You are on page 1of 33

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mem punyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanaka n pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masy arakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas merupakan organis asi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh bagi masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Pela yanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas adalah pelayanan promotif, preve ntif, kuratif, dan rehabilitatif. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama mempun yai tiga fungsi yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehata n, memberdayakan masyarakat dan keluarga, dan memberikan pelayanan kesehata n tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang be rsifat mutlak perlu, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upa ya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan. Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke IV tercantum tentang tujuan bangsa Indonesia yakni untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan ke hidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pemba ngunan nasional secara berkelanjutan, terencana, dan terarah. Pembangunan keseh atan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup seh at bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. T ujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadara n, kemauan, dan kemampuan hidup sehat pada setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berper

an penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indon esia. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan s umber dayanya, harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna men capai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upay a penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembang ke arah keterpadu an upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan y ang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan (preventi ve), penyembuhan penyakit (curative), dan pemulihan kesehatan (rehabilitative) h arus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan dan dilaksa nakan bersama antara pemerintah dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu. Puskesmas adalah penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting. Dalam sistem pelayanan kesehatan, peranan dan kedudukan puskesmas adalah se bagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Ini dikarenakan per anan dan kedudukan puskesmas di Indonesia sebagai sarana pelayanan kesehatan t erdepan, maka puskesmas selain bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pel ayanan kesehatan masyarakat juga bertanggung jawab dalam menyelenggarakan p elayanan kedokteran. Untuk mencapai cakupan pelayanan kesehatan yang luas dan merata secar a organisatoris Puskesmas ditunjang oleh Puskesmas Pembantu, Puskesmas Kelili ng, Posyandu, dan Bidan di Desa. Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Puskesmas yang terbaru ada 18 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh Puskesm as, itupun sangat bergantung kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta biay a yang tersedia berikut kemampuan manajemen dari tiap-tiap Puskesmas.

1.2.

Pengertian Puskesmas

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang me

rupakan pusat kesehatan masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyelu ruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. P embinaan kesehatan puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai kesatuan masyarak at terkecil. Dengan kata lain, kegiatan pokok puskesmas ditujukan untuk kepentingan ke sehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Pelayanan yang di berikan meliputi pelayanan promotif (promosi peningkatan kesehatan), preventif (upaya pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

1.3.

Kedudukan dan Wilayah Kerja

Wilayah kerja puskesmas meliputi suatu kecamatan atau sebagian dari kecamat an. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, letak geografis dan keadaan infrastruktur l ainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. U ntuk perluasan wilayah jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu di tunjan g dengan unit pelayanan yang lebih sederhana yang disebut puskesmas pembantu dan p uskesmas keliling ditambah dengan polindes.

1.4. 1.

Fungsi Puskesmas

Puskesmas mempunyai fungsi sebagai: Pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Membina peran serta masyarakat di unit kerjanya dalam rangka meningkatkan


kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberi pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada


masyarakat di unit kerjanya. Proses dalam melaksanakan fungsinya dilaksanakan dengan cara :

1.

Merangsang masyarakat termasuk swasta dalam melaksanakan

kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri. 2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana

menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efesien. 3. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan

rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan. 4. Memberi pelayanan kesehatan, langsung kepada masyarakat.

5.

Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam

melaksanakan program puskesmas

1.5.

Visi Puskesmas

Masyarakat Ulee Kareng Sehat Mandiri.

1.6.

Misi Puskesmas

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah me ndukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional, yaitu:

1.1.1.1.1.

Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah

kerjanya. 1.1.1.1.2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat

di wilayah kerjanya. 1.1.1.1.3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan jangkauan

pelayanan kesehatan.

1.7.

Tujuan Pelayanan Kesehatan Oleh Puskesmas

Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service) adalah bagian dari pela yanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan men cegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Tujuan pelayanan kesehat an oleh Puskesmas adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, k emauan dan kemampuan hidup sehatbagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilaya h kerja Puskesmas agar terwujud masyarakat Ulee kareng sehat mandiri.

1.8. Tujuan Penulisan


Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada masyara kat, dalam hal ini mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada bagian fam ily medicine, salah satu tugasnya adalah ditempatkan di Puskesmas.Tujuan penulisan lap oran ini adalah:

1. Merupakan pertanggungjawaban dan melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik


Senior pada bagian family medicine Fakultas Kedokteran UNSYIAH.

2. Melatih diri untuk mendapat pengalaman bila menjadi dokter yang bertugas

sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan yaitu puskesmas.

3. Mengetahui secara aktual dan jelas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di


puskesmas.

BAB II

DEMOGRAFI DAN GAMBARAN UMUM PUSKESMAS ULEE KARENG


1.
Demografi Puskesmas Ulee Kareng terletak di dusun pusara Habib desa Ceurih Kecamatan Ulee Kareng kota Banda Aceh, yang terletak + 4 km dari pusat kota dan + 30 meter dari pasar Ulee Kareng. Batas wilayah Puskesmas Ulee Kareng secara geografis adalah:

1.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten


Aceh Besar.

