You are on page 1of 1

<html><br><head><title>Tafsir Ayat Poligami</title><link rel=stylesheet type=tex t/css href=../style.

css></head><br><body><br><p align=center><div class=judulart ikel>Tafsir Ayat Poligami</div></p><br><p align=center><b>Kategori Pernikahan</b ></p><br>Kamis, 12 Agustus 2004 22:20:48 WIB<br><br><p align=justify>TAFSIR AYAT POLIGAMI<br><br><br>Oleh<br>Syaikh Abdul Aziz bin Baz<br><br><br><br>Pertanyaan .<br>Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Ayat tentang poligami dalam Al-Qur'an b erbunyi :<br><br>"Artinya : Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku ad il, maka (kawinilah) seorang saja" [An-Nisa : 3]<br><br>Dan dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.<br><br>"Artinya : Dan kamu sekali-kali tid ak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu) walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian" [An-Nisa : 129]<br><br>Dalam ayat yang pertama disyaratkan ad il tetapi dalam ayat yang kedua ditegaskan bahwa untuk bersikap adail itu tidak mungkin. Apakah ayat yang pertama dinasakh (dihapus hukumnya) oleh ayat yang ked ua yang berarti tidak boleh menikah kecuali hanya satu saja, sebab sikap adil ti dak mungkin diwujudkan ?<br><br>Jawaban.<br>Dalam dua ayat tersebut tidak ada pe rtentangan dan ayat yang pertama tidak dinasakh oleh ayat yang kedua, akan tetap i yang dituntut dari sikap adil adalah adil di dalam membagi giliran dan nafkah. Adapun sikap adil dalam kasih sayang dan kecenderungan hati kepada para istri i tu di luar kemampuan manusia, inilah yang dimaksud dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.<br><br><br>"Artinya : Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu) walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian" [An -Nisa : 129]<br><br>Oleh sebab itu ada sebuah hadits dari Aisyah Radhiallahu 'an ha bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah membagi giliran di antara para istrinya secara adil, lalu mengadu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam do'a:<br><br>"Artinya : Ya Allah inilah pembagian giliran yang mampu aku p enuhi dan janganlah Engkau mencela apa yang tidak mampu aku lakukan" [Hadits Riw ayat Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Hakim]<br><br>[Fatawa Mar'ah. 2/62]<br><br><br>[Disalin dari kitab Al-Fatawa Al -Jami'ah Lil Mar'atil Muslimah edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita-2, hal 165-167 Darul Haq]</p><br><br><br>Sumber : <a href=http://almanhaj.or.id/index. php?action=more&article_id=977&bagian=0>http://almanhaj.or.id/index.php?action=m ore&article_id=977&bagian=0</a><br><br></body><br></html>

You might also like