You are on page 1of 73

SISTEM GERAK PADA HEWAN

Oleh : Kelompok 4

RANGKA

RANGKA . . .
Adalah susunan tulang dengan sistem tertentu . Terletak di dalam tubuh , terlindung atau terbalut oleh otot dan kulit . Disebut sebagai alat gerak pasif Disebut rangka dalam atau endoskeleton karena berada di dalam tubuh

FUNGSI RANGKA
Menunjang tegaknya tubuh Sebagai alat gerak pasif Tempat melekatnya otot rangka Memberi bentuk tubuh Melindungi alat-alat dalam tubuh yang lemah Tempat pembentukan sel-sel darah merah Tempat penimbunan mineral

KERANGKA MANUSIA

KOMPONEN RANGKA
Kartilago Tulang

KARTILAGO
Tersusun atas sel-sel yang disebut kondrin . Bersifat lentur . Kartilago pada anak disebut mesenkim . Kartilago pada orang dewasa disebut perikondrium dan banyak mengandung kondroblast .

TULANG
Proses penulangan pada vertebrata berlangsung secara bertahap . Pada masa bayi hingga anak-anak , belum semua matriks mengeras . Bahkan hingga umur 2 tahun . Jika seorang bayi dipaksa untuk berdiri saat ia tak mampu menopang berat badannya , kakinya bisa bengkok atau berbentuk O .

MACAM-MACAM BENTUK TULANG


Tulang pipa Tlang pipih Tulang pendek Tulang Tak Beraturan

TULANG PIPA

Bentuknya seperti pipa panjang silindris (diafise) Ujungnya membulat (epifise) tersusun atas tulang rawan Bagian tengah bernama metafise dan berongga yang berisi sumsum tulang Sumsum tulang merah pembentukan eritrosit Sumsum tulang kuning pembentukan sel lemak

BAGIAN-BAGIAN TULANG PIPA


EPIFISE yaitu bagian ujung tulang yang terdiri atas kartilago DIAFISE yaitu bagian tengah yang memanjang dan di pusatnya terdapat rongga berisi sumsum tulang . Rongga ini terbentuk karena adanya aktivitas osteoklas atau perombak sel-sel tulang CAKRA EPIFISE yaitu bagian sempit di antara epifise dan diafise . Bagian ini terdiri atas kartilago yang kaya akan osteoblast .

PEMBENTUKAN TULANG PIPA

Tulang pipa yang awalnya kartilago , dibungkus oleh selaput kartilago atau perikondrium , bagian epifise dan diafise paling banyak mengandung osteoblast . Osifikasi yang dimulai dari diafise dan epifise . Sel yang terbentuk konsentris itu , mengelilingi saluran havers . Bagian sentral tulang pipa mengalami perombakan selsel tulang oleh osteoklas . Osteosit yang terbentuk menyekskresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang . Penulangan terpusat pada epifise dan diafise . Aktivitas osteoklas pada cakra epifise menyebabkan daerah cakra eifise terus mengalami penulangan , sehingga tulang orang dewasa tidak akan tumbuh lagi .

TULANG PIPIH

Tulang berbentuk lempengan pipih yang lebar. Fungsi melindungi struktur tubuh di bagian bawahnya Ditemukan pada tulang kepala

GAMBAR TULANG PIPIH

TULANG PENDEK

Tulang yang lebih kecil Bentuk hampir seperti kubus atau bulat Dapat bergerak bebas Ditemukan pada tulang telapak tangan dan kaki

GAMBAR TULANG PENDEK

TULANG TAK BERATURAN

Tulang bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus Ditemukan pada tulang rahang, ruas tulang belakang

GAMBAR TULANG TAK BERATURAN

PENGLOMPOKAN KERANGKA MANUSIA


Rangka Aksial Rangka Apendikuler

RANGKA AKSIAL
Tulang tengkorak Tulang belakang Tulang rusuk Tulang dada

TULANG TENGKORAK
Terdiri atas 28 buah tulang . Berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang lemah dan amat vital funsinya , seperti otak , mata , dan telinga bagian dalam . Sebagian tulang lagi membentuk wajah . Seperti tulang pipi , rahang atas bawah , tulang hidung , tulang dagu , dll .

GAMBAR TULANG TENGKORAK

TULANG BELAKANG
Terdiri atas 33 buah ruas tulang . Tulang belakang terbagi atas beberapa bagian , yaitu :

Ruas-ruas tulang leher atau servical Ruas-ruas tulang punggung atau torackal Ruas-ruas tulang pinggang atau lumbal Ruas-ruas tulang sakrum Ruas-ruas tulang ekor atau koksigea

GAMBAR TULANG BELAKANG

7 Ruas Tulang Leher

12 Ruas Tulang Punggung


5 Ruas Tulang Pinggang 5 Ruas Tulang sakrum 4 Ruas Tulang Ekor

TULANG RUSUK
Terdiri atas 12 pasang . Ujung belakangnya merekat pada tulang belakang . Dibedakan menjadi 3 macam , yaitu :

Tulang rusuk sejati (7 pasang) Tulang rusuk palsu (3 pasang) Tulang rusuk melayang (2 pasang)

7 psg tlg rusuk sejati (costa vera) 3 psg tlg rusuk palsu (costa spuria) 2 psg tlg rusuk melayang

TULANG DADA

Terdiri atas 3 bagian , yaitu :

Kepala tulang dada Badan tulang dada Taju pedang

Pada kepala tulang dada , menempel tulang selangka , tulang ini menghubungkan tulang dada dengan tulang taju paruh gagak dari tulang belikat .

