Professional Documents
Culture Documents
Andri Rusta
Dosen Jurusan Ilmu Politik, Universitas Andalas S1 : Jurusan Ilmu Politik, Univ. Andalas, 2005 S2 : Master of Politics & Public Policy, Macquarie University, Australia, 2010
+62 8197540140
Akuntabilitas
Akuntabilitas atau accountability merupakan sebuah prinsip dari konsep good governance, yaitu sebuah konsep tata kelola pemerintahan baru yang diadopsi oleh berbagai Negara berkembang di Dunia. Sebagai salah satu prinsip dari konsep good governance, Kaihatu mendefinisikan akuntabilitas sebagai sebuah kejelasan fungsi, struktur,sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksanasecara efektif.
Dasar Pemikiran
Akuntabilitas publik merupakan landasan bagi proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) Aparatur pemerintah harus mempertanggung jawabkan tindakan dan pekerjaannya pertama kepada publik dan kedua kepada organisasi tempat kerjanya Dengan akuntabilitas publik setiap aparat harus dapat menyajikan informasi yang benar dan lengkap untuk menilai kinerjanya baik yang dilakukan oleh masyarakat, organisasi/instansi kerjanya, kelompok pengguna pelayanannya, maupun profesinya
Setiap aparat harus bertanggungjawab (responsible) atas pelaksanaan tugas-tugasnya secara efektif yaitu dengan menjaga tetap berlangsungnya tugas-tugasnya dengan baik dan lancar, mengelolanya secara profesional, dan pelaksanaan berbagai peran yang dapat dipercaya Pada dasarnya akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan disclosure/ pengungkapan atas aktivitas dan kinerja pejabat publik kepada pihak-pihak yang berkepentingan
Akuntabilitas Publik
Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut Akuntabilitas Publik adalah kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya baik fiskal, manajerial dan program
Satu paket dengan good governance Ada berbagai versi indikator good governance Akuntabilitas selalu ada
C=M+DA
C = Corruption M = Monopoly of power D = Discretion by officials A = Accountability
Keleluasaan bertindak
Klitgaard et.all, dalam Agus Dwiyanto et.al, 2006
Tujuan Akuntabilitas
Untuk menjelaskan bagaimanakah pertanggungjawaban hendak dilaksanakan, metode apa yang dipakai untuk melaksanakan tugas, bagaimana realitas pelaksanaannya dan apa dampaknya.
Dapat mendorong proses demokrasi yang dimulai dari pemerintahan lokal, yakni kabupaten/kota, hingga pemerintah pusat sekaligus mendorong terwujudnya pemerataan dan keadilan dalam bidang ekonomi. Terjadinya ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat juga tumbuh, yakni dengan cara menyebarkan dan mendekatkan pusat-pusat pengambilan keputusan
Mampu memberikan pertanggungjawaban atas mandat yang diberikan kepadanya (stakeholders-nya) amanah Secara umum organisasi atau institusi harus akuntabel kepada mereka yang terpengaruh dengan keputusan atau aktivitas yang mereka lakukan (Deklarasi Manila] Memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik (masyarakat umum), sebagimana halnya kepada para pemilik (stakeholders). Pertanggungjawaban tersebut berbeda-beda, bergantung apakah jenis keputusan organisasi itu bersifat internal atau external
[UNDP]
Akuntabilitas
Pengabaian terhadap hak-hak publik dan mengutamakan kepentingan pribadi. Mengutamakan kepentingan kelompok Adanya sentalisasi kewenangan menjadikan pejabat negara menjadi sulit dikontrol Buruknya sistem akuntansi Kurangnya keinginan untuk memperkuat akuntabilitas dari semua pihak, baik pejabat sendiri, masyarakat maupun sistem yang buruk.
Mekanisme Akuntabilitas
Pengembangan Mekanisme akuntabilitas diarahkan untuk:
Kejelasan tugas dan peran Hasil akhir yang spesifik Proses yang transparan Ukuran keberhasilan kinerja Konsultasi dan inspeksi publik.