3. 4.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh.

Gambar 2.1 Puskemas Ulee Kareng

Puskesmas Ulee Kareng memiliki luas bangunan lebih kurang 320 m2 dengan lua s tanah lebih kurang 1500 m2 yang terdiri dari:

1. 2. 3.

Bangunan Induk 1 (satu) unit. Perumahan Medis 2 (dua ) unit. Perumahan Paramedis 1 (satu) unit.

Wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng seluas 615 hektar yang meliputi

2k

emukiman, 9 desa dan 30 dusun, dengan jumlah penduduk 23.735 jiwa. Penduduk berj enis kelamin laki-laki sebanyak 12.151 jiwa dan perempuan sebanyak 11.553 jiwa deng an jumlah KK 6.417 jiwa. Tabel 2.1 Data Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga Wilayah Kerja Pus kesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh Tahun 2012

No

Nama Desa

Jumlah Dusun 4 3 2 4 4 4 4 2 3 30

Kepala Ke luarga 1.293 1.395 523 569 669 1.293 753 134 478 6.417

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Ceurih Lamglumpang Ie masen Ulee Kare ng Doy Lamteh Lambhuk Llie Pango Deah Pango Raya Jumlah

Jenis Kelamin Laki-laki Perempua n 1.868 1.773 1.364 1.318 1.059 974 1.430 1.190 2.776 1.382 204 878 12.151 1.302 1.101 2.472 1.471 229 867 11.553

Jumlah

3.641 2.759 2.003 2.732 2.291 5.248 2.853 433 1.745 23.735

Sumber data: Kantor Camat Ulee Kareng, 2012

Gambar 2.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin Di Puskesmas Ulee Kareng Tahun 2012 Berdasarkan gambar diagram diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk terb anyak ada di Desa Lambhuk dengan jumlah penduduk 5248 jiwa sedangkan desa den

gan jumlah penduduk yang paling sedikit ada di desa Pango Deah dengan jumlah pendu duk 433 jiwa. Wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng memiliki fasilitas polindes dan posyandu d i setiap desanya. Jarak yang harus ditempuh ke puskesmas di setiap desa tidak terlalu ja uh dan masih bisa dijangkau oleh masyarakat.

Tabel 2.2

Data Luas Wilayah Kerja Puskesmas Ulee Kareng Tahun 2012

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nama Desa Ceurih Lamglumpang Ie Masen Ulee Karen g Doy Lamteh Lambhuk Ilie Pango Deah Pango Raya

Luas D esa (Ha) 55,5 59,5 47,1 67,8 56,8 116,5 76,5 44,1 91,2

Jarak dari P Fasilitas Kesehatan yang Ad uskesmas ( a Km) 0 1 Polindes, 1 Posyandu 0,5 1 Polindes, 1 Posyandu 0,5 1 Polindes, 1 Posyandu 1 1 1,5 1,5 2 2,5 1 Polindes, 1 Posyandu 1 Polindes, 1 Posyandu 1 Pustu,1 Posyandu, 1 Polindes 1 Polindes, 1 Posyandu 1 Polindes, 1 Posyandu 1 Pustu, 1 Posyandu

Sumber data: Kantor Camat Ulee Kareng 2012 Tabel 2.3 Data Jumlah Institusi Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Ulee Kar eng tahun 2012

No 1 2 3 4 5 6 7

Jenis Institusi Pendidikan Taman Kanak-kanak dan PAUD SD/ MIN/ MIS SMP/ MTSN Pesantren SMA/ MAN/MAS Akademi Universitas Jumlah

Jumlah 11 8 2 3 1 25

Keterangan

Sumber data: Kantor Camat Ulee Kareng, 2012

1.9.

Gambaran Umum Puskesmas Ulee Kareng

a. Organisasi dan Karakteristik Pegawai

Struktur organisasi Puskesmas Ulee Kareng terdiri dari: Unsur Pimpina n (Kepala Puskesmas), Unsur Pembantu Pimpinan (Tata Usaha), Unsur Pelaksana terdiri dari 7 unit kegiatan yang melaksanakan 9 kegiatan pokok puskesmas. Juml ah tenaga di Puskesmas Ulee Kareng sebanyak 48 orang dengan perincian seperti terlihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4 Jumlah dan Karakteristik Pegawai Puskesmas Ulee Kareng Tahun 201 2

Puskesmas Induk No a 1 2 b 1 2 3 4 5 6 7 c 1 2 3 4 5 6 d 1 e 1 Pendidikan MEDIS S1Profesi Kedokteran umu m S1 Profesi Kedokteran gigi PARAMEDIS Akademi Keperawatan Sekolah Perawat Kesehata n (SPK) Akademi Kebidanan Program Pendidikan Bidan A (PPB - A) Program Pendidikan Bidan C (PPB - C) Akademi Keperawatan Gigi ( AKG) Sekolah Perawat Gigi (SPR G) PARAMEDIS NON PERAW AT DAN BIDAN Akademi Gizi (AKZI) SAA/ SMF Sekolah Menengah Analis Kesehatan ( SMAK ) SPPH Akademi Perekam Medis K esehatan ( APIKES ) SMA TATA USAHA Sarjana Kesehatan Masyra kat PRAMU HUSADA SMP Jumlah PNS
2 1 3 5 3 3 1 2 2 -

