You are on page 1of 8

Khat Riq'ah

18.05 Fikri Muhammad No comments Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Khat Riq'ah adalah sejenis khat yang dirancang oleh orang Turki pada zaman pemerintahan Utsmaniyah (850H). Tujuan khat ini dibuat adalah untuk menyeragamkan tulisan dalam semua urusan resmi di kalangan pegawai. Menurut Kamus Bahasa Riqa'ah berarti potongan kertas yang ditulis. Ia berkembang dari khat nasakh dan Thuluth tetapi perkembangannya dalam bentuk yang agak berbeda dari keduanya, ini lebih mudah. Biasanya ditulis dengan ukuran yang kecil. Bentuk alifnya pendek dan tidak kepala (Tarwisah) seperti Thuluth. Khat riq'ah merupakan salah satu khat yang begitu digemari oleh penulis khat ketika zaman Othmaniah dan melalui banyak perbaikan oleh Shaikh Hamdullah al-Amas i. Kemudian setelah itu terjadi lagi beberapa perubahan oleh penulis khat lain sampai ia menjadi populer, digemari dan paling banyak digunakan. Di hari ini, riq'ah adalah pilihan tulisan tangan oleh Masyarakat arab Fitur-fitur tulisan ini adalah bentuk hurufnya berukuran kecil, lebih cepat dan mudah ditulis, jika dibandingkan dengan khat nasakh. Penggunaan khat ini dalam masyarakat kita berfokus pada penulisan catatan dan tulisan. Beberapa langkah telah diambil untuk membuat khat ini dapat dipelajari oleh muridmurid sekolah dan dapat digunakan dalam urusan harian seperti urusan surat menyurat, urusan bisnis, iklan dan promosi barang dan dijadikan judul-judul besar dalam koran. Bentuk Huruf Khat Riq'ah :

MAKALA JENIS-JENIS KHAT


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Seni Kaligrafi Islam atau lebih sinonim dengan nama seni khat merupakan khazanah tertua di dunia yang masih dimiliki oleh umat Islam. Perkembangan Islam yang tersebar ke seluruh dunia, menyaksikan kaligrafi Islam teradaptasi dengan perubaan yang berlaku tanpa menghilangkan ciri dan nilai keislamannya.[1] Seni Khat Islam banyak jenis dan macamnya dan berkembang di daerah-daerah Islam yang ada diseluruh dunia, makannya dengan banyak dan beraneka ragam jenis khat tersebut pada makalah ini kami hanya akan menguraikan beberapa jenis khat dari sebegitu banyaknya khat yang ada. Dan dari uraian latar belakang diatas dapat diketahui makalah ini berjudul Jenis-Jenis Khat.
1. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakag diatas maka dapat kita rumuskan rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut:
1. 2. 3. 1. 2. Apa jenis-jenis seni Khat Kufi, Diwani, Diwani Jali, Tsulust, Naskhi, Farisi, Riqah? Bagaimana sejarah, dan ciri-ciri khat Kufi, Diwani, Diwani Jali, Tsulust, Naskhi, Farisi, Riqah? Tujuan Penulisan Untuk mengetahui jenis-jenis seni Khat Kufi, Diwani, Diwani Jali, Tsulust, Naskhi, Farisi, Riqah. Untuk Menjelaskan sejarah, dan ciri-ciri khat Kufi, Diwani, Diwani Jali, Tsulust, Naskhi, Farisi, Riqah.

BAB II PEMBAHASAN JENIS JENIS KHAT (KALIGRAFI ISLAM) Khat ialah perkataan Arab yang bermaksud garisan. Oleh itu, seni khat bermaksud garisan indah yang membentuk tulisan.[2] Khat juga bermaksud tulisan-tulisan (kitabah ) yang terikat dengan peraturan dan kaedah yang telah dikaji dan ditentukan oleh mereka yang terlibat dengan kemajuan seni.[3] Tulisan-tulisan Arab pula mempunyai nilai dan kaedah tertentu yang mempunyai estetika yang tinggi. etelah kehadiran Islam, penulisan Arab telah memasuki tahap perkembangan yang begitu cepat. Pada abad pertama dan kedua Hijrah, khat merupakan salah satu ciri untuk memperindah sesuatu penulisan. Melalui khat, sesuatu maksud dapat diungkapkan. Khat turut menjadi unsur penting daripada cabang-cabang kesenian yang masih terpelihara hingga ke hari ini. Picasso, seorang ahli seni terkenal di dunia dari Perancis pernah mengatakan, Selepas aku melihat seni yang terdapat pada Khat Arab, aku mengakui bahwa dunia seni lukis masih terkebelakang dengan kesenian itu .[4]

