You are on page 1of 23

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan strata satu tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat sehingga puskesmas dapat memberdayakan setiap masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 5 Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga dan lingkungannya. Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Polindes yang merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan da pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana. Menurut WHO , peran serta masyarakat merupakan prasyarat utama unutk keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Yang dimaksud dengan peran serta masyarakat disini adalah suatu proses individu, keluarga atau kelompok masyarakat dalam ikut bertanggungjawab atas kesehatan dan kesejahteraan demi keluarga dan masyarakat, serta peningkatan kemampuannya untuk berkomunikasi dalam pembangunan melalui penghayatan keadaan dan masalah dengan lebih baik sehingga masyarakat termotivasi untuk memecahkan masalahnya dan secara khusus menjadi upaya peningkatan peran serta masyarakat yang diwujudkan dalam program pembangunan kesehatanmasyarakat kota dan desa melalui pendekatan Primary Health Care.

1.2 Tujuan Penulisan Makalah ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai peran serta masyarakat dan upaya kesehatan berbasis masyararakat di wilayah kerja Puskesmas Andalas.

1.3 Batasan Masalah


1

Makalah ini membahas mengenai peran serta masyarakat dan upaya kesehatan berbasis masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Andalas.

1.4 Metode Penulisan Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai literatur,laporan tahunan dan tengah semester Puskesmas Andalas, serta diskusi dengan pemegang Program Promosi Kesehatan Puskesmas Andalas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peran Serta Masyarakat 2.1.1 Definisi Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga maupu masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri keluarga ataupun masyarakat di lingkungannya. Peran serta masyarakat memiliki makna yang amat luas. Semua ahli mengatakan bahwa partisipasi atau peran serta masyarakat pada hakikatnya bertitik tolak dari sikap dan perilaku namun batasannya tidak jelas, akan tetapi mudah dirasakan, dihayati, dan diamalkan, namun sulit untuk dirumuskan.

2.1.2 Dasar Hukum Peran Serta Masyarakat Peran serta masyarakat memiliki arti penting dalam pembangunan pada umumnya dan penbangunan kesehatan pada khususnya. Hal ini terbukti dengan dicantumkannya peran serta masyarakat dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Pasal 5 Setiap orang berkewajiban untuk ikut sertadalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga, dan lingkungannya. Pasal 8 Pemerintah bertugas menggerakkan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pembiayaan kesehatan, dengan memperhatikan fungsi social sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kutang mampu tetap terjamin. Pasal 71 1. Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam penyelenggaraan upaya kesehatan beserta sumber daya masyarakat. 2. Pemerintah membina, mendorong dan menggerakkan swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna. 3. Ketentuan mengenai syarat dan tatacara peran serta masyarakat di bidang kesehatan ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

2.1.3 Tujuan Peran Serta Masyarakat Tujuan program peran serta masyarakat adalah
3

Meningkatkan peran, kemandirian, dan kerjasama dengan lembaga-lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai Meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan organisasi non pemerintah dan masyarakat Memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dan proses pembangunan melalui peningktan jaringan kemitraan dengan masyarakat

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Peran Serta Masyarakat Manfaat kegiatan yang dilakukan Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi masyarakat maka kesediaan masyarakat unutk berperan serta menjadi lebih besar. Adanya kesempatan Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperan serta dan masyarakat melihat memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan yang akan dilakukan. Memiliki keterampilan Jika kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan tertentu dan orang yang mempunyai keterampilan sesuai dengan keterampilan tersebut maka orang tersebut akan tertarik untuk berperan serta. Rasa memiliki Rasa memiliki akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah diikutsertakan, jika rasa memiliki ini bisa ditumbuhkembangkan dengan baik, maka peran serta masyarakat dapat di lestarikan. Faktor tokoh masyarakat Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokohtokoh masyarakat atau pemimpin kader yang disegani ikut serta, maka mereka akan tertarik pula untuk berperan serta.

