You are on page 1of 8

ACARA II BUDIDAYA TANAMAN A. Pendahuluan 1.

Latar Belakang Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Kangkung yang dikenal dengan nama Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu Kangkung Darat yang disebut Kangkung Cina dan Kangkung Air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit. Kangkung merupakan tanaman tahunan yang banyak ditanam di daerah tropis maupun subtropis. Tanaman ini termasuk dalam famili Convolvulaceae atau kangkung-kangkungan yang dicirikan dengan batang bergetah dan berlubang di dalamnya. Jenis kangkung yang umumnya dibudidayakan terdiri dari dua macam yaitu kangkung air dan kangkung darat. Bagian dari tanaman kangkung yang paling banyak dimanfaatkan ialah batang muda dan daun-daunnya. Daun dan batang kangkung merupakan sumber vitamin A yang sangat baik. Tanaman kangkung darat ( Ipomea reptans Poir. ) adalah salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Karena, selain dapat diolah menjadi berbagai macam masakan, tanaman ini juga dapat menyembuhkan. Berdasarkan tempat hidupnya, tanaman kangkung dapat dibedakan menjadi kangkung darat ( Ipomea reptans Poir. ) dan kangkung air ( Ipomea aquatiqa Poir. ). Akan tetapi, jumlah varietas kangkung darat lebih banyak dibandingkan kangkung air. Varietas kangkung darat terbagi menjadi varietas Bangkok, biru, cinde, sukabumi, dan sutra. Sedangkan varietas kangkung air terbagi menjadi varietas sumenep dan varietas biru. Secara alamiah, Kangkung ini dapat ditemukan di kolam, rawa, sawa, dan tegalan. Tumbuhnya menjalar dengan banyak percabangan. Sistem perakarannya tunggang dengan cabangcabang akar yang menyebar ke berbagai penjuru. Tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan bentuk helaiannya seperti hati. Bunganya menyerupai terompet. Bentuk

buahnya bulat telur dan di dalamnya berisi 3 butir biji. Kandungan gizi dalam 100 gram kangkung darat diantaranya adalah 458,00 gram kalium dan 49,00 gram natrium. Dimana kalium dan natrium merupakan persenyawaan garam bromida. Senyawa-senyawa ini bekerja sebagai obat tidur berdasarkan sifatnya yang menekan susunan saraf pusat. Selain mengandung kalium dan natrium. Daun kangkung juga mengandung zat kimia seperti karoten, hentriakontan dan sitosterol. Oleh karena itu, tanaman kangkung berkhasiat sebagai anti inflamasi, diuretik dan hemostatik. 2. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum Budidaya Tanaman untuk mengenal, mempelajari dan memberikan keteramilan kepada mahasiswa tentang teknik-teknik budidaya komoditas hortikultura. B. Tinjauan Pustaka Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputihputihan merupakan sumber vitamin pro vitamin A. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1) Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan, dan 2) Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah (Edi, 2010). Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Kangkung dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun. (William 2010 ) Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Kangkung darat menghendaki tanah yang subur,

gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk (Kusandriya 2006). Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif (Wirawan 2008). Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk terompet dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung (Hasym 2008). C. Metodelogi Praktikum 1. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum acara Budidaya Tanaman dilaksanakan pada tanggal 12 November 2012 di 2. Alat dan Bahan Alat Bahan : Cangkul, cetok, paranet, gembor, alat tulis, patok : Benih kangkung darat, pupuk kandang Lahan belakang gedung D Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Cara kerja a. Persiapan Lahan 1) Mengolah tanah dengan cangkul, sehingga tanah menjadi gembur. 2) Membuat petakan/bandengan yang diberi papan nama. 3) Menabur pupuk kandang sebagai pupuk dasar. b. Pemiliharaan dan Perhitungan Kebutuhan Benih 1) Memilih benih kangkung yang baik untuk di tanam, dengan memilih benih yag bersertifikat. 2) Memilih benih yang berkualitas (penampakan fisik baik tidak cacat).