Seni khat bukan sekadar wacana penyampai maklumat tetapi mengandungi nilai abstrak yang disimpulkan dengan kehalusan, kelembutan, kesinambungan, perhubungan, pergerakan, keharmonian dan sebagainya. Di antara bentuk dan jenis tulisan Khat Arab ialah:
1. Khat Kufi [5]

Khat Kufi merupakan kaligrafi Arab tertua dari sumber seluruh kaligrafi Arab. Dinamakan Kufi karena berasal dari kota Kuffah kemudian menyebar keseluruh jazirah Arab. Masyarakat Arab berusaha mengolah dan mempercantik gaya Kufi dengan menyisipkan unsur-unsur ornament sehingga lahirlah beragam corak kufi yang baru. Cara menulisnya pun tidak lagi terbatas pada bambu tapi juga dengan pena, penggaris, segitiga, dan jangka. Khat Kufi menjadi satu-satunya tulisan yang digunakan untuk menyalin mushaf Al-quran. Khat Kufi berkembang menjadi bermacam-macam jenis antara lain:
1. Khat Kufi Basit, gaya ini sangat sederhana hanya menampilkan bentuk pokoknya baik dalam anatomi huruf tunggal maupun cara-cara merangkainya. Contoh ini dapat kita lihat pada qubbah al-Sakhrah Yerussalem, Masjid Jami Ibnu Toulun di Mesir. 2. Khat Kufi Musattar atau Murabba atau Handassi Tarbii, dinamakan Khat Kufi Musattar atau Murabba atau Handassi TarbiI yang berarti kubus atau geometri persegi empat. Kaligrafi jenis ini tersusun lurus atau kejur bertemu garis-garis vertical yang membentuk sudut-sudut tegak lurus tanpa satu putaran pun. 1. Khat Naskhi

Khat Naskhi adalah tulisan yang sampai ke wilayah Aarab Hijaz dalam bentuknya yang paling akhir, setelah lepas dari bentuknya yang kuno sebelum masa kenabian. Selanjutnya gaya tulisan yang semakin sempurna tersebut digunakan untuk urusan administrasi perkantoran dan surat menyurat di zaman kekuasaan Islam. Pada abad ke-3 dan ke4 hijriyah, pola-pola naskhi bertambah indah berkat kodifikasi yang dibuat ibnu Muqlah (272328 H). Para ahli sejarah beraggapan, bahwa Ibnu Muqlah adalah peletak dasar Khat Naskhi dalam bentuknya yang sempurna pada zaman Abbasiyah. Di zaman kekuasaan Atabek Ali (545H), usaha memperindah Khat Naskhi mencapai puncaknya sehingga terkenallah gaya yang disebut Naskhi Atabeki yang banyak digunakan menyalin mushaf Al-qurandi abad pertengahan Islam, dan menggeserkan Khat Kufi kuno yang banyak digunakan sebelumnya. Khatini disebut Naskhi karena para Khattat menulis Alquran dan berbagai buku dengan menggunakan gayannya.[6] Ciri-cirinya ialah mempunyai kelembutan, mudah dibentuk, praktikal dan mudah dibaca. KhatNaskhi ada 2 model, yaitu:
1. Khat Naskhi Qadim adalah gaya tulisan yang sampai kepada zaman Abbas kemudian diperindah oleh ibnu Muqlah, diperindah lagi oleh masyarkat Atabek, lalu diolah lagi menjadi karya yang semakin sempurna oleh orang-orang Turki. 2. Khat Naskhi Suhufi /jurnalistik merupakan gaya tulisan yang terus berkembang bentuk hurufnya. Dinamakan suhufi karena penyebaranya yang luas dilapangan jurnalistik. Berbeda dengan Naskhi qadim yang lebih lentur dengan banyak putaran, naskhi suhufi cenderung kaku dan beberapa bagian mendekati bentuk kufi. 1. Khat Tsuluts[7]

