You are on page 1of 19

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SAJADAH RASA SELAT (RAPATKAN SAF DAN SEMPURNAKAN SHALAT)

BIDANG KEGIATAN : PKM-KC Diusulkan oleh : Rachmat taufan Arasy Al-adnin M. Rizki Dodi Maulana (04111001030) (04111001044) (04111001061) (04111001096) angkatan 2011 angkatan 2011 angkatan 2011 angkatan 2011 angkatan 2012

Mohammad Fadhiel (04121001100)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2012


i

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah dan No Tel./HP f. Alamat email 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIDN 6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti b. Sumber lain 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : Rachmat Taufan : 04111001030 : Pendidikan Dokter Umum : Universitas Sriwijaya : Jln. Macan Lindungan No. 119 Palembang : rachmat_taufan@yahoo.com : 4 orang : dr. H. Syafyudin, M.Biomed : 0003096702 : Rp 11.240.000 : : 4 bulan Palembang, 26 Oktober 2012 : Sajadah RASA SELAT ( Rapatkan Saf dan Sempurnakan Sholat ) : ( ) PKM-P ( ) PKM-M ( ) PKM-K ( ) PKM-T () PKM-KC

ii

DAFTAR ISI Halaman kulit muka ................................................................................................................ i Halaman pengesahan .............................................................................................................. ii Daftar isi ................................................................................................................................. iii Daftar gambar dan grafik ......................................................................................................... iv Judul ........................................................................................................................................ 1 Latar belakang masalah .......................................................................................................... 1 Perumusan Masalah ................................................................................................................. 2 Tujuan ..................................................................................................................................... 2 Luaran yang diharapkan .......................................................................................................... 3 Kegunaan ................................................................................................................................ 3 Tinjauan Pustaka ..................................................................................................................... 3 Metode Pelaksanaan ................................................................................................................ 9 Jadwal Kegiatan ...................................................................................................................... 10 Rancangan Biaya .................................................................................................................... 11 Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 12 Lampiran ................................................................................................................................. 13

iii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Sajadah dengan lebar 59,5 cm..........................................................................6 Gambar 2.Sajadah dengan lebar 46,9 cm...........................................................................6 Gambar 3.Sajadah tanpa sekat...........................................................................................6

DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Tentang Merapatkan Saf Shalat...........................................................................4 Grafik 2 merapatkan saf shalat...........................................................................................5 Grafik 3 Patokan Merapatkan Saf .....................................................................................5 Grafik 4 Presentase Jamaah Yang Merapatkan Saf Sholat ...............................................5 Grafik 5 Gambar Pada Sajadah..........................................................................................7 Grafik 6 Bahan Yang Nyaman Untuk Sajadah...................................................................7 Grafik 7 Warna Yang Membuat Lebih Nyaman................................................................8 Grafik 8 Warna hasil di dua ruangan warna berbeda.........................................................8

