You are on page 1of 3

Pengembangan Perpustakaan Untuk Mendukung Minat Baca

disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Pengelolaan Perpustakaan Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Bandung Hotel Kanira, Rabu, 23 November 2011 oleh: Agus Rusmana, Drs., MA dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fikom Unpad Komponen Pendukung Minat Baca Dari banyak penelitian, pengamatan dan diskusi, diketahui bahwa lingkungan merupakan faktor yang paling kuat untuk melahirkan sebuah kebiasaan dibandingkan sifat bawaan atau paksaan. Apapun kebiasaan itu. Anak yang berada di lingkungan terpelajar akan terbiasa menggunakan bahasa yang berkaidah benar, sedangkan anak yang berada di lingkungan dalam pergaulan kasar akan terbiasa menggunakan bahasa yang terdengar kasar dan tidak sopan. Lingkungan terdekat yang dapat membentuk kebiasaan dan kesukaan adalah keluarga. Demikian juga dengan kebiasaan dan kesukaan membaca. Dengan mencontoh perilaku baca orang tua (atau orang dekat dalam lingkungan keluarga) yang selalu mengutamakan aktivitas membaca, maka menurut psikologi, seorang anak akan memiliki minat dan kebiasaan membaca yang tinggi. Untuk itu maka cara paling efektif untuk menumbuhkan minat baca adalah dimulai dari orang tua yang selalu bersedia menyediakan segala fasilitas dan akses pada bahan bacaan. Di samping pengaruh keluarga, minat baca sesesorang (terutama anakanak) bisa dilahirkan dari pergaulannya dengan lingkungan di luar keluarga, mulai dari lingkungan sekolah sampai lingkungan bermain. Melalui pergaulan dengan lingkungan, seorang anak akan mendapat pengetahuan mengenai manfaat rajin membaca. Lingkungan juga akan membuat anak memiliki banyak contoh aktivitas membaca beserta sumber yang biasa dibaca. Untuk itu maka pada awal penumbuhan minat baca, seorang anak sebaiknya ditempatkan di lingkungan pergaulan yang mendukung minatnya membaca seperti lingkungan pergaulan sekolah atau dalam kelompok bermain berbasis pendidikan. Dalam lingkungan seperti ini jaminan akan tersedianya bahan bacaan dan contoh perilaku membaca cukup tinggi karena semua orang dalam lingkungan ini (guru

dan siswa) akan selalu berperilaku belajar, termasuk membaca. Akan tetapi akses pada lingkungan seperti ini tidak selalu dapat diperoleh semua keluarga dengan kemampuan terbatas. Oleh karena itu perlu tersedia fasilitas yang dapat menciptakan lingkungan yang memberikan contoh perilaku membaca. Fasilitas yang paling lengkap untuk itu adalah perpustakaan, terutama perpustakaan umum. Peran Perpustakaan Fungsi perpustakaan umum, mulai dari tingkat desa atau kelurahan, tingkat kecamatan, kota atau kabupaten, sampai tingkat propinsi, jelas disebutkan dalam Undang Undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007 Pasal 3 yaitu Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa, dan pasal 4 Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari dua pasal ini, dan Bab XIII Pembudayaan Kegemaran Membaca Pasal 48, dapat disebutkan bahwa perpustakaan umum memiliki peran yang sangat besar dalam peningkatan minat baca. Dengan segala fasilitasnya, perpustakaan diharapkan dapat mendukung semua komponen yang mendorong tumbuhnya minat baca.

- penyedia - pembina - pemelihara Komponen Perpustakaan - Pustakawan - Koleksi - Fasilitas - Kegiatan - Dukungan Cara Pengembangan

- dana pembina - kerjasama - masyarakat

You might also like