You are on page 1of 7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Salah satu senyawa organik golongan ester yang banyak terdapat dalam tumbuhan,hewan, atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lemak. Lemak pada tubuh manusia terdapat pada jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal, yang mencapai 90%, sedangkan pada jaringan otak sekitar 75% sampai 70%. Lemak pada suhu kamar berbentuk cair, sedangkan istilah lemak biasanya digunakan untuk yang berwujud padat. Lemak umumnya bersumber dari hewan, sedangkan minyak dari tumbuhan.

B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan lemak? 2. Apa kegunaan lemak dalam kehidupan sehari-hari? 3. Bagaimanakah sifat-sifat lemak? 4. Apa yang dimaksud dengan Metode Soxlet? 5. Bagaimana cara kerja penetapan kadar lemak Metode Soxlet?

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian lemak. 2. Untuk mengetahui kegunaan lemak dalam kehidupan sehari-hari. 3. Untuk mengetahui sifat-sifat lemak. 4. Untuk mengetahui pengertian Metode Soxlet. 5. Untuk mengetahui cara kerja penetapan kadar lemak Metode Soxlet.

BAB II PEMBAHASAN

I.

Pengertian Lemak Lemak adalah senyawa molekul besar dan terbentuk dari molekul yang lebih kecil

melalui reaksi dehidrasi. Lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil, gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon, yang masing masing mengandung sebuah gugus hidroksil. Asam lemak memiliki kerangka karbon yang panjang, umumnya 16 sampai 18 atom karbon panjangnya. Salah satu ujung asam lemak itu adalah kepala yang terdiri atas suatu gugus karbiksil, gugus fungsional yang menyebabkan molekul ini disebut asam lemak. Yang berakaitan dengan gugus karboksil itu itu adalah hidrokarbon panjang yang disebut ekor. Lemak terpisah dari air karena molekul air membentuk ikatan hidrogen satu sama lain dan menyingkirkan lemak.

II.

Kegunaan Lemak Kegunaan Lemak Dalam Kehidupan Sehari-Hari Lemak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut.

1. Sumber energi bagi tubuh Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi. Lemak merupakan bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori. 2. Bahan pembuatan mentega atau margarin Lemak dapat diubah menjadi mentega atu margarin dengan cara hidrogenasi. 3. Bahan pembuatan sabun Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak dengan KOH dan NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit) dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut sabun lunak dan di dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun mandi.

III.

Sifat-Sifat Lemak 1. Sifat-sifat fisik Lemak

a. Bau amis (fish flavor) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetil-amin dari lecitin. b. Bobot jenis dari lemak biasanya ditentukan pada temperatur kamar. c. Indeks bias dari lemak dipakai pada pengenalan unsur kimia. d. Minyak tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (coastor oil0, sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter, karbon disulfida dan pelarut halogen). e. Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya panjang rantai karbon. f. Rasa pada lemak selain terdapat secara alami, juga terjadi karena asam-asam yang berantai sangat pendek sebagai hasil penguraian pada kerusakan lemak. g. Titik kekeruhan ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran lemak dengan pelarut lemak. h. Titik lunak dari lemak ditetapkan untuk mengidentifikasikan minyak. i. Shot melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari lemak. j. Slipping point digunakan untuk pengenalan lemak alam serta pengaruh kehadiran komponen-komponennya.

2. Sifat-sifat kimia Lemak a. Esterifikasi Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida, menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft. b. Hidrolisa Dalam reaksi hidrolisis, lemak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak. Ini terjadi karena terdapat sejumlah air dalam lemak tersebut. c. Penyabunan Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan. d. Hidrogenasi Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak pada lemak. Setelah proses hidrogenasi selesai, lemak didinginkan dan katalisator

dipisahkan dengan disaring. Hasilnya adalah lemak yang bersifat plastis atau keras, tergantung pada derajat kejenuhan. e. Pembentukan keton Keton dihasilkan melalui penguraian dengan cara hidrolisa ester. f. Oksidasi Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak.

IV.

Pengertian Metode Soxhlet

Metode Soxhlet termasuk jenis ekstraksi menggunakan pelarut semikontinu. Ekstraksi dengan pelarut semikontinu memenuhi ruang ekstraksi selama 5 sampai dengan 10 menit dan secara menyeluruh memenuhi sampel kemudian kembali ke tabung pendidihan. Kandungan lemak diukur melalui berat yang hilang dari contoh atau berat lemak yang dipindahkan. Metode ini menggunakan efek perendaman contoh dan tidak menyebabkan penyaluran. Walaupun begiru, metode ini memerlukan waktu yang lebih lama daripada metode kontinu. Prinsip Soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping, still pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in,dan cooling water out .

V.

Cara Kerja Penetapan Kadar Lemak Metode Soxhlet Menimbang tabung pendidihan. Menuangkan Eter Anhydrous dalam tabung pendidihan. Susun tabung pendidihan, tabung Soxhlet, dan kondensator ekstraksi dalam Soxhlet mengeringkan tabung pendidihan yang berisi lemak yang terekstraksi pada oven 1000C selama 30 menit didinginkan dalam desikator lalu ditimbang. Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5 sampai dengan 10 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam Thimble (selongsong tempat sampel) , di atas sampel ditutup dengan kapas. Pelarut yang digunakan adalah petroleum spiritus dengan titik didih 60 sampai dengan 80C. Selanjutnya, labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan petroleum spiritus 60 80C sebanyak 175 ml. Digunakan petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut organik. Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam Soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan Soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak kemudian mulai dipanaskan.

Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati Soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan.

BAB III KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan

a. Lemak adalah senyawa molekul besar dan terbentuk dari molekul yang lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. Lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil, gliserol dan asam lemak. b. Kegunaan lemak yaitu sebagai sumber energi bagi tubuh, bahan pembuatan mentega dan margin, bahan pembuatan sabun, dll. c. Sifat lemak di bagi menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. d. Metode Soxhlet yaitu suatu metode yang digunakan untuk menentukan kadar lemak dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut semikontinu.

Daftar Pustaka

a. http://www.scribd.com/doc/25851532/makalah-Lemak-Dan-Minyak b. http://www.wikipedia.co.id c. http://agitas.blogspot.com/2012/04/makalah-lemak.html d. http://dewayune.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA AMAMI PENETAPAN KADAR LEMAK METODE SOKHLET

DI SUSUN OLEH :

1. NOVI HELIANTI 20114120500 2. NURCAHAYA APRILYANA 20114120501

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK JURUSAN ANALIS KESEHATAN TAHUN AJARAN 2012/2013

You might also like