Professional Documents
Culture Documents
Growing Skull Fracture (GSF) merupakan suatu komplikasi post trauma kepala pada anak
(umumnya <3tahun)
Trauma kepala akibat : jatuh dari ketinggian kecelakaan lalu lintas kekerasan fisik pada anak proses kelahirkan sulit vacuum extraction Post operasi (penutupan duramater tidak sempurna)
Injury
No. nts
% nts
Patie Patie
90%
Cephalhematoma
58
14,11
% 30,17 % 17,52 % 14,84
Fracture
Grow Skull Fracture
%
5,35%
pada umur < 3 tahun Jarang > 8 tahun. timbul setelah 1 bulan -1 tahun post trauma kepala (bahkan ada beberapa yang muncul saat pasien telah dewasa)
Invaginasi Leptomeninges
Pembesaran
massa
proptosis Masa orbital yang berpulsasi Pembengkakan kelopak mata Ketidak simetrisan mata
Foto polos kepala Defek pada cranium + pelebaran jarak diantara tepinya CT-scan dan MRI gambaran kista leptomeningeal herniasi jaringan otak yang keluar melalui defek focal ventricular enlargement Kista Porencephaly Dengan MRI dapat terlihat robekan pada duramater
Gb9. (a) Anak perempuan 1thn dengan GSF. Foto skull Xray menunjukkan fraktur diastatik di bagian dorsal parietal kanan. (b) MRI pre-operatif menunjukan defek pada duramater serta prolaps meninges dan jaringan otak pada celah fraktur tersebut.
tanda panah putih menunjukkan defek pada tabula interna dan protrusi leptomeninges
DuroCranioplasty
ICP NORMAL
ICP N
DuraCrainoplasty
Shunting Procedure
ICP
Defek pada cranium biasanya paling baik ditutup dengan tulang dari pasien sendiri pada masa kanak-kanak telah beranjak dewasa cranioplasty dengan menggunakan material sintetis Umur < 3tahun tidak disarankan untuk dilakukan cranioplasty
Tergantung
fraktur kepala terutama setelah jatuh dari ketinggian check up radiologi kepala