Pustu Jumlah PNS


3 1 3 6 10 6 3 2 2

PTT

Honor

Kontrak
1

6 2

1 3

2 2 2 1 1 2

2 2 2 1 1 1 2

1 33 8 1 1 4

1 47

Sumber data: Puskesmas Ulee Kareng, 2012

b. Fasilitas Penunjang
Sesuai dengan keadaan geografis, luas wilayah, sarana perhubungan dan penda patan penduduk dalam wilayah Puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan dari puskesmas. Agar jangkauan pelayanan Puskesmas Ulee Kareng tersebut lebih merata dan lu as, Puskesmas Ulee Kareng memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut:

1. 2.

2 unit Pustu (Puskesmas Pembantu) yaitu: Pustu Lambhuk dan Pustu Pango Raya 7 orang bides yang terletak di desa: Ilie, Ie Masen Ule Kareng, Ceurih, Doy, Lamglumpang, Lambhuk dan Lamteh.

3. 7 unit Polindes yang terletak di desa: Ilie, Ceurih, Lamglumpang, Doy, Ie Masen Ulee Kareng, Lambhuk dan Pango Deah. 4. 2 unit Pusling (Puskesmas Keliling) dan 14 kendaraan roda dua yang kegiatannya: Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui posyanduposyandu Melakukan penyuluhan kesehatan Melakukan rujukan bagi kasus gawat darurat Melakukan penyelidikan tentang KLB Melakukan konsultasi ke Dinas Kesehatan kota Banda Aceh

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN POKOK PUSKESMAS DI PUSKESMAS ULEE KARENG


Sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada, maka pelaksanaan pelayanankeseh atan yang dilaksanakan terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengem bangan. Upaya kesehatan wajib terdiri dari promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, k esehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi masyarakat, Pence gahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengobatan. Puskesmas Ulee Kareng melaksanakan 9 kegiatan pokok puskesmas, yang pelaks anaannya dilakukan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas. Kegiatan pokok pus kesmas tersebut meliputi: Kegiatan Pelayanan Kesehatan, yaitu:

1.1. dan KB

Upaya Kesehatan Keluarga Termasuk Kesehatan Reproduksi

Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang men yangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, ba yi, anak balita serta anak prasekolah, Meliputi : Upaya Kesehatan Maternal Upaya kesehatan Balita dan anak Pra sekolah Upaya kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja Pelayanan Keluarga Berencana ( KB) Perawatan Kesehatan masyarakat

Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan b agi ibu, bayi dan anak sekolah adalah memberikan pelayanan pemeliharaan yang cukup baik pada waktu hamil dan dimulai sedini mungkin. Penurunan angka kematian ibu dan anak balita serta penurunan angka kelahiran merupakan sasaran prioritas dalam pemba ngunan di bidang kesehatan. Dalam pengertian ini ditambah juga pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah ketrampilan para dukun bayi seta pembinaan kesehatan anak ditaman kanak-kanak. Untuk tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehat

an yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk menuju NKKBS serta meningkatnya dera jat kesehatan anak-anak menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan la ndasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya, Puskesmas Ulee Kareng melakuka n program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Kegiatan KIA di Puskesmas Ulee Kareng, meliputi :

a. Didalam gedung, kegiatan yang dilakukan :


Pemeriksaan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu menyusui Pemeriksaan balita melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Pemberian imunisasi TT Deteksi dini perkembangan anak prasekolah Penyuluhan gizi setiap kunjungan ibu hamil dan pemberian vitamin A serta tabelt besi (Fe) pada ibu nifas Membuat laporan bulanan dari hasil program dan pembuatan PWS b. Luar gedung : 1. Di posyandu/ Polindes, kegiatan yang dilakukan meliputi : Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil, nifas dan menyusui Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita Pemberian imunisasi TT Pemberian tabelt besi (Fe) Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam menunjang program kesehatan ibu dan anak 2. Di Taman Kanak-Kanak, kegiatan yang dilakukan meliputi: Deteksi dini perkembangan anak prasekolah Kunjungan dan pemeriksaan kesehatan anak pada Taman Kanak-Kanak di wilayah kerja puskesmas Usaha kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanaka n dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama untuk meningkatka n derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai sikap dan tingkah laku m enuju hidup sehat.

