You are on page 1of 13

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

Disusun Oleh: Anugrah Azhar (1110016300007) Lia Amelia (1110016300008) Asria Mawarda (1110016300011) Prita Rabbani S (1110016300012) Yani Astuti (1110016300024) Yessi Fauzia Rahmi (1110016300027) Anaa Shalihah (1110016300031) Marwazi (1110016300035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

A. NAMA PERCOBAAN Pemanasan di benda padat dan benda cair B. TUJUAN PERCOBAANA Menyelidiki pemanasan yang terjadi pada benda padat (pasir) dan benda cair (air). C. LANDASAN TEORI

Banyaknya isu mengenai global warming (pemanasan global) menjadi sebuah bahan yang menarik bagi para ilmuwan masa kini untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya pemanasan global ini. Adapun dari hasil penelitian para ilmuwan tersebut menyatakan bahwa penyebab pemanasan global diantaranya karena adanya efek rumah kaca. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumber dari segala energi adalah matahari. Dalam hal ini energi matahari berbentuk radiasi gelombang pendek. Dalam perjalanannya menuju permukaan bumi, energi ini berubah dari energi cahaya menjadi energi panas. Sebagian dari energi ini berupa radiasi infra merah dan sebagian lagi tetap dalam keadaannya sebagai panas yang terkurung atmosfer bumi karena adanya penumpukan berbagai gas seperti H2O, CO2, metana, dan lain-lain. Semakin tinggi konsentrasi gas-gas tersebut dalam atmosfer, maka semakin besar pula panas yang terkurung didalamnya. Sebagian dari energi yang dibawa oleh matahari, dipantulkan kembali ke ruang angkasa. Energi matahari itu dibelokkan oleh gas dan partikel kecil yang ada atmosfer, proses pembelokan ini disebut dengan scaterring sedangkan jumlah persentase total adiasi yang dipantulkan oleh permukaan bumi disebut albedo. Sebenarnya efek rumah kaca ini dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup di bumi untuk menghangatkan suhu dari planet ini. Tanpa adanya efek rumah kaca, planet yang kita huni sekarang ini akan menjadi sangat dingin. Hanya saja, jika keberadaannya dalam atmosfer ini terlalu berlebihan akan

mengakibatkan pemanasan global atau yang sering disebutb global warming ini.

D. ALAT DAN BAHAN -termometer -pasir -air -ember -statif -kompas -jarum pentul -karet gelang -penggaris busur 2 buah 1 kilogram 1 liter 2 buah 2 buah 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah

E. LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Masukkan air dan pasir ke dalam masing-masing ember yang telah disediakan 3. Taruh kedua ember yang berisi air dan pasir tersebut di tempat yang terkena sinar matahari 4. Tali termometer kemudian gantungkan pada statif 5. Ukur suhu air dan pasir menggunakan termometer 6. Ukur juga sudut kemiringan matahari ketika mengukur suhu air dan pasir 7. Catat hasil pengamatan pada tabel

8. Lakukan langkah 5 dan 6 pada pukul 09:00, 11:00, 13:00, 15:00, dan 17:00.

F. HASIL PENGAMATAN DAN PENGOLAHANNYA Tabel Pengamatan

SUDUT PUKUL 09:06 WIB 11:00 WIB 13:00 WIB 15:00 WIB SUHU AIR 38,5 oC 39 oC 29 oC 28 oC SUHU PASIR 40,5 oC 42 oC 30 oC 28,5 oC KEMIRINGAN 45o 30o 0o 0o

Pada pukul 13:00 dan 15:00 WIB sudut yag dihasilkan sebesar 0 o karena hujan sudah turun sehingga sinar matahari tertutup awan. Untuk pukul 17:00 tidak dilakukan karena terjadi hujan deras sehingga praktikum dihentikan.

G. PEMBAHASAN

1. Faktor apa yang mempengaruhi pemanasan bumi? Jawab: Cuaca sekitar, sudut kemiringan matahari, iklim dan lama waktu penyinaran matahari. 2. Apakah sudut kemiringan matahari berpengaruh? Tunjukkan data Jawab: Sudut kemiringan matahari mempengaruhi persentase cahaya yang dipantulkan. Hubungan dari keduanya yaitu makin kecil sudut yang dibentuk, makin panjang lintasan menembus atmosfer. Lintasan ang memanjang ini mengakibatkan jumlah scaterring dan pemantulan semakin meningkat SUDUT PUKUL 09:06 WIB 11:00 WIB 13:00 WIB 15:00 WIB SUHU AIR 38,5 oC 39 oC 29 oC 28 oC SUHU PASIR 40,5 oC 42 oC 30 oC 28,5 oC KEMIRINGAN 45 30 O 0 0

3. Apakah lama waktu penyinaran matahari ikut berpengaruh? Jawab: Iya. Semakin lama intensitas penyinaran matahari maka semakin tinggi pula suhu yang dihasilkan. 4. Selain faktor di atas, faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pemanasan bumi? Jawab:

Awan yang menutupi dan sifat dasar permukaan. Permukaan yang berbeda mengakibatkan pemantulan dan penyerapan cahaya yang berbeda pula. Permukaan dengan albedo tinggi bukanlah penyerap radiasi matahari yang efisien. Tetapi, permukaan semacam itu memantulkan persentase yang tinggi dari panjang gelombang pendek Matahari kembali ke angkasa.

H. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Faktor yang mempengaruhi pemanasan bumi adalah cuaca sekitar, sudut kemiringan matahari, iklim dan lama waktu penyinaran matahari. 2. Sudut kemiringan matahari mempengaruhi persentase cahaya yang dipantulkan. Hubungan dari keduanya yaitu makin kecil sudut yang dibentuk, makin panjang lintasan menembus atmosfer. 3. Semakin lama intensitas penyinaran matahari maka semakin tinggi pula suhu yang dihasilkan.

NAMA PERCOBAAN PENGAMATAN JENIS-JENIS AWAN A. Tujuan Pengamatan Mengetahui jenis-jenis awan di lingkungan kampus, daerah sekitarnya dan daerah-daerah lain berdasarkan waktu B. Teori Percobaan Pembahasan yang tak kalah penting dalam pemanasan di permukaan bumi adalah mengenai jenis awan yang berbeda-beda. Dilihat dari bentuknya awan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu awan kumulus, awan stratus dan awan cirrus. Awan kumulus memiliki bentuk yeng menyerupai bentuk bunga kol dan terjadi karena proses konveksi. Awan kumulus ini terbagi lagi menjadi tiga jenis yaitu stratokumulus, kumulus, dan kumulonimbus. Awan stratus memiliki tekstur yang tebal, dan berwarna kelabu, sedangkan awan cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri, halus, dan berserat, sering terdapat kristal es tetapi tidak menimbulkan hujan. Selanjutnya adalah pembagian awan berdasarkan pada

ketinggiannya. Berdasarkan ketinggiannya awan dibagi menjadi 4, yaitu awan yang terletak rendah, awan yang terletak sederhana tinggi, awan

yang terletak tinggi, dan awan yang terletak tinggi ke atas. Masing-masing awan ini memiliki ciri dan ketinggian yang berbeda satu sama lain. C. Alat Percobaan Kamera/ponsel

D. Langkah Percobaan: Lakukan pengamatan setiap 2 jam sekali dengan mengambil gambar awan kemudian tentukan jenis awan tersebut

E. Hasil Percobaan

SUASANA PAGI MENJELANG SIANG HARI JAM PENGAMATAN SUHU LOKASI Komplek Dosen UIN KEADAAN/SUASANA GAMBAR AWAN BERAWAN PENGAMBILAN : 11.00 WIB HARI SENIN TANGGAL 10/12/2012

Awan Cummulus Keterangan: Awan yang bergumpal dan termasuk kelompok awan bulat dengan ketinggian sekitar 6000m

SUASANA SIANG HARI JAM PENGAMATAN SUHU LOKASI Komplek Dosen UIN KEADAAN/SUASANA GAMBAR AWAN MENDUNG PENGAMBILAN : 13.00 WIB HARI SENIN TANGGAL 10/12/2012

Awan Stratocummulus Keterangan: Awan yang bebentuknya terlihat kasar dengan ketinggian dibawah 2000m dari permukaan bumi

SUASANA SORE HARI JAM PENGAMATAN SUHU LOKASI Kampus UIN KEADAAN/SUASANA HUJAN DERAS PENGAMBILAN : 15.00 WIB HARI SENIN TANGGAL 10/12/2012

GAMBAR AWAN

Awan Nimbostratus Keterangan: Awan yang memiliki warna gelap dan memiliki lapisanlapisan yang jelas, dikenal sebagai awan hujan dengan ketinggian dibawah 2000m dari permukaan bumi

F. Pembahasan

Pada pagi hari, awan yang muncul sekitar pukul jam 09.00 masih sedikit dan yang di jumpai ialah awan cummulus. Pada pukul 11.00 jumlah awan cummulusnya semakin banyak hingga langit di penuhi awan (suasana berawan), Pukul 13.00 Keadaan langit berubah mendung sehingga awan stratocumulus terlihat gelap dan sinar matahari tidak ada. Pada akhirnya pukul 15.00 hujan turun dan awan yang teramati ialah awan nimbostratus

G. Kesimpulan Awan yang mucul setiap hari tidak selalu sama dan bergantung dengan keadaan musimnya Terbentuknya awan pada pengamatan ini

Cummulus Stratocummulus Nimbostratus

You might also like