You are on page 1of 19

Penanganan Krisis Hipertensi

Hipertensi krisis mewakili 27% dari kegawatdaruratan medis yang ditemui sepanjang tahun (zampaglione et al.1996) Sekitar 8% dari seluruh penderita hipertensi akan mengalami krisis hipertensi Pengobatan yang baik dan teratur dapat mencegah insiden krisis hipertensi menjadi kurang dari 1%

Definisi : suatu keadaan peningkatan tekanan darah mendadak (>180/120mmHg) pada penderita hipertensi yang memerlukan penanganan segera

Hipertensi krisis 1. Peningkatan tekanan darah mendadak 2. Biasanya sistolik >180 dan/atau diastolik >120mmHg 3. Memerlukan penanganan segera

Apakah disertai kerusakan organ? Ditemukan gejala-gejala : penurunan kesadaran, gangguan penglihatan, sakit kepala, kejang-kejang, sesak nafas, nyeri dada, edema/ perdarahan pupil, dll Ya Hipertensi emergensi (disertai kerusakan organ) Penurunan TD menit/jam Obat parenteral

Tidak
Hipertensi urgensi (tidak ada kerusakan organ) Penurunan TD 2448jam Obat oral

Klasifikasi Hipertensi Krisis


Hipertensi krisis

Hipertensi emergensi

Hipertensi urgensi

Disertai kerusakan organ Penurunan tekanan darah dalam menit/jam Obat-obat parenteral

Tidak disertai kerusakan organ Penurunan tekanan darah dalam 24-48 jam Obat-obatan oral

Komplikasi Hipertensi Emergensi


End-organ Damage Type Cerebral infraction ICH or SAH No of Cases (%) 26 (24.5) 5 (4.5)

Hypertensive encephalopathy
Acute pulmonary edema Acute CHF AMI or UAP Eclampsia

18 (16.3)
24 (22.5) 15 (14.3) 13 (12.0) 5 (4.5)

Aortic dissection

2 (2.0)

Presentasi Klinik
25 %

23% 16%

5%

Managemen Terapi
PRINSIP Tekanan darah yang sangat tinggi harus segera diturunkan bila ditunda bisa memperburuk keadaan (target organ) tetapi penurunan TD yang agresif berakibat berkurangnya perfusi ke organ-organ vital terutama : otak, jantung dan ginjal.

Tatalaksana Hipertensi Emergensi


1.

2.

3.

Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di RS dengan monitoring yang memadai (ICU/IMC) Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sbb :

a.

b. c.

5 menit sampai 2 jam pertama tekanan darah rata-rata diturunkan 20-25% dari AMP 2-6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160/100 mmHg 24-48 jam berikutnya diturunkan sampai < 140/90 mmHg bila tidak ada gejala iskemia organ

Syarat Obat Ideal untuk Hipertensi Emergensi


Kerja cepat dan stabil Pemberian parenteral Dapat dititrasi Tidak menyebabkan iskemia organ

OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK HIPERTENSI EMERGENSI MENURUT JNC 7


Obat
Sodium nitroprusside Nitroglycerin Labetolol HCl Fenoldopan HCl Nicardipine HCl (Perdipine) Esmolol HCl

Dosis
0.25-10 ugr/kg/min 5-500 ug/min 20-80 mg every 10-15 min or 0.5-2 mg/min 0.1-0.3 ug/kg/min 5-15 mg/h

Mula Kerja
Immediate 1-3 minutes 5-10 minutes <5 minutes 5-10 minutes

Lama Kerja
1-2 minutes after infusion stopped 5-10 minutes 3-6 minutes 30-60 minutes 15-90 minutes

250-500 ug/kg/min IV bolus, 1-2 minutes then 50-100 ug/kg/min by infusion; may repeat bolus after 5 minutes or increase infusion to 300 ug/min

10-30 minutes

JNC 7, 2003

Chobanian AV et al, The JNC 7 report, JAMA 2003;389-2560-70

Perdipine direkomendasikan oleh CHEST 2007 untuk kasus2 sbb:


Edema paru akut / disfungsi sistolik Ensefalopati hipertensi Diseksi Aorta Akut Preeklampsia, eklampsia Gagal ginjal akut/ anemia mikroangiopatik Krisis simpatis/ overdosis kokain Hipertensi postoperative Stroke iskemik akut/ perdarahan intraserebral

Marik Paul E, Varon Joseph, CHEST 2007;131:1949-62

OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN PADA HIPERTENSI EMERGENSI MENURUT KONSENSUS INASH 2008
Obat
Clonidine

Sediaan
150 mcg/ampul

Perhatian
Tidak boleh dihentikan mendadak karena bahaya rebound Hati-hati pada penderita gangguan konduksi jantung dan gagal jantung

Diltiazem

10 mg dan 50 mg/ampul

Nicardipine (Perdipine)
Labetalol

2 mg dan 10 mg/ amp


Belum beredar di Indonesia

Nitroprusside

Belum beredar di Indonesia

INASH, 2008

Nifedipine
Pemberian Nifedipine secara sublingual tidak direkomendasikan untuk Hipertensi Emergensi oleh FDA dan sejak JNC VI Dapat terjadi penurunan tekanan darah yang tiba-tiba dan tidak terkontrol yang akan menyebabkan kejadian iskemik di otak,ginjal, dan jantung
CHEST 2007
Marik Paul E, Varon Joseph, CHEST 2007;131:1949-62

Perbandingan Calcium Antagonist


Drug Coronary Vasodilation Suppression of Cardiac Contractility
++++

Suppression of SA Node

Suppression of AV Node

Verapamil (phenylalkylamine)

++++

+++++

+++++

Diltiazem (benzothiazepin)

+++

++

+++++

++++

Nicardipine (dihydropyridine)

+++++

Kerins DM. Goodman Gilmans.10th ed.2001:843-70

IV Nicardipine 5 mg/jam

Titrasi 2,5 mg/jam tiap 15 menit Hingga tekanan darah diharapkan tercapai

Dosis maksimum 15 mg/jam

Setelah tercapai dosis diturunkan 2,5mg/jam tiap 15 menit sampai tekanan darah yang diharapkan tercapai atau obat dihentikan

Critical care Med 2010 ; 38:637-48

Kerja CCB gol Dihydropiridine


Non dihydropiridine

dihydropiridine

BP

=
SV

CO
X

X SVR

BP = Blood Pressure / Tekanan Darah CO = Cardiac Output / Curah Jantung SVR= Systemic Vascular Resistence :komponen utama terjadi Hip akut SV = Stroke Volume f = Frekuensi

You might also like