2.1.5 Tingkatan Peran Serta Mengembangkan dan membina partisipasi masyarakat bukan pekerjaan mudah. Partisipasi masyarakat memerlukan kemampuan, kesempatan, dan motivasi. Berbagai tingkatan partisipasi atau peran serta masyarakat antara lain: a) Peran serta karena perintah atau karena terpaksa.
4

b) Peran serta karena imbalan, baik dalam bentuk imbalan materi atau imbalan kedudukan. c) Peran serta karena rasa ingin memiliki. d) Peran serta karena kesadaran, tanpa adanya paksaan atau harapan dapat imbalan. e) Peran serta karena tuntutan akan hak dan tanggung jawab

2.1.6 Wujud Peran Serta Masyarakat Peran serta masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk: Tenaga, seseorang berperan serta dalam kegiatan kelompok dengan menyumbangkan tenaganya, misalnya menyiapkan tempat, peralatan, dan sebagainya. Materi, seseorang berperan serta dalam kegiatan kelompok dengan

menyumbangkan materi yang diperlukan dalam kegiatan kelompok tersebut, misalnya uang, pinjaman tempat, dan sebagainya (Depkes RI, 1990)

2.1.7 Peran Kader Masyarakat sebagai Wujud Peran Serta Masyarakat Kader posyandu adalah warga masyarakat yang terlibat dalam seksi 7 dan seksi LKMD (Tim penggerak PKK) yang tegabung dalam Pokja IV yang membidangi masalah kesehatan dan KB dan aktif dalam kegiatan posyandu. Kader gizi adalah anggota masyarakat yang bekerja sevara sukarela dan mampu melaksanakan upaya peningkatan gizi keluarga (UPGK) serta mampu menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan UPGK. Masih banyak conton-contoh lain tentang macam atau jenis kader di masyarakat, seperti kader UKS (disekolah), kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik), dan lain-lain.

2.2 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) 2.2.1 Definisi Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) adalah wahana pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan dari petuga puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait.

2.2.2 Tujuan Terbentuknya UKBM a) Meningkatkan jumlah dan mutu UKBM


5

b) Meningkatkan kemampuan pemimpin atau tokoh masyarakat dalam merintis dan mengembangkan UKBM, c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan UKBM. d) Meningkatkan kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam menggali, menghimpun dan mengelola pendanaa masyarakat untuk

menumbuhkembangkan UKBM.

Pada umumnya, UKBM dibagi berdasarkan tingkat perkembangannya menjadi 4 strata, yaitu: a) Pratama, yaitu UKBM yang baru dibentuk. b) Madya, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya masih rendah. c) Purnama, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya sudah tinggi. d) Mandiri, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur, cakupannya tinggi dan >50% masyarakatnya telah menjadi anggota dana sehat.

Sasaran UKBM, yaitu: a) Individu atau tokoh masyarakat berpengaruh b) Keluarga c) Kelompok masyarakat: generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dan lain-lain. d) Organisai masyarakat: organisai profesi, LSM, dan lain-lain. e) Masyarakat umum: desa, kota dan pemukiman khusus.

2.2.3 Jenis-jenis UKBM a. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu adalah salah saru bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar unutk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi, dan penanggulangan diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematoan bayi. Sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang langsung
6

bersentuhan dengan masyarakat level bawah, sebainya posyandu digiatkan kembali seperti pada masa orde baru karena terbukti ampuh mendeteksi permasalahan gizi, busung lapar dan masalah kesehatan lainnya meyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari jika posyandu kembali diprogramkan secara menyeluruh.

