You are on page 1of 36

HIV/AIDS

Anggota Kelompok :
Selvy Rosa (16206025) Nurul Hidayati (16206039) Nova Suliska (16206071) Yulia Tempatih P. (16206091) Shendy Chandra S. (16206119)

Klasifikasi Virus
Familia: Retroviridae Genus: Lentivirus Spesies: HIV 1 & HIV 2

Nama Asli Virus


Human T limfotropik virus tipe III (HTLVIII) z Virus yang berkaitan dengan limfadenopati (LAV) z Virus yang berkaitan dengan penyakit AIDS (ARV) Sekarang Human Imunodeficiency Virus (HIV)
z

HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama CD4+ T cell dan macrophage, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.

Target HIV

Imunologi AIDS

Penyebaran Virus
Hubungan Kelamin z Melalui anus dan vagina Jarum yang tercemar z Penyalahgunaan obat-obatan secara intravena z Luka akibat tertusuk potongan jarum injeksi Dari ibu ke anak z Pada saat bersalin z Air susu ibu Donor organ

Penyakit yang Timbul Akibat HIV

1. Kandidiasis Oral Eksudativa Kandidiasis oral eksudativa ditandai dengan adanya bercak putih pada daerah mukosa. Kandidiasis ini merupakan penyebab dari infeksi osefagus.

2. Sarkoma Kaposi (kaki) Sarkoma Kaposi adalah tumor vaskular multisentrik yang terdapat pada kaki penderita tua

3. Sarkoma Kaposi (Kulit)


Sarkoma kaposi pada kulit berwarna merah kehitaman dan dalam waktu yang beberapa minggu atau yang beberapa bulan akan menjadi benjolan dan plak yang tak nyeri. Sarkoma kaposi juga dapat dijumpai pada batang tubuh.Lesi tumornya sering kali memanjang dan mengikuti garis belahan kulit.

4. Sarkoma Kaposi (Usus) Lesi yang timbul pada daerah osefagus. Pada pemeriksaan histologik tampak ada projeksi keratin yang akan membentuk rambutrambut. Hal ini melibatkan virus Epstein-Barr

5. Pneumonitis Sitomegalovirus (CMV) Contoh bahan biopsi transbronkial yang menunjukkan pemasukan inti sel eosinofil besar pada sel pneumosid yang terinfeksi sitomegalovirus (dengan pengecatan haematoksilin dan eosin).

6. Toksoplasmosis serebral
Nyeri kepala, rasa bingung, perubahan kepribadian Gangguan fokal subakut seperti hemiplegia kejangkejang Paling sedikitnya sepertiga kasus akan menderita demam. Diagnosis: Dengan alat tomogram komputer atau dengan MRI dan respons terhadap pengobatan

7. Herpes Perianal Gejala kekambuhannya dapat berakhir lebih lama dan timbulnya lebih sering dari sebelumnya. Diagnosis dan pengobatannya sukar dan membutuhkan keahlian khusus. Walaupun pengobatan berhasil namun sering kambuh lagi.

Tes Deteksi HIV

Tes dengan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)


Sampel darah dicampur dengan Enzim yang mengandung protein HIV. Campuran sampel akan berubah warna bila mengandung antibodi HIV.

Tes dengan Kertas Bergaris yang Mengandung Protein HIV


Sampel darah diteteskan di atas kertas tersebut. Kertas akan berubah warna bila darah mengandung antbodi HIV.

Gambar Tes dengan Ketas Bergaris


Pada carik pertama, tampak noda hitam (western blot) yang timbul akibat kumpulan contoh serum yang baru terinfeksi HIV, pada titik p24 tampak antibodi yang lebih jelas sedangkan garis yang lainnya tak tampak jelas. Pada carik kedua, didapatkan dari contoh serum yang dikumpulkan dari penderita yang sama setelah tiga bulan kemudian, pada carik ini tampak adanya antibodi terhadap banyak protein virus, termasuk pada titik p15, p24, p31, gp41, dan p55.

Pengobatan AIDS

Tujuan Pengobatan Antiviral


Tujuan pengobatan ini untuk menekan infeksi yang timbul daripada untuk membunuh organismenya sama sekali, sehingga bila pengobatan ini dihentikan maka akan terjadi kekambuhan. Perlu diperhatikan kemungkinan timbul gejala samping dari pengobatan yang diberikan untuk jangka waktu yang lama.