Dinamakan Khat Tsulut karena ditulus dengan kalam yang ujung pelatuknya dipotong dengan ukuran sepertiga (Tsulust) goresan kalam. Ada pula yang menamaknnya KhatArab karena gaya ini merupakan sumber pokok aneka kaligrafi Arab yang banyak jumlahnya. Untuk menulis

dengan Khattsuluts, pelatuk kalam dipotong dengan kemiringan kira-kira setengah lebar pelatuk. Ukuran ini sesuai untuk KhatTsuluts Adi dan Jali.KhatTsuluts bisanya banyak digunakan untuk dekorasi dinding dan berbagai media karena kelenturanya, dianggap paling sulit dibaningkan gaya-gaya lain baik dari segi kaidah ataupun proses penyusunannya yang menuntut harmoni dan seimbang. Dalam rentang perjalanannya, Khat Tsuluts berkembang menjadi beberapa gaya, antara lain:
1. Khat Tumar adalah khat yang diciptakan oleh Qutbah al-Muharrir yang tumbuh dan berkembang di masa bani Umayyah. Ini biasanya ditulis dalam ukuran-ukuran besar dengan aturan-aturannya yang simple. Khat ini sangat cocok untuk dekorasi dinding atau media-media berukuran besar. 2. Khat Muhaqqaq, penciptanya adalah Ibnu Bawab. Ibnu Bawab adalah kaligrafer mashur setelah Ibnu Muqlah. Khat ini hampir mirip dengan khat Tsuluts karena perbedaan keduanya sangat samar dan hanya dapat diketahui oleh ahli khat yang cermat. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Khat Raihani Khat Tawqi Khat Riqa atau Ruqa Khat Tsulusain Khat Musalsal Khat Tsuluts Adi Khat Tsulus Jali

10. Khat Tsulus Mahbuk 11. Khat Tsulus Mutaassir bil Rasm 12. Khat Tsulus Handasi 13. Khat Tsulus Mutanazhir 1. Khat Diwani[8]

Diwani adalah salah satu gaya khat yang diciptakan oleh masyarakat Turki Usmani. Peletak dasar-dasar kaidah dan ukuran huruf-hurufnya adalah Ibarhim Munif. Tulisan ini mulai popular setelah penaklukan kota Konstantinopel oleh Sultan Muhammad al-Fatih 875 H. Penamaan Diwani karena dinisbahkan kepada kantor-kantor pemerintahan dimana tulisan tersebut digunakan dan dewan-dewan pemerintah itulah khat ini menyebar keseluruh kalangan masyarakat. Karakter Diwani terkenal dengan putaranya sehingga tidak satu pun huruf yang tidak mempunyai lengkungan. Goresannya yang lentur dan lembut memudahkan Diwani beradaptasi dengan tulisan apapun. Diwani memiliki 3 macam bentuk:
1. Khat Diwani Adi

Diwani Adi merupakan gaya khat yang tampil biasa(adi) sesuai struktur tulisan sehingga mudah dibaca. Cirri tampilannya tampak pada kali-kali tulisan yang umumnya berbaris datar dengan pucuk-pucuk huruf bergelombang dinamis.
1. Khat Diwani Murabbit

Gaya ini merupakan Diwani yang huruf-huruf dan rangkaian katanya saling menjalin atau bersilangan (murabbit) satu sama lain. Besar kemungkinan pola semacam ini merupakan hasil pengaruh khat Musalsal ciptaan Ibnu Bawab. Dalam jenis Khat Diwani Murabbit ini, kaligrafer modern Gazian Bek dari Mesir merupakan tokohnya.
1. Khat Diwani Jali

Khat Diwani jali diciptakan oleh Syahlan Pasha dari Turki dan merupakan pengembangan dari Diwani Adi. Jali artinya Jelas. Kejelasan tersebut tampak pada detail syakal dan hiasan yang penuh didalamnya. Tujuan diciptakan Diwani jali ialah untuk menuliskan peraturan-peraturan kesultanan dan surat-surat keluar negeri.
1. Khat Diwani Jali

Khat Diwani Jali merupakan salah satu gaya kaligrafi yang dibuat oleh masyarakat Turki Usmani hasil olahan kaligrafer Syahlan Pasha. Baik Diwani Adi ataupun Diwani Jali dua-duanya disebut khat Humayuni dan Khat Muqaddasi. Humayun maksudny raja-raja Humayun, sedangkan Muqaddasi artinya disucikan. Karena gaya ini khusus dipakai menulis para sultan dan sultan adalah baying-bayang Tuhan di bumi. Kelebihan dan karakter khas Diwani jali dari Diwani Adi adalah pada penyematan tanda syakal dan hiasan titik yang memenuhi ruang tulisan dengan bentuk titik segi empat.
1. Khat Farisi