RANGKA APENDIKULER

Terdiri atas :

Tulang Anggota Gerak Atas Tulang Anggota Gerak Bawah

TULANG ANGGOTA GERAK ATAS

2 Tulang Lengan Atas (Humerus) 2 Tulang Pengumpil (Radius) 2 Tulang Hasta (Ulna) 2 x 8 Tulang Pergelangan Tangan (Karpal) 2 x 5 Tulang Telapak Tangan (Metakarpal) 2 x 14 Tulang Jari (Falanges)

TULANG ANGGOTA GERAK BAWAH

2 tl. Paha (femur) 2 tl. Tempurung lutut (patella) 2 tl. Kering (tibia) 2 tl. Betis (fibula) 2 x 7 tl. Pergelangan kaki (tarsal) 2 x 5 tl. Telapak kaki (metatarsal) 2 x 14 ruas tl. Jari kaki (falanges) Tulang Gelang Panggul

GAMBAR TULANG ANGGOTA GERAK BAWAH

PERSENDIAN
Adalah hubungan antartulang . Persendian terdiri dari :

Tulang sendi Kartilago sendi Selaput sendi Kapsul Rongga sendi

TERBENTUKNYA SENDI
Mula-mula , kartilago di bagian sendi akan membengkak dan membentuk ujung tulang yang berdekatan . Untuk menjaga agar tulang tidak lepas , kedua ujung disambung dengan jaringan ikat . Terjadi penulangan pada bagian ujung . Lalu , ujung tulang dilindungi oleh selaput sendi membran sinovial yang mampu menghasilkan minyak sendi atau minyak sinovial .

TIGA MACAM SENDI


Diartrosis Amfiartrosis Sinartrosis

DIARTROSIS

Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan dan paling bebas gerakannya. Macam-macam sendi gerak :

Sendi peluru Sendi engsel Sendi putar Sendi pelana Sendi Luncur

SENDI PELURU
Terjadi bila ujung yang satu berbentuk bongkol atau kapsul seperti peluru yang masuk ke ujung tulang lainnya yang berbentuk cekungan . Hal ini memungkinkan terjadinya gerak yang bebas . Sendi antara :

Tulang lengan atas dengan tulang belikat Tulang paha dengan tulang pinggul

SENDI ENGSEL
Terjadi bila dua ujung tulang yang bergerak membentuk lekukan . Sendi pada :

Tulang siku Tulang lutut Antartulang jari-jari

SENDI PUTAR
Terjadi bila ujung tulang yang satu mengitari ujung tulang yang lain , sehingga memungkinkan gerakan rotasi atau memoros . Sendi pada :

Tulang tengkorak dengan tulang atlas Tulang lengan atas dengan tulang pengumpil dan hasta Ruas-ruas pergelangan kaki Ruas-ruas pergelangan tangan

SENDI PELANA
Tejadi bila ujung tulang membentuk gerakan seperti pelana , berporos dua atau dapat bergerak lebih bebas . Sendi pada :

Sendi pada ibu jari Sendi antara metakarpal dengan karpal

SENDI LUNCUR
Hubungan antar ruas tulang belakang yang memungkinkan gerakan menggeliat , membungkuk dan menengadah . Sendi pada :

Antarruas tulang belakang

SENDI PELURU DAN LUNCUR

SENDI PUTAR

AMFIARTROSIS
Persendian yang menggerakkan dengan gerakan yang sangat terbatas. Contoh : Hubungan antar tulang rusuk dan tulang belakang

SINARTROSIS
Persendian yang tdk dpt digerakkan, misalnya hubungan antar tulang kepala . Sinartrosis dibagi menjadi dua , yaitu :

Sinartrosis sinfibrosis , bila komponen pengikatnya adalah serabut-serabut jaringan ikat . Contoh : hubungan antartulang tengkorak . Sinartrosis ssinkondrosis , bila komponen penghubungnya adalah kartilago . Contoh : hubungan antara tulang rusuk dan tulang dada dan ruas-ruas tulang belakang .

