Professional Documents
Culture Documents
Setelah mendengar pesan Arjuna yang disampaikan oleh Ka itu, Yudhihira lalu mengucapkan kata-kata ini : Sesungguhnyalah hamba sudah
mendengarkan sesuatu yang sangat melegakan hati hamba. Sepatutnyalah paduka mengucapkan kata-kata itu. Sungguh O gembira Hkea, hamba hamba mendengarkannya.
mendengar bahwa memang banyak sekali pertarungan yang dilakukan oleh Arjuna di dunia ini. Tahukah paduka, apakah sebabnya maka Arjuna itulah yang selamanya meninggalkan kesenangan dan ketentraman dari antara kami semua? Wijaya itu cerdas. Tetapi dia itulah yang selamanya menjalankan tugas kami yang paling berat. Hal ini sempat merisaukan hati hamba. Pada saat senggang dan terbebas dari tugas,
hamba selalu memikirkan putra Kunt yang satu ini. Selalu ia mengalami nasib buruk, harus menderita. Pada hal, menurut pengamatan hamba, tanda-tanda pada tubuhnya semuanya menunjukkan suatu keberuntungan yang patut dinikmatinya. Lalu apakah sebabnya O Ka, tanda-tanda jasmaninya itu tidak sesuai dengan kenyataan menanggung yang dihadapinya? yang Ia telah penderitaan sedemikian
besar. Dan hamba sendiri tidak melihat satupun tanda-tanda tercela ditubuhnya. Tolong paduka jelaskan hal ini kepada hamba! Mendapat pertanyaan sedemikian itu, Hkea, maharaja Bhoja yang memiliki pandangan terang luar biasa termenung lama sekali! Setelah beberapa lama baginda lalu menjawab seperti berikut : Akupun tidak melihat tanda-tanda buruk dalam diri anak muda itu, kecuali tulang pipinya agak sedikit mencuat yang menunjukkan bahwa ia
harus tanda
selalu lain
melakukan ia
perjalanan. Aku tidak melihat adanya tandamenyebabkan dan : menanggung Yudhihira kesengsaraan! Memang
Mengapa demikian! Tetapi Draupad memandangi Ka dengan sorot mata tajam tanda ketidak puasan atas jawaban yang diberikan. Hkea melihat sorot mata kemarahan Draupad itu, dan itu dapat dipahami, karena itulah tanda kecintaan terhadap diri sahabatnya, yang diperlihatkan oleh Draupad, adiknya sendiri, yang juga sudah dianggap sebagai sahabatnya sendiri! Bhmasena, dan juga para pahlawan bangsa Kuru yang lain, beserta para Brhmaa yang barusan mendengar tentang kemenangan-
kemenangan Arjuna dalam melakukan tugas menjaga kuda kurban itu, semuanya sangat gembira. Sementara mereka masih mempercakapkan Arjuna itu, masuklah utusan dan segera menyampaikan pesan dari pahlawan yang sedang menempuh jalan kembali itu. Utusan itu menundukkan kepalanya menyembah serta mengumumkan bahwa pahlawan utama Phalguna sudah tiba. Air mata terharu dan gembira membasahi pipi raja Yudhihira. Kepada utusan pembawa berita itu diserahkan hadiah yang sangat besar jumlahnya sebagai tanda bersuka cita dari raja. Dua hari setelah berita itu diterima, terdengarlah sorak-sorai menandakan bahwa pahlawan yang sedang ditunggu-tunggu itu sudah tiba. Debu membubung di udara yang diakibatkan oleh kaki kuda pasukan pengawal yang mendampingi Arjuna. Dan kali ini, debu tebal yang
membubung ke angkasa itu nampak indah, bagaikan debu yang ditimbulkan oleh kuda kedewataan Ucchairawa itu sendiri. Arjuna disambut dengan seruan-seruan gembira oleh para penduduk kota. Dan dalam penyambutan itu, seorang dari antara penduduk kota itu menyerukan ucapan-ucapan berikut : O Prtha! Bintang terang ada di pihak paduka! Paduka sudah terhindar dari bencana! Terpuji dan dimuliakanlah raja Yudhihira! Siapa lagikah O yang dapat kembali dengan selamat setelah mengikuti perjalanan kuda yang melangkahkan kaki sekehendak hatinya menjelajahi seluruh dunia! Apalagi harus menaklukkan semua rajaraja belum dengan pertarungan-pertarungan mendengar yang syarat-syaratnya teramat berat! Selama ini kita pernah keberhasilan segemilang ini, meski oleh Sgara dan seluruh raja budiman sejak jaman kuna. Semua raja di
masa-masa yang akan datang, tidak akan mampu melaksanakan tugas sesukar dan sehebat seperti apa yang telah paduka capai sekarang ini! Sementara itu, Arjuna dan rombongan sudah memasuki halaman tempat upacara. Raja Yudhihira dengan diiringkan oleh semua Menteri, bersama-sama Ka, mendudukkan Dhtarra dalam sebuah kereta dan bergerak ke lapangan untuk menyambut Arjuna. Setelah rombongan yang datang dan rombongan yang menyambut saling bertemu, Arjuna lalu menyembah dengan menyentuh kaki Dhtarra, selanjutnya bersujud kehadapan Yudhihira, Bhma, dan memeluk Keawa. Saling sembah dan saling hormat-menghormati berlangsung sesuai dengan tatacara sepatutnya. Setelah upacara penghormatan itu selesai, Arjuna dan rombongan diperkenankan-beristirahat. Tugas
mereka sudah selesai, alangkah lega rasa dada mereka, meskipun letih, namun mereka sangat gembira seperti penumpang kapal yang pecah dilanda badai, namun sekarang telah selamat tiba di pantai! Sementara itu, raja Wabhruwahana bersama-sama dengan dua orang ibunya telah tiba pula di sana. Raja muda yang gagah dan tampan ini menyembah dihadapan mereka yang lebih tua di kerajaan itu. Setelah mendapat penyambutan Wabhruwahana sebagai langsung mana menuju mestinya, tempat