Professional Documents
Culture Documents
Oleh: J T M D Lestari
Mind Map
Pendahuluan Cermin Lensa Pembiasan Alat Optik Tugas Mandiri
Pendahuluan
Tidak memerlukan medium Merambat dalam suatu garis lurus Kecepatan terbesar dalam ruang vakum (v= 3 x 108 m/s) Kecepatan dalam suatu medium lebih kecil daripada kecepatan pada ruang vakum.
Kecepatan cahaya di dalam ruang vakum adalah absolut, tidak tergantung pada pengamat.
Perjanjian pembentukan bayangan antara lain: Bila So (jarak dari benda ke cermin) berharga positif, maka bendanya nyata dan begitu pula sebaliknya. Bila SI (jarak dari bayangan ke cermin) berharga positif, maka bendanya nyata dan begitu pula sebaliknya Tinggi benda positif, maka benda terletak diatas sumbu utama Bila M (perbesaran) menghasilkan positif, berarti bayangannya tegak terhadap benda. R adalah jari-jari kelengkungan cermin. f adalah titik api.
Hukum Pemantulan
Sinar Datang Garis Normal
Sinar Pantul
i = Sudut datang r = Sudut Pantul
1.Sinar datang, Sinar pantul,dan garis normal, terletak pada suatu bidang datar 2.Sudut datang( i ) sama dengan sudut pantul
CERMIN
Cermin Datar Cermin Cekung Cermin Cembung
Cermin Datar
Untuk dua cermin yang menbentu sudut, banyaknya bayangan yang terjadi adalah () dan dirumuskan o
360
-1
Tinggi minimal cermin agar dapat melihat keseluruhan benda adalah SETENGAH DARI TINGGI BENDA ITU Sifat bayangan yang terbentuk: bayangan tegak, maya dan sama besar. Untuk cermin datar berlaku :
1 1 1 I f So S
dan
M=1
S O = -S I
Sedangkan perbesarannya:
hI SI M ho SO
So
SI
Sifat bayangan yang terbentuk: bayangan tegak, maya dan sama besar.
1 III 2F II
III
Cermin Cekung
Rumus yang umum digunakan adalah:
1 1 1 = + I f So S
Sedangkan perbesarannya:
R dan f berharga positif
hI SI M = =SO ho
Catatan: 1.Jumlah ruang benda dan ruang bayangan = 5 2.Ruang II dan III ,bayangan selalu nyata dan terbalik. Ruang I dan IV ,bayangannya selalu maya dan tegak 3. Jika nomor ruang bayangan lebih besar dari nomor ruang benda, bayangan dipebesar. Begitupula sebaliknya
Cermin Cembung
Rumus yang umum digunakan adalah:
1 1 1 = + I f So S
Sedangkan perbesarannya:
hI SI M = =SO ho
R dan f berharga negatif, Bayangan yang dibentuk selalu maya, tegak, diperkecil
Maya
Lensa
Rumus umum lensa sama dengan rumus pada cermin yaitu: dan
1 1 1 I f So S
hI SI M ho SO
dengan catatan: 1. Lensa cembung biasa disebut lensa konveks atau lensa positive yang sifatnya konvergen atau mengumpulkan sinar 2. Lensa cekung biasa disebut lensa konkaf atau lensa negative yang sifatnya divergen, menyebarkan sinar. 3. Tetapi kebalikan dari cermin, nilai R dan f lensa positif (cembung) berharga positif, sedangkan nilai R dan f lensa negatif(cekung) berharga negatif
Penjelasan sinar istimewa pada lensa cembung: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus dibelakang lensa 2. Sinar datang melalui fokus di depan lensa dibiaskan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang melalui pusat lensa diteruskan. Penjelasan sinar istimewa pada lensa cekung: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah dari titik fokus didepan lensa 2. Sinar datang menuju titik fokus di belakang lensa dibiaskan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang menuju pusat lensa tidak dibiaskan tetapi diteruskan.
+
Nyata
F 3
F 3 2
Kuat Lensa
Kuat lensa (P, satuannya D= dioptri) dapat dinyatakan dengan
1 P= f
dalam satuan SI ,F dalam satuan meter (m) dan P dalam dioptri (D) Apabila ada beberapa lensa digabung, maka fokus lensa gabungan tersebut adalah penjumlahan pecahan masing-masing fokus.
1 f gabungan
1 1 1 = + + ... + f1 f 2 fn
Pembiasan
Hukum yang mempelajari tentang peristiwa pembiasan adalah hukum Snellius, yang menyatakan: a.Bila gelombang datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, maka akan dibiaskan mendekati garis normal. a.Bila gelombang datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat, akan dibiaskan menjauhi garis normal. Pada pembiasan berlaku rumus
atau
Dengan: i = sudut gelombang datang r= sudut gelombang bias v1= kecepatan gelombang datang(m/s) v2= kecepatan gelombang setelah pembiasan(m/s)
Hukum Snellius
Dari hukum Sellius didapat n21 =
n2 n1
= i-r
Alat Optik
Mata
Mata bekerja berdasarkan prinsip kerja lensa cembung. Bayangan yang terbentuk nyata, terbalik, diperkecil. Agar bayangan terlihat jelas maka bayangan harus jatuh tepat di retina Titik dekat mata disebut Punctum Proximum (PP) yang pada mata normal adalah 25cm Titik Jauh mata disebut Puncyum Remotum(PR) yang pada mata normal adalah atau memperkecil jarak Kemampuan mata untuk memperbesar titik api lensa mata dinamakan Akomodasi
Cacat Mata
Miopy (rabun jauh); PP = 25cm, PR tertentu. Diatasi dengan kaca mata berlensa negatif. Bayangan jatuh di depan retina Hipermetropy (rabun dekat); PP > 25cm (tertentu), PR di . Diatasi dengan kaca mata berlensa positif. Bayangan jatuh di belakang retina Presbiopy (mata tua); PP > 25cm, PR tertentu. Diatasi dengan kaca mata berlensa gabungan lensa positif dan lensa negatif (bifokal) Astigmatis adalah cacat mata yang disebabkan oleh tidak meratanya kecembungan kornea mata. Diatasi dengan kaca mata berlensa silindris.
1 1 1 I f So S
Lup
Bayangan yang dibentuk oleh Lup adalah maya, tegak dan diperbesar Untuk mata berakomodasi maka perbesaran anguler
1 1 1 I f So S
Mikroskop
Mokroskop terdiri atas dua buah lensa cembung, yaitu lensa obyektif(yang dekat obyek) dan lensa okuler (yang dekat mata). Bayangan dari lensa obyektif adalah nyata, terbalik dan diperbesar dan bayangan ini menjadi obyek untuk lensa okuler sehingga bayangan akhir yang dibentuk adalah maya, terbalik dan diperbesar. untuk lup i i M M s h ok a M ob so ho
M total M ob xM ok
Teropong
Teropong disebut juga teleskop. Teropong ada macam-macam yaitu teropong bintang, teropong pantul, teropong bumi dan teropong panggung
Tugas Ke-2
1.
2. 3.
Kerjakan semua soal di modul FISIKA komp. P Buatlah masing-masing 5 soal (dengan jawabannya) tentang: mata, lup, mikroskop dan teropong. Jelaskan masing-masing teropong dengan rumus dan jenis bayangan yang terbentuk.