Prinsip dasar posyandu: a) Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan antara pelayanan professional dan non professional (oleh masyarakat). b) Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi. Imunisasi, penangulangan diare) maupun lintas sektoral c) Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok tumbang/pos tumbang, pos imunisasi, pos kesehatan, dan lain-lain). d) Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1 tahun, anak balita 1-5 tahun, ibu hamil, PUS). e) Pendekatan yang dibutuhkan adalah pengembangan dan PKMD/PHC

Klasifikasi Posyandu Posyandu diklafikasikan menjadi empat tingkatan, yaitu: a) Posyandu Pratama (Warna Merah) Pelaksanaan masih belum mantap, kegiatan belum bias rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Frekuensi penimbangan masih kurang dari delapan kali dalam satu tahun. Posyandu pratama dinilai gawat. Intervensi nya antara lain:pelatihan kader, penyegaran kader, dan penambahan jumlah kader. b) Posyandu Madya (Warna Kuning) Dapat melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader kurang lebih 5 orang, cakupan program utama yaitu KB, KIA, Gizi, Imunisasi masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti kelestarian kegiatan posyandu sudah lebih baik tetapi masih rendah cakupan nya, untuk itu perlu di lakukan penggerakan masyarakat secara intensif, serta penambahan program yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. c) Posyandu Purnama (Warna Hijau) Dapat melaksankan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader lima orang atau lebih, cakupan lima program utamanya lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana. d) Posyandu Mandiri (Warna Biru)
7

Kegiatan teratur, cakupan lima program utama sudah baik, ada program tambahan, dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Dana sehat menggunakan prinsip Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) serta mampu berswasembada.

b. Kelurahan Siaga / Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) Poskeskel merupakan unit kesehatan dibawah Puskesmas yang dibangun berdasarkan swadaya masyarakat. Dikepalai oleh bidan/dokter/perawat setempat (berdomisili di lokasi Poskeskel). Poskeskel melayani kesehatan masyarakat secara umum sebagai perpanjangan dari Puskesmas. Poskeskel akan membawahi beberapa Posyandu di lingkungannya.

c. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah di halaman atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Dikaitkan dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi mereka dalam bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan obat tradisional. Fungsi TOGA adalah: Menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan dan mengobati gejala atau keluhan dari beberapa penyakit yang ringan Memperbaiki gizi masyarakat Upaya pelestarian dan memperindah lingkungan Menambah penghasilan keluarga.

d. Upaya Kesehatan Kerja (UKK) Upaya Kesehatan Kerja adalah bentuk operasionil PHC di lingkungan pekerja, merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang di selenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok kerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja. UKK menjadi semakin penting pada industrilisasi sekarang ini. Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak, yang biasanya tetap diiringi oleh banyaknya tenaga kerja informal. Salah satu wujud UKK adalah dibentuknya
8

Pos Upaya kesehatan Kerja (Pos UKK) di sektor informal dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sector formal.

e. Pos kesehatan Persantren (Poskestren) Poskestren merupakan wujud partisipasi masyarakat pondok pesantren dalam bidang kesehatan secara berkala.Kegiatan dari poskestren adalah; Pos obat pondok pesantren Santri husada (kader kesehatan di kalangan santri) Pusat informasi kesehatan, berupa perpustakaan kerohanian dan ceramah kesehatan secara berkala, bekerja sama dengan puskesmas setempat. Upaya kesehatan lingkungan di sector pondok pesantren.

f. Pos Binaan Terpadu (Posbindu) Posbindu berbeda dengan posyandu, karena posbindu dikhususkan unutk pembinaan pada orang tua, baik yang akan memasuki masa lansia maupun yang sudah memasuki masa lansia. Program posbindu ini diperuntukkan untuk usia 45 tahun ke atas dengan pembagian 45 tahun sampai 59 tahun adalah usia pralansia, 60 sampai 70 tahun usia lansia, dan 70 tahun keatas adalah lansia yang beresiko. Posbindu ini diharapkan bagi usia pralansia adalah untuk mempersiapkan dalam memasuki usia lansianya agar tetapproduktif, mandiri dan bisa berperan aktif. Kegiatan yang dilaksanakan di posbindu diantaranya: Pendataan Sasaran, dilaksanakan satu tahun sekali tiap bulan Januari. Pemeriksaan Kesehatan Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut maka setiap satu bulan sekali diadakan pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan tekanan darah, penimbangan berat badan, dan pemberian obat-obatan yang diperlukan. Penyuluhan, dilaksanakan setiap 1 bulan sekali. Olah raga atau kesehatan jasmani Olahraga yang dilakukan di posbindu yaitu senam lansia, jalan kaki. Senam dilaksanakan setiap minggu sekali. Keterampilan

Untuk mengembangkan hoby dan bakat para usia lanjut. Jenis keterampilan yang dilaksanakan diantarnya memasak, menjahit payet baju, merenda dari benang wol, dan lain-lain. Pemberian makanan tambahan Pemeriksaan Hb, dilakukan 6 bulan sekali. Pembinaan pada keluarga lansia unutk meningkatkan kemampuannya mengatasi masalah kesehatan lansia.

