You are on page 1of 17

BAB III DESAIN PENELITIAN

III.1

Jenis dan Sumber Data Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah 50 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang bersumber dari Kompas 100. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari alamat website BEI (Bursa Efek Indonesia) www.idx.co.id dan alamat website dari masing-masing perusahaan. Data keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama 3 tahun yaitu dari tahun 2006-2008 dikarenakan pada tahun 2007 banyak perusahaan manufaktur yang mengalami kemerosotan sehingga terdapat kemungkinan bahwa pada tahun ini perusahaan cenderung melakukan income smoothing. Oleh karena itu, tahun 2006 dan 2008 digunakan sebagai pembanding dimana tahun 2006 merupakan masa sebelum kemerosotan dan tahun 2008 masa sesudah kemerosotan. Sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini penulis peroleh dari penelitian kepustakaan (library research) dan situs internet lainnya. Berikut ini adalah Tabel III.1 tentang jenis dan sumber data yang disesuaikan dengan hipotesis penelitian. Tabel III.1 Jenis dan Sumber Data Hipotesis Hipotesis 1 Hipotesis 2 Hipotesis 3 1 Jenis Data Sekunder Sekunder Sekunder Sumber Data Website BEI/perusahaan Website BEI/perusahaan Website BEI/perusahaan

Hipotesis 4

Sekunder

Website BEI/perusahaan

III.2

Penentuan Jumlah Sampel Perusahaan manufaktur yang menjadi objek dari penelitian ini adalah sebagai

berikut yang dinyatakan dalam Tabel III.2 Tabel III.2 50 Objek Penelitian No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 3 Kode KAEF HMSP ULTJ AISA KBL M JECC SMS M IMAS GDY R BRA M AUTO FASW SIPD JPFA TRST DYN A UNIC SOBI EKA D CTBN AMF G UNV R KLBF MER K GGR M DVL A ICBP VOKS TCID Nama Perusahaan Kimia Farma Tbk H M Sampoerna Tbk Ultra Jaya Milk Tbk Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Kabelindo Murni Tbk Jembo Cable Company Tbk Selamat Sempurna Tbk Indomobil Sukses International Tbk Goodyear Indonesia Tbk Indo Kordsa Tbk Astra Otoparts Tbk Fajar Surya Wisesa Tbk Sierad Produce Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Dynaplast Tbk Unggul Indah Cahaya Tbk Sorini Agro Asia Corporindo Tbk Ekadharma International Tbl Citra Tubindo Tbk Asahimas Flat Glass Tbk Unilever Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Merck Tbk Gudang Garam Tbk Darya-Varia Laboratoria Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Voksel Electric Tbk Mandom Indonesia Tbk

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

LMS H LION TPIA MAIN DAVO MLBI GJTL INTP BPRT IKAI ADES UNT X ARG O PAFI HDT X SSTM MYT X BUDI KAR W BIMA AQU Sumber:A Kompas

Lionmesh Prima Tbk Lion Metal Works Tbk Tri Polyta Indonesia Tbk Malindo Feedmill Davomas Abadi Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk Gajah Tunggal Tbk Indocement Tunggal Perkasa Tbk Barito Pacific Tbk Intikeramik Alamasri Industri Tbk Akasha Wira International Tbk Unitex Tbk Argo Pantes Tbk Panasia Filament Inti Tbk Panasia Indosyntec Tbk Sunson Textile Manufacturer Tbk Apac Citra Centertex Tbk Budi Acid Jaya Tbk Karwell Indonesia Tbk Primarindo Asia Infrastructure Tbk Aqua Golden Mississippi Tbk

Dari objek penelitian tersebut, penulis menentukan jumlah sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu: 1. 2. Perusahaan telah terdaftar di Bursa Efek sejak tahun 2006. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap per 31 Desember dari tahun 2006-2008. 3. 4. 5. 4 Laporan keuangan dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). Perusahaan yang tidak mengalami kerugian dalam kurun waktu 2006-2008. Memiliki data yang lengkap mengenai dewan komisaris, dewan direksi, dan

komite audit.

III.3

Metode Pengumpulan Sampel Menurut Sugiyono (2008: 118), teknik sampling terdiri atas probability sampling

dan non probability sampling. Probability sampling memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan non probability sampling tidak memberikan peluang/kesempatan bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan sampelnya adalah dengan teknik non probability sampling atau lebih tepatnya lagi dengan menggunakan sampling kuota. Sugiyono (2008: 118) menyatakan bahwa sampling kuota merupakan teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Ciri-ciri tersebut sudah dinyatakan ke dalam bentuk kriteria dalam III.2.

III.4

Metode Analisis Data Sugiyono (2008: 206) menyatakan bahwa teknik analisis data terdiri atas statistik

inferensial dan deskriptif. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi dan bermaksud untuk membuat kesimpulan sedangkan statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial karena penulis bermaksud untuk membuat kesimpulan di akhir penelitian. Statistik inferensial terdiri atas 2, yaitu statistik parametris dan nonparametris. Menurut Sugiyono 6

(2008: 208), statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik sedangkan nonparametris digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal. Penelitian ini menggunakan statistik parametris karena menggunakan perhitungan statistik, yaitu indeks eckel dan menggunakan program untuk mengolah data ke dalam bentuk statistik dengan menggunakan SPSS 16.

III.5

Metode Penyajian Data Data dalam penelitian ini disajikan ke dalam bentuk tabel dan gambar sebagai

hasil dari pengujian data dengan menggunakan SPSS 16 maupun excel 2007.

III.6

Uji Statistik Penelitian ini menggunakan beberapa pengujian statistik, yaitu uji normalitas, uji

asumsi klasik regresi yang terdiri atas uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi, analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda yang terdiri atas analisis korelasi ganda (R), analisis determinasi (R 2), uji t, dan uji f. Gambaran secara luas dari keseluruhan uji statistik tersebut akan disajikan dalam masing-masing subbab berikut.

