You are on page 1of 4

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS PEMBUATAN PUPUK KOMPOS

Disusun oleh: Nama :Rudy susanto Nim : 11.01.2916 Kelas : D3-TI-02

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Abstrak
Menurut bahasa sehari-hari : Kompas merupakan pupuk yang berasal dari berbagai bahan berupa daun, rumput, kotoran hewan dan sampah yang melapuk. Menurut Ilmiah : Kompas adalah bentuk akhir dari bahan Organik setelah mengalami proses pembusukan oleh Mikroorganisme dan yang didukung oleh suhu dan udara yang memenuhi syarat proses pembusukan. Dialam terbuka pembentukan kompos seperti pembentukan humus, yaitu melalui proses pelapukan dengan pertolongan bakteri dan cuaca. Masalahnya, dialam, pelapukan itu berlangsung. Oleh karena itu orang berupaya untuk mempercepat proses pelapukan. Upaya mendaur ulang sampah Organik sehingga bermanfaat untuk menyuburkan tanah sangat diperlukan khususnya dikota-kota besar. Masalahnya komposisi unsur hara yang dikandung kompos tidak tetap, karena sangat bergantung pada bahan yang dikomposkan. Biarpun demikian, ciri khas dari kompos adalah mengandung zat Organik dengan kadar yang cukup tinggi.

ISI
Langkah-langkah pembuatan pupuk kompos 1. Pilih sampah organik seperti sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah, sisa ikan, dan daging segar agar terpisah dari sampah. Sampah berupa plastik, kardus bekas minyak, oli, beling, dan air sabun harus dipisahkan agar prosesnya berjalan cepat. 2. Sampah yang berukuran besar seperti batang tanaman, sayuran daun, atau kulit buah yang keras sebaiknya dirajang terlebih dahulu agar pembusukannya sempurna. Selain itu, volume sampah yang terapung juga semakin banyak. 3. Siapkan cairan bioaktivator boisca, yakni salah satu bioaktivator yang bisa digunakan untuk mempercepat proses pengomposan. Bioaktivator ini berfungsi untuk membantu mempercepat proses pembusukan. Tata cara penggunaannya sebagai berikut, Pertama, siapkan sprayer ukuran 1 liter. Kedua, isi sprayer dengan air. Sebaiknya gunakan air sumur karena tidak mengandung kaporit. Namun, jika ingin memakai air PAM, air tersebut harus diendapkan terlebih dahulu selama satu malam. Tujuannya agar kaporitnya menguap. Pasalnya, kaporit di dalam air bisa mematikan mikroba yang ada di dalam boisca. Ketiga, tambahkan boisca ke dalam sprayer dengan perbandingan 1 liter air ditambah dengan 1-2 tutup botol boisca. Dan, Keempat, kocok-kocok sampai merata. Setelah itu, cairan siap digunakan. 4. Setelah sampahnya terkumpul dan dirajang, masukkan seluruhnya ke dalam komposter, lalu semprotkan boisca hingga merata ke seluruh sampah dan tutup rapat komposter. 5. Pada awal pemakaian, komposter baru bisa menghasilkan lindi (air sampah) atau kompos cair setelah dua minggu. Selanjutnya, pemanenan lindi dilakukan setiap 1-2 hari sekali.

REFERENSI
Daftar Pustaka http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/02/makalah-upaya-penanggulangan-pencemaran.html petanidesa.wordpress.com

You might also like