10

BAB III ANALISIS SITUASI

3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Keadaan Geografis Puskesmas Andalas terletak di kelurahan Andalas dengan wilayah kerja meliputi 10 kelurahan dengan luas 8.15 Km2dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur : Kecamatan Padang Utara,Kuranji : Kecamatan Padang Selatan : Kecamatan Padang Barat : Kecamatan Lubuk Begalung, Pauh

Gambar 1. Peta wilayah kerja Puskesmas Andalas Puskesmas Andalas meliputi 10 kelurahan sebagai wilayah kerjanya. Kesepuluh kelurahan tersebut adalah: 1. Kelurahan Sawahan 2. Kelurahan Jati Baru 3. Kelurahan Jati 4. Kelurahan Sawahan Timur 5. Kelurahan Simpang Haru 6. Kelurahan Andalas 7. Kelurahan Kubu Marapalam 8. Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah 9. Kelurahan Parak Gadang Timur
11

10.Kelurahan Ganting Parak Gadang

3.1.2 Keadaan Demografi Data kependudukan Kecamatan Padang Timur sebagai wilayah kerja Puskesmas Andalas adalah : Tabel 1. Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KELURAHAN Kelurahan Sawahan Kelurahan Jati Baru Kelurahan Jati Kelurahan Sawahan Timur Kelurahan Simpang Haru Kelurahan Andalas Kelurahan Kubu Marapalam Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah Kelurahan Parak Gadang Timur Kelurahan Ganting Parak Gadang Jumlah 3.1.3 Sarana dan Prasarana 3.1.3.1 Sarana dan Prasarana Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Andalas sangat luas, oleh karena itu untuk melayani masyarakat, Puskesmas Andalas memiliki 1 buah Puskesmas induk, dan 8 buah Puskesmas pembantu dan 1 buah Poskeskel yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Andalas, yaitu : 1. Puskesmas Pembantu Andalas Barat 2. Puskesmas Pembantu Parak Karakah 3. Puskesmas Pembantu Tarandam 4. Puskesmas Pembantu Ganting Selatan 5. Puskesmas Pembantu Jati Gaung 6. Puskesmas Pembantu Sarang Gagak 7. Puskesmas Pembantu Kubu Dalam 8. Puskesmas Pembantu Kampung Durian 9. Poskeskel Kubu Marapalam JUMLAH 6387 6707 10134 5835 8980 10134 7594 10132 7594 10132 77572

12

Untuk kelancaran tugas pelayanan terhadap masyarakat, Puskesmas Andalas mempunyai : 1 buah kendaraan roda empat ( Puskel ) 5 buah kendaraan roda dua

Sarana kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Andalas yaitu : Rumah Sakit Pemerintah Rumah Sakit Swasta Klinik Swasta Dokter Praktek Umum Dokter Praktek Spesialis Bidan Praktek Swasta Dukun Terlatih Kader aktif Pos KB Posyandu Balita Posyandu Lansia : 3 : 6 : 6 : 51 Orang : 15 Orang : 30 Orang : 2 Orang : 352 Orang : 12 Pos : 88 : 8

3.1.3.2. Sarana dan Prasarana Umum Taman Kanak-kanak SD Negeri SD Swasta SMP SMU/SMK Perguruan Tinggi Tempat Ibadah Salon/Pangkas Rambut Pasar : 34 : 35 : 14 : 11 : 15 : 4 : 112 : 34 : 2

3.1.4 Tenaga Kesehatan dan Struktur Organisasi Puskesmas Puskesmas Andalas mempunyai tenaga kesehatan yang bertugas di dalam gedung induk dan Puskesmas Pembantu. dengan rincian : 51 orang PNS, 7 orang tenaga PTT, 6 orang tenaga volunteer/honor.

