You are on page 1of 27

Pembimbing : dr. Abdul Hakam, M.Si.Med., Sp.

A
Disusun oleh: Mageshprie (406117076)

Definisi
Terdapatnya edema pada kedua kaki atau adanya severe wasting (BB/TB < 70% atau <3SD), atau ada gejala klinis gizi buruk (kwashiorkor, marasmus, atau marasmikkwashiorkor)

Penentuan Status Gizi Anak

Monitoring Pertumbuhan Anak

Alur Pemeriksaan

Tatacara Pemeriksaan
LANJUTAN: - Kebiasaan makan sebelum sakit - Makan / minum/ menyusui pada saat sakit - Jumlah makana dan cairan yang didapat dalam beberapa hari terakhir - Kontak dengan penderita campak atau tuberkulosis paru - Pernah sakit campak dalam 3 bulan terakhir - Kejadian dan penyebab kematian dari kakak atau adik - Berat badan lahir - Tumbuh kembang : duduk, berdiri, dll - Riwayat imunisasi -Apakah ditimbang setiap bulan di Posyandu - Apakah sudah mendapat imunisasi lengkap

AWAL: - Kejadian mata cekung yang baru saja muncul - Lama dan frekuensi muntah atau diare serta tampilan dari bahan muntah atau diare - Saat terakhir kencing - Sejak kapan tangan dan kaki teraba dingin

- Apakah anak tampak sangat kurus / edema / pembengkakan kedua kaki - Tanda-tanda terjadinya syok (renjatan): tangan dan kaki dingin, nadi lemah dan kesadaran menurun - Kehausan - Suhu tubuh : hipotermia atau demam - Frekuensi pernapasan dan tipe pernapasan : gejala pneumonia atau gejala gagal jantung - Berat badan dan tinggi badan atau panjang badan - Pembesaran hati dan ikterus - Adanya perut kembung, bising usus melemah/meningkat, tanda asites atau adanya suara seperti pukulan pada permukaan air (abdominal splash) - Sangat pucat - Gejala pada mata : kelainan pada kornea dan konjungtiva sebagai tanda kekurangan vitamin A - Telinga, mulut dan tenggorokan : tanda-tanda infeksi - Kulit : tanda-tanda infeksi atau adanya purpura - Konsistensi tinja

Klasifikasi Tanda Bahaya

Jadwal Pengobatan dan Perawatan

Jadwal Pengobatan dan Perawatan

Hipoglikemia

Hipotermia

Dehidrasi

Gangguan Keseimbangan Elektrolit


Semua anak dengan gizi buruk mengalami defisiensi kalium dan magnesium yang mungkin membutuhkan waktu 2 minggu atau lebih untuk memperbaikinya. Terdapat kelebihan natrium total dalam tubuh, walaupun kadar natrium serum mungkin rendah. Edema dapat diakibatkan oleh keadaan ini. Jangan obati edema dengan diuretikum TATALAKSANA 1. Untuk mengatasi gangguan elektrolit diberikan Kalium dan Magnesium, yang sudah terkandung di dalam larutan Mineral-Mix, yang ditambahkan ke dalam F-75, F-100, atau ReSoMal 2. Gunakan larutan ReSoMal untuk rehidrasi 3. Siapkan makanan tanpa menambahkan garam

Infeksi
Pada gizi buruk, gejala infeksi yang biasa ditemukan seperti demam, seringkali tidak ada, padahal infeksi ganda merupakan hal yang sering terjadi. Oleh karena itu, anggaplah semua anak dengan gizi buruk mengalami infeksi saat mereka datang ke rumah sakit dan segera tangani dengan antibiotik TATALAKSANA 1. Antibiotik spektrum luas 2. Vaksin campak jika anak berumur 6 bulan dan belum pernah mendapatkannya, atau jika anak berumur > 9 bulan dan sudah pernah diberi vaksin sebelum berumur 9 bulan 3. Jika ditemukan infeksi spesifik laiinya beri antibiotik yang sesuai 4. Jika terdapat infeksi cacing beri mebendazol (100 mg/kgBB/hr) atau albendazol (20 mg/kgBB/hr)

Defisiensi Zat Mikro


Semua anak gizi buruk mengalami defisiensi vitamin dan mineral. Meskipun sering ditemukan anemia, jangan beri zat besi pada fase awal, tetapi tunggu sampai anak mempunyai nafsu makan yang baik dan mulai bertambah berat badannya (biasanya pada minggu kedua, mulai fase rehabilitasi), karena zat besi dapat memperparah infeksi

TATALAKSANA
1. 2. 3. 4. 5. 6. a. b. c. Multivitamin Asam folat (5mg pd hari 1, selanjutnya 1 mg/hr) Zinc (2 mg Zn elemental/kgBB/hr) Cu (0,3mg/kgBB/hr) Ferosulfat 3 mg/kgBB/hr mulai fase rehabilitasi Vitamin A < 6 bulan 50.000 IU (1/2 kapsul Biru) 6-12 bulan 100.000 IU (1 kapsul Biru) 1-5 tahun 200.000 IU (1 kapsul Merah)

Terapi Gizi

Jadwal Pemberian Makan

Pemantauan dan Evaluasi

Terapi Gizi pada Fase Tindak Lanjut

ReSoMal

Tumbuh Kejar
TATALAKSANA 1. Ganti F-75 dengan F-100. Beri F-100 sejumlah yang sama dengan F-75 selama 2 hari berurutan 2. Selanjutnya naikkan jumlah F-100 sebanyak 10 ml setiap kali pemberian sampai anak tidak mampu menghabiskan atau tersisa sedikit. Biasanya hal ini terjadi ketika pemberian formula mencapai 200ml/kgBB/hr 3. Setelah trannsisi bertahap beri anak : + pemberian makan yang sering dengan jumlah tidak terbatas (sesuai kemampuan anak) + energi : 150-220 kkal/kgBB/hari + protein : 4-6 g/kgBB/hari

Stmulasi Sensoris dan Emosional


LAKUKAN 1. 2. 3. 4. 5. Ungkapan kasih sayang Lingkungan yang ceria Terapi bermain terstruktur selama 15-30 menit per hari Aktivitas fisik segera setelah anak sehat Keterlibatan ibu sesering mungkin (memberi makan, bermain, memandikan)

Kriteria Pemulangan dari Rawat Inap

Daftar Pustaka
WHO. Gizi Buruk. In: Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. Jakarta: WHO. 2005. pp. 193-219. Depkes RI. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku 1. Jakarta:Depkes RI.2011 Depkes RI.Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku 2. Jakarta:Depkes RI.2011

You might also like