islam


3. Ciri Etika

Islam melarang konsep Machiavelli yang menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. tidaklah Aku (Allah) mengutus engkau (Muhammad) kecuali untuk menyempurnakan akhlak. Islam melarang konsumsi berlebihan, merendahkan derajat manusia, merusak jiwa, bersikap malas, tetapi harus mengutamakan akhlaqul karimah.
Islam mengakui hak dasar individu dan juga kolektiv. Kehidupan bukanlah hanya di dunia semata tetapi meyakini kehidupan akherat dan menyeimbangkan kedua kehidupan tersebut.
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 8

4. Sikap pertengahan

Konsep Rizki Ibnu Khaldun

Rizki adalah harta yang digunakan, dipakai, dimakan atau dikonsumsi (dalam rangka mengabdi kepada Allah swt).

Rizki = Harta yang digunakan

Wahai Amr, sebaik-baik harta yang shalih adalah milik orang shalih. (HR Ahmad)
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 9

Prinsip Ekonomi Islam


Hidup hemat dan tidak bermewah-mewah (abstain from wasteful and luxurious living) Menjalankan usaha-usaha yang halal (permissible conduct) Membayar Zakat (implementation of zakat) Penghapusan/pelarangan riba (prohobition of riba)

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

10

Perilaku Konsumsi
Tujuan
Memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah swt untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat (falah)

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

11

Perilaku Konsumsi (Dr. Yusuf Qardhawi)


Konsumsi pada barang halal dan baik, berhemat (tidak boros), berinfak (mashlahat) serta menjauhi khamar, judi, gharar dan spekulasi Konsumsi yang menjauhi kemegahan, kemewahan, kemubadziran dan menghindari hutang

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

12

Perilaku Produksi
Tujuan

Memenuhi kebutuhan setiap individu;


bahwa aktifitas produksi hendaknya berorientasi pada kebutuhan masyarakat luas, bukan terbatas pada orientasi pemaksimalan keuntungan materi saja.

Mewujudkan kemandirian ummat;


bahwa aktifitas produksi bertujuan menciptakan rasa kemandirian kolektif yang kemudian menciptakan ketahanan ekonomi, mendukung berkembangnya kemajuan sektor-sektor yang lain.
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 13

Barang dan Jasa yang diproduksi


Jenis barang yang diperjual-belikan adalah barang dan jasa yang diperbolehkan oleh syariat atau barang dan jasa yang tidak ada pelarangannya dalam syariat. Barang dan jasa yang terlarang; babi, khamar, naza, judi, mengundi nasib dan lain sebagainya yang disepakati oleh jumhur ulama

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

14

Perbandingan Sistem Perekonomian

Kapitalis Sosialis Islam

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

15

Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis

Kebebasan memiliki harta secara perorangan

Individu bebas memiliki, menjual, membeli dan menggunakan benda dan alat produksi yang dimilikinya.
Individu bebas berusaha dan berproduksi serta mendirikan berbagai jenis usaha selama tidak melanggar undang-undang. Persaingan bebas terjadi karena diserahkan kepada pasar. Individu yang memiliki modal yang lebih besar akan memiliki kesempatan ekonomi yang lebih besar. Ketidaksamaan ini menyebabkan ketimpangan kesempatan usaha dan kesenjangan ekonomi
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas

Ketimpangan ekonomi

16

Kelebihan Sistem Kapitalis

Kebebasan dalam ekonomi bermanfaat untuk memacu kegiatan ekonomi masyarakat setinggi-tingginya dan akan meningkatkan ekonomi negara serta distribusi yang rasional Persaingan bebas dalam ekonomi akan mendorong tingkat produksi dan tingkat harga yang rasional akibat tarik menarik antara permintaan dan penawaran. Dengan persaingan bebas dan kepemilikan yang luas, masing-masing individu terdorong bekerja keras dan memperoleh keuntungan yang maksimal.
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 17