13

Tabel 2. Komposisi Ketenagaan yang ada di Puskesmas Andalas N O 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. JENIS KETENAGAAN Dokter Umum Dokter Gigi SKM Akademi Perawat Akademi Bidan Pengatur Gizi / AKZI Perawat Bidan Perawat Gigi Sanitarian Asisten Apoteker Analis SMU Jumlah 4 3 4 5 6 1 6 7 1 2 3 3 6 51 8 1 2 6 1 7 1 1 1 4 3 5 6 13 2 6 8 1 2 3 4 8 65 PNS PTT HONOR JML

14

KEPALA PUSKESMAS Dr. Dessy M Siddik TATA USAHA/ KEPEGAWAIAN

KEUANGAN 1.SUMARNI 2. YENTI REFLINDA

PERENCANAAN Ka. .Puskesmas Tata Usaha

P E R L E N G K A P A N / U M U M ERNAWATI

KOORDINATOR YAN MEDIK Dr. NUR AZIZAH YAHDI PENGOBATAN UMUM : 1. DR. FANNY MARTIAS 2. DR. NUR AZIZAH Y 3. ANNELTI 4. ERNI BOTH 5. NURHAYATI 6. ELISMI 7.DEWI RAHAYU N. 8. EKA KURNIYATI

KOORDINATOR YAN KES MAS Dr. FANNY MARTIAS P2M 1. TB PARU

: NURHAYATI

2. SURVEILLANS : ADETYOZA,AMK 3. DBD 4. ISPA : IRDAWATI, SKM : NELLI MURSITA

5. IMUNISASI/ RABIES: FERDINI DK,Amd.Keb 6. MALARIA/LABOR : LIZA NURMAYA D,Amd.Ak JUFRIYANTI,Amd.Ak

GIGI

drg. RATNI YUDHA drg. NASRULLAH drg. DAS ENDRESVA D MURNI BR GR SINGA

KESLING

: IRDAWATI. SKM

PROMKES

: YUSMARNI,AMd.Kep

PUSTU PARAK KERAKAH IMELDA.Amd.Keb PUSTU JATI GAUNG ERNI NOFITA

PUSTU TERANDAM

PUSTU GANTING SELATAN

PUSTU ANDALAS BARAT ELMIATI.Amd Keb PUSTU KP. DURIAN ARIOSDA. Amd

PUSTU SARANG GAGAK 15 .Amd

SUSILAWATI Amd.Keb

PUSTU KUBU DALAM SYAFRIDA

3.1.5 Sasaran Pelayanan Kesehatan Tabel 3. Data Sasaran Pelayanan di Puskesmas Andalas Tahun 2011 N O 1 2 3 4 5 6 7 KELURAHAN PENDUDU K 6387 6707 10134 5360 5835 6309 8980 BAYI 123 139 216 101 116 126 192 BALITA 530 648 1025 588 459 589 975 BUMIL 147 154 230 123 134 145 206 BULIN 140 147 220 117 129 138 194 BUFAS 133 140 210 112 122 132 186 BUTEK I 133 140 210 112 122 132 186 WUS 1504 1575 2324 1278 1383 1486 2071 PUS 948 991 1493 797 867 932 1332 LANSI A 471 496 748 410 432 465 663

SAWAHAN JATI BARU JATI SAWAHAN TIMUR SP. HARU KB. MARAPALAM ANDALAS KB.DLM.PRK.KRK

8 9

H PRK. PDG. TIMUR GT.PARAK

10134 7594

222 161

1108 803

229 175

220 166

209 159

209 159

2325 1767

1494 1127

747 560

10

GADANG TOTAL

10132 77572

217 1613

1218 7943

233 1776

220 1691

210 1613

210 1613

2324 18037

1492 11473

749 5741

16

3.2 Visi dan Misi Puskesmas Andalas Berdasarkan Lokakarya Mini yang telah diadakan oleh Puskesmas pada bulan April 2011, maka disepakati bahwa Visi dan misi Puskesmas Andalas adalah sebagai berikut : 3.2.1 Visi Puskesmas Andalas Puskesmas Teladan dan Berprestasi Tahun 2012 3.2.2 Misi Puskesmas Andalas Meningkatkan pemberdayaan masyarakat swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti , dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM Kesehatan yang merata dan bermutu. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel,transparan,berdayaguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.