Mekanisme akuntabilitas
Mekanisme akuntabilitas juga meliputi aspek yaitu siapa yang harus melakukan akuntabilitas, kepada siapa akuntabilitas ini dilakukan, untuk apa akuntabilitas dilakukan, bagaimana dan prosesnya. Mekanisme akuntablitas ini sangat bervariasi dan sangat ditentukan oleh apakah keputusan atau aktivitas yang dilakukan suatu organisasi mengikat organisasi secara internal atau eksternal
Lingkup akuntabilitas
Pertanggungjawaban administrasi dan organisasi Pertanggungjawaban legal Pertanggungjawaban politik Pertanggungjawaban profesi Pertanggungjawaban moral
Perubahan dalam lingkungan global dalam hal manajemen sektor publik misalnya tuntutan Good Governance dan Performance Management
FORMULASI KEBIJAKAN
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
LAPORAN AKUNTABILITAS
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PENGENDALIAN
AKUNTABILITAS
Output akuntabilitas
Output dari akuntabilitas publik adalah pelayanan publik yang memuaskan masyarakat. Pelayanan publik yang berkualitas Publik sudah membayar pajak kepada pemerintah, akuntabilitasnya dilaporkan melalui pemberian layanan publik yang berkualitas
Untuk Didiskusikan
Seberapa baik akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik di Kota Padang ? Hambatan apa yang dihadapi dalam melaksanakan proses akuntabilitas publik di Instansi Saudara? Apa yang harus diperbaiki agar akuntabilitas publik dapat dilaksanakan dengan baik di Instansi Saudara?
Sub topik
Pengertian pengawasan Fungsi pengawasan Maksud dan tujuan pengawasan Jenis-jenis pengawasan Sifat pengawasan Peradilan administrasi
Pengertian
Proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan (Sondang P.Siagian) Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak (Suyamto)
FUNGSI PENGAWASAN
Eksplanasi, pengawasan menghimpun informasi yang dapat menjelaskan mengapa hasil-hasil kebijakan publik dan program yang dicanangkan berbeda. Akuntansi, pengawasan menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk melakukan akuntansi atas perubahan sosial ekonomi yang terjadi setelah dilaksanakannya sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu. Pemeriksaan, pengawasan membantu menentukan apakah sumberdaya dan pelayanan yang dimaksudkan untuk kelompok sasaran maupun konsumen tertentu memang telah sampai kepada mereka. dan Kepatuhan, pengawasan bermanfaat untuk menentukan apakah tindakan dari para administrator program, staf dan pelaku lain sesuai dengan standar dan prosedur yang dibuat oleh legislator, instansi pemerintah dan atau lembaga profesional.
JENIS-JENIS PENGAWASAN
A. B. C. D. Pengawasan Intern dan Ekstern Pengawasan Preventif dan Represif Pengawasan Aktif dan Pasif Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtmatigheid) dan kebenaran materiil mengenai maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid)
P. Pasif
Melakukan penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggungjawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran
D. Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtmatigheid) dan kebenaran materiil mengenai maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid)
1. Pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechtmatigheid) adalah pemeriksaan pengeluarkan apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluwarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya. Pengawasan kebenaran materiil mengenai maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin
2.
Sifat-sifat Pengawasan
Politik Yuridis Administratif Fungsional Masyarakat Ekonomis Moril dan susila
PEMERINTAH PUSAT P. REPRESIF GUBERNUR Kebijakan Pemerintah Daerah Perda Keputusan KDH Keputusan DPRD Keputusan PImpinan Dewan
DPRD
P. LEGISLATIF
MASYARAKAT
P. MASYARAKAT
PENTINGNYA PENGAWASAN
FAKTOR-FAKTOR Pengawasan semakin
1. 2.
3. 4.
penting Perubahan lingkungan organisasi Peningkatan kompleksitas organisasi Kesalahan-kesalahan Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang.
1. AKURAT mengawasi kegiatan benar dan real 2. TEPAT WAKTU informasi dikumpulkan dan dievaluasi secapatnya bila korektif segera
3. FLEKSIBEL thdp perubahan lingkungan
9. Terkoordinasi dg Aliran Kerja Organisasi tiap tahap pekerjaan mempengaruhi kesuksesan/kegagalan operasional perusahaan
10. Diterima Anggota Organisasi mendorong tanggungjawab dab berprestasi