iv

A. JUDUL SAJADAH RASA SELAT (RAPATKAN SAF DAN SEMPURNAKAN SHALAT)

B. LATAR BELAKANG Shalat berjamaah, dalam Islam, termasuk masalah urgen yang dapat menghilangkan perbedaan status sosial dan fanatik golongan. Dua rakaat shalat Subuh atau empat rakaat shalat Zuhur misalnya, jika dikerjakan secara perorangan, hanya satu saja pahala saja yang didapat, tetapi bila dikerjakan dengan berjamaah maka Allah melipatgandakan pahala shalat jamaah tersebut menjadi dua puluh tujuh (27) derajat, bahkan lebih. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. Rasulullah saw bersabda: Shalat yang dilakukan berjamaah itu lebih utama 27 kali daripada shalat sendirian.Ketika seorang muslim berdiri bersama saudaranya di hadapan Allah sudah mengandung unsur persatuan di bawah naungan Islam, berarti mendidik manusia untuk hidup bermasyarakat. (Shalih, 2012) Merapatkan dan meluruskan saf shalat adalah suatu bentuk dari kesempurnaan tersebut. Sebab hal ini menjadi ciri khas umat Islam dalam ibadah dan di luar ibadah. Dari Abu Masud, ia berkata bahwa Rasulullah SAW mengusap bahu-bahu kami dalam barisan shalat dan beliau menyatakan , Luruskanlah barisan kalian dan janganlah kalian berselisih, dan hendaklah yang mengiringiku dalam saf adalah orang yang bijak dan cerdas dan begitu seterusnya. (HR : Muslim). Dalam hadist lain disebutkan, Luruskanlah saf kalian, luruskanlah pundak-pundak kalian, tutuplah celah-celah yang kosong, jangan beri ruang untuk setan. Barang siapa yang menyambung saf maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutus saf maka Allah akan memutuskannya(HR Abu daud)(Budiman Mustofa,2011) Belakangan ini, umat Islam tidak mengetahui ataupun tidak menyadari bahwa rapatnya saf shalat adalah sesuatu yang penting. Diantara kesalahan yang sering dilakukan oleh kaum muslimin dalam hal ini adalah mereka tidak meluruskan dan merapatkan saf, dengan bahu dan mata kaki (Budiman Mustofa, 2011). Bahkan sebagian mereka tidak mau kalau kakinya ditempelkan dengan kaki yang ada di sebelahnya. Mereka biasa shalat di sajadah mereka masing-masing, tanpa mau merapatkan saf dengan yang ada di sebelahnya. (Abu, 2011) Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di Palembang, sebagai salah satu kota dengan mayoritas umat muslim, kami temukan banyaknya kesalahan dalam rapatnya saf shalat berjamaah. Ada dua faktor penyebab yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik berupa kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana merapatkan saf dalam shalat yang

baik dan benar serta adanya ketidakinginan dari para makmum untuk merapatkan saf shalat. Sedangkan faktor ekstrinsik berupa rancangan dari sajadah yang tidak mendukung rapatnya saf shalat. Hal ini tentunya dapat diatasi dengan berbagai cara. Penyuluhan dan pemberitahuan berupa cara dalam merapatkan saf adalah salah satu langkah untuk mengatasi faktor intrinsik. Sedangkan untuk faktor ekstrinsik, dapat dilakukan dengan mengubah desain sajadah sesuai tujuan awalnya yaitu merapatkan dan meluruskan saf. Berdasarkan masalah ini, tercetuslah sebuah ide untuk membuat sajadah yang kami namai sajadah Rasa Selat (rapatkan saf dan sempurnakan shalat). Untuk ukuran sajadah kami menyesuaikannya dengan lebar bahu ratarata orang indonesia. Sebagai tambahan untuk membimbing para makmum merapatkan saf, sajadah ini disertai dengan tanda untuk meletakan telapak kaki. Sedangkan untuk meningkatkan kekhusyukan dan kenyamanan, sajadah Rasa Selat akan didesain dengan warna hijau yang menenangkan, ketebalan yang sesuai, dan tanpa adanya gambar.

C. PERUMUSAN MASALAH Mengacu pada latar belakang diatas, dirumuskan permasalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pandangan umat muslim di Palembang mengenai desain sajadah selama ini? 2. Bagaimana desain sajadah yang banyak digunakan di masjid Indonesia, khususnya di Palembang? 3. Bagaimana desain sajadah yang dapat merapatkan saf jamaah dengan spesifisitas ukuran orang Indonesia? 4. Bagaimana desain sajadah yang meningkatkan konsentrasi dalam shalat berjamaah?

D. TUJUAN

D.1. Tujuan umum Mengetahui desain sajadah yang dapat membantu merapatkan saf dan konsentrasi dalam shalat berjamaah.

D.2. Tujuan khusus 1. Mengidentifikasi sajadah yang dapat menyebabkan kesalahan dalam merapatkan saf shalat. 2. Mengidentifikasi sajadah yang dapat mengganggu kekhusyukan dalam shalat berjamaah.