Gambar 3.1 Ruang Poli MTBS Puskesmas Ulee Kareng

Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan upaya-upaya yang meliputi : 1. Mempertinggi nilai kesehatan bagi siswa 2. Mencegah dan memberantas penyakit 3. Mendiagnosa dan memulihkan kesehatan 4. Usaha rehabilitasi Dengan demikian setiap anak di beri kesempatan untuk tumbuh dan berkemban g dan dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Hal ini dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Penimbangan berat badan 2. Mengukur tinggi badan 3. Melakukan pemeriksaan umum meliputi mata, hidung, telinga, gigi dan mulut serta
personal Higiene secara keseluruhan

4. Penyuluhan sanitasi lingkungan 5. Pelatihan/pembinaan dokter kecil bila perlu 6. Kegiatan perbaikan gizi 7. Rujukan
Keberhasilan pembangunan, baik pembangunan fisik ataupun ekonomi, pada h akikatnnya tergantung pada unsur manusianya. Perkembangan penduduk yang tinggi da pat menghambat pertumbuhan hasil pembangunan, termasuk pembangunan kesehatan . Oleh karenanya pembangunan pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk melalui p rogram keluarga berencana dirasakan sangat penting. Keberhasilan Keluarga Berencana (KB) akan berpengaruh secara timbal balik den

gan penurunan angka kematian bayi, angka kematian anak balita, dan angka kematian ib u maternal. Ini berarti diperlukan peningkatan program Keluarga Berencana, terutama melalui upaya pelestarian pemakaian alat kontrasepsi efektif, terpilih yang diikuti denga n pengayoman medis bagi peserta/ akseptor KB yang memerlukan. Di Puskesmas Ulee Kareng kegiatan upaya KB meliputi kegiatan di dalam dan di l uar gedung puskesmas yaitu :

1.

Komunikasi, informasi dan edukasi

2. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan melalui


puskesmas, Pustu, Polindes dan posyandu Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB. Pencatatan dan pelaporan Keperawatan kesehatan masyarakat merupakan subsistem dari pelayanan, kese hatan masyarakat. Upaya ini merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat serta aktif dan mengutamakan pe layanan, peningkatan dan pencegahan secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pe layanan pengobatan dan pemulihan. Tujuan program ini antara lain :

3. 4.

1. Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit. 2. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus, masyarakat,
untuk melaksanakan upaya keperawatan dasar untuk mengatasi masalah kesehatan.

3. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan


keperawatan.

4. Terlayaninya kelompok khusus yang memerlukan pembinaan dan asuhan


keperawatan dasar.

5. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan


asuhan keperawatan di puskesmas dan di rumah.

Kegiatan perawatan kesehatan di puskesmas meliputi: 1. Penyuluhan di dalam dan diluar gedung puskesmas. 2. Perawatan dan pengobatan langsung ke masyarakat.

1.2. TB Paru

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Meliputi :

Malaria Kusta Imunisasi ( Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio dan Hepatitis) Diare Ispa Demam Berdarah Dengue Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV / AIDS Sistem kewaspadaan dini dan penyakit menular lainnya
Pemindahan penyakit atau penularan itu suatu cara bagaimana orang yang rent an dapat memperoleh penyakit atau infeksi dari orang lain atau hewan yang sakit. Adap un pemberantas penyakit menular atau infeksi, cara-cara tersebut bisa melalui : a. Penularan langsung dari manusia ke manusia. Contoh : Tuberculosis, penyakit kelamin. b. Penularan tidak langsung

1. Dengan perantaraan benda yang kotor


Contoh : kolera, disentri

2. Dengan perantaraan serangga atau gigitan binatang


Contoh : Malaria, demam berdarah dengue, rabies, filariasis. Untuk mengantisipasi masalah di atas upaya pencegahan yang dilakukan melipu ti :

1. Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular, sebab dan akibatnya. 2. Memberikan imunisasi atau kekebalan terhadap bayi, anak, ibu hamil dan calon
pengantin.

3. Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular.

1.3. Menular

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak

Meliputi :

Perbaikan Gizi Pencegahan dan Penanggulangan penyakit gigi


Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka penyakit gi zi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah t

erutama pada anak balita dan wanita. Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, melalui program gizi ini di lakukan b eberapa usaha yang antara lain melalui perbaikan pada konsumsi pangan yang makin be raneka ragam, seimbang dan gizi bermutu. Sasaran pelaksanaan program gizi antara lain:

1. Penurunan prevalensi KKP (Kurang Kalori Protein) pada balita. 2.


Penurunan prevalensi KVA (Kurang Vitamin A) di daerah rawan dengan pemberian Vitamin A dosis tinggi.

3.

Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

Puskesmas Ulee Kareng melaksanakan kegiatan usaha peningkatan gizi m elalui:


1. Kegiatan di dalam puskesmas, meliputi :

b. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita c. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita d. Membuat balok SKDN e. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk anak balita setiap bulan Februari dan
Agustus dan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk bulin.

f. Memberikan tabelt Fe untuk Ibu hamil dan Ibu Menyusui g. Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan di luar gedung puskesmas meliputi :

a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita di posyandu b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita baik secara perorangan atau kelompok c. Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus untuk anak balita
dan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk Ibu Nifas

d. Pemberian tablet Fe untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui e. Melaksanakan PMT pemulihan, PMT bumil KEK (Kekurangan Energi Kalori)
Upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas adalah upaya kesehatan gigi dasar paripurna yang di tujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja pu skesmas. Kesehatan gigi dan mulut meliputi kegiatan pencegahan dan pengobatan serta melakukan pendidikan dasar gigi secara menyeluruh. Prioritas kesehatan gigi dan mulut terutama di berikan kepada ibu hamil / meny usui, anak-anak (prasekolah dan sekolah dasar), dan perawatan gigi emergency dengan t

ujuan untuk mencapai kesehatan gigi masyarakat yang setinggi-tingginya. Upaya yang di lakukan di puskesmas meliputi :

1. Pembinaan / pengembangan dengan memberikan penyuluhan kepada


masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

2. Perawatan gigi secara kontinyu. 3. Pelayanan kepada penderita yang berobat. 4. Rujukan.
Di samping kegiatan di dalam lingkungan puskesmas juga di lakukan usaha keseh atan gigi sekolah (UKGS) dan usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD) antara lain :

1. 2. 3. 4. 5.

Penyuluhan gigi dan mulut. Pemeriksaan gigi dan mulut. Pelayanan kepada masyarakat yang berobat. Perawatan gigi atas permintaan. Rujukan.

Gambar 3.2 Poliklinik Gigi dan Mulut

Gambar 3.3 Poliklinik KIA

1.4.

Pengobatan dan Pemulihan


Upaya pengobatan di puskesmas adalah segala bentuk kegiatan pengobatan ya

ng di berikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit/gejala-gejalanya, dilakuk an oleh tenaga kesehatan, meliputi :

Pengobatan dan Perawatan Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Penunjang Bentuk pelayanan pengobatan di puskesmas di arahkan kepada kemampua n pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan yang sederhana. Pasien yang be rkunjung ke Puskesmas Ulee Kareng sebagian besar adalah pasien berobat jalan. P asien berobat tersebut dilakukan pemeriksaan dan pemberian obat-obatan selama t iga hari.
Bila penderita memerlukan pengobatan dan therapy lebih lanjut, penderita akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana lebih lengkap. Pasien yang berkunjun g ke Puskesmas Ulee Kareng adalah pasien umum, pasien peserta Askes, pasien pemega

ng kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan pasien pemegang kartu Jamin an Kesehatan Aceh (JKA).

Gambar 3.4 Ruang poli Umum dan Ruang Apotek

Pengadaan laboratorium bertujuan untuk memberikan pelayanan laboratorium secara cepat dan mudah. Semua itu untuk menunjang pemberantas penyakit menular, p enyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan melalui kegiatan :

1. Mengumpulkan dan memeriksa persediaan di puskesmas. 2. Mengirim persediaan untuk pemeriksaan lebih lanjut di tingkat lebih tinggi dalam sistem
pelayanan kesehatan.

1.5.

Kesehatan Lingkungan

Keadaan lingkungan fisik dan biologis penduduk Indonesia boleh dikatakan belu m baik dan memadai, hanya sebagian kecil penduduk yang menikmati air bersih dan fasil itas penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan dan kema tian karena berbagai penyakit, meliputi :

Penyehatan Air Higiene dan sanitasi Makanan dan Minuman Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga Penyehatan sanitasi tempat-tempat umum dan industri Pengamanan tempat Pengelolaan Pestisida Klinik Sanitasi

Pengendalian Vektor Sebagai program pendukung pelayanan kuratif, kesehatan lingkungan memegan g peranan penting upaya pencegahan (preventif) terhadap penyakit. Adapun tujuan dari program kesehatan lingkungan antara lain upaya untuk meningkatkan kesehatan lingku ngan pemukiman melalui upaya sanitasi, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umu m untuk terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, indah serta tidak memberikan pegar uh jelek terhadap kesehatan mereka. Tempat Pengolahan Makanan/ minuman (TPM), Tempat Tempat Umum (TTU), p embinaan rumah sehat serta Tempat Pembuangan Sampah (TPS) menjadi perhatian uta ma dari program kesehatan lingkungan. Selain upaya penyuluhan yang di lakukan secara periodik setiap bulan, juga dilak ukan pengawasan terhadap TPM dan TPU.

1.6.

