You are on page 1of 19

PRODUCTION FUNCTION DAN CONSUMPTION FUNCTION

JOHNNY PATTA
15 April 2013

OUTLINE

Production Technology

Consumer Result

Indikator Kinerja Pemerintah

Diskusi

PRODUCTION FUNCTION
Pemerintah mengalokasikan dana publik untuk menyediakan barang dan jasa Keluaran yang dihasilkan disebut directly produced output

Apabila dituliskan dalam bentuk persamaan matematik: Production Function = Q = g (L, K, X) merupakan sisi supply Dimana L = Labor, K = Capital Goods, dan X = Materials dan supplies Government expenditure = pg (pL, pK, pX) g ( ) = Production Technology menggabungkan (L, K, X) sehingga menghasilkan service yaitu directly produced output Prinsip yang digunakan: engineering efficiency

CONSUMPTION FUNCTION
Individu mengkonsumsi barang dan jasa Hasilnya disebut consumer result

Apabila dituliskan dalam bentuk persamaan matematik: Consumption Function = G = h (Q, Pc, Cec, Ps) merupakan sisi demand Dimana Q = Production Function, Pc = Private Consumption (bisa positif atau negatif), Cec = Community Environment Characteristic, Ps = Population Size h ( ) = Transformation Technology menggabungkan (Q, Pc, Cec, Ps) sehingga menghasilkan consumer result Prinsip yang digunakan: economic efficiency

PRODUCTION TECHNOLOGY
Contoh: di Kampus TENAGA KERJA (L)
Dosen, Pegawai Administrasi, dsb

CAPITAL GOODS (K)


Gedung Perpustakaan, Gedung Kuliah

MATERIALS & SUPPLIES (X)


Alat Bantu Ajar: Kapur, Spidol, Lampu, Proyektor

DIRECTLY PRODUCED OUTPUT = knowledge dan skill dengan standar Level of Service (LoS)tertentu
(yang diinginkan pemerintah dan diberikan kepada siswa) bukan yang didapatkan siswa

Kombinasi fungsi g (L, K dan X) disebut production technology yang menghasilkan directly produced output Harga yang dibayar pemerintah dalam menggunakan production technology untuk menghasilkan directly produced output termasuk dalam belanja pemerintah (government expenditure) EFISIENSI dalam pengalokasian belanja pemerintah (bidang pendidikan) terjadi ketika kombinasi L, K dan X ini berada pada titik serendah-rendahnya untuk menghasilkan Directly Produced Output (knowledge dan skill) dengan kualitas tinggi (sesuai dengan LoS yang sebelumnya telah ditentukan oleh Pemerintah)

PRODUCTION TECHNOLOGY
ILUSTRASI: Production Technology: Kombinasi L, K dan X yang diperlukan untuk menghasilkan Knowledge dan Skill level 10:
L Sedikit tetapi berkualitas tinggi K dan X yang ditunjang teknologi terkini

Berpengaruh terhadap

BESARAN ANGGARAN
yang perlu disiapkan Pemerintah untuk menghasilkan Knowledge dan Skill Level 10

CATATAN: Dalam Production Function, interaksi antar komponen terjadi dari sisi SUPPLY, belum ada unsur manusianya Misalnya: dosen mengajar di ruang kelas kosong dengan alat bantu ajar tertentu dan target pemberian knowledge dan skill level tertentu

PRODUCTION FUNCTION CONSUMPTION FUNCTION


Ketika dihubungkan dengan unsur konsumen, maka fungsi yang berlaku adalah fungsi konsumsi atau CONSUMPTION FUNCTION Di dalam CONSUMPTION FUNCTION (G) ada unsur preferensi, keberterimaan, dan kepuasan konsumen terhadap hasil dari PRODUCTION FUNCTION yang disediakan Pemerintah

Dengan demikian, efisiensi yang dihasilkan PRODUCTION FUNCTION berbeda dengan efisiensi yang dihasilkan CONSUMPTION FUNCTION PRODUCTION FUNCTION Efisiensi = Engineering Efficiency
(Input <<< Output Tidak memasukkan unsur preferensi)

CONSUMPTION FUNCTION Efisiensi = Economic Efficiency


(Engineering Efficiency + Preferensi)

CONSUMPTION FUNCTION
Untuk menghasilkan Consumer Result tertentu, terdapat kombinasi dari Production Function (Q) yang disediakan Pemerintah dengan konsumsi privat (Pc), Community Environment Characteristic (Cec), dan Population Size (Ps) Kombinasi (Q, Pc, Cec, Ps) disebut transformation technology yang menghasilkan consumer result
ILUSTRASI LAIN : Misalnya, Consumer Result ini diukur dengan skor ujian Skor ujian sangat ditentukan oleh knowledge dan skill (Directly Produced Output dari Fungsi Production Technology Pemerintah di sektor Pendidikan) yang dimiliki oleh seorang siswa Tetapi Knowledge dan Skill yang dimiliki oleh siswa tidak hanya berasal dari pelajaran yang diberikan oleh Dosen (L) di dalam Kampus (K) menggunakan alat bantu proyektor (X), tetapi juga dari faktor lain, seperti ilmu yang didapat siswa di luar kampus (Pc), kondisi lingkungan (Cec) dan juga bisa dari banyaknya siswa yang diajar di kelas (Ps)