3. Melakukan survei tentang kesalahan jamaah dalam merapatkan saf shalat. 4. Melakukan survei tentang kekhusyukan dan kenyamanan jamaah dalam shalat. 5. Merancang sajadah dengan desain yang efektif dalam merapatkan saf shalat dan meningkatkan konsentrasi serta kenyamanan dalam shalat. 6. Membuat sajadah yang dapat merapatkan saf shalat dan meningkatkan konsentrasi serta kenyamanan dalam shalat. 7. Mengubah kebiasaan jamaah yang tidak merapatkan saf shalat.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari program ini adalah terciptanya sebuah inovasi berupa produk yang kami namakan Sajadah Rasa Selat (Rapatkan Saf dan Sempurnakan Shalat). Sajadah ini diharapkan mampu mengubah kebiasaan masyarakat muslim dalam shalat berjamaah yang tidak meluruskan dan merapatkan saf, dengan bahu dan mata kaki sesuai sunnah Rasullah saw. Ukuran sajadah sesuai dengan postur tubuh orang indonesia pada umumnya sehingga tidak adanya celah di antara setiap makmum. Hal ini juga dipertegas dengan penambahan tanda kedua telapak kaki pada sajadah yang dapat membimbing makmum untuk merapatkan saf shalat. Selain itu, warna yang kami pilih untuk sajadah ini adalah warna hijau, karena berdasarkan riset para psikolog mengenai warna, warna hijau memberikan suatu bentuk kenyamanan tersendiri dibandingkan dengan warna yang lain. (Faber,2010)

F. KEGUNAAN Kegunaan dari sajadah Rasa Selat ini adalah membimbing masyarakat untuk mengubah kebiasaan yang salah dalam shalat berjamaah

G. TINJAUAN PUSTAKA G.1. Landasan Teori Shalat berjamaah mempunyai keutamaan dan pahala yang sangat besar, seperti diriwayatkan dalam hadis berikut ini: "Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhuma , bahwasanya Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda, 'Shalat berjamaah dua puluh tujuh kali lebih utama daripada shalat sendirian." (Muttafaq 'alaih) (Abdullah, 2002) . Oleh karena itu, betapa pentingnya kedudukan shalat berjamaah dalam kehidupan sehari-hari.

Berdiri melakukan shalat jamaah harus disertai dengan merapatkan dan meluruskan barisan dalam shalat. Sebab hal ini menjadi ciri khas umat Islam dalam ibadah dan di luar ibadah (Budiman Mustofa,2011). Hal itupun dipertegas dalam hadis sebagai berikut: dari Abu Masud ra ia berkata, bahwa Rasulullah saw mengusap bahu-bahu kami dalam barisan shalat dan beliau menyabdakan,luruskanlah barisan kalian dan janganlah kalian berselisih, sehingga akan membuat hati kalian saling berselisih. Dan hendaknya yang mengiringku dalam saf adalah orang yang bijak dan cerdas, dan begitu seterusnya. (HR.Muslim) (Budiman Mustofa,2011).

