You are on page 1of 1

I.

PENDAHULUAN Secara geografis, letak Indonesia di garis Khatulistiwa memang menguntungkan

karena memiliki hutan tropis dengan kayu yang berkualitas tinggi. Bahkan luas lahan hutan di Indonesia diperkirakan oleh FAO (Food and Agriculture Organization) mencapai 60% dari luas daratan, meskipun saat ini terus mengalami degradasi akibat alih fungsi hutan. Hutan Indonesia pun dikenal sebagai paru-paru dunia karena melingkupi 10% dari total areal hutan tropis dan sumber hutan terbesar di wilayah Asia menjadi filter natural respiratory system dunia yang dapat mengubah polusi CO2 menjadi O2. Oleh karena itu sesungguhnya tidak semua kawasan hutan Indonesia dapat menjadi lahan usaha untuk penyediaan kayu dengan alasan lingkungan hidup. Peluang industri kehutanan sangat bergantung pada lahan kelola (logging/managed forests) dan pengelolaan sumber daya hutan itu sendiri. Dengan melihat begitu luas lahan hutan yang dimiliki, semestinya Indonesia menjadi produsen dan eksporter kayu (tropical hardwood) terbesar di Asia. Indonesia diakui sebagai negara yang memiliki hutan tropis terbesar ketiga di dunia dengan luas kawasan hutan mencapai 133,69 juta ha pada tahun 2007 dan luas kawasan hutan ini terus meningkat hingga mencapai 133,84 juta ha pada tahun 2009.
Tabel 1. Sumber Daya Hutan Indonesia, 2007

You might also like