You are on page 1of 11

TENTANG PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, KEPEMIMPINAN, DAN PENGAWASAN PENDIDIKAN

DOSEN PEMBIMBING : SALAHUDDIN M.ED

OLEH : NAMA KELAS SMESTER NPM : AHMAD :A : IV (EMPAT) : 11.2.02.00

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP BIMA TAHUN AKADEMIK (2013/2014)

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT, karna atas limpahan rahmat dan hidayahNyalah sehingga makalah ini yang berjudul DAN PERENCANAAN, PENGAWASAN

PENGORGANISASIAN,

KEPEMIMPINANAN,

PENDIDIKAN. Ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna menambah wawasan dan motivasi dalam belajar serta sebagai sarana penunjang dalam proses perkuliahan, tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen SALAHUDDIN M.ED dan semua pihak

yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Laporan ini. Saya sebagai penyusun juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan dan semoga bermanfaat bagi kita semua Amin Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarkatuh

Bima

Maret 2013 Penyusun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era pendidikan saat ini sangat membutuhkan yang namanya perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan pendidikan, karna hal ini sangat berperan penting bagi suatu lembaga pendidikan. Anak didik atau peserta didik harus terlebih dahulu diberika bagaimana memenej diri mereka sendiri dan arahan tentang bagaimana berprilaku yang baik dan sebagainnya, karna perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan pendidikan juga dapat memecahkan masalah dari anak didik dalam suatu lembaga sekolah.

B. Rumusan Masalah a. Menjelaskan Pengertian perencanaan?

b. Menjelaskan pengertian pengorganisasian ? c. Menjelaskan kepemimpinan itu seperti apa ? d. Menjelaskan pengawasan pendidikan itu seperti apa ?

C. Tujuan Tujuan daripada makalah ini adalah untuk mengetahui penjelasan dari perencanaan itu seperti apa, pengorganisasian itu seperti apa, kepemimpinan itu seperti apa, dan pengawasan pendidikan itu seperti apa.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian / Definisi Perencanaan Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lainpengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolantak akan dapat berjalan.Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota kor porasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan. B. Pengertian Pengorganisasian Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. Dibawah ini merupakan tentang perkembangan teori organisasi: 1.TEORI ORGANISASI KLASIK : Teori ini biasa disebut dengan teori tradisional atau disebut juga teori mesin. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugastugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

2.TEORI NEOKLASIK : Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan Teori Hubungan manusiawi. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja.

3.TEORI MODERN : berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Tema Contempt oleh Vault9. Blog pada WordPress.com.

C. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai kepemimpinan maka penulis akan mengemukakan pendapat dari para ahli, antara lain:

Pengertian Kepemimpinan Secara Umum Menurut Para Ahli a.


294)

Pendapat dari T Hani Handoko: (T.Hani Handoko, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal

Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk memepengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

b.

Pendapat dari Soewarno Handoyo Ningrat : (Soewarno Handoyo Ningrat, Pengantar Ilmu

Studi Administrasi dan Manajemen, CV. Haji Masagung Jakarta, 1980, hal. 64)

Kepemimpinan itu merupakan suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok dalam usahanya mencapai tujuan didalam situasi tertentu.

Teori Teori Kepemimpinan Dengan mempelajari ilmu tentang kepemimpinan maka lahir teori-teori tentang kepemimpinan yaitu: a. Teori Sifat Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki oleh pemimpin itu. Sifatsifat itu berupa sifat fisik dan psikoplagis. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi pemimpin yang berhasil adalah ditentukan oleh kemampuan pribadi, yang dimaksudkan adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat perangai atau ciri-ciri didalamnya. Oleh karena itu para ahli berusaha untuk merinci lebih jauh kualitas seorang pemimpin yang berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan kemudian hasil-hasil tersebut dirumuskan kedalam sifat- sifat umum seorang pemimpin. Usaha tersebut akhirnya melahirkan dan berkembang menjadi teori kepemimpinan atau traits theory of leadership (Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, PT Raja Grafindo Persada, 1983, hal
278)

Dalam perkembangan teori ini ada empat sifat umum yang mempengaruhi terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi : 1. Kecerdasan Kepemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dipimpin

2. Kedewasaan dan Keleluasaan Hubungan SosialKepemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang stabil, serta mempunyai perhatian yang luas terhadap aktifitas-aktifitas sosial 3. Motivasi Diri dan Dorongan Prestasi Para pemimpin secara relatif mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. Mereka berusaha mendapatkan penghargaan yang intrinsic dibandingkan dari yang ekstinsik. 4. Sikap-sikap Hubungan Manusia Pemimpin-pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak padanya. D. Pengertian pengawasan (Controlling) Dalam lembaga pendidikan pengawasan mempunyai peran penting, sebab dengan adanya pengawasan dapat diketahui hasil dari pelaksanaan pekerjaan, apa sesuai dengan rencana dan standar yang sudah ditentukan atau tidak. Menurut Murdick mengatakan bahwa pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimana luasnya dan rumitnya suatu organisasi. Sedang menurut faham klasik, pengawasan adalah suatu proses yang bersifat memaksa-maksa agar kegiatan pelaksanaan dapat disesuaikan dengan rencana yang sudah ditetapkan. (Nanang Fattah, Drs. 1996 :102).