250 200 150 100 50 0

sangat penting penting biasa tidak penting

Grafik 1 Tentang Merapatkan Shaf Shalat

Berdasarkan kuisioner dari 318 responden, didapatkkan 228 orang menganggap bahwa merapatkan saf shalat sangat penting (Grafik 1). Sajadah Rasa Selat ini didesain berdasarkan banyaknya kesalahan dalam shalat berjamaah di masjid. Kesalahan pertama adalah tidak rapatnya saf shalat, padahal rapatnya saf merupakan syarat sempurna nya shalat (HR Muslim) (Said bin Ali, 2011). Rapatnya saf dinilai dari bahu dan mata kaki makmum yang besentuhan serta lurus satu dengan makmum sebelahnya. Seperti hadis berikut: Luruskanlah saf kalian, luruskanlah pundak-pundak kalian, tutuplah celah-celah yang kosong, jangan beri ruang untuk setan. Barang siapa yang menyambung saf, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutuskan saf maka Allah akan memutuskannya (HR Abu Daud) (Budiman Mustofa,2011). Dan hadist lainnya Dari Numan Ibnu Basyir berkata,Aku melihat setiap orang dari kita melekatkan mata kakinya dengan mata kaki lainnya (Budiman Mustofa,2011). Khusyuk dalam shalat adalah penuh penyerahan dan kebulatan hati ketika melakukan ibadah shalat. Membayangkan bahwa diri Kita sedang berada di hadapan Allah Yang Maha

Agung, dan merenungkan setiap gerakan dan makna bacaan di dalam shalat. Ada beberapa hal yang bisa membantu orang untuk khusyuk ketika shalat. Di antaranya adalah melihat ke tempat sujud dan menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi shalat, salah satunya gambar di sajadah (Asy-syafii, 2012) Warna memiliki informasi baik secara visual maupun psikologis. Warna dapat memberikan pengaruh tertentu terhadap perangai, dan kondisi jiwa. Golongan warna dingin seperti hijau dan biru memberi pengaruh psikologis menenangkan, damai, sedangkan warna putih memberi pengaruh bersih, terang dan terbuka. Warna hitam memberikan pengaruh berat dan formal. (Faber,2010)

G.2. Ukuran Sajadah


250 200 150 100 50 0 kadangkadang tidak pernah selalu sering 150 100 50 0 Bahu-tumit siku tangan jari kelingking batas sajadah

grafik 2 merapatkan shaf shalat

grafik 3 Patokan Merapatkan Shaf


2%

BENAR

98%

Grafik 4 Presentase Jamaah Yang Merapatkan Shaf Sholat

Dari kuisioner yang kami lakukan kepada 318 responden, 216 orang menjawab selalu merapatkan saf shalat (Grafik 2) dan 132 orang berpatokan pada bahu-tumit yang rapat (Grafik 3).Tetapi pada pengamatan pendahuluan di 50 masjid di Palembang, dari 754 makmum, hanya2 % yang benar dalam merapatkan saf shalat (Grafik 4). Hal ini dikarenakan dua faktor yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik berupa

kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana merapatkan saf dalam shalat yang baik dan benar serta adanya ketidakinginan dari para makmum untuk merapatkan saf shalat. Selanjutnya faktor ekstrinsik berupa desain dari sajadah yang tidak mendukung rapatnya saf shalat. Untuk itulah Kami buat Sajadah Rasa Selat yang mempunyai desain mendukung rapatnya saf shalat.

Gambar 1. Sajadah dengan lebar 59,5 cm

Gambar 2.Sajadah Rasa Selat dengan lebar 46,9 cm

Gambar 3.Sajadah tanpa sekat Dari 50 masjid yang kami teliti, 40 masjid memakai sajadah dengan lebar yang tidak sesuai dengan bahu makmum (Gambar 1) karena satu makmum lebih suka menempati satu sajadah. Dua sajadah (Gambar 1) memiliki lebar 59,5 cm sedangkan lebar bahu makmum yang kami teliti dari 318 orang di 35 masjid di Palembang berkisar 46,9 cm, akibatnya terdapat celah antar makmum yaitu 12,6 cm. Bandingkan dengan Sajadah Rasa Selat

(Gambar 2) yang dibuat dengan ukuran 46,9 cm, sama seperti lebar bahu makmum rata-rata, sehingga akan membuat rapatnya saf shalat. Ada pula sajadah tanpa sekat (gambar 3) di 10 masjid, tetapi sajadah ini juga tidak memnyelesaikan masalah karena tetap ada celah diantara makmum. Sedangkan pada Sajadah Rasa Selat didesain dengan penambahan gambar telapak kaki (Gambar 2) untuk

membimbing kaki makmum pada posisi yang benar sehingga diharapkan bahu dan mata kaki makmum dapat saling merapat.