Kelemahan Sistem Kapitalis

Persaingan bebas dan hak kepemilikan yang tidak terbatas menyebabkan persaingan tidak sehat mengganggu kegiatan produksi serta kesenjangan ekonomi antar pemilik modal mengganggu sistem perekonomian Persaingan bebas menimbulkan persaingan antar pengusaha yg dapat merugikan masyarakat dari hanya mempertimbangkan kepentingan bisnis dan persaingan. Nilai moral, etika, kasih sayang, tolong-menolong, keikhlasan akan semakin terkikis akibat terlalu mengutamakan kepentingan individu dan motivasi pribadi Perbedaan yang mencolok antara pengusaha dan pekerja dalam keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan menganggap tenaga kerja sebagai faktor produksi semata. Akibat kuatnya kepentingan individu akan materi dan terkikisnya moral agama maka muncullah sifat curang dalam bisnis.
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 18

Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis

Pemilikan harta oleh negara Seluruh faktor produksi dan sumber pendapatan dikuasi oleh negara, individu tidak memiliki hak kepemilikan dan hak melakukan kegiatan produksi

Hak-hak individu dalam ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Kebutuhan setiap individu dipenuhi kebutuhannya oleh negara

Disiplin politik

Seluruh peraturan negara di bawah peraturan kaum buruh yang menguasai sistem produksi dan distribusi. Kebebasan berproduksi dan kepemilikan ditiadakan
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 19

Kebaikan Sistem Sosialis


Setiap warga negara disediakan kebutuhan hidupnya berupa pangan, sandang dan papan Setiap orang memperoleh pekerjaan, dan orang yang cacat fisik dan mental berada di bawah pengawasan negara. Semua perencanaan terpusat kepada negara termasuk perencanaan ekonomi dan penggunaannya sehingga kecil kemungkinan terjadi kekurangan dan kelebihan produksi Semua kegiatan produksi dilaksanakan oleh negara dan hasilnya digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 20

Kelemahan sistem sosialis

Tawar menawar dari individu sangat sulit sekali untuk memperoleh kebutuhan pangan, sandang dan papan dengan pengorbanan kebebasan pribadinya. Sistem menolak sifar mementingkan individu, sehingga cenderung diktator dan pekerja dijadikan sebagai budak, dan masyarakat bekerja seperti mesin. Semua sistem kegiatan diambil alih oleh negara untuk kepentingan ekonomi dan masalah pendidikan moral cenderung diabaikan sehingga tujuan kebendaan menjadi tujuan utama. Seluruh kekuatan akan berada pada kaum pekerja yang umumnya kurang berpendidikan. Secara keseluruhan sistem ini menghapuskan kekayaan dengan menghapus kebebasan individu sehingga berdampak pada kurang termotivasinya produkstivitas yang optimal.
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 21

Sistem Ekonomi Islam


Kebebasan individu untuk bertindak dan mengambil keputusan yang sesuai dengan syariat Islam. Individu memiliki hak atas faktor produksi dan menggunakannya walaupun terbatas dengan hak dan kewajiban orang lain, masyarakat, negara, dan batasan syariat dalam penggunaannya. Islam mengakui adanya perbedaan ekonomi dalam tingkat kewajaran sesuai dengan tingkat keahlian dan usaha tetapi tidak mentolerir kesenjangan ekonomi yang tajam. Islam mengakui perbedaan dalam ekonomi tetapi dalam hal strata sosial Islam tidak membedakan status sosial masyarakat dan kesempatan usaha. Islam juga tidak mengharapkan kekayaan hanya dimiliki oleh sebagian kecil orang saja.
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 22

Sistem Ekonomi Islam

Setiap individu memiliki hak hidup minimum dan pemerintah dalam hal ini berkewajiban menjamin kebutuhan sandang, pangan dan papan. Islam melarang menumpuk kekayaan dan harta kekayaan hanya dimiliki oleh beberapa orang saja. Dan kewajiban negara untuk menarik zakat dari rakyatnya dan upaya lain untuk mendistribusikan kekayaan. Larangan mengumpulkan harta secara berlebih-lebihan baik dengan cara yang halal apalagi dengan cara yang bathil (QS 2: 188). Melarang praktek yang merusak dan anti sosial seperti berjudi, khamer, monopoli yang merugikan, riba, pasar gelap dll. Kesejahteraan individu dan masyarakat (Islam memandang ekonomi individu dan masyarakat saling mendukung dan melengkapi untuk kesejahteraan bersama).
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 23