Pengawasan juga sebagai alat untuk memantau dan menilai perencanaan dan pelaksanaan, apa ada kesalahan dan penyimpangan, untuk kemudian dilakukan perbaikan serta mencegah supaya tidak terulang lagi kesalahan dan penyimpangan. Jadi dapat diambil kesimpulan, bahwa pengawasan adalah tindakan atau proses kegiatan untuk mengontrol dan menilai terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan atau ditetapkan.

1.Fungsi pengawasan Pengawasan ini mempunyai berbagai fungsi pokok, diantaranya adalah sebagai berikut: a.Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan atau kesalahan; maksudnya bahwa

pengawasan itu dapat mencegah kemungkinan terjadinya berbagai penyimpangan, kesalahan serta penyelewengan.

b.Untuk memperbaiki berbagai penyimpangan dan kesalahan yang terjadi; artinya dengan adanya pengawasan hendaknya dapat dilakukan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan atau kesalahan yang terjadi, agar tidak terus berlarut-larut, yang akhirnya dapat mengakibatkan kerugian organisasi.

c.Untuk mempertebal rasa tanggung jawab terhadap karyawan atau para pekerja dalam melakukan tugas yang dibebankannya. Untuk meningkatkan rasa tanggung jawab, dapat pula di tempuah suatu cara, yakni kalau memang tidak bisa dihindarkan adanya penyimpangan, maka kepada setiap pihak diwajibkan untuk membuat laporan secara tertulis mengenai penyimpangan tersebut.

d.Untuk mendinamisir organisasi serta segenap kegiatan menejemen lainnya ; yakni dengan adanya pengawasan diharapkan sedini mungkin dapat dicegah terjadinya penyimpangan sehingga setiap bagian organisasi selalu siap dan selalu berusaha jangan sampai terjadi kesalahan pada bagiannya atau dengan kata lain bahwa setiap bagian ada yang selalu dalam keadaan yang dinamis serta terarah dengan sisten manajemen yang mantap.

2.Macam-macam pengawasan Pengawasan dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari sudut pandang mana pengawasan tersebut ditinjau.

a.Dari sudut subyek yang mengawasi, dibedakan menjadi: 1.Pengawasan internal dan pengawasan eksternal. 2.Pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung. 3.Pengawasan formal dan pengawasan informal. 4.Pengawasan manajerial dan pengawasan staf. b.Dari sudut obyek yang diawasi, dibedakan:

1.Pengawasan material dan produk jadi/setengah jadi. 2.Pengawasan keuangan dan biaya, yang sasaranya meliputi: Anggaran dan pelaksanaanya. Biaya-biaya yang dikeluarkan. Pendapatan atau penerimaan dalam bentuk uang. 3.Pengawasan waktu (time). 4.Pengawasan personalia, yang sasarannya meliputi: kejujuran, kesetiaan, kerajinan, tingkah laku, kesetiakawanan.

B.Proses pengawasan Dalam melakukan pengawasan perlu diperhatikan proses pengawasan yang terdiri dari tiga tahap yaitu: 1.Menetapkan standar-standar pelaksanaan pekerjaan maksudnya adalah menentukan kriteria-kriteria untuk mengukur pelaksanaan suatu pekerjaan yang terdapat dalam organisasi. Standar pelaksanaan pekerjaan bagi suatu aktivitas menyangkut kriteria : Ongkos, Waktu, Kwantitas, dan Kwalitas. 2.Pengukuran hasil atau pelaksanaan pekerjaan maksudnya adalah aktivitas atau pekerjaan yang sedang dan telah dilaksanakan diukur berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dalam perencanaan, apakah struktur organisasi yang ada sesuai dengan standar, apakah tugas dan kewajiban telah dilaksanakan dengan baik, dan masih banyak lagi. Itulah yang dimaksud dengan pengukuran hasil atau pelaksanaan pekerjaan dalam proses pengawasan. 3.Menentukan kesenjangan antara pelaksanaan dengan standar rencana, dalam melakukan pengawasan hendaknya mengoreksi atau meneliti, apakah terdapat penyimpangan atau tidak, kalu memang menemukan penyimpangan pelaksanaan yang tidak sesuai dengan standar dan rencana maka diusahakan ada perbaikan. Dalam proses pengawasan terdapat beberapa unsur yang perlu mendapat perhatian yaitu: 1.Unsur proses yaitu usaha yang bersifat kontinyu terhadap suatu tindakan yang dimiliki dari pelaksanaan suatu rencana sampai dengan hasil akhir yang diharapkan. 2.Unsur yang menjadi obyek pengawasan atau yang menjadi sasaran pengawasan.

3.Ukura atau standarisasi dari pengawasan. 4.Tehnik-tehnik pengawasan yaitu cara-cara yang digunakan untuk melakukan pengawasan atau juga pendekatan-pendekatan yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisisan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik. Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. Pendapat dari T Hani Handoko: (T.Hani Handoko, Manajemen, BPFE
Yogyakarta, 1986, hal 294)

Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk memepengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Menurut Murdick mengatakan bahwa pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimana luasnya dan rumitnya suatu organisasi. Sedang menurut faham klasik, pengawasan adalah suatu proses yang bersifat memaksa-maksa agar kegiatan pelaksanaan dapat disesuaikan dengan rencana yang sudah ditetapkan. (Nanang Fattah, Drs. 1996 :102). B. Saran dan Kritik Demikian penulisan makalah tentang perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan pendidika ini, saran dan kritik sangat saya harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah yang akan mendatang. Kekhilafan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, mohon maaf karna tak ada gading yang tak retak dan tak ada yang sempurna kecuali ALLAH Swt.

You might also like