CONSUMPTION FUNCTION
Konsumsi Privat (Pc) dalam Consumption Function terbagi ke dalam 2 jenis: 1. Konsumsi Privat yang bersifat positif 2. Konsumsi Privat yang bersifat negatif

POSITIF
Orang tua yang pintar mengajari anaknya belajar, memberikan les ,dsb

NEGATIF
Merokok, mabuk-mabukan, memakai narkoba dan nonton TV secara berlebihan
Kedua hal ini akan mempengaruhi kondisi ConsumerResult yang diterima siswa

POIN PENTING YANG BISA DIAMBIL: Kebijakan (Anggaran) harus disusun dengan memperhatikan isu dan permasalahan yang dihadapi/ akan diatasi. Tujuan dari Kebijakan harus jelas.

KEBIJAKAN ANGGARAN DAN INDIKATOR KINERJA PEMERINTAH


Jika masalah yang dihadapi adalah bahan ajar yang sudah kadaluwarsa, kebijakan yang diambil jangan dalam bentuk memberikan bantuan makan siang kepada mahasiswa TIDAK COCOK Atau kalau yang menjadi masalah bukan dari sisi dosen (L), gedung (K) dan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar lainnya (X), tetapi dari sisi ekonomi siswa (mis. Banyak siswa yang miskin sehingga tidak bisa konsentrasi dalam belajar), solusi kebijakannya harus dikejar ke arah akar permasalahan yang dihadapi
Dalam dunia Pemerintahan saat ini, banyak indikator keberhasilan pembangunan yang diambil berdasarkan CONSUMER RESULT (misal: Angka Harapan Hidup, Rata-Rata Lama Sekolah dll) Padahal di dalam indikator tersebut ada unsur MANUSIA dan LINGKUNGANnya, sehingga sebenarnya hasil akhir yang dihasilkan tidak seluruhnya dapat diintervensi langsung melalui Kebijakan Anggaran Pemerintah Kebijakan Anggaran Pemerintah akan berdampak langsung pada DIRECTLY PRODUCED OUTPUT (dari PRODUCTION FUNCTION bukan CONSUMPTION FUNCTION)

ILUSTRASI: TARGET PENINGKATAN IPM DI JAWA BARAT


IPM (Indeks Pembangunan Manusia) merupakan Indeks Komposit yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dari:
Rp

INDEKS PENDIDIKAN (X1)

INDEKS KESEHATAN (X2)

INDEKS DAYA BELI (X3)

Rata-Rata Lama Sekolah

Angka Melek Huruf

Angka Harapan Hidup

Konsumsi Per Kapita

IPM = 1/3 [X1 + X2 + X3]


Setiap Tahunnya, Pemerintah mengalokasikan anggaran di sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk meningkatan IPM masyarakat

ILUSTRASI: TARGET PENINGKATAN IPM DI JAWA BARAT

Pada akhir tahun Pemerintahan, Pemerintah Jawa Barat akan melakukan evaluasi untuk melihat apakah Pemerintah berhasil meningkatkan IPM Masyarakat Jawa Barat? Apakah alokasi dana pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang telah dikeluarkan pada tahun anggaran tersebut berhasil memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan/ meningkatkan IPM Masyarakat Jawa Barat?

UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN TERSEBUT, MARI KITA ANALISIS MENGGUNAKAN KONSEP PRODUCTION FUNCTION DAN CONSUMPTION FUNCTION

ILUSTRASI: TARGET PENINGKATAN IPM


INDEKS PENDIDIKAN: RATA-RATA LAMA SEKOLAH Rata-rata lama sekolah merupakan CONSUMER RESULT

Rata-Rata Lama Sekolah = f (Q, Pc, Cec, Ps)


PRODUCTION FUNCTION (Q)
Knowledge dan Skill dengan LoS tertentu yang membuat siswa betah sekolah

PRIVATE CONSUMPTION (Pc)


Les/ kursus/ kelompok belajar yang membuat siswa senang bersekolah

COMMUNITY ENVIRONMENT (Cec)


Kondisi lingkungan yang mendorong siswa betah dan mampu bersekolah

POPULATION SIZE (Ps)


Jumlah murid dalam kelas (tidak terlalu penuh/terlalu sedikit)

Angka Rata-rata lama sekolah sangat dipengaruhi oleh keempat unsur ini
Namun kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar alokasi dana pendidikan yang dikeluarkan pemerintah hanya memberikan pengaruh langsung dan nyata terhadap DIRECTLY PRODUCED OUTPUT (KUALITAS KNOWLEDGE dan SKILL yang disediakan Pemerintah kepada masyarakat)