Kesimpulan

Sistem ekonomi Islam berada diantara sistem ekonomi kapitalis dan sosialis dalam beberapa hal dan ada yang tidak terdapat di dalam keduanya Sistem ekonomi Islam memiliki kelebihan dari kedua sistem tersebut tetapi tidak memiliki kelemahan dari kedua sistemm tersebut. Sistem ekonomi Islam memiliki komponen hukum dan aturan yang tetap berupa Al Quran dan Sunah yang sudah pasti kebenarannya dan komponen yang tidak tetap adalah ijtihad para ahli agama dan pakar ekonomi yang masih relatif kebenarannya sehingga masih terdapat kemungkinan adanya perubahan.
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 24

Aspek dari Ketiga Sistem Ekonomi

Hak kepemilikan Kebebasan dalam kegiatan ekonomi Toleransi kesenjangan ekonomi Konsep persaingan Moralitas dan etika Pengakuan terhadap agama Jaminan kesejahteraan sosial
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 25

Sistem Perekonomian Indonesia

Demokrasi ekonomi ala Orde Baru yang memiliki ciri-ciri positif sbb:

Perekonomian berasas kekeluargaan; Pengawasan oleh lembaga-lembaga perwakilan; Cabang-cabang produksi penting dikuasi oleh negara; Bumi, air dan kekayaan alam lainnya dikuasai oleh negara; Hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak; Hak milik berfungsi sosial; Daya kreasi warga negara bebas dikembangkan; Fakir miskin memperoleh jaminan sosial.
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 26

Sistem Perekonomian Indonesia

BAB XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial (Usulan amandemen dalam Tap IX MPR 2000) Pasal 33

Perekonomian disusun dan dikembangkan sebagai usaha bersama seluruh rakyat secara berkelanjutan berdasar asas keadilan, efisiensi, dan demokrasi ekonomi untuk mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh dan/atau diatur oleh negara berdasarkan asas keadilan dan efisiensi yang diatur dengan undang-undang. Bumi, air, dan dirgantara serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai dan/atau diatur oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, yang diatur dengan undang-undang. Pelaku ekonomi adalah koperasi, badan usaha milik negara, dan usaha swasta termasuk perseorangan. Penyusunan dan pengembangan perekonomian nasional harus senantiasa menjaga dan meningkatkan tata lingkungan hidup, memperhatikan dan menghargai hak ulayat, serta menjamin keseimbangan kemajuan seluruh wilayah negara.
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 27

Sistem Perekonomian Indonesia

Pasal 34
Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar disantuni oleh negara Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 28

Globalisasi Dunia

Berlakunya aturan main yang bersifat global menyangkut bidang perdagangan, investasi, mobilisasi tenaga keraj dan modal, hak cipta dan aturan lainnya. Perkembangan IPTEK yang pesat khususnya dengan adanya revolusi 3-T yang terjadi di bidang transportasi, telekomunikasi dan turisme yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi Pelaksanaan HAM Perlu menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan hidup Perlunya standardisasi ketenagakerjaan Semakin berperannya perusahaan multinasional

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

29

Globalisasi Perdagangan dan Keuangan

Meningkatnya perdagangan internasional Perkembangan pasar modal internasional yang pesat Penyebaran penanaman modal langsung Mobilitas pemasukan modal portfolio swasta tinggi Makin beragamnya aliansi eksternal berskala global antar perusahaan multinasional seperti joint venture, subcontracting, licensing, joint firm agreement lainnya.

Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006

30

Konsekuensi Globalisasi

Reformasi dan liberalisasi ekonomi dan keuangan kalau suatu negara ingin masuk dan menjadi bagian dari jaringgan hubungan global Ketergantungan antar negara semakin tinggi Persaingan di pasar dunia semakin tajam Liberalisasi arus modal internasional memberi peluang besar masuknya dana internasional untuk membiayai pembangunan dan sekaligus menciptakan kerentanan finansial krisis ekonomi negara Asia termasuk Indonesia
Daurah Marhalah III KAMMI Teritorial -6 2006 31

You might also like