GERAK KARENA ADANYA PERSENDIAN


Ekstensi, gerak meluruskan >< Fleksi, gerak menekuk, membengkok misalnya gerak siku, lutut, ruas jari. Abduksi, gerak menjauhi badan >< Adduksi, gerak mendekati badan Depresi, gerak menurunkan >< Elevasi, gerak mengangkat Supinasi, gerak menengadahkan tangan >< Pronasi, menelungkupkan tangan Inversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh >< Eversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar

OTOT SEBAGAI ALAT GERAK AKTIF

KARAKTERISTIK OTOT

Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot u/ mengadakan perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula atau berkontraksi. Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot u/ berelaksasi atau memanjang dari ukuran semula Elastisitas, yakni kemampuan u/ kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi atau ekstensi. Otot yg kembali ke ukuran semula disebut dalam keadaan relaksasi

STRUKTUR OTOT

Terdiri atas serabut-serabut halus yang disebut miofibril . Beberapa berkas otot bergabung menjadi otot atau daging . Setiap berkas otot dibungkus oleh fasiapropria sedangkan otot atau daging dibungkus oleh fasia superfisialis . Gabungan otot berupa kumparan dan menggembung di bagian tengahnya , disebut empal atau ventrikel , disebut juga pusat otot atau dinamakan belli . Belli merupakan bagian yang elastisitasnya cukup tinggi yang dapat memanjang dan memendek .

Bagian ujungnya disebut urat atau tendon . Ujung tendon yg tidak bergerak bernama origo , sedangkan yang bergerak bernama insersi . Otot ada yang berwarna putih dan merah . Hal ini disebabkan oleh pigmen yang dimiliki oleh otot , yang disebut mioglobin . Mioglobin adalah senyawa protein yang mempunyai peran mirip hemoglobin pada darah , yaitu mengikat oksigen .

OTOT BISEP DAN TRISEP


Otot bisep adalah otot berkepala dua yang berorigo pada tulang belikat dan berinsersi pada pangkal tulang pengumpil . Otot trisep adalah otot berkepala tiga , berorigo pada tulang belikat dan berinsersi pada pangkal tulang hasta .

KERJA OTOT

Otot Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya bersamaan. misal : otot-otot antar tlg rusuk bekerjasama mengangkat dan menurunkan tlg rusuk dan dada. Otot Antagonis : yaitu 2 otot yang kerjanya berlawanan. misal : otot bisep dan trisep ketika meluruskan dan membengkokan lengan bawah.

RELAKSASI

MASIH PANJANG

KONTRAKSI

MEMENDE K

MEKANISME KONTRAKSI OTOT


Jika tubuh manusia atau hewan menerima rangsang , rangsang tersebut akan diterima oleh saraf . Lalu , rangsang akan berlanjut ke otot dan diterima senyawa yang amat peka yaitu asetilkolin . Jika otot dirangsang berulang-ulang secara teratur dengan interval waktu yang cukup , otot akan berelaksasi sempurna , di antara dua kontraksi otot . Namun jika jarak rangsang terlalu ingkat , otot tidak dapat berelaksasi dan akan berkontraksi maksimum , yang disebut tonus . Dan jika diteruskan , otot akan berkontraksi terus disebut tetanus .

Jika melatih gerak otot rangka dengan baik dan teratur , otot rangkanya akan tumuh menjadi lebih besar , dan dapat disebut hipertrofi . Dan keadaan yang sebaliknya disebut atrofi .

ENERGI UNTUK KONTRAKSI OTOT


Smber energi untuk kontraksi otot adalah senyawa adenosin trifosfat . Kedua senyawa tersebut adalah molekul berenergi tinggi dan terdapat pada setiap sel otot. ATP ADP + fosfat + energi Penguraian ATP dan keratin fosfat pada saat otot berkontraksi , tidak memerlukan oksigen bebas . Oleh karena itu , fase kontraksi sering disebut fase anaerob . Energi yang digunakan untuk membentuk ATP maupun keratin fosfat adalah glikogen . Glikogen adalah senyawa polisakarida yang tidak larut dalam darah . Agar dapat dioksidasi , glikogen harus dibongkar . Peristiwa tersebut dinamakan glikolisis . Proses ini membebaskan senyawa asam piruvat , dan kemudian diubah menjadi senyawa senyawa glukosa , CO2 , dan asam laktat .

GANGGUAN PADA SISTEM GERAK

GANGGUAN PADA SISTEM GERAK

Gangguan Tulang Fraktura (patah tulang). Contoh : fraktura terbuka, fraktura tertutup, remuk dan retak Bisa kembali tersambung seperti sedia kala Gangguan Persendian Dislokasi sendi (Terkilir) Ankilosis (sendi tidak bisa bergerak) Artritis (radang sendi), gout artritis (asam urat) Gangguan Lain Microcephalus, osteoporosis, rachitis Gangguan pada Ruas Tulang Belakang Lordosis, skoliosis, kifosis

FRAKTURA (PATAH TULANG)


Fraktura Tertutup

Fraktura Terbuka

Tulang yg patah menyeruak ke luar dan menembus kulit

Tulang yg patah tidak sampai menyeruak ke luar

Rachitis

LORDOSIS

SKOLIOSIS

KIFOSIS

Bagian atas agak bungkuk

You might also like