c. Penanaman 1) Membuat lubang tanam sedalam 2 cm 2) Menanam benih kangkung darat pada lubang yang tersedia, kemudian menutupnya dengan tanah. 3) Mengatur jarak tanam 20 x 20 cm (menyesuaikan ukran petakan). 4) Melakukan pemangkasan pucuk pada minggu ke 3 setelah tanam. d. Pemeliharaan 1) Menyirami tanaman setiap sore hari, setelah 1 minggubila tanaman telah hidup melakukan penyiraman bila tanah dalam keadaan kering. 2) Melakukan penyiangan dan pendangiran dengan cangkul atau cethok untuk membersihkan gulma dan menggemburkan tanah. 3) Melakukan pengendalian pengganggu tanaman (hama/penyakit) secara mekanik bila diperlukan. e. Pemanenan Melekukan pemanenan bila tanaman telah memasuki kriteria masak atau telah mencapai umur panen. D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Budidaya Tanaman Kangkun darat (Ipomea reptans Poir) Kelompok Tanggal Panen Berat Total Panen (Kg) 0,75 1,0 3,6 4,5 2,2 3,2 0,9 3,3 1,2 20,65

1 11 Desember 2012 2 11 Desember 2012 3 11 Desember 2012 4 11 Desember 2012 5 11 Desember 2012 6 11 Desember 2012 7 11 Desember 2012 8 11 Desember 2012 9 11 Desember 2012 Total Sumber : Laporan Sementara

2. Pembahasan Kangkung memiliki kandungan vitamin A, vitamin B1, vitamin C, protein, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, hentriakontan, dan sitosterol. Berdasarkan penelitian, bahan-bahan yang dikandung oleh kangkung memiliki manfaat untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan dan sebagai antiracun. Kangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu membawa zat berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan menetralkan racun ditubuh. Vitamin kangkung memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Teknik budidaya tanaman kangkung mulai dari pengolahan tanah sampai dengan pasca panen. Tanah yang subur dan gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang air. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan air secara baik. Tanah perlu diolah dengan mencangkul atau digemburkan setelah itu diberi pupuk kandang. Pembentukan bedengan untuk tanaman kangkung dapat dilakukan dengan ukuran lebar 0,5 m, panjang 2 m, dalam 15-20 cm dan jarak tanam 20 x 20 cm dengan membuat selokan. Ukuran tersebut dapat disesuaikan, tergantung keadaan lahan yang tersedia. Bedengan dibuat untuk kelancaran pemasukan dan pembuangan air yang berlebih serta untuk memudahkan pemeliharaan dan kegiatan lain. Pemeliharaan tanaman dapat dilakukan bila tanaman kangkung terlalu lebat atau sangat berdesakan dalam satu rumpun maka diperlukan penjarangan. Apabila tanaman banyak yang mati, maka segera dilakukan penyulaman (diganti dengan bibit yang baru yang telah disiapkan). Selama tidak ada hujan, perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman gunanya untuk mencegah tanaman kangkung terhadap kekeringan. Penyiraman dilakukan

sekali sehari. Penyiraman dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman kangkung membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya. Setelah 3 minggu kangkung mulai dipanen dengan mencabut dengan hati-hati agar akar tidak patah dan tertinggal ditanah. Pasca panen Kangkung yang baru dipanen dikumpulkan dan kemudian disatukan dalam satu ikatan dan ditimbang berat total panen.

E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Kesimpulan dari budidaya tanaman kangkung sebagai berukut : a. Kangkung darat dapat tumbuh subur pada tanah yang subur , gembur dan banyak mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah b. Habitat tumbuhan kangkung cukup luas untuk daerah tropis dari daratan rendah sampai daratan tinggi. c. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk 2. Saran Sebaiknya praktikum dilakukan pada awal semester karena agar waktu lebih lama agar dalam pengamatan praktikan dan memilki hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA Edi. 2010. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta: UI-Pres Hasym. H., 2008. Pemuliaan Tanaman. USU-Press, Medan. Kusandryani, Y. dan Luthfy. 2006. Karakterisasi Plasma Nutfah Kangkung. BuletinPlasma Nutfah, Vol.12, No.1 Williams. C.N., J.O. Uzo., and W.T.H. Pergerine., 2010. Produksi Sayuran di Daerah Tropika, Penerjemah Soedharoedjian.R. UGM-Press, Yogyakarta. Wirawan. B., dan S. Wahyuni., 2002. Memproduksi Benih Bersertifikat. Penebar Swadaya, Jakarta.

You might also like