ILUSTRASI: TARGET PENINGKATAN IPM


ALOKASI DANA PEMERINTAH DI SEKTOR PENDIDIKAN
Pelatihan bagi (calon) guru dan tenaga pengajar Sertifikasi Guru Bantuan Kesejahteraan bagi guru, relawan, honorer Bantuan Penyediaan Alat Bantu Pengajaran

Gaji Guru dan Tenaga Pengajar lainnya Rehabilitasi gedunggedung Sekolah Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)

PRODUCTION FUNCTION (Q)

Sehingga pada akhirnya kondisi L, K dan X yang tersedia membuat siswa betah sekolah

PRIVATE CONSUMPTION (Pc) COMMUNITY ENVIRONMENT CHARACTERISTIC (Cec) POPULATION SIZE (Ps)

Beasiswa Pendidikan bagi siswa miskin

Lalu bagaimana dengan elemen Private Consumption, Community Environment Characteristic dan Population Size??

ILUSTRASI: TARGET PENINGKATAN IPM


Untuk memaksimalkan upaya peningkatan angka Rata-Rata Lama sekolah di Jawa Barat, Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan-kebijakan lain untuk mengintervensi elemen Konsumsi Privat (PC), Community Environment Characteristic (Cec), Population Size (Ps) dari persamaan:

Rata-Rata Lama Sekolah = h (Q, Pc, Cec, Ps)


Misalnya dengan: 1. Memberikan insentif bagi masyarakat untuk membentuk/ mengadakan kelompokkelompok belajar Pc 2. Menyusun dan mengimplementasikan berbagai regulasi untuk meminimalisir adanya konsumsi privat yang bersifat negatif (c/. Melarang anak sekolah untuk pergi bermain pada jam-jam sekolah; menghilangkan aktivitas geng motor; melarang peredaran narkoba, dsb) Cec 3. Mendorong upaya-upaya untuk mengoptimalkan class size (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil), dengan misalnya membangun ruang-ruang kelas baru Ps

ILUSTRASI: TARGET PENINGKATAN IPM


INDEKS PENDIDIKAN: ANGKA MELEK HURUF Angka Melek Huruf juga merupakan CONSUMER RESULT

Angka Melek Huruf = f (Q, Pc, Cec, Ps)


PRODUCTION FUNCTION (Q)
Knowledge dan Skill yang disediakan untuk membuat siswa dan masyarakat melek huruf

PRIVATE CONSUMPTION (Pc)


Les/ kursus/ kelompok belajar membaca

COMMUNITY ENVIRONMENT CHARACTERISTIC (Cec)


Kondisi lingkungan sekitar

POPULATION SIZE (Ps)


Jumlah masyarakat yang buta huruf/ tidak buta huruf

Alokasi dana di bidang pendidikan, lebih banyak memberikan pengaruh pada direct output; tetapi tidak pada Private Consumption, Community Environment dan Population Size Perlu ada kebijakan lainnya dari Pemerintah untuk mengintervensi kondisi Private Consumption, Community Environment Characteristic dan Population Size dalam rangka meningkatkan Angka Melek Huruf ini

ILUSTRASI: TARGET PENINGKATAN IPM


Hal yang sama juga berlaku untuk upaya peningkatan INDEKS KESEHATAN dan INDEKS DAYA BELI Masyarakat di Jawa Barat AHH Tinggi

Indeks Kesehatan biasanya diukur menggunakan indikator Angka Harapan Hidup (AHH)
Sementara Indeks Daya Beli Masyarakat diukur menggunakan besaran Konsumsi Per Kapita

RS bagus, Tenaga Medis berkualitas, Obat-Obatan Bersubsidi (Q)

Gemar mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi(Pc)

Lingkungan sekitar: rajin olahraga, aman, dsb (Cec)

Banyaknya kerabat dekat yang senantiasa menjaga pola hidup sehat (Ps)

RS bagus, Tenaga Medis berkualitas, Obat-Obatan Bersubsidi (Q)

Gemar mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi (Pc) Banyaknya kerabat dekat yang mengalami masalah obesitas dan malas OR (Ps)

Lingkungan sekitar: Obesitas, malas olahraga rawan kriminalitas, dsb (Cec)

AHH Rendah

ILUSTRASI UNTUK AHH: AHH yang dihasilkan pada akhir tahun pemerintahan, bukan hanya dipengaruhi oleh alokasi anggaran pemerintah di bidang kesehatan (penyediaan rumah sakit, tenaga medis berkualitas, obat bersubsidi, dsb); tetapi juga konsumsi privat, kondisi komunitas tempat individu masyarakat berada, serta pola hidup masyarakat (Pc, Cec, Ps)

DISKUSI

TERIMA KASIH

You might also like