Professional Documents
Culture Documents
ih untuk musim tanam berikutnya atau pelestarian benih tanaman Benih adalah makhluk hidup sehingga akan mengalami kematian:
BENIH dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu BENIH ORTHODOK DAN REKALSITRAN berdasarkan sifat viabilitasnya Viabilitas benih orthodok meningkat dengan berkurangnya kadar air dan suhu penyimpanan.
Benih rekalsitran tidak dapat dikeringkan tanpa berbahaya dan mempunyai masa viabilitas yang pendek
PERIODE SIMPAN
PENYIMPANAN JANGKA PENDEK (1-9 BULAN) PENYIMPANAN JANGKA MENENGAH (18-24 BULAN)
FAKTOR DALAM : JENIS DAN SIFAT BENIH, VIABILITAS AWAL BENIH, KANDUNGAN AIR BENIH
FAKTOR LUAR : SUHU, KELEMBABAN, GAS SEKITAR BENIH, MIKROORGANISME
FAKTOR LUAR
Kelembaban nisbi Kelembaban nisbi adalah ukuran uap air dalam udara relatif terhadap jumlah uap air jenuh dalam udara pada temperatur tertentu. Meningkatnya temperartur udara mengakibatkan daya ikat uap air juga meningkat
Temperatur Secara umum, semakin tinggi temperatur semakin cepat benih menglami kemunduran Beberapa hal yang perlu diperhatikan : Tungau tidak berkembang 5 oC dan serangga tidak berkembang di bawah 15 oC
Sebagian besar jamur penyimpanan tidak berkembang dibawah temperatur 0 oC Pengaruh temperatur terhadap organisme berkorelasi dengan kadar air
Kondisi fisik benih Sebagian besar kerusakan mekanis tidak terdeteksi secara nyata Umumnya uji kerusakan mekanis dilakukan terhadap kulit benih yang pecah atau uji struktur pertumbuhan bibit.
Mikroflora dan serangga Sebagian besar berasal dari genus Spergillus dan Penicillium Jamur ini tidak menyerang benih sebelum dipanen.
Pengaruh jamur penyimpanan terhadap benih adalah menurunnya perkecambahan, perubahan warna pada embrio, kernel atau seluruh benih, produksi mycotoxin, pemanasan, Kehadiran serangga dapat mengakibatkan: meningkatkan temperatur, kadar air, dan CO2, memakan benih,
FAKTOR INTERNAL
Kondisi fisik dan tingkat fisiologis sangat berpengaruh terhadap daya hidup benih Benih yang pecah, retak dan memar akan cepat mengalami kemunduran. Stres lingkungan selama perkembangan benih, defisinesi unsur hara, air, suhu ekstrim
PENYIMPANAN MODERN :
Disimpan dalam karung dan diletakkan di gudang Disimpan secara bulk dalam silo
Harrington (1960) mengajukan kaidah Thumb Rules yang menghubungkan kadar air benih dan suhu dengan masa hidup benih Kaidahnya (1972) menyatakan bahwa setiap kenaikan suhu penyimpanan sebesar 5 oC dan setiap kenaikan kadar air sebesar 1 %, maka masa hidup benihnya diperpendek setengahnya
Kaidah pertama berlaku untuk suhu penyimpanan antara 0 50 oC. Kaidah kedua berlaku untuk kadar air antara 5 14 %. Kedua kaidah berlaku secara terpisah dan bersifat aditive (penambahan).
Benih yang disimpan pada kadar air > 14 % akan meningkatkan respirasi, pemanasan, dan serangan jamur Pada suhu < 5 %, akan merusak struktur membran, mempercepat kemunduran benih Penyimpanan sebagian besar benih pada kadar air antara 5 6 % nampaknya ideal untuk memaksimalkan daya hidup.
Kad ar air yang membahayakan pada penyimpanan benih biasanya tidak sama untuk setiap jenis tanaman, lot atau keadaan penyimpanan. Benih bersifat higroskopis, sehingga pada setiap keadaan kadar air benih selalu mengadakan keseimbangan dengan udara di sekitarnya.
Jenis
10-13
20-22
27-28
90 65 63 Peterseli 56 Caisin 99
72 57 61 32 91
71 51 51 32 89
63 45 55 31 86
53 42 50 28 89
Benih yang disimpan pada kondisi yang diatur bersuhu rendah dan berkadar air rendah hingga sedang akan berdaya kecambah tinggi
Penggunaan gas nitrogen dan hampa udara pada penyimpanan tertutup tidak lebih menguntungkan dibanding penggunaan udara biasa (Iseley dan Bass, 1960). Semanggi yang disimpan pada hampa udara dan dalam gas nitrogen berumur lebih pendek dibanding disimpan dalam udara terbuka (Davies, 1956)
Kedelai yang disimpan pada kondisi hampa udara daya kecamabah 100%, sedang yang tersimpan di ruang tertutup tanpa oksigen daya kecambah 93 %.
Meningkatnya bahan terlarut benih: benih yang mengalami kemunduran bahan terlarut benih meningkat jika benih direndam. Meningkatnya kandungan asam lemak bebas: meningkatnya asam lemak terutama akibat aktivitas jamur dan umumnya terjadi apda benih dengan kadar air > 12 %.
GEJALA PENAMPILAN : Turunnya penampilan selama perkemcambahan. Tertundanya kecambahan muncul, lambatnya pertumbuahan bibit, hilangnya potensi pemunculan benih. Menurunnya ketahanan terhadap stress lingkungan selama perkecambahan dan awal pertumbuhan
HUBUNGAN PERUBAHAN WARNA DENGAN PENUAAN BENIH Kulit benih beberapa spesies tanaman menjadi coklat pada bening yang tua, terutama jika disinari. Penuaan juga berkaitan dengan pencoklatan pada embrio yang berkaitan dengan warna kulit, perkecambahan dan vigor.
