You are on page 1of 21

GAGAL GINJAL KRONIK

Disusun Oleh : Mulan Ade Putri Sheylavontia


Pembimbing : Dr. Eny Ambarwati, Sp.Pd FINASIM

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RS TK II M.RIDWAN MEURAKSA JAKARTA PERIODE 03 SEPTEMBER-10 NOVEMBER 2012

LATAR BELAKANG
Menurut data statistik di berbagai negara maju seperti di Amerika, angka kematian akibat gagal ginjal kronik meningkat sekitar 20% .
Menurut data dari WHO, Indonesia termasuk dalam urutan ke-4 sebagai negara dengan penderita gagal ginjal kronik terbanyak yang jumlahnya mencapai 16 juta jiwa.

Penyebab dari gagal ginjal kronik terbanyak adalah Diabetes mellitus dan hipertensi.

DEFINISI
Gagal ginjal kronik adalah keadaan dimana terdapat kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan, yang progresif dan irreversibel yang berasal dari berbagai penyebab

Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak massa nefron ginjal

Kriteria Peny.Ginjal Kronik

EPIDEMIOLOGI
Kita tidak dapat mengetahui dengan tepat prevalensi GGK sebetulnya oleh karena banyak pasien yang tidak bergejala atau dirujuk. Angka yang lebih tepat adalah banyaknya pasien GGK yang masuk fase terminal oleh karena memerlukan atau sedang menjalani dialisis

Kebanyakan diantara pasien ini tidak memerlukan pengobatan pengganti, karena sudah terlebih dahulu meninggal oleh sebab lain

ETIOLOGI
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 Tekanan darah tinggi/hipertensi Glomerulonephritis

penyebab gagal ginjal kronik

Polycystic kidney disease (penyakit ginjal polycystic) Artherosklerosis Obstruksi saluran urin karena batu, pembesaran prostat, atau kanker dapat menyebabkan penyakit ginjal.

PATOGENESIS

MANIFESTASI KLINIS
Tinjauan mengenai perjalanan umum gagal ginjal kronik dapat diperoleh dengan melihat hubungan antara bersihan kreatinin dengan laju filtrasi glomerulus.

Stadium Ketiga, Disebut stadium akhir atau uremia. ESRD (End Stage Renal Disease/Gagal Ginjal Stadium Akhir).

Stadium Pertama, disebut penurunan cadangan ginjal. Stadium Kedua, Perkembangan tersebut disebut insufisiensi ginjal.

KLASIFIKASI
Pada individu dengan GGK, klasifikasi stadium ditentukan oleh nilai laju filtrasi glomerulus (LFG), Klasifikasi penyakit ginjal kronik di dasarkan atas dua hal yaitu :

1. Derajat (stage) yaitu berdasarkan LFG dengan rumus Kockroft-Gault keterangan : (Pada wanita x 0,85)

2. Klasifikasi atas dasar diagnosis, tampak pada tabel 2.2.

DIAGNOSIS
1. Gangguan pada sistem gastrointestinal 2. Kulit : Kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning-kuningan akibat penimbunan urokrom

4 . Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia

3. Sistem hematologis

5. Gangguan fungsi leukosit

6. Sistem saraf dan otot

8. Sistem endokrin

7. Sistem kardiovaskular

9. Gangguan metabolisme glukosa

10. Gangguan metabolisme lemak

12.Gangguan sistem lain

11. Gangguan metabolisme vit.D

Pemeriksaan Penunjang
Biopsi dan Pemeriksaan Pemeriksaan pemeriksaan radiologi laboratorium histopatologi

Pencegahan

Pengobatan hipertensi

Urinalisis dan pengecekkan kadar protein pada urin.

Monitor dan pengendalian gula darah, lemak darah, dan anemia

Lifestyle modification, dan Mengkonsumsi makanan bergizi dan atur pola makan

2.10. Penatalaksanaan

1. Terapi spesifik terhadap penyakit dasar

2. Pencegahan dan terapi pada kondisi komorbid

5. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular

4. Terapi farmakologis

3. Menghambat perburukan fungsi ginjal asupan protein

6. Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi

7. Hemodialisis (HD)

8. Transplantasi (cangkok) ginjal

Diet penyakit ginjal kronik

Jenis diet dan indikasi pemberian

kg.Diet protein rendah II : 35 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg.

Diet protein rendah I : 30 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 50

Diet protein rendah III : 40 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 65 kg.

Mutu protein dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino esensial murni.

You might also like