Upaya Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Berjangkitnya suatu penyakit bukan hanya di sebabkan karena kuman tetapi jug a kebiasaan masyarakat menggunakan air sungai untuk buang air besar, gosok gigi, cuci makanan dan lain-lain. Oleh karena itu program penanggulangan masalah kesehatan har us mencakup aspek edukatif yang menangani perilakunya dan aspek medis yang melaku kan penanggulangan epidemilogis, meliputi :

Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ,makanan bergizi dan gizi
seimbang pada berbagai tatanan

Meningkatkan klarifikasi sasaran potensial


Mengingat apa yang dilakukan di atas penyuluhan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap program. Setiap petugas kesehatan yang berhubunga n langsung dengan masyarakat memiliki tugas penyuluhan untuk dapat melaksanakan fu ngsinya dengan baik, setiap petugas puskesmas harus memiliki pengetahuan dan keram pilan di bidang medis, tehnis serta di bidang penyuluhan. Penyuluhan kesehatan masyar akat meliputi : Makanan ibu hamil / menyusui Keluarga Berencana Gizi pada anak balita Kebersihan Lingkungan dan personal Higiene

Dalam pelaksnaannya, Puskesmas Ulee Kareng melakukan kegiatan progr

am penyuluhan kesehatan yang di bagi di dua tempat : 1. 2. Di dalam gedung (Puskesmas) Di luar gedung (Posyandu, Sekolah, Meunasah, dll), yang pelaksanaannya bisa melibatkan perorangan atau kelompok.

1.7.

Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Kemandirian Hidup


Dalam proses penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat dapat berperan

dalam penelaahan masalah, penentu rencana pelaksanaan kegiatan dengan upaya hidup sehat, penilaian hasil kegiatan kesehatan serta pengembangan upaya kesehatan selanju tnya, meliputi :

Mendorong terbentuknya pemimpin masyarakat berwawasan kesehatan Mendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat Bina Kesehatan Tradisional Bina kesehatan kerja Bina peran serta swasta Mendorong kepesrtaan masyarakat dalam salah satu bentuk program JPKM Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat pengobatan, pencegahan, pening katan maupun pemulihan sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang dimilikinya. Tujuan dari program PSM ini antara lain adalah :

1. Meningkatkan kemampuan pemimpin / tokoh masyarakat dalam merintis dan


menggerakkan upaya kesehatan dimasyarakat.

2. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan upaya


kesehatan.

3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam


menggali, menghimpun dan mengelola dana sarana masyarakat untuk upaya kesehatan.

4. Merangsang dan memotifasi masyarakat untuk dapat menggali potensi yang ada
pada desa dan masyarakat setempat. Sasaran dari program ini :

1. Individu yang berpengaruh, baik tokoh formal maupun informal. 2. Keluarga . 3. Kelompok Masyarakat.

4. Organisasi Masyarakat.
. Sampai dengan saat ini telah dilaksanakan pengembangan dan pembinaan upa ya pengobatan tradisional yang mencakup metode, tenaga dan kesehatan, dan masyara kat para pengobat tradisional. Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pemban gunan kesehatan berperan dalam membina serta mengembangkan berbagai upaya peni ngkatan mutu pelayanan pengobatan tradisional. Pembinaan upaya pengobatan tradisio nal terutama ditujukan pada upaya peningkatan mutu pelayanan pengobatan tradisional . Sasaran program pembinaan upaya pengobatan tradisional yaitu pembinaan te rhadap:

1. Pengobatan tradisional. 2. Petugas kesehatan. 3. Masyarakat. Juga dilaksanakan upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, petu gas kesehatan serta para kader dan tokoh masyarakat dalam peningkatan, pemanfa atan dan penyebaran taman obat keluarga (TOGA) / apotik hidup. Program upaya kesehatan kerja ditujukan terutama pada masyarakat pekerja informal di wilayah k erja puskesmas dalam rangka upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit sert a kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Tujuan dari program ini: 1. Meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit dan kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan keluarganya yang belum terjangkau selama ini. 3. Meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah penggunaan bahan-bahan yang dapat membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat.

Sasaran dari program ini diutamakan pada sektor informal yang merupakan le bih dari separuh angkatan kerja, misal : tenaga kerja lepas, terutama petani, nelaya n, penyelam mutiara, perajin industri kecil / rumah tangga, pekerjaan bangunan, k aki lima, usaha angkutan dan sebagainya.
Peningkatan upaya kesehatan kerja dilaksanakan melalui peran akfif masyarakat dengan penggunan pendekatan PKMD melalui pertemuan tingkat kecamatan (lintas sek

toral). Penyelenggaraan untuk dipuskesmas meliputi :

1. Penyuluhan sebagai tindakan promotif dan preventif 2. Pelayanan kesehatan 3. Rujukan 4. Pelatihan kader 5. Pembentukan pos UKK setempat

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Upaya Pelayanan Penduduk Miskin dan Kelompok Masyarakat Khusus Berdasarkan undang-undang no. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan s etiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya maka dala m upaya pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia dilakukan pembinaan bagi usia lanjut yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan usia l anjut agar selama mungkin dapat aktif,

mandiri dan berguna, meliputi:

Pelayanan kesehatan pada keluarga miskin Pelayanan kesehatan pada kelompok masyarakat khusus
Kegiatan upaya kesehatan usia lanjut di tingkat puskesmas ialah :

1. 2. 3. 4.

