Professional Documents
Culture Documents
Kolaborasi
Bekerja bersama dalam upaya perawatan pasien yang maksimal - Excellent ( Norsen ) Kerja sama atau hubungan yang erat antara perawat dan dokter dalam setting rumah sakit dengan tujuan mempersatukan upaya perawatan kepada satu pendekatan komprehensif sesuai dengan kebutuhan pasien
Keberhasilan kolaborasi
Komunikasi terbuka Pengambilan keputusan secara bersama Berbagi pengalaman / ilmu
Pola kerja
Assessment Diagnose Planning Implementation Evaluation
Standard
Struktur Proses Outcome
Standard struktur
Misi Visi Filosofi Administrasi
Standard proses
Protokol Guideline Clinical pathway
Standard outcome
Penilaian kwalitas pelayanan , meliputi
Length of stay ( LOS ) Quality of life Angka readmission Angka kematian Kenyamanan klien Dapat bersifat fisiologis : Tekanan darah , kesadaran , pernapasan dll.
Stress di ICU
Beban kerja Lingkungan Psikologis Interpersonal
PENDAHULUAN
1. ICU tempat perawatan pasien critically ill , dengan menggunakan alat canggih dan metode penanganan pasien terkini
2. Penggunaan tehnology canggih yang tidak benar dapat mengakibatkan tujuan untuk menyelamatkan jiwa atau memperbaiki kwalitas hidup tidak tercapai akan tetapi dapat berakibat terjadinya penundaan kematian 3. Data-data menunjukkan banyak pasien yang sebenarnya tidak ada indikasi dirawat di ICU , ternyata masuk ICU 4. Adanya pasien-pasien yang sebenarnya harus dirawat di ICU harus ditunda atau tidak bisa masuk ICU karena adanya pasien lain
PERLU SELEKSI / KRITERIA : PASIEN YANG LAYAK MASUK ICU PASIEN YANG SUDAH LAYAK KELUAR ICU
Penggolongan kriteria pasien masuk icu PRIORITAS 1 intensive terapi PRIORITAS 2 monitoring PRIORITAS 3 terminal / prognose jelek
Prioritas 1
Critically ill - tidak stabil Penyakit akut , potensial reversibel Perlu support napas dan sirkulasi Kemungkinan reversibel atau prognose belum dapat dipastikan Do everythings.
PRIORITAS 2
Penyakit / keadaan yang potensial mengancam jiwa Perlu pemantauan / monitoring ketat canggih Do - everythings
PRIORITAS 3
Critically ill tidak stabil Status kesehatan , penyakit dasar atau penyakit akut baik masing-masing atau kombinasinya mengurangi kemungkinan kesembuhan Menderita penyakit yang irreversibel yang mengarah ke kematian Do - something atau Do - nothing tergantung kesepakatan keluarga yang menanggung beban Bila terjadi gagal napas atau cardiac arest tidak dilakukan intubasi atau resusitasi
Indikasi fisiologis
Laju napas > 35 / menit ,PaO2 < 50 mHg dengan FiO2 > 40 % TD sist.< 90 mmHg atau turun >25 % dari basal TD diast. > 120 mmHg disertai dengan adanya : edema paru , AMI , Encephalopathy,Aneurysma Aorta disekting Eklampsia Perdarahan subarachnoid bila TD diast > 100 mmHg Sinus takhikardia / arythmia yang mengancam jiwa pH < 7,20 Hipothermia < 32 o C Hiperkalemia, K > 6 meq/L GCS < 12 akibat trauma , kejang Gangguan metabolik berat Keracunan obat ( overdosis ) Paul E Marik : The ICU Therapeutics Handbook
Grey area
Brain death , kecuali untuk donor organ Perawatan yang nyaman baik untuk pasien , keluarga atau dokter yang merawat Keadaan Vegetatif permanen Sosial.
Key-note
Setiap ICU hendaknya membuat kriteria masuk dan Keluar ICU sesuai kondisi setempat Setiap ICU harus mempunyai standard keperawatan dan kriteria outcome Kebijakan atau kelengkapan tersebut dibuat oleh tim ICU termasuk administrator rumah sakit Setiap kebijakan harus dipatuhi oleh seluruh disiplin ilmu Penyimpangan-penyimpangan terhadap kebijakan hendaknya dilaporkan pada pimpinan rumah sakit agar ditindak lanjuti