G.3. Sajadah Bergambar

200 150 100 50 0

menarik mengganggu biasa saja

Grafik 5 Gambar Pada Sajadah

Berdasarkan kuisioner dari 318 responden, didapatkan 102 orang yang menjawab mengganggu (Grafik 5). Dan dari penelitian lain di 50 masjid, ada 49 masjid yang menggunakan sajadah bergambar, padahal menurut Ummul Mukminin Aisyah ra Dari Aisyah ra ia berkata Rasulullah saw berdiri untuk shalat di kain yang ada ukirannya, tatkala selesai shalat beliau bersabda: Pergilah kalian dengan kain ini kepada Abi Jahm bin Hudzaifah dan datangkanlah kepadaku dengan kain tebal yang tidak ada ukirannya, maka sesungguhnya kain yang ada ukirannya itu telah mengangguku dalam shalat (Asy-syafii, 2012). Karena itulah Kami membuat Sajadah Rasa Selat tanpa gambar ataupun ukiran yang nantinya diharapkan tidak menganggu kekhusyukan sewaktu shalat.

G.4. Ketebalan Sajadah


lembut-tipis lembut-tebal kasar-tipis kasar-tebal

250 200 150 100 50 0

Grafik 6 Bahan Yang Nyaman Untuk Sajadah

Ketebalan sajadah pun tidak luput dari penelitian kami, 318 orang responden yang ikut dalam tanya jawab secara langsung, 222 orang mengatakan kalau sajadah dengan konsistensi lembut tebal sebesar 1 cm (Grafik 6), lebih membuat mereka khusyuk dibandingkan sajadah dengan ketebalan 0,7 cm seperti yang dipakai oleh 40 masjid di Palembang. Merujuk jawaban 70 % jumlah responden, Sajadah Rasa Selat didesain dengan ketebalan 1 dan diharapkan dapat meningkatkan kekhusyukan ketika shalat.

G.5. Warna Sajadah


biru 150 merah 100 50 0 60 hijau hitam tidak menjawab 40 hijau 20 0 80 biru

Grafik 7 Warna Yang Membuat Lebih Nyaman

Grafik 8 Warna hasil di dua ruangan warna berbeda

Dari kuisioner yang kami lakukan pada 318 orang responden, didapatkan 150 orang memilih warna hijau sebagai warna yang memberi kekhusyukan ketika shalat (Grafik 7). Selain itu, untuk meyakinkan warna hijau sebagai warna yang kami pilih, kami melakukan riset dengan cara menempatkan responden di ruangan yang bewarna hijau , kemudian setelah istirahat 5 menit, responden masuk ke ruangan lain yang bewana biru. Hasil yang kami dapatkan dari 100 responden adalah 67 orang memilih warna hijau (Grafik 8). Oleh karena itu, kami memilih warna hijau pada sajadah Rasa Selat. Hal ini didasarkan dalam firman Allah berikut ini kedua surga Itu hijau tua warnanya, maka nikmat tuhanmu yang

manakah yang kamu dustakan (Ar-Rahman : 64 65). Alasan lain adalah warna yang disukai Rasulullah SAW adalah warna hijau seperti diriwayatkan dala hadits Anas bin Malik r.a mengatakan bahwa warna yang paling disukai oleh Rasulullah adalah hijau (Shahih Jamiush-shaghir 4623) (AndanTharsyah, 2006). Warna tersebut sejalan menurut Faber,2010, dalam bukunya Psikologi Warna yang mengatakan Sajadah Rasa Selat memiliki warna hijau (Gambar 2) yang membawa kesan yang menyegarkan karena diasosiasikan dengan alam dan tumbuhan. Warna hijau memberikan rasa aman, juga keseimbangan dan harmoni. Warna ini cocok digunakan dalam ruangan peristirahatan karena membawa perasaan damai dan ketenangan. Sajadah ini diciptakan dengan maksud agar dapat memberi ketenangan dalam melaksanakan shalat berjamaah .

