You are on page 1of 2

Sekresi air dan elektrolit usus halus Toksin kolera menyatu dengan reseptornya(monosialogangliosid G), melalui fimbria pada

a sub unit betanya. Ini mengaktifkan subunit alfa yang mengubah disosiasi dan mengaktifkan cAMP. Peningkatan c-AMP mengaktifkan intermediate (cth: protein kinase) yang bekerja pada membrane apical menyebabkan sekresi Cl (dgn air) dan menghambat penyerapan Na dan Cl. E.coli yg labil terhadap panas menyatu degan reseptor kolera dan yang stabil terhadap panas menyatu dengan reseptornya merangsang cGMP, memproduksi efek yang sama say sekresi. C. Difficile mengaktifkan protein kinase via Ca2+/Calmodulin

Toksin Zona Okludens. Toksin ini adalah produk dari gen ZOT, yang mana gen itu membutuhkan gen CTX yang mengkode toksin kolera. Ia mempunyai aktifitas enterotoksik, memproduksi sekresi. Kolera dan E.Coli menyebabklan efek ini tanpa menginvasi sel.

b.

Sel Mukosa Kolon.

Adanya pathogen invasive, yang kemudian mempenetrasi kolon, lalu menghasilkan sitotoksin yang mengakibatkan luka mukosa dan kematian sel

Diare Inflamasi Diare terjadi karena kerusakan sel mukosa usus jadi adanya kehilangan cairan dan darah. Sebagai tambahan ada absorpsi defektif dari cairan dan elektrolit. Biasanya disebabkan infeksi(shigela) dan inflamasi(colitis ulseratif)

Motilitas Abnormal Diabetes, post-vagotomy, dan diare hipertiroid semuannya terjadi karena motilitas abnormal dari usus bagian atas. Kebanyakan kasus, volume dan berat feses tidak begitu signifikan, namun frekuensi defekasi mengalami peningkatan.

Muntah Muntah merupakan suatu cara saluran pencernaan membersihkan dirinya sendiri dari isinya ketika hampir semua bagian atas saluran pencernaan teriritasi secara luas,sangat mengembung, atau bahkan terlalu terangsang. Distensi atau iritasiberlebihan dari duodenum menyebabkan suatu rangsangan yang kuat untuk muntah. Sinyal sensori yang mencetuskan muntah terutama berasal dari faring, esofagus, perut, dan bagian atas dari usus halus. Dan impuls saraf yang ditransmisikan oleh serabut saraf aferen vagal

dan saraf simpatis ke berbagai nuclei yang tersebar di batang otak yang semuanya bersama-sama disebut "pusat muntah." Dari sini,impuls motorik yang menyebabkan muntah sebenarnya ditransmisikan dari pusat muntah melalui jalur saraf cranial V, VII, IX, X, dan XII ke saluran pencernaan bagian atas, melalui saraf vagal dan simpatis ke saluran yang lebih bawah, dan melalui saraf spinalis ke diafragma dan otot perut. Antiperistalsis. Pada tahap awal dari iritasi atau distensi berlebihan gastrointestinal, antiperistalsis mulai terjadi, sering beberapa menit sebelum muntah terjadi. Antiperistalsis berarti gerakan peristaltic kea rah atas saluran pencernaan, bukannya kea rah bawah. Hal ini dapat dimulai sampai sejauh ileum di saluran pencernaan, dan gelombang antiperistaltic bergerak mundur naik ke halus dengan kecepatan 2 sampai 3 cm / detik; proses ini benar-benar dapat mendorong sebagian besar isi usus halus bagian bawah kembali ke duodenum dan lambung dalam waktu 3 sampai 5 menit. Kemudian, pada saat bagian atas dari saluran pencernaan, terutama duodenum, menjadi sangat meregang, peregangan ini menjadi faktor pencetus yang menimbulkan tindakan muntah yang sebenarnya. Aksi muntah. Sekali pusat muntah telah cukup dirangsang dan timbul perilaku, efek yang pertama adalah (1) napas dalam, (2) naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esofagus bagian atas supaya terbuka, (3) penutupan glotis untuk mencegah aliran muntah memasuki paru, dan (4) pengankatan palatum molek untuk menutup nares posterior. Kemudian datang kontraksi diafragma yang kuat ke bawah bersama dengan kontraksi semua otot dinding abdomen. Keadaan ini memeras perut di antara diafragma dan otot-otot abdomen, membentuk suatu tekanan intragastrik sampaik ke batas yang tinggi. Akhirnya, sfingter esophageal bagian bawah berelaksasi secara lengkap, membuat pengeluaran isi lambung ke atas melalui esophagus.

You might also like