Penyuluhan. Deteksi dan diagnosa dini usia lanjut. Diognosa kelainan usia lanjut. Proteksi dan tindakan khusus pada usia lanjut.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1.8. Upaya Pengembangan Kegiatan Program Inovatif

Upaya pengembangan kegiatan program inovatif meliputi:

Rawat inap Upaya kesehatan usia lanjut Upaya kesehatan mata Upaya keesehatan telinga Upaya kesehatan jiwa Upaya kesehatan olah raga Kecelakaan dan ruda paksa Hipertensi, penyakit jantung & pembuluh darah Penyakit kencing manis Neoplasma
Upaya kesehatan mata/pencegahan kebutaan telah ditentukan dalam program pemerintah sebagai salah satu kegiatan pokok puskesmas. Hal tersebut dikaitkan denga n pengembangan/peningkatan fungsi puskesmas dalam bidang pelayanan kesehatan par ipurna. Pembinaan peran serta masyarakat serta pengembangan kesehatan masyarakat setempat. Usaha kesehatan mata di laksanakan secara terpadu antar program yang ada. Kegiatan yang di lakukan di Puskesmas Ulee Kareng meliputi :

1. Pencegahan terhadap kebutaan dengan pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6


(enam) bulan sekali, pemberian obat cacing pada balita dan anak sekolah, serta pemberian vitamin A dosis tinggi kepada Ibu Nifas

2. Pengobatan kepada penderita penyakit mata ringan di puskesmas.

3. Melayani / memberikan rujukan mata ke RSUZA dan rumah sakit lainnya yang
menerima Akes, Jamkesmas dan JKA bagi yang memerlukannya. Upaya kesehatan jiwa di puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yang di laksan akan di tingkat puskesmas secara khusus atau terintegrasi dengan program puskesmas l ainnya. Kegiatan upaya kesehatan jiwa di puskesmas Ulee Kareng meliputi :

1. Pengenalan dini gangguan jiwa. 2. Konseling 3. Memberikan upaya pertolongan pertama dan pengobatan pada pasien-pasien
gangguan jiwa.

4. Kegiatan rujukan

BAB IV KARAKTERISTIK PASIEN


Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior bagian Family Medicine ini dijalankan di Pu skesmas Ulee Kareng dari tanggal 27 Mei 08 Juni 2013 Selama periode tersebut data-d ata dari setiap poli, baik poli umum dan MTBS dikumpulkan. Adapun distribusi frekuensi dari setiap bagian akan dijelaskan dibawah ini.

4.1

Distribusi Penyakit di Poli Umum Puskesmas Ulee Kareng

Sebanyak 441 pasien telah mengunjungi Poli Umum Puskesmas Ulee Kare ng untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Distribusi 10 jenis penyakit terbanya k pasien yang berkunjung ke Poli Umum Ulee Kareng periode 27 Mei- 05 Juni 20 13 ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 No. 1. 2. Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Poli Umum Puskesmas Ulee Kareng per iode 27 Mei- 05 Juni 2013 Jenis Penyakit Jumlah Persentase (%) Common Cold 82 22.0 Hipertensi 64 17.2

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Diabetes Melitus Penyakit jar. otot dan skeletal Penyakit mata Penyakit lambung ISPA Tonsilitis Penyakit kulit dan jaringan subkutan Kecelakaan dan ruda paksa Jumlah

54 52 33 24 22 17 16 9 373

14.5 13.9 8.8 6.4 5.9 4.6 4.3 2.4 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa paling banyak pasien berkunjung k e puskesmas Ulee Kareng dengan penyakit common cold yaitu sebesar 22,0%.

4.2

Distribusi Pasien yang Berkunjung ke Poli Umum Puskesmas Ulee Kareng Berda

sarkan Jaminan Kesehatan Distribusi pasien berdasarkan jaminan kesehatan yang berkunjung ke Poli Umum dan MTBS di UPTD Puskesmas Ulee Kareng periode 27 Mei- 05 Juni 2013 dapat dilihat p ada tabel berikut. Tabel 4.2 Distribusi Pasien Berdasarkan Jaminan Kesehatan di UPTD Puskesma s Ulee Kareng Periode 27 Mei-05 Juni 2013 Jenis Jaminan Jumlah Persentase (%) Jaminan Kesehatan Aceh 254 38.5 Jamkesmas 179 27.1 ASKES 227 34.4 Jumlah 660 100

1. 2. 3.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pasien yang berkunjung ke puske smas Ulee Kareng berdasarkan jaminan kesehatan, yang terbanyak adalah pasien yang menggunakan jaminan kesehatan aceh (JKA) yaitu sebesar 38,5 %.

4.3

Distribusi Penyakit di Poli MTBS Puskesmas Ulee Kareng Jumlah pasien yang berkunjung ke Poli MTBS periode 27 Mei 05 Juni 2013 yait

u sebanyak 73 pasien. Distribusi jenis penyakit pasien yang berkunjung ke Poli MTBS Ule

e Kareng periode 27 Mei 05 Juni ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.4 No. 1. 2. 3. 4. 5.

