You are on page 1of 5

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENCEGAHAN CACINGAN PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN JAYA DAN INDRA JAYA KABUPATEN ACEH JAYA

OLEH : 1. Dwi Sudiarto, SST, M.Kes 2. Susanti, SKM, M.Kes 3. Wiwit Aditama, SKM, MPH 4. Zulfikar, SKM, MPH 5. Nasrullah, SKM, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLTEKNIK KESEHATAN ACEH JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN BANDA ACEH

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Judul

: Penyuluhan Pencegahan Penyakit cacingan pada anak balita Susanti, SKM, MPH 5 orang Dwi Sudiarto, SST, M.Kes Susanti, SKM, M.Kes Wiwit Aditama, SKM, MPH Zulfikar, SKM, MPH Nasrullah, SKM, M.Kes

Ketua Pelaksana : Jumlah anggota pelaksana : Nara Sumber : 1. 2. 3. 4. 5. Jangka waktu kegiatan Bentuk Kegiatan Sifat kegiatan Sumber dana

: 1 hari : Penyuluhan : Pelatihan : DIPA Poltekkes

Mengetahui, Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan

Ketua UPPM Poltekkes Kemenkes Aceh

Dwi Sudiarto, SST, M.Kes

Susanti, SKM, M.Kes

A. PENDAHULUAN Kecacingan merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat di Indonesia hingga saat ini. Hal ini disebabkan karena prevalensi kecacingan tersebut di Indonesia masih tinggi terutama kecacingan yang disebabkan oleh sejumlah cacing perut yang ditularkan melalui tanah atau yang disebut Soil Transmitted Helminths. Diantara cacing tersebut yang terpenting adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus) dan cacing cambuk (Trichuris trichura) (Depkes RI, 2006). Berdasarkan survei yang dilakukan ditemukan bahwa pada golongan usia anak sekolah dasar prevalensi kecacingan cukup tinggi, yakni berkisar 60-80% (Depkes RI, 2006). Tingginya angka kecacingan tersebut pada usai anak sekolah dikarenakan mereka sering bermain atau kontak dengan tanah yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya cacing-cacing perut. Meskipun angka kecacingan masih tergolong tinggi, namun pencegahan dan pemberantasan terhadap infeksi penyakit tersebut belum juga dapat dilakukan secara maksimal. Hal ini disebabkan infeksi cacing ini biasanya kurang mendapat perhatian yang cukup, terutama dari pihak orang tua, karena akibat yang ditimbulkan infeksi cacing tersebut secara langsung tidak dapat terlihat (Dachi,2005). Kecacingan dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, karena dapat menurunkan produktivitas yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas anak di masa yang akan datang. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kecacingan, antara lain kondisi iklim yang sesuai untuk pertumbuhannya, kondisi sanitasi lingkungan dan higiene perorangan yang buruk serta keadaan sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah (Komang dalam Dachi, 2005). B. TUJUAN Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi kepada kader desa tentang kesehatan lingkungan terhadap penyakit cacingan pada balita. C. SASARAN PELATIHAN Pelatihan ini ditujukan untuk sejumlah 80 orang kader desa beberapa alasan, peserta yang datang hanya sekitar 75 peserta.. D. MATERI DAN METODE PELATIHAN HARI I WAKTU 08.00 08,30 URAIAN MATERI Persiapan/resgitrasi peserta PETUGAS Tim ALAT LCD, Laptop, Kartu Penilaian Pre Test, Call Card, Alat Ice Breaking Call card, Alat Ice Breaking Kertas Plano LCD, Laptop

08.30.- 09,30 10.00 11.30 11.30 12.00

Pembukaan (Perkenalan dan Ice Breaking) Pengaruh cacingan untuk perkembangan balita - cara penularan cacingan - cara pencegahan kecacingan Ibu Primasanti Ibu Felicia

12.00 13.00 13.00 15.10

Istirahat Pre test (Praktik)

Tim Tim

15.00-15.10 Penutup (Testimoni) E. HAMBATAN hambatan teknis, seperti:

Kartu penilaian Pretest , Pembagian sertifikat

Pada umumnya, hambatan yang dialami dalam pelatihan ini adalah 1. Ruangan terlalu sempit sehingga kurang memungkinkan untuk praktik. 2. Peralatan audio yang kurang maksimal 3. Suhu ruangan yang panas. F. SOLUSI Untuk mengatasi hambatan teknis tersebut, trainer membagi peserta menjadi kelompok praktik. Praktik oleh peserta dilakukan di ruangan dengan masing-masing difasilitasi oleh seorang trainer. G. HASIL YANG DICAPAI (OUTCOMES) Setelah direview, dari hasil pre-test (presentasi sebelum pelatihan dimulai-hari I) dan post test (praktik berbicara di depan umum setelah pelatihan dimulai-hari II), maka hasil pelatihan ini menunjukkan hasil yang signifikan, dilihat dari skor nilai sebelum dan sesudah pelaksanaan.

H. REKOMENDASI Beberapa saran yang dapat kami rekomendasikan berdasarkan laporan yang dibuat: 1. Untuk pelatihan kesehatan lingkungan dalam pencegahan cacingan yang efektif, diharapkan bisa langsung ke lapangan melihat faktor resiko cacaingan dan melihat cacaing melalui mikroskop. 2. Penyelenggara harap memperhatikan ruangan yang akan digunakan untuk pelatihan, terkadang angin yang terlalu kencang atau ruangan yang terlalu panas dapat mempengaruhi kondisi peserta dalam mengikuti pelatihan sehingga tidak maksimal. 3. Rekomendasi peserta. untuk trainer : materi evaluasi (post test) harap dipersiapkan dengan baik sehingga dapat langsung diberikan kepada

I.

PENUTUP Demikian laporan kegiatan pengabdian masyarakat bagi kader posyandu di

Kabupaten Aceh Jaya. Semoga melalui kegiatan ini, Jurusan Kesehatan Lingkungan Atau Poltekkes Kenenkes Aceh, pada umumnya, dapat menjadi saluran untuk membagikan ketrampilan bagi setiap pihak yang memerlukan. J. LAMPIRAN MATERI PELATIHAN DAN FOTO-FOTO KEGIATAN (terlampir)

You might also like