17

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna memberdayagunakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas Andalas saat ini sebanyak 88 buah dengan jumlah posyandu terbanyak terdapat di kelurahan Ganting Parak Gadang. Jumlah kader sebanyak 352 orang dengan jumlah rata-rata 4 kader per-Posyandu.

Tabel 4. Jumlah Posyandu dan Sebaran Kader per-Kelurahan tahun 2011 JUMLAH N O JUMLAH KELURAHAN POSYAN DU Sawahan Jati Baru Jati Sawahan Timur Simpang Haru Kubu Marapalam Andalas Kubu dlm 8 9 1 0 Ganting prk.gadang JUMLAH 14 88 56 352 56 352 2 22 10 51 2 15 prk.karakah Parak Gadang Timur 11 11 44 44 44 44 7 8 2 3 2 6 11 11 6 3 6 9 TOTA L 1 2 3 4 5 6 7 24 44 44 24 12 24 36 AKTIF 24 44 44 24 12 24 36 MADY A 1 2 3 1 3 3 PURNA MA 5 9 6 2 2 2 5 MANDI RI 2 3 1 1 1 KADER STRATA

18

60 50 40 30 20 10 0
PRATAMA MADYA

53

16
0

19

PURNAMA MANDIRI

Grafik 1. Strata Posyandu di Puskesmas Andalas Tahun 2011

Dari 88 posyandu di wilayah kerja Puskesmas andalas, ada 22 buah posyandu madya, 51 purnama dan 15 mandiri.

Pada UKBM yang bergerak dibidang posyandu, dapat dilihat dari pencapaian D/S pada grafik d bawah ini:

100 80 60 40 20 0
TARGET BAYI BALITA PUSKESMAS

D/S 65 91.5 76.1 79.2

N/D 80 78.3 67 80

M/D 5 0.07 2.3 5.2

Grafik 2. Pencapaian S/D, N/D, dan M/D Puskesmas Andalas Tahun 2011

19

Dari grafik di atas didapatkan pencapaian target D/S pada tahun 2011 sudah mencapai target yaitu 79,2% dari target yang ditetapkan yaitu 65%. Berdasarkan data ini bisa disimpulkan bahwa partisipasi atau keikutsertaan masyarakat dalam program posyandu ini sangat baik. Untuk N/D puskesmas bisa mencapai 80% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 80%. Tempat kegiatan posyandu semuanya masih meminjam dari rumah penduduk ataupun kantor-kantor kelurahan. Hal ini juga terkait dengan kurangnya perhatian lintas sektoral seperti Lurah, RW, RT dab tokoh masyarakat terhadap posyandu. Untuk Dana Sehat Posyandu di wilayah kerja Puskesma Andalas belum berjalan dengan baik dan belum mempunyai donatur yang tetap. Hal ini juga akan berimplikasi pada pelaksanaan posyandu terutama dalam hal pemberian makanan tambahan (PMT) yang dananya juga bersumber dari dana sehat yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap hal lain seperti kesehatan gizi bayi dan balita.

4.2 Kelurahan Siaga / Pos Kesehatan kelurahan (Poskeskel) Tabel 5. Pengembangan Kelurahan Siaga Puskesmas Andalas Tahun 2011 TARGET KELURA HAN SIAGA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 JLH BIDAN YG TELAH DILATIH 1 1 1 1 1 JUMLAH SARANA POSKESKEL BANGUNAN ADA BLM ALAT ADA BLM

N O

KELURAHAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0

Sawahan Jati Baru Jati Sawahan Timur Simpang Haru Kubu Marapalam Andalas Kubu dlm prk.karakah Parak Gadang Timur Ganting prk.gadang

10 5 Dari tabel diatas didapatkan dari 10 kelurahan siaga, baru 5 bidan yang telah dilatih, dan baru di satu kelurahan yang sudah ada bangunan poskeskel.