Distribusi Penyakit di Poli MTBS Puskesmas Ulee Kareng periode 27 Mei 05 Juni 2013 Jenis Penyakit Jumlah Persentase (%) Common Cold 48 60.0 ISPA 14 17.5 Urtikaria 9 11.3 Diare 7 8.75 Cacingan 2 2.5 Jumlah 80 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa paling banyak pasien berkunjung k

e poli MTBS puskesmas Ulee Kareng dengan penyakit common cold yaitu sebesar 60%. P erubahan cuaca yang tidak menentu dan imunitas tubuh bisa menjadi salah satu faktor p redisposisi terjadinya penyakit ini.

4.5 Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Imunisasi di UPTD Puskesmas Ulee Kareng Peri ode 27 Mei- 05 Juni 2013 Distribusi pasien berdasarkan jenis imunisasi di poliklinik imunisasi di UPTD Pusk esmas Ulee Kareng periode 27 Mei- 05 Juni 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Imunisasi di UPTD Puskesmas Ulee Kareng Periode 27 Mei-05 Juni 2013

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Imunisasi Polio TT Hepatitis B BCG DPT Campak Jumlah

Jumlah 18 11 10 8 7 6 60

Persentase (%) 30 18,3 16,7 13,3 11,7 10 100

4.6 Distribusi Kunjungan KIA Berdasarkan Jaminan Kesehatan di UPTD Puskesmas Ule e Kareng Periode 27 Mei- 05 Juni 2013 Distribusi kunjungan poliklinik KIA berdasarkan jaminan kesehatan di UPTD Pusk esmas Ulee Kareng periode 27 Mei - 05 Juni 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6. Distribusi Kunjungan KIA Berdasarkan Jaminan Kesehatan di UPTD Puskesm as Ulee Kareng Periode 27 Mei- 05 Juni 2013 1. 2. 3. Jenis Jaminan Jaminan Kesehatan Aceh Jamkesmas ASKES Jumlah Jumlah 24 6 4 34 Persentase (%) 70.6 17.6 11.8 100

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat p

engembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disam ping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyara kat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas Ulee Kareng terletak di dusun pusara Habib Desa Ceurih Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh, yang mempunyai jarak lebih kurang 4 km dari pusat kota dan lebih kurang 30 meter dari pasar Ulee Kareng ini sangat mudah di akses oleh pendu duk sekitarnya dan jaraknya cukup dekat dengan RSUDZA ini serta telah mampu melaksa nakan fungsinya serta telah mampu memberikan pelayanan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) secara baik. Peningkatan disiplin terhadap staf Puskesmas, pengertian dan kesadaran akan fu ngsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat perlu terus diupayakan agar pel ayanan kesehatan, pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat berjalan dengan ba ik. Dalam pencapaian sebuah keberhasilan dalam pelaksanaan program-programny a, tentu masih dijumpai kendala-kendala yang memerlukan perbaikan dan perhatian unt uk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di masa yang akan datang.

4.2

Hambatan Secara umum, dalam pelaksanaan program kerja Puskesmas Ulee Kareng dijump

ai beberapa permasalahan/hambatan diantaranya:

Penyediaan jenis-jenis obat yang terbatas sehingga pengobatan pasien

hanya berdasarkan obat-obat yang tersedia di puskesmas. Banyak peserta ASKES maupun JAMKESMAS yang langsung meminta

rujukan ke rumah sakit tanpa berkeinginan untuk dilakukan pengobatan dahulu di puskesmas.

Masih terbatasnya peralatan medis yang dibutuhkan guna menunjang

pelayanan medis untuk masyarakat, seperti lampu kepala untuk pemeriksaan THT, sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang optimal.

Kurangnya tenaga kesehatan untuk mengoperasikan peralatan yang

tersedia.

4.3

Saran

Perlunya perhatian serta dukungan dari semua pihak baik dari Dinas Kesehatan dan

Pemda Kota Banda Aceh serta masyarakat agar program-program kesehatan di Puskesmas Ulee Kareng dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagaimana mestinya sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas.

Perlunya sarana dan dana yang memadai serta mencukupi untuk

menjaga kelangsungan kegiatan operasional kesehatan di wilayah kerja puskesmas.

Peserta ASKES dan JAMKESMAS sebelum dirujuk dianjurkan agar

berobat di puskesmas terlebih dahulu. Meningkatkan disiplin dan kinerja petugas agar dapat memberikan

pelayanan optimal. Memberikan pelatihan bagi petugas puskesmas.

Banda Aceh, 5 Juni 2013 Dokter Pembimbing I Dokter Pembimbing II

dr. Nur Amilawaty Lubis NIP. 19651018 200604 2 002

dr. Rosa Wardini Peg.800/SPK/056/2013 Disetujui Kepala Puskesmas Ulee Kareng

Elfira Wahyuni, SKM NIP. 19630620 198303 2 001

You might also like