You are on page 1of 2

hubungan manusia dalam masyarakatnya, ada yang memberi arti yang sangat kuat kepada manusia sebagai pribadi.

Pandangan ini memberi bobot yang berlebihan. Dalam kehidupan manusia terjadi persaingan bebas yang tidak jarang terjadi penindasan terhadap kaum yang lemah, akhirnya membawa kecenderungan hanya yang kuat sajalah yang dapat hidup. Masyarakat yang demikian menimbulkan kepincangan, karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab serta asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain dari pandangan di atas, ada lagi pandangan mengenai hubungan manusia dengan masyarakat yang memberi bobot yang berlebihan terhadap masyarakat, sehingga kedudukan manusia kehilangan kepribadiannya. Masyarakatlah yang dianggap segalagalanya, sehingga pribadi-pribadi diangggap seolah-olah sebuah mesin raksasa masyarakat. Dalam masyarakat yang demikian, terasa adanya tekanan batin sehingga kebahagiaan yang utuh tidak terpenuhi. Berdasarkan kedua pandangan di atas, bagaimanakah menurut Pancasila arti dan hubungan antara manusia dengan masyarakatnya. Pancasila tidak memilih salah satu dari pandangan tadi dan juga tidak menggabungkannya. Individualisme dan liberalisme maupun komunisme dalam segala bentuknya tidak sesuai dengan Pancasila. Pancasila memandang bahwa kebahagiaan manusia akan tercapai, jika dikembangkan hubungan yang serasi antara manusia dengan masyarakt serta hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Apabila memahami nilai-nilai dari sila-sila Pancasila akan terkandung beberapa hubungan manusia yang melahirkan keseimbangan antara hak dan kewajiban antara hubungan tersebut, yaitu sebagai berikut. 1. Hubungan Vertikal Hubungan vertikal adalah hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagai penjelmaan dari nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam hubungan ini manusia memiliki kewajiban-kewajiban untuk melaksanakan perintah Tuhan dan menghentikan segala larangan-Nya, sedangkan hak diterima oleh manusia dari Tuhan Yang Maha Kuasa adalah rahmat yang tidak terhingga yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Kuasa dan pembalasan amal baik di akhirat nanti.

2. Hubungan Horizontal Hubungan horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya, baik dalam fungsinya sebagai warga masyarakat, warga bangsa, dan warga negara. Hubungan tersebut melahirkan hak dan kewajiban yang seimbang, seperti pajak yang dibayar kepada negara sebagai suatu kewajiban warga negara, sedangkan hak yang diterima warga negara adalah pembangunan infrastruktur (jalan raya, pengairan, dan lain-lain) sebagai kewajiban negara terhadap rakyatnya.

3. Hubungan Alamiah Hubungan alamiah adalah hubungan manusia dengan alam sekitar yang meliputi hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam dengan segala kekayaannya. Seluruh alam dengan segala isinya adalah untuk kebutuhan manusia, namun manusia berkewajiban melestarikan alam dan kekayaannya, karena alam mengalami penyusutan yang nilai-

nilainya makin lama semakin berkurang, sedangkan manusia yang membutuhkannya makin lama makin bertambah. Oleh sebab itu, memelihara kelestarian alam merupakan kewajiban manusia sedangkan hak yang diterima oleh manusia dari alam sudah tiak terhingga banyaknya. Dengan demikian, hubungan manusia dengan alam memiliki keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagaimana hubungan manusia dengan masyarakat dan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pancasila adalah suatu pandangan hidup atau ideologi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, antarmanusia, manusia dengan masyarakat atau bangsanya, dan manusia dengan alam lingkungannya. Alasan yang prinsipil Pancasila sebagai pandangan hidup dengan fungsinya tersebut di atas adalah sebagai berikut. 1. Mengakui adanya kekuatan gaib yang ada di luar diri manusia menjadi pencipta serta mengatur serta penguasa alam semesta. 2. Keseimbangan dalam hubungan, keserasian-keserasian dan untuk menciptakannya perlu pengendalian diri 3. Dalam mengatur hubungan, peranan dan kedudukann bangsa sangat penting. Persatuan dan kesatuan sebagai bangsa merupakan nilai sentral. 4. Kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan, serta musyawarah untuk mufakat dijadikan sendi kehidupan bersama. 5. Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bersama.

Isi pemikiran filsafat Pancasila sebagai suatu pemikiran filsafat tentang negara adalah bahwa Pancasila memberikan jawaban yang mendasar dan menyeluruh atas masalah-masalah asasi filsafati tentang negara yang terpusat pada lima masalah keadilan. 1. Masalah pertama: Apa negara itu? Masalah ini dijawab dengan prinsip kebangsaan Indonesia. 2. Masalah kedua: Bagaimana hubungan antarbangsa/antarnegara? Masalah ini dijawab dengan prinsip perikemanusiaan.

You might also like