20

4.3 TOGA Tabel 6. Jumlah TOGA yang Ada di Setiap Kelurahan Puskesmas Andalas Tahun 2011 JMLH KK NO KELURAHAN YANG ADA TOGA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sawahan Jati Baru Jati Sawahan Timur Simpang Haru Kubu Marapalam Andalas Kubu dlm prk.karakah Parak Gadang Timur Ganting prk.gadang 30 75 125 52 30 47 56 45 50 65 575 < 10 20 40 75 30 18 24 26 20 28 42 326 JENIS TOGA YANG ADA 10-25 4 20 45 16 10 15 25 15 10 8 168 > 25 6 15 5 6 2 8 5 10 12 12 81 JMLH KK YANG MEMANFAATKAN TOGA 30 75 125 52 30 47 56 45 50 65 575

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan telah ada keluarga diwilayah kerja puskesmas andalas yang mempunyai TOGA dan semuanya sudah memmanfaatkan TOGA tersebut.

4.4 Upaya Kesehatan Kerja (UKK) Tabel 7. Jumlah dan Pembinaan Pos UKK di Puskesmas Andalas Tahun 2011 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KELURAHAN Sawahan Jati Baru Jati Sawahan Timur Simpang Haru Kubu Marapalam Andalas Kubu dlm prk.karakah Parak Gadang Timur Ganting prk.gadang JUMLAH POS UKK 1 1 1 1 1 3 4 1 13
21

JUMLAH POS UKK DIBINA 1 1 1 1 4

Dari tabel di atas, tidak semua kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Andalas yang memiliki Pos UKK dan baru 4 buah UKK yang telah dibina oleh Puskesmas Andalas. Permasalahan yang dihadapi dalam pembinaan UKK ini adalah kurangnya tenaga kerja.

4.5 Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN) Tabel 8. Jumlah Pesantren, Santri, dan Poskestren Puskesmas Andalas Tahun 2011 NO KELURAHAN JUMLAH PESANTREN JUMLAH SANTRI NAMA POSKESTREN JMLH KADER POSKESTREN 1 2 Sawahan Kubu Prk.Karakah 2 701 Dlm 1 1 621 80 PGAI Buya Naska 2 -

Dari dua pondok pesantren yang ada di wilayah kerja Puskesma Andalas, untuk saat ini hanya ada satu poskestren yang sudah terbentuk yaitu di pesantren PGAI, sedangkan di pesantren Buya Naska masih dalam tahap persiapan untuk pembinaan dan pelatihan kader pokestren pada tahun 2012 ini.

22

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai tingkat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Namun untuk mengoptimalkan hal tersebut di Puskesmas Andalas masih ditemukan berbagai kendala, diantaranya: a) PMT posyandu masih terbatas karena dana sehat dan donator tetap belum berjalan sesuai harapan. b) Tidak tersedianya bangunan dan obat-obatan primer untuk kelurahan siaga c) Belum semua bidan siaga di kelurahan siaga yang telah dibina dan mengikuti pelatihan bidan siaga d) Tidak berjalannya program UKBM yang lain karena keterbatasan dana dan sarana, termasuk tenaga kerja.

5.2 Saran a) Peran aktif kader untuk mencari sumber dana lain untuk PMT, seperti celengan posyandu. b) Memaksimalkan sosialisasi pentingnya peran serta masyarakat dalam kesehatan untuk memajukan kualitas kesehatannya. c) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam rangka menumbuhkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan d) Memberikan pelatihan bidan siaga kepada bidan-bidan desa di kelurahan siaga e) Meningkatkan peran puskesmas dalam membina UKBM yang ada.

23

You might also like