Seni ini telah bersentuhan dengan jiwa bangsa Iran semenjak dahulu kala sebagai warisan nenek moyang mereka bangsa Saman yang sebelum Islam menulis dengan Khat Pahlevi. Gaya ini merupakan nisbah ke Pahle. Suatu kawasan antara Hamadan, Isfahan dan Azerbaijan. Saat Islam menaklukan negeri Persia, masyarakat Iran pun memeluk Islam sebagai agama baru mereka. Melalui pergaulan dengan masyarakat Arab muslim, orang-orang Iran mengganti tulisan Pahlevi dengan tulisan Arab yang kemudian mereka namakan Khat Taliq. Pada waktu selanjutnya lahir pula gaya-gaya khat yang lain seperti Nastaliq dan Syikasteh. Tertutama dua tulisan pertama, kerap disebut Faris saja mengingat asalnya dari Persia. Keindahan khat ini terletak pada bentuk lengkungannya yang menarik, kurang garisan menegak dan bentuk hurufnya yang condong kekanan dan tidak berbaris. Banyak digunakan untuk menulis syair, dan kegunaan harian. Diantara gaya Khat Faris yang popular di Iran adalah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. Khat Taliq Khat Nastaliq Khat Syikasteh Khat Faris Mutanazhir Khat Faris Mukhtazal Khat Faris Mirat Khat Riqah

Riqah adalah salah satu gaya khat ciptaan masyarakat Turki Usmani. Muhammad Tahir Kurdi menyebutkan, bahwa penggagas dan peletak dasar-daras kaidah khat Riqah adalah Mumtaz Bek, Seorang konsultan di zaman Sultan Abdul Majid Khan sekitar tahun 1280 M. Posisi Riqah diantara khat Diwani dan khat Siyaqat, dimana Mumtaz Bek sangat mashur dengan keahlianya di bidang Diwani seperti kaligrafer lainnya. Tujuan awal diciptakan tulisan ini adalah untuk mempersatukan kaligrafi bagi seluruh pegawai kerajaan. Sehingga mereka hanya menulis dengan satu gaya khat dalam semua tata pergaulan resmi yang diterapkan untuk kantor-kantor pemerintahan. Penciptanya menamakan Riqah yang artinya menurut kamus-kamus bahasa ialah potongan daun untuk menulis dan tidak ada hubungannya khat Riqah kuno yang pernah

digunakan di seluruh kantor administrasi surat menyurat Negara. Beberapa sultan Usmani seperti Sulaiman al-kanuni dan Abdul Hamid I sangat memperhatikan dan banyak menulis dengan khat Riqah. Spesifikasi Khat Riqah terdapat pada huruf-hurufnya yang pendek dan biasa ditulis lebih cepat dari pada Naskhi karena kesederhanaanya dan tidak memiliki struktur yang rumit. Karena itu, kita memiliki kenyataan dalam kehidupan modern ini khat Naskhi khusus digunakan untuk mencetak teks buku, surat kabar, majalah, sedangkan khat Riqah khusus digunakan untuk catatan tangan atau dikte. Di lapangan advertising atau untuk penulisan judul-judul surat kabar, Riqah sering digunakan karena dapat mencakup kata-kata panjang dengan goresan-goresan yang tidak banyak makan tempat. Ciri-ciri khusus khat ini ialah bentuk huruf yang kecil, tegak dan tidak menggunakan baris, lebih cepat dan mudah ditulis jika dibandingkan dengan khat yang lain.[9] Pada saat tidak menggunakan pena tipis tebal, khat Riqah berfungsi untuk menulis catatan harian seperti pelajaran dan kuliah atau surat menyurat dann reportase para juru tulis seperti wartawan. Kecepatan gerak Riqah dapat disamakan dengan stenografi dalam tulisan latin. BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan

Setelah kita paparkan uraian makalah diatas, maka dapat kiita simpulkan sebagai berikut:
1. 2. Khat ialah perkataan Arab yang bermaksud garisan. Khat Kufi merupakan kaligrafi Arab tertua dari sumber seluruh kaligrafi Arab. Dinamakan Kufi karena berasal dari kota Kuffah kemudian menyebar keseluruh jazirah Arab. Khat Kufi menjadi satu-satunya tulisan yang digunakan untuk menyalin mushaf Al-quran. 3. Khat Naskhi adalah tulisan yang sampai ke wilayah Aarab Hijaz dalam bentuknya yang paling akhir, setelah lepas dari bentuknya yang kuno sebelum masa kenabian. Ibnu Muqlah adalah peletak dasar Khat Naskhi dalam bentuknya yang sempurna pada zaman Abbasiyah. 4. Dinamakan Khat Tsulut karena ditulus dengan kalam yang ujung pelatuknya dipotong dengan ukuran sepertiga (Tsulust) goresan kalam. Untuk menulis dengan Khattsuluts, pelatuk kalam dipotong dengan kemiringan kirakira setengah lebar pelatuk. 5. Diwani adalah salah satu gaya khat yang diciptakan oleh masyarakat Turki Usmani. Peletak dasar-dasar kaidah dan ukuran huruf-hurufnya adalah Ibarhim Munif. Karakter Diwani terkenal dengan putaranya sehingga tidak satu pun huruf yang tidak mempunyai lengkungan. 6. Khat Diwani Jali merupakan salah satu gaya kaligrafi yang dibuat oleh masyarakat Turki Usmani hasil olahan kaligrafer Syahlan Pasha. Kelebihan dan karakter khas Diwani jali dari Diwani Adi adalah pada penyematan tanda syakal dan hiasan titik yang memenuhi ruang tulisan dengan bentuk titik segi empat. 7. 8. Keindahan khat Farisi terletak pada bentuk lengkungannya yang menarik, kurang garisan menegak dan bentuk hurufnya yang condong kekanan dan tidak berbaris. Riqah adalah salah satu gaya khat ciptaan masyarakat Turki Usmani. Muhammad Tahir Kurdi menyebutkan, bahwa penggagas dan peletak dasar-daras kaidah khat Riqah adalah Mumtaz Bek, Ciri-ciri khusus khat ini ialah bentuk huruf yang kecil, tegak dan tidak menggunakan baris, lebih cepat dan mudah ditulis jika dibandingkan dengan khat yang lain

DAFTAR PUSTAKA

Al-Farisi, Mutholib, Mausuah Manhajil Khaththathin, Langitan, Combi Primagama Grafika,2000 Dr. Sirojudin, AR, Koleksi Karya Master Kaligrafi Islam, cet. Ke-I, Jakarta, Darul Ulum Press, 2007 http://jenisjeniskhat.blogspot.com/ http://hasrulkhat.webnode.com/pengenalan-khat/ http://callidesign.blogspot.com/2007/12/jenis-jenis-khat.html http://www.cerita-ilmuku.co.cc/2010/07/mengenal-jenis-jenis-kaligrafi-arab-yuk.html Husain, Karim, Drs.Abdul, Khat Seni Kaligrafi, Kudus, Menara Kudus, 1989 [1] http://jenisjeniskhat.blogspot.com/ [2] Drs.Abdul Karim Husain, Khat Seni Kaligrafi, (Kudus: Menara Kudus 1989), Hlm. 3 [3] http://hasrulkhat.webnode.com/pengenalan-khat/ [4] http://callidesign.blogspot.com/2007/12/jenis-jenis-khat.html [5] http://www.cerita-ilmuku.co.cc/2010/07/mengenal-jenis-jenis-kaligrafi-arab-yuk.html [6] D. Sirojuddin AR. Koleksi Karya Master Kaligrafi Islam. Cet. Ke-I (Jakarta: Darul Ulum Press, 2007), hlm. 7 [7] Mutholib Al-Farisi, Mausuah Manhajil Khaththathin, (Langitan: Combi Primagama Grafika, 2000) hlm. 40 [8] Mutholib Al-Farisi, op.cit, hlm. 27 [9] http://www.cerita-ilmuku.co.cc/2010/07/mengenal-jenis-jenis-kaligrafi-arab-yuk.html

Khat Riqah
November 7, 2012

Khat Riqah Khat Riqah lebih simpel dari pada Naskhi, Karena tidak banyak lekukan memutar, misalnya pada huruf wawu dan ra; atau pada kepala wawu, fa, dan qaf. Begitu pula alif digoreskan secara lurus. Seperti juga sin, dapat ditulis tanpa gigi. Pena yang digunakan sedikit lebih datar dari pada pena untuk Naskhi. Karena itu, khat Riqah dapat digoreskan lebih cepat seperti stenografi, yang cocok digunakan untk imla atau dikte, mencatat pelajaran atau wawancara yang kesemua itu membutuhkan kecepatan.
About these ads

You might also like