III.6.1

Uji Normalitas Menurut Priyatno (2010: 71), uji normalitas digunakan untuk mengetahui

apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode distribusi yang normal. Uji normalitas dilakukan pada nilai residualnya bukan pada nilai masing-masing variabel. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan one-sample 7

parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari

distribusi yang normal. Uji normalitas dilakukan pada nilai residualnya bukan pada nilai masing-masing variabel. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan one-sample 8

Kolmogorov-Smirnov Test. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.

III.6.2

Uji Asumsi Klasik Regresi Menurut Priyatno (2010: 81) uji asumsi klasik regresi terdiri atas:

1. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya: a. Dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, b. Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2), dan c. Dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index. Menurut Santoso yang dikutip oleh Priyatno (2010: 81) pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. 2. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya, yaitu uji spearmans rho, uji glejser, uji park, dan melihat pola grafik regresi. Penelitian ini menggunakan uji spearmans rho. Menurut 9

Priyatno (2010: 82) jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas. 3. Uji Autokorelasi autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari 4-dl, maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. b. Jika d terletak antara du dan 4-du, maka hipotesis nol diterima yang berarti tidak ada autokorelasi. c. Jika d terletak antara dl dan du atau 4-du dan 4-dl, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Rumus uji Durbin Watson sebagai berikut:

Keterangan: d = nilai Durbin-Watson e = residual

III.6.3

Analisis Deksriptif Menurut Priyatno (2010: 12), analisis deskriptif menggambarkan ringkasan

data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus dll.

10

III.6.4

Analisis Regresi Linear Berganda Menurut Priyatno (2010: 61), analisis regresi linear berganda adalah

hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Uji t dan uji f merupakan bagian dari analisis ini, yaitu: 1. Analisis korelasi ganda (R) dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat dan sebaliknya. Menurut Sugiyono (2007) yang dikutip oleh Priyatno (2010: 65) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien sebagai berikut: 0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,000 = = = = = sangat rendah Rendah Sedang Kuat sangat kuat

Hasil analisis korelasi ganda dapat dilihat pada output model summary dari hasil analisis regresi linear berganda. 2. Analisis determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Menurut Santoso (2001) yang dikutip oleh Priyatno bahwa untuk model regresi yang memiliki variabel lebih dari dua maka digunakan adjusted R square. Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output model summary dari hasil analisis regresi linear berganda.

11

3. Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Rumus t hitung pada analisis regresi adalah:

Dimana: bi = Koefisien regresi variabel i

Sbi = Standar error variabel i Hasil dari uji t dapat dilihat pada output Coefficients dari hasil analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian dari uji t, yaitu: Ho diterima jika -t hitung > -t tabel Ho ditolak jika t hitung > t tabel Perhitungan t tabel dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft

Excel 2007 dengan mengetik =tinv( ,df) dan tekan enter, dimana merupakan tingkat signifikansi dan df merupakan derajat kebebasan yaitu n-k -1, dimana n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen. 4. Uji f digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). f hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Dimana: 12

R2 = Koefisien Determinasi

13

n k

= Jumlah data atau kasus = Jumlah variabel independen

Hasil uji f dapat dilihat pada ouput ANOVA dari hasil analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian dari uji f, yaitu: Ho diterima jika f hitung f tabel Ho ditolak jika f hitung > f tabel Perhitungan f tabel dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft

Excel 2007 dengan mengetik =finv( ,df) dan tekan enter, dimana merupakan tingkat signifikansi dan df merupakan derajat kebebasan yaitu n-k -1, dimana n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen.

III.7

Operasionalisasi Variabel Dibawah ini adalah beberapa variabel yang akan digunakan dalam penelitian,

yaitu: 1. Variabel independen (X) Menurut Sugiyono (2008: 59), variabel independen sering disebut dengan variabel bebas yang memiliki definisi variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri atas: a. 14 Dewan komisaris (X1)

Merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam mengawasi dan memberikan nasihat kepada dewan direksi serta memastikan bahwa perusahaan melakukan GCG.

15

b.

Dewan direksi (X2) Merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola perusahaan. Kedudukan masing-masing anggota dewan adalah setara dan harus menjalankan tugas sesuai dengan wewenang masing-masing namun hasil dari pelaksanaan tugas tersebut merupakan tanggung jawab bersama.

c.

Komite audit (X3) Merupakan komite yang dibentuk dengan tujuan untuk melakukan proses auditing, salah satunya adalah memastikan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2.

Variabel dependen (Y) Menurut Sugiyono (2008: 59), variabel dependen sering disebut dengan variabel terikat yang memiliki definisi variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini hanya satu yaitu income smoothing yang memiliki definisi pengurangan laba yang dilakukan secara sengaja untuk mencapai tren atau tingkat yang diinginkan. Proksi income smoothing yang digunakan untuk membedakan perata dengan bukan perata dalam penelitian ini adalah indeks eckel. Menurut Corolina dan Juniarti (2005), indeks eckel dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut:

Dimana: I = perubahan penghasilan bersih atau laba dalam satu periode 16

S = perubahan penjualan dalam satu periode CV = koefisien variasi dari variabel, yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai yang diharapkan CV I atau CV S dapat dihitung sebagai berikut:

Dimana: X = perubahan laba (I) atau perubahan penjualan (S) = rata-rata perubahan laba (I) atau penjualan (S) Hasil perhitungan dari indeks eckel dinyatakan dengan angka 1 untuk perusahaan yang tidak melakukan perataan laba dan < 1 untuk perusahaan yang melakukan perataan laba.

17

You might also like