Zidovudin (AZT)
Zidovudin merupakan obat antivirus HIV, dimana gugusan 23 dideoksinukleosida yang pertama itu analog dengan penghambat transkriptase balik sehingga dapat dipakai untuk penderita-penderita yang mempunyai gejala penyakit ini.

Efek Samping Umum Zidovudin (AZT)


Gastrointestinal z Insomnia z Sakit kepala
z

Efek Samping Hematologik Zidovudin (AZT)


z

Darah perifer Sel darah merah (makrositosis) Anemia Sel darah putih (lekopenia) Neutropenia Platelet (trombositopenia)

Pengobatan Pneumonia P. carinii

Ko-Trimoksazol
Dosis: 20mg/kg/hari secara intravena dan peroral dalam dosis terbagi. Lama Pengobatan: 2-3 minggu Efek samping: Mual, muntah, demam, ruam, sumsum tertekan. Timbul sesudah 7-10 hari yaitu ketergantungan dan dapat diganti dengan pentamidin.

Pentamidin Isetionat
Dosis: 4mg/kg/hari dan diberikan melalui infus secara lambat. Lama pengobatan: 2-3 minggu. Efek samping: Hipotensi, hiper- dan hipoglikemia, gagal ginjal, hepatitis, penekanan sumsum, mual, muntah, aritmia jantung. Keterangan: 80% penderita memberi respon terhadap pengobatan.

Kortikosteroid
Dosis: 40-60mg peroral setiap hari. Lama pengobatan: Selama 5 hari kemudian selama 2-3 minggu dosis diturunkan. Keterangan: Obat ini diberikan kepada penderita hipoksemia akibat pneumonia P. carinii (PO2 < 60mmHg). Obat ini dapat mengurangi angka sakit dan angka kematian. TIdak diharuskan.

Trimetoprim
Dosis: 20mg/kg secara intravena setiap harinya. Peroral dalam dosis yang terbagi dan dapson 100mg/hari peroral. Lama pengobatan: 2-3 minggu Efek samping: Ruam, mual, methemoglobinemia, penekanan sumsum. Keterangan: Naiknya konsentrasi mungkin akibat dari interaksi farmakokinetik dua arah.

Trimetreksat
Dosis: 45mg/m2 secara intravena Lama pengobatan: 2-3 minggu Efek samping: Peningkatan transaminase, ruam, penekanan sumsum. Keterangan: Obat ini digunakan pada penderita yang mengalami efek samping akibat sulfonamida dan pentamidin. Di mana trimetreksat dikombinasikan dengan asam folinik atau klindamisin dan digabung dengan primakuin.

Primakuin
Dosis: 15-30mg/hari secara peroral. Lama pengobatan: 2-3 minggu. Efek samping: Ruam, mual, muntah, penekanan sumsum, methemoglobinemia, dan hemolisis.

Klindamisin
Dosis: 600-900mg selama 6-8 jam secara oral atau intravena. Lama pengobatan: 2-3 minggu. Efek samping: Ruam, mual, muntah, penekanan sumsum, methemoglobinemia, hemolisis.

Atovakuon
Dosis: 750mg 3x sehari. Lama pengobatan: 2-3 minggu Efek samping: Rash, peningkatan transaminase Keterangan: Obat ini merupakan suatu hidroksinaftokuinon yang manjur terhadap infeksi P. carinii namun obat ini kurang efektif dan kurang beracun. Obat ini sukar larut dalam air dan absorbsinya lambat dan tak teratur maka bioavaibilitasnya akan berkurang.

Pentamidin Nebulizer
Dosis: 8mg/kg/hari. Lama pengobatan: 2-3 minggu. Efek samping: Bronkospasme, rasa mengecap logam, timbulnya iritasi bronkia sehingga penderita akan batuk-batuk dan mengi. Keterangan: Obat ini merupakan obat yang manjur terhadap pneumonia P. carinii yang masih ringan. Obat nebulizer ini dapat diberikan dalam berbagai macam jumlah dan ukuran sehingga penelitiannya menjadi sukar.

Diflourometilornitin (Eflornithine)
Dosis: 400mg/kg/hari. Lama pengobatan: 2-3 minggu. Efek samping: Penekanan sumsum tulang.

You might also like