PERUBAHAN PADA STRUKTUR PROTEIN Ewart (1998) membuat teori, bahwa masa hidup benih tidak tergantung pada ketersediaan cadangan makanan, tetapi tergantung pada berapa lama molekul proteinnya, hasil penguraian protoplasma sewaktu benihnya mengering, dapat bergabung kembali menjadi protoplasma yang aktif bila benihnya menyerap air.
BERKURANGNYA CADANGAN MAKANAN Alasan yang diberikan Harrington (1960b) mengapa benih yang masih memiliki cadangan makanan yang cukup namun mati juga adalah karena terjadi kerusakan pada sistem pengangkutan makanannya.
PEMBENTUKAN ASAM LEMAK Beberapa bukti menunjukkan, bahwa kematian benih sering disertai dengan terbentuknya asam lemak. Pada benih berkadar air 8 hingga 9% yang disimpan selama 700 hari, daya kecembahnya berkurang 8% dan kandungan asam lemaknya meningkat 14 satuan.
AKTIVITAS ENZIM Telah banyak usaha dilakukan untuk menggunakan aktivitas enzim sebagai pengukur viabilitas benih. Namun, baru beberapa jenis enzim yang terdapat di dalam benih yang telah diselidiki. Leggatt (1929-1930) mendapatkan suatu kolerasi antara aktivitas enzim katalase dengan daya kecambah benih gandum.
PERUBAHAN KROMOSOM Akhir-akhir ini telah dilaporkan adanya perubahan kromosom pada benih tua dari berbagai jenis benih, di antaranya: Crepis spp (Navashin, 1933; Navashin dan shkvarnikov, 1933; Navashin dan Gerassimowa, 1936), jagung (Peto, 1933), bawang (Nichols, 1941; 1942)
Teori mutagen atau aberasi khromosom selanjutnya lebih disokong kebenarannya karena adanya fakta bahwa: Ekstra benih tua dapat menyebabkan benih segar bermutasi; Laju mutasi meningkat dengan semakin menuanya benih;
Tampaknya pada kondisi penyimpanan yang baik tidak terbentuk mutagen, sebab biasanya kejadian terbentuknya mutagen yang teramati ditemukan pada benih yang telah terkena suhu tinggi, kelembaban nisbi tinggi atau keduanya.
KERUSAKAN MEMBRAN Menurut Villiers (1973), kerusakan mulamula yang menyebabkan benih tua tidak dapat berkecambah, merupakan kerusakan di luar sel. Pada waktu benih diimbibisi untuk dikecambahkan, kerusakan membran dan sistem enzim oleh redikel bebas dapat mempengaruhi proses metabolit pentingnya.
RESPIRASI Teori mengenai kemunduran benih, kecuali mengenai asam lemak, selalu dihubungkan dengan respirasi. Respirasi meningkat sejalan dengan kenaikan kadar air benih, tetapi lajunya sangat rendah pada kadar air 4 hingga 11% (Bally, 1940; Harrington, 1963).
Biasanya pada suhu 32C dan kelembaban nisbi 90% viabilitas benih hilang dalam waktu kurang dari tiga bulan.
DAYA KECAMBAH DAN VIGOR Sejak zaman pra-sejarah, manusia telah mengetahui, bahwa daya kecambah benih semakin menurun sejalan dengan bertambahnya umur benih (James, 1967).
Vigor disini dihubungkan dengan kekuatan benih atau kekuatan kecambah, kemampuan benih untuk menghasilkan perakaran dan pucuk yang kuat pada kondisi yang tidak menguntungkan serta bebas dari serangan mikroorganisme.
PERUBAHAN SITOLOGIS Salah satu dari perubahan yang berhubungan dengan penuaan benih adalah alberasi kromosom, yang sering dianggap sebagai pengaruh mugaten. De Vries dipercaya atas penemuan mutasinya pada benih menua tahun 1901 (Kostoff, 1935).
Menurut James (1967), bila benih disimpan pada kondisi yang menguntungkan, maka tidak mungkin ditemukan abrasi sitologis.
MAINTAINING SEED VIABILITY AND VIGOR RULE OF THUMB : STORED SEED BEST MAINTAINS VIABILITY AND VIGOR WHEN THE COMBINATION OF AIR TEMPERATURE IN DEGREES FAHRENHEIT AND PERCENT RELATIVE HUMIDITY OF THE AIR IS 100 OR LESS THUS A SEED STORAGE RELATIVE HUMIDITY OF 30% OR LESS AT A TEMPEARTURE OF 70oF OR LOWER WOULD MAINTAIN VIABILITY AND VIGOR IN THE SEED OF MOST PLANT TYPES
MOISTURE CONTENT
EFFECTS OF MOISTURE CONTENT IN SEEDS
SEED MOISTURE CONDITION
4-8 %
LITTLE OR NO INSECT ACTIVITY (TOO DRY FOR MOST INSECT) SATISFACTORY TO STORE MOST SEEDS IN OPEN STORAGE AND IN CLOTH BAGS OR MOISTURE-RESISTANT CONTAINERS FUNGI MAY GROW FARMFUL TO SEEDS OF MANY PLANT KINDS SEED DECLINES RAPIDLY IN VIABILITY AND VIGOR BECAUSE OF SEED RESPIRATION AND MICROBIAL ACTIVITY SEEDS MAY ROT
10-12%
14-16%
18-20%
24-60%
46-60%
GERMINATION BEGINS