H. METODE PELAKSANAAN Adapun metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur 1. 2. Analisis kasus 2. 3. Pembuatan sajadah Rasa Selat

4. Uji coba sajadah Rasa Selat

5. Evaluasi dan Penyempuranaan sajadah Rasa Selat

= Pra pengiriman proposal

= Pasca pengiriman proposal

10

1. Studi Literatur Tahap ini merupakan tahapan awal dari kegiatan pembuatan sajadah Rasa Selat. Dalam tahap ini kami melakukan pencarian informasi berupa literatur-literatur yang menunjang dalam desain sajadah ini. Literatur dititik beratkan pada faktor yang menyebabkan para jamaah renggang dalam merapatkan saf shalat dan kekhusyukan shalat ditinjau dari gambar, warna, dan konsistensi dari sajadah.

2. Analisis Kasus Dalam tahap ini kami melakukan analisis kasus dengan beberapa cara. Kami melakukan survei kepada 754 makmum shalat di 50 masjid kota Palembang untuk menghitung persentase saf shalat yang benar. Selanjutnya, kami memberikan kuisioner untuk mendapatkan pendapat jamaah masjid tentang pandangan mengenai saf shalat, gambar, ketebalan, dan warna sajadah. Selain itu, untuk menentukan warna yang tepat, kami juga melakukan riset dengan cara menempatkan responden di ruangan yang bewarna hijau , kemudian setelah istirahat 5 menit, responden masuk ke ruangan lain yang bewana biru. 3. Pembuatan sajadah Rasa Selat Dalam tahap ini kami memesan sajadah di produsen sajadah di Palembang sesuai dengan desain yang kami buat (Gambar 2) 4. Uji coba sajadah Rasa Selat Uji coba sajadah ini dilakukan oleh beberapa tes. Tes pertama dilakukan oleh internal tim untuk mengetahui apakah sajadah tersebut telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kemudian tes kedua dilakukan pengujian kepada 5 masjid di Palembang untuk mengetahui apakah sajadah Rasa Selat dapat mencapai tujuan yaitu merapatkan saf shalat, dan meningkatkan kekhusyukan serta kenyamanan dalam shalat.

5. Evaluasi Pada tahap ini Kami melakukan survei terhadap kekurangan dari sajadah Rasa Selat ini.

11

I. JADWAL KEGIATAN Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu pelaksanaan program dimulai pada sekitar bulan september 2012 - mei 2013. Tempat pelaksanaan program berada pada Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. NO 1 2 3 4 5 KEGIATAN Studi kasus Analisis Kasus Pembuatan sajadah Rasa Selat Uji coba sajadah Rasa Selat Evaluasi BULAN 1 1 2 3 4 BULAN 2 1 2 3 4 BULAN 3 1 2 3 4 BULAN 4 1 2 3 4

J. RANCANGAN BIAYA No Nama Barang Harga per item(Rp) Jumlah Satuan Jumlah (Rp) 6.500.000 1.000.000 50.000 2.125.000 800.000 30.000 50.000 200.000 75.000 25.000 25.000 360.000 11.240.000

A. Biaya Pembuatan Sajadah 1. Bahan 650.000 2. Upah pekerja 200.000 B. Biaya Survei 1. Cetak Kuisioner 500 2. Perjalanan 25.000 C. Biaya Pengumpulan Data dan Refrensi 1. Internet Modem 200.000 2. Ballpoint 15.000 3. Meteran 10.000 4. Beterai kamera 20.000 D. Biaya Kesekretariatan 1. Cetak Proposal 15.000 2. Penjilidan 5.000 3. Klip 2.500 E. Biaya Pengenalan Sajadah 1. Lembar Petunjuk 6.000 Total

10 5 100 85 4 2 5 10 5 5 10 60

Gulung Orang Lembar Perjalanan Bulan Pack Buah Pack Buah Buah Buah Lembar

12

K. DAFTAR PUSTAKA Abu, Salafuddin Sayid. 2011. Kuraih shalat khusyuk bersama nabi. Solo : Tinta medina Ammar, Abu. 2009. 400 Kesalahan dalam shalat. Surakarta : Dar at taqwa. Asy-syafii, Imam. 2012. Panduan shalat lengkap. Jawa Timur : Khatulistiwa press Ibn, Shaleh Ghanim. 2012. Shalat al-jamaah. Jakarta : Referensi. Jibrin, Abdullah. 2002. Tuntunan shalat menurut Al-Quran dan As-sunnah. Surakarta : Darul Haq. Mustofa, Budiman.2010. Kesalahan yang sering terjadi dalam shalat.Jakarta : Shahih referensi terpercaya. Said. 2011. Panduan shalat lengkap. Jakarta : Almahira. Tharsyah,Andan.2006.Yang disenangi nabi dan tidak disukai .Depok: Gema Insani Ubaidah, Abu. 2011. Perbaiki shalat anda. Solo : Zamzan

13

L. LAMPIRAN 1) Biodata Kelompok KETUA KELOMPOK Nama Jenis Kelamin Agama Alamat Asal Telephone/Handphone Email Fakultas / Jurusan : Rachmat Taufan : Laki-laki : Islam : Jl. Macan Lindungan No. 119 Bukit Baru, Palembang : 085383909010 : rachmat_taufan@yahoo.com : Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter Umum

Ketua Kelompok,

ANGGOTA KELOMPOK 1 Nama Jenis Kelamin Agama Alamat Asal : Arasy Al Adnin : Laki-laki : Islam : Jl. Perpetak I No. 90 Kenten Palembang Telephone/Handphone : 08972366909 Fakultas / Jurusan : Fakultas Kedokteran /Pendidikan Dokter Umum Anggota Kelompok,

Rachmat Taufan ANGGOTA KELOMPOK 2 Nama Jenis Kelamin Agama Alamat Asal : M. Rizki : Laki-laki : Islam : Jl. KH Azhari no.043 Palembang Telephone/Handphone: 085788466904 Fakultas / Jurusan : Fakultas Kedokteran

/Pendidikan Dokter Umum Anggota Kelompok,

Arasy Al Adnin

M Rizki

14

ANGGOTA KELOMPOK 3 Nama Jenis Kelamin Agama Alamat Asal : Dodi Maulana : Laki-laki : Islam : Jl. Mayor Sabara Sekip Palembang Telephone/Handphone : 085789728593 Fakultas / Jurusan : Fakultas Kedokteran /Pendidikan Dokter Umum

ANGGOTA KELOMPOK 4 Nama Jenis Kelamin Agama Alamat Asal : Mohammad Fadhiel : Laki-laki : Islam : Jl. Gersik , 9 Ilir Palembang Telephone/Handphone: 082372196150 Fakultas / Jurusan : Fakultas Kedokteran

/Pendidikan Dokter Umum

Anggota Kelompok,

Anggota Kelompok,

Dodi Maulana

Mohammad Fadhiel

15

2) Biodata Dosen Pembimbing

Nama NIDN Tempat / Tanggal Lahir Jabatan Struktural

: dr. H. Syafyudin, M.Biomed. : 0003096702 : Palembang, 3 September 1967 : Ketua Unit Bimbingan & Konseling Mahasiswa (UBKM) FK Unsri

Fakultas / Jurusan Alamat

: Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter Umum : Jl. Padi I No. 1 Blok A komp. Pusri-Sako, kecamatan sako Palembang

Telephone/Handphone Email

: 0711-816320 / 085267984633 : safyudinbarrie@yahoo.co.id

Dosen Pembimbing,

(dr. H. Syafyudin, M.